BOGOR – Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di wilayah Kabupaten Bogor dilakukan serentak pada Minggu (3/11/2019). Berbagai cara unik dilakukan oleh panitia pemungutan suara untuk menarik masyarakat agar menyalurkan hak pilihnya.
Salah satunya digelar di Desa Bantarsari, Kacamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, lantaran penyelenggaraan pilkades digelar dengan konsep resepsi pernikahan.
Konsep tersebut dipilih karena calon kepala desa yang bertarung merupakan pasangan suami, istri Lukmanul Hakim dan Silfiyani. Lukmanul yang maju sebagai calon petahana tidak mempunyai lawan lain sehingga sang istri ikut maju menjadi rival suaminya.
“Sesuai tahapan yang dilakukan panitia dengan membuka pendaftaran calon. Awalnya memang saya aja, karena aturan tidak boleh kotak kosong, istri saya juga boleh, kemudian masuk dalam pencalonan,” kata Lukmanul, Minggu (3/11/2019).
Atas dasar itu, panitia pun memutuskan untuk menggelar pemungutan suara dengan konsep respsi pernikahan. Keduanya pun dirias bak pengantin baru dan duduk di atas pelaminan seraya menyambut masyarakat yang selesai menyalurkan hak pilihnya.
Kemudian, masyarakat yang hadir juga dihibur dengan penampilan kesenian dan dijamu berbagai makanan gratis hasil swadaya paguyuban desa setempat.
“Ini yang kita kemas dengan sedemikian rupa sehingga masyarakat bisa tumpah ruah. Ternyata terbukti, kami juga kaget dengan kita mengadakan kirab budaya saya dikawal dengan pasukan pungguawa dan srikandi, naik kereta kencana diiring lagu kerajaan. Di sini disambut masyarakat dan diterima oleh panitia Pilkades,” ungkapnya.
Ia mengaku senang dengan konsep Pilkades di wilayahnya ini. Karena mampu menarik minat masyarakat menyalurkan hak plihnya sekaligus membuat suasana gembira menyambut pesta demokrasi tingkat desa tersebut.
“Saya kira lebih fun, lebih gembira bisa tidur nyenyak itu yang paling penting. Di tengah orang lain sikut-sikutan, tapi di Desa Bantarsari Pilkadesnya bisa membangkitkan semangat bersatu,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pilkades Bantarsari Samsuary mengaku senang dengan konsep pernikahan mampu menarik minat masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya yang mempunyai jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 5.154 orang.
“Ini pertama kalinya (konsep pernikahan), Nanti kita lanjutkan dengan penghitungan suara, mudah-mudahan suara bisa 100 persen,” katanya.
Untuk diketahui, Pilkades Serentak 2019 di Kabupaten Bogor hari ini diikuti oleh 1.064 calon kepala desa dari 273 desa. Masa kampanye pun sudah berlangsung dari tanggal 28 Oktober sampai 30 Oktober 2019 lalu.(Igon)
BOGOR – Ada rasa haru yang terlihat dari wajah wajah undangan yang hadir dalam acara lepas sambut Camat Cariu di Aula Hotel Mutiara 2, Jumat, kemarin.
Hadir dalam acara ini, para tokoh masyarakat tokoh agama, tokoh pemuda,para pegawai UPT dilingkungan Kecamatan Cariu,dan warga masyarakat umum.
Didin Wahidin yang mengahiri masa Jabatannya sebagai Camat Cariu beralih tugas ke Kecamatan Gunungputri dan digantikan oleh Bangbang, mantan Sekdis Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor.
Didin dalam sambutannya mengatakan banyak kesan-kesan yang perlu disampaikannya selama sembilan tahun menjabat sebagai camat namun semua tak bisa dilukiskan satu per satu.
“Saya hari ini pamit selama sembilan tahun empat bulan ini banyak kesan kesan saya secara pribadi mohon maaf kepada seluruh masyarakat Cariu dan agar mengikhlaskan segala apa yang sudah saya nikmati dan makan oleh keluarga saya kami sekeluarga mohon doa restunya karna memang tidak selamanya saya bertugas di Cariu karena masa pensiun saya pun masih lama saya mojon doa agar saya dan keluarga saya diberikan keberkahan dan keselematan,” katanya.
Sementara itu, Danramil 2108 Cariu, Kapt Inf. Selamet Royadi mengaku banyak hal dan kenangan yang tercatat dan terkenang bersama Didin.
“Selama hampir 2 tahun saya kenal dan bersahabat dengan beliau dimata saya beliau sangat baik,selalu berkomunikasi dalam segala hal,yang paling berkesan saat pilkada dan pilpres kemarin kita sama-sama memantau keamanan sampai terjun kelapangan,saya sebagai leding sektor keamanan merasa terbantu karna kesigapan beliu sebagai camat,ya semoga dengan camat yang baru saat ini bisa menjalin komunikasi yang baik dan membuat cariu kedepannya lebih baik lagi,” kata Danramil Cariu Kapten Inf Selamet Riyadi.
Senada, Ahmad Suryadi Kepala Desa Cariu dan sekaligus ketua paguyuban kepala desa se-Kecamatan Cariu mengatakan bahwa sangat kehilangan sosok camat yang jujur dan bersih.
“Beliau (Camat Didin,red), adalah orang jujur dan bersih,selama menjabat di Cariu mampu membimbing kami dan tidak ada masalah kepala desa yang mencuat kepermukaan karena kebijakan dan cepat tanggap beliau dalam menyikapi masalah,saya jelas sangat kehilangan sosok beliau,” ucapnya haru.
Ia berharap untuk Camat baru yang mengisi saat ini bisa mendongkrak pariwisata dan Cariu lebih maju lagi. “Karena latar belakang beliau yang sudah pernah jadi camat dan terakhir menjabat sebagai sekdis pariwisata bisa membantu memdongkrak wisata-wisata di Cariu khususnya,untuk wacana menjadi wisata kota,” pungkasnya. (Omen)
BOGOR – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 106 Tahun Anggaran 2019 Kodim 0621 Kabupaten Bogor resmi ditutup, Kamis (31/10/2019).
Penutupan kegiatan ditandai dengan peresmian pembukaan jalan antar perbatasan wilayah Kabupaten Bogor dan Cianjur di Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.
Ruas jalan yang memiliki volume panjang 2,5 meter dan lebar 4 meter ini diharapkan dapat memperlancar akses transportasi bagi warga dengan tujuan peningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pantauan jurnalmetro.com dilokasi, kegiatan di pusatkan di Lapangan Sepak Bola Kampung Babakan Kadu, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari dengan upacara militer. Dimana Kepala Staf Garnisum Tetap II Bandung, Marsma TNI Embu Agatipus menjadi inspektur upacara. Hadir pada kegiatan ini Danrem 0621/Surya Kancana, Kolonel Inf Novi Helmi Prasetya, Dandim 0621 Kab Bogor Letkol Inf Harry Eko Sutrisno dan Sekertaris Daerah Kab Bogor Drs. Burhanudin.
Kegiatan penutupan ini diawali dengan upacara Lengser untuk menyambut para tamu dilanjutkan dengan atraksi seni beladiri tenaga dalam albaathin Alwaliyy pimpinan Kapten Tatang Pasi Log Kodim 0621 yang diperagakan Serka (Kowad) Gina anggota dari Kodim 0621 Bogor.
Dilanjutkan atraksi marching band dari batalion yonif 328 Kostrad dengan penanaman bibit pohon Damar di areal tempat sepanjang jalan secara simbolis oleh para pejabat yang hadir dianataranya Dandim 0621 yang sekaligus kasatga TMMD melaporkan hasil legiatan.
Dalam laporan hasil pelaksanaan TMMD yang dibacakan Dandim Bogor Letkol Inf. Harry Eko Sutrisno sebagai Kasatgas TMMD 106 TA 2019 diketahui, pelaksanaan dimulai tanggal 2 sampai 30 Oktober dengan agenda pembuatan badan jalan dengan lebar 4 meter dan panjang 2200 meter, pengerasan jalan gorong-gorong sebanyak 6 titik, MCK 2 unit, mushola 1 unit, poskamling 2 unit penyuluhan kamtibnas dan hukum pertanian dan kesehatan seluruhnya terlaksana 100 persen.
“TMMD merupakan program terpadu bersinergi dengan berbagai unsur tujuannya yang pertama untuk membantu pemda mempercepat pembangunan dalam me sejahterakan masyarakat yang kedua manunggalnya TNI dengan Rakyat menyatu dengan Rakyat ketiga membudayakan gotpng royong yang ke empat meningkatkan kesadaran bela negara sipil sebab pertahanan kita akan kokoh apabila mengimplementasikan sishankamrata sistim pertahanan dan keamanan Rakyat semeseta harapan kedepan terus berlangsung sinergitas antara TNI dan Rakyat berharap ekonomi masyarakat di Desa ini semakin baik dan maningkat,” tutup Embu Agapitus.
Sementara itu, Sekertaris Daerah Burhanudin mengatakan kepada awak media, mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh Jajaran TNI masyarakat dan segenap jajaran SKPD yang sudah melaksanakan kegiatan TMMD bagi Kabupaten Bogor yang dinilai sudah sangat bermanfaat sekali dirasakannya oleh masyarakat Bogor dibeberapa titik yang dibangun.
“Betul kesejahtraan masyarakat meningkat karna akses yang dibuka itu memudahkan arus masuk barang dan distribusi kebutuhan masyarakat dan tercipta simpul simpul ekonomi dan usaha baru dengan adanya jalan ini
Atas nama pemerintah program ini harus ditambah bukan saja hanya dilanjutkan tutur Burhan kami akan mencoba terus berkordinasi dengan TNI.yang lain bahwa kawasan ini menurut tataruang kabupaten bogor salahsatu kawasan konservasi kawasan untuk pertanian terpadu artinya ini juga bisa jadi wisata terpadu kami merencanakan bahwa ini kaki gunung sanggabuana untuk dijadikan salah satu obyek wisata unggulan di kabupaten bogor untuk jadi Hutan Wisata akan kami tindak lanjuti program ini dengan pengembangan hutan wisata dengan harapan konservasi terjaga edukasinya akan menanam tanaman langka rekreasinya tentunya akan menambah ekonomi mendatangkan Value. Edit bagi masyarakat maupun Pemerintah daerah,” tutup Burhan.(Omen)
BOGOR – Kendati Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan berbagai cara untuk meminimalisir kecurangan dalam gelaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang akan dihelat pada 3 November 2019, mendatang, namun indikasi kerawanan tetap saja patut diwaspadai semua golongan.
Salah satunya, Bogot Timur Jurnalis (BTJ) yang bertekad untuk berperan aktif memantau jalannya pesta demokrasi di tingkat wilayah tersebut. Hal ini ditegaskan Ketua BTJ, Sudadi.
Menurutnya, sikap yang diambil BTJ sendiri tak lain dalam kerangka menjalankan fungsinya sebagai jurnalis. Menurutnya, semua anggota BTJ sepakat untuk turun ke lapangan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pilkades se Bogor Timur.
“Dan, jika menemukan kecurangan dalam pelaksanaannya, maka akan dijadikan bahan pemberitaan dengan tetap mematuhi kode etik jurnalistik dan dalam pemberitaan akan dilakukan dengan pool yang artinya semua anggota sepakat untuk memberitakannya di media masing-masing,” katanya.
Langkah khusus pemantauan yang dilakukan BTJ ini, menurut Sudadi, juga sekaligus aplikasi kontrol sosial yang menjadi salah satu fungsi pers. “Jadi, BTJ tidak akan keluar dari fungsinya,” jelasnya.
Sampai saat ini saja, tegas Sudadi, pihaknya sudah banyak mendapatkan informasi seputar dugaan kecurangan dalam pelaksanaan tahapan Pilkades. Contohnya, dugaan money politik, dugaan keterlibatan perangkat desa, dugaan keterlibatan panitia pemilihan dalam mensukseskan calon tertentu.
“Tapi, informasi itu tidak serta merta kita expose. Kita masih melakukan investigasi dan pengumpulan bukti otentik serta konfirmasi ke pihak terkait. Sehingga ketika kita expose memenuhi kode etik jurnalistik,” terangnya.
Senada, Ketua Dewan Pembina BTJ, Jani Ginting, menyambut positif langkah BTJ tersebut. Pers menurutnya, memang harus mengambil peran dalam setiap kegiatan yang ada di masyarakat. “Apalagi yang menyangkut kepentingan umum, ” tambahnya. (Omen)
BOGOR – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, sambangi Diskominfo Kabupaten Bogor. Dalam rangka sharing informasi mengenai desiminasi informasi dan pengelolaan informasi komunikasi publik di Kabupaten Bogor. Guna meningkatkan teknologi informasi dan pelayanan informasi kepada masyarakat Kabupaten Garut, di Ruang Rapat Kadiskominfo Kabupaten Bogor, Rabu (30/10/2019).
Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominfo Kabupaten Garut, Ubaidillah Syathori mengatakan, kunjungan kerja dilakukan dalam rangka studi banding mengenai pengelolaan informasi, desimininasi informasi, serta pengembangan teknologi informatika di Kabupaten Bogor. Terlebih dengan luasnya Kabupaten Bogor ditambah jumlah penduduk yang besar, tentunya menjadi tantangan dalam memberikan layanan informasi kepada masyarakat.
“Itulah kenapa kami memilih Kabupaten Bogor sebagai tempat sharing ilmu dan wawasan mengenai pengelolaan dan layanan informasi. Kami juga melihat beberapa prestasi diraih Diskominfo Kabupaten Bogor. Kami berharap sharing ilmu ini dapat memberikan wawasan dan menambah ilmu pengetahuan kita, sehingga kita bisa aplikasikan di Diskominfo Kabupaten Garut. Tentunya dalam rangka optimalisasi pelayanan informasi cepat, mudah, dan utuh kepada masyarakat,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Komunikasi Publik Diskominfo Kabupaten Bogor, Yunita Mustika Putri menuturkan, pihaknya mengaku bangga atas kepercayaan yang diberikan Diskominfo Kabupaten Bogor. Tentunya hal itu menjadi motivasi jajaran Diskominfo Kabupaten Bogor dalam meningkatkan kinerja, dan layanan informasi yang lebih baik kepada masyarakat.
“Alhamdulilah, melalui pertemuan ini kami bisa sama-sama belajar dan bertukar informasi. Sehingga bisa saling melengkapi, apa yang tidak ada di kami begitu sebaliknya. Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk meningkatkan silaturahmi dan koordinasi dengan lintas daerah,” tukasnya. (Fuz)
BOGOR – Pelaku galian tanah merag di Kampung Pulo Geramang, RW 10, Desa Kalisuren, Kecamayan Tajurhalang, Kabupaten Bogor terancam bakal dipidana. Hal ini ditegaskan Camat setempat, Fikri Ikhsani.
Kepadal jurnalmetro.com, Camat membenarkan jika aktivitas galian tersebut tak mengantungi izin. Dia pun menjelaskan bahwa unit Satpol PP sudah beberapa kali melakukan razia, bahkan menutup memberhentikan aktifitas galian tersebut.
“Pemilik galian juga sudah membuat pernyataan tidak akan melakukan kegiatan. Suratnya sudah kami pegang,” terang Camat.
Masih kata camat, jika terus membandel maka para pelaku usaha liar tersebut akan di pidanakan, karena sudah jelas-jelas ilegal dan terkesan menantang. “Akan kami tindak dan kita pidanakan karena sudah jelas tidak taat aturan dan menantang Pemerintah kabupaten bogor,” pungkasnya.
Terpisah, Maman, warga Tajurhalang mengatakan, warga sendiri sudah kesal terhadap aktivitas galian tersebut. Namun, tetap saja pemilik galian tetap melakukan aktivitas galian tanpa rasa rakut dan bersalah.
“Padahal sudah di stop, tapi tetap saja beroperasi. Mungkin karena tidak adanya pengawasan serius dari pihak terkait,” terangnya, Selasa (29/10/2019).
Dari pantauan dilapangan aktivitas galian C tersebut tetap berjalan dengan aman, seolah tanpa ada masalah. (Igon)
BOGOR – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengaku siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk melakukan percepatan pembangunan di pelosok desa.
Langkah ini dilakukan mengingat hingga saat ini masih banyak desa-desa di 40 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor masuk kategori tertinggal.
“Intinya kami siap membangun bersama. Tak hanya dengan Pemkab Bogor tapi juga dengan instansi terkait. Seperti salah satunya dengan TNI lewat program TMMD. Sungguh naif jika Kabupaten Bogor yang notabene dekat dengan ibukota tapi masih banyak pembangunan di wilayah yang belum sepenuhnya tersentuh,” papar legislator dari Partai Gerindra ini.
Diketahui, berdasarkan data pada Dinas Sosial pada tahun 2018 angka kemiskinan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencapai 7,14 persen dari 5,715,009 jiwa jumlah penduduknya, sehingga berdampak pada ketimpangan sosial yang terjadi.
Pemerintah Kabupaten Bogor pun bertekad menekan angka kemiskinan hingga 6,38 persen. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor sendiri saat ini tercatat sebanyak 415.020 jiwa atau 7,14 persen dari jumlah penduduk yang ada di Bumi Tegar Beriman.
“Ini (memori kemiskinan-red) adalah upaya kami dalam menekan angka kemiskinan di Kabupaten Bogor. Kita targetkan angka penduduk miskin menurun hingga 6,38 persen,” ujar Ade Yasin kepada wartawan, belum lama ini.
Dia pun mengaku optimis angka kemiskinan di Kabupaten Bogor dapat ditekan. Menurutnya, melalui program memori kemiskinan yang kini diluncurkan, akan ada pengawasan yang dilakukan pemerintah daerah setiap tahunnya.
“Setiap tahun harus ada penurunan, itulah kenapa kita luncurkan program memori kemiskinan ini agar ada pengawasan untuk mencapai penurunan tersebut,” ungkap Ade Yasin.
“Dari total angka kemiskinan, baru 48 ribuan yang menerima bantuan dari program keluarga harapan (PKH). Melalui gedung tersebut, nanti ada berbagai jenis pelayanannya. Seperti pelayanan dari dinas kesehatan, sosial, kependudukan dan dinas lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat miskin. Itu semua untuk mempermudah masyarakat,” imbuh Ade Yasin.
Sementara diketahui, angka kemiskinan pada tahun 2018 sebanyak 415.020 penduduk tersebut menurutn cukup tajam dari tahun sebelumnya (2017) hingga 1,43 persen. (Fuz)
BOGOR – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, gandeng pelajar dan masyarakat wilayah Kelurahan Sukahati. Untuk bijak manfaatkan teknologi informatika serta aktif kurangi penggunaan plastik, dan kelola sampah plastik. Hal itu untuk mendukung Program Bogor Asri Tanpa Plastik (ANTIK), serta mendorong tercapainya Program Pancakarsa di Kabupaten Bogor. Di aula Diskominfo Kabupaten Bogor, Selasa (29/10/2019).
Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik Diskominfo Kabupaten Bogor, Kabid Pengelola Komunikasi dan Informasi Publik Diskominfo Kabupaten Bogor, Yunita Mustika Putri mengatakan, untuk mensukseskan Pembangunan Kabupaten Bogor melalui program Pancakarsa teridir dari karsa Bogor cerdas, Bogor sehat, Bogor maju, dan Bogor membangun serta Bogor Berkeadaban. Perlu dilakukan salah satunya dengan cara pengembangan teknologi informatika, guna menciptakan masyarakat melek teknologi hingga pelosok desa. Serta menciptakan masyarakat peduli lingkungan.
“Seluruh karsa dimaksud merupakah langkah maju arah pembangunan yang menunjukkan adanya gerakan besar di berbagai sektor. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelajar untuk peduli lingkungan. Serta turut aktif dalam melakukan berbagai inovasi melalui pemanfaatan teknologi, sehingga program Bogor Antik dan program Pancakarsa dapat terwujud dengan optimal,” bebernya.
Ia menambahkan, agar program-program tersebut dapat berjalan dan terealisasi dengan baik. Keterlibatan masyarakat, pemuda dan pelajar menjadi ujung tombak keberhasilan Pembangunan Kabupaten Bogor. Untuk itu dibutuhkan sinergi, kolaborasi dalam membangun Kabupaten Bogor, dengan cara mendukung sekaligus melakukan akselerasi dalam mensukseskan pencapaian program pancakarsa tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Bogor, meyakini bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan salah satu prasyarat untuk keberhasilan proses pembangunan. Karena, masyarakat menjadi bagian integral dari penyelenggaraan pemerintah Kabupaten Bogor”, jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB, Sofyan Sjaf menjelaskan, merealisasikan program Pancakarsa di Kabupaten Bogor harus diiringi dengan peningkatan Sumber Daya Masyarakat (SDM) Kabupaten Bogor hingga pelosok desa. Salah satunya melalui pendidikan desa presisi.
“Pendidikan untuk warga desa agar memiliki ketepatan dalam merencanakan dan membangun, serta menyelesaikan persoalan yang terjadi di pedesaan. Berbasis data dan teknologi digital, sehingga untuk mewujudkan Program Pancakarsa ini benar-benar tepat sasaran sesuai kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Jika masyarakatnya sudah terdidik, keberhasilan akan tercapai dengan maksimal,” katanya.
Ditempat yang sama, Ketua Komite Perencana Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Saefudin Muhtar menuturkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sangat membutuhkan dukungan masyarakat. Melalui Program Pancakarsa Bupati dan Wakil Bupati Bogor, berbagai program dan pembangunan di Kabupaten Bogor itu harus dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Bukan sekedar program berjalan yang mengabaikan berbagai kebutuhan rakyat.
“Program Pancakarasa ini harus menjadi solusi dari permasalahan rakyat yang ada, mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, pembangunan, kemajuan, dan sosial dimasyarakat. Melalui kegiatan ini kami mengajak masyarakat bekerjasama dengan Pemkab Bogor membangun Kabupaten Bogor lebih baik menuju masyarakat sejahtera,”bebernya.
Lurah Sukahati, Khoerudin mengakui, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan. Untuk menciptakan masyarakat yang peduli lingkungan, dan berwawasan teknologi. Tentu harus dibekali tidak hanya dukungan sarana prasarana, akan tetapi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi poin untuk mendukung pembangunan daerah.
“Kegiatan ini harus rutin dilakukan, sebagai wadah sharing informasi, peningkatan wawasan dan ilmu pengetahuan. Sehingga mereka bisa menularkan ilmu positif kepada yang lainnya, untuk bersama-sama membangun Kabupaten Bogor lebih baik,” tukasnya. (Fuz)
BOGOR – Pilkades Karyamekar, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor tinggal menghitung hari. M Jaji, salah satu kontestan pun muncul sebagai kandidat terkuat pemenang pesta demokrasi ditingkat wilayah ini dibanding dua koleganya.
Hal ini bukan tanpa alasan. Selain bukti hasil kinerja sang petahana, beberapa warga juga mengaku sangat berharap Jaji dapat kembali memimpin Desa Karyamekar. Tentunya dengan harapan program pembangunan di segala sektor yang sebelumnya sudah dilaksanakan dapat kembali berlanjut agar lebih maksimal dan menyentuh langsung ke masyarakat.
“Karena selama menjabat sebagai Kepala Desa setiap tahun selalu ada peningkatan di bidang pembangunan. Seperti jalan-jalan lingkungan yang sekarang mayoritas sudah bagus bagus,” kata Omad, salah seorang warga Kampung Pangkalan kepada jurnalmetro.com.
Lebih lanjut, Omad juga mengatakan, selain konsen terhadap pembangunan, Lurah Jaji, begitu ia biasa disebut juga sangat peduli terhadap kondisi sosial masyarakat.
“Menurut saya hanya Pa Jaji yang layak dan harus melanjutkan sebagai Kepala Desa Karyamekar karena masih ada rencana program yang akan dilakukan Pak Lurah kedepan,” imbuhnya.
Sementara itu, Calon Kades Karyamekar, Jaji berjanji akan memegang amanah warga jika terpilih kembali. “Kita akan meningkatkan pelayanan kesehatan karena Puskesmas sudah terbangun di Karyamekar bagi warga masyarakat serta untuk mengoptimalkan pelayan di masyarakat kami melakukan penyediaan mobil angkutan untuk pelayanan di setiap dusun jelas dan terus meningkatkan infrastruktur lingkungan,” jelas Jaji.
Jaji juga memohon doa serta dukungannya dari warga Desa Karyamekar dalam Pilkades 3 November mendatang. “Sebagai Kepala Desa semata mata untuk mengabdikan diri untuk masyarakat dengan juga saya sudah berpengalaman menjalankan tugas dan kewajiban sebagai kepala desa untuk berlaku adil bijaksana dan tentunya amanah,” tutup Jaji. (Omen)
BOGOR – Kasus pembunuhan yang terjadi di Tol Bocimi, Kilometer 57 kawasan Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, 17 September 2019 lalu, akhirnya terungkap. Polisi menetapkan dua tersangka dalam kasus tersebut, yakni DF dan RZ.
Dua pelaku diketahui merupakan pasangan kekasih. Pembunuhan terjadi diawali kecemburuan RZ terhadap pacarnya yaitu DF karena menjalin hubungan dengan pria lain berinisial AW.
Cinta segitiga itu berujung pada niat RZ untuk menghabisi AW. Namun awalnya, RZ meminta kejujuran pacarnya, DF untuk mengakui bahwa DF memiliki hubungan gelap dengan AW setelah memergoki handphone milik DF dengan bukti yang dianggap RZ mencurigakan.
“DF diancam akan dibunuh oleh pelaku RZ kalau tidak mengakui perselingkuhannya dengan AW. Karena takut, DF akhirnya mengakui hubungannya. Bahkan DF ikut membantu RZ untuk menghabisi AW yang tak lain adalah selingkuhannya sendiri,” jelas Kapolres Bogor, AKBP Muhammad Joni kepada wartawan saat menggelar konferensi pers, di Mako Polres Bogor, Senin (28/10/2019).
Sebelum pada waktu pembunuhan, Joni mengatakan, kedua pelaku terlebih dulu merencanakan pertemuan dengan korban AW. DF menghubungi AW menggunakan telepon genggamnya lalu membuat janji untuk bertemu.
Kemudian korban AW menjemput DF di kawasan Cibubur yang dimana pada saat itu DF sudah bersama pelaku RZ. Mereka menyusun rencana dengan berpura-pura kalau mereka berdua merupakan teman.
Lalu masuklah DF dan RZ ke dalam mobil yang dikendarai korban AW. Posisi duduk DF berada di depan atau di samping AW. Sedangkan RZ berada di kursi belakang. Mereka merencanakan untuk pergi ke arah Puncak.
“Di tengah perjalan AW dan RZ cekcok di dalam mobil. Lalu pelaku RZ berpura-pura mau buang air dan berhentilah mobil di rest area kilometer 57, Tol Bocimi. Pada saat memberhentikan mobil, pelaku langsung mengeluarkan golok dan langsung diarahkan ke leher korban dengan dua tangan menggorok leher pelaku dari belakang, sehingga korban banyak terluka dan ada beberapa urat yang putus hingga korban meninggal dunia,” jelas Joni.
Setelah meninggal dunia, pelaku merasa panik dan langsung membawa mayat nya ke arah Tol Bocimi kemudian korban dibuang di pinggir jalan dengan keadaan berlumuran darah.
“Setelah korban dibuang, pelaku pergi ke arah Depok dan membersihkan mobil tersebut. Pelaku bersama DF langsung melarikan ke wilayah Cidaun, Cianjur,” ungkap Joni.
Sekitar satu bulan buron, Joni mengatakan, mobil korban yang dibawa lari pelaku RZ bersama DF sempat mereka gadaikan Rp2 juta dengan perjanjian akan melengkapi atau memberikan surat-surat kendaraannya kepada orang yang menerima gadaian tersebut.
Namun karena terlalu lama, akhirnya penerima gadai tersebut menaruh curiga kepada dua pelaku kemudian mobil tersebut dititipkan ke Polsek, dan polisi menjadikan orang tersebut sebagai saksi untuk memberikan keterangan asal muasal mobil tersebut.
“Mobil milik korban statusnya masih kredit. Korban adalah seorang sopir Blue Bird, sedangkan pelaku merupakan sopir Grab Car. Sementara DF adalah seorang pemandu lagu,” kata Joni.
Dari berbagai keterangan saksi, akhirnya kedua pelaku berhasil ditangkap di wilayah Kecamatan Panyelekan, Kota Bandung pada 19 Oktober kemarin.
Dalam penangkapan tersebut, Polres Bogor berhasil mengamankan beberapa barang bukti. Diantaranya satu unit mobi Toyota Sigra, satu buah golok, tas, satu handphone milik DF dan pakaian korban.
“Pelaku kami jerat dengan tindakan pidana pembunuhan berencana Pasal 340 Junto 338 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau 20 tahun penjara,” tegas Joni.(Fuz)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro