BANYUWANGI – Bukan Banyuwangi jika tidak mengembangkan potensi yang ada di daerah. Banyuwangi memiliki beberapa bangunan kuno yang bisa disulap menjadi wisata sejarah. Salah satunya bangunan tua yang saat ini digunakan sebagai kantor pos.
Bangunan Kantor Pos Banyuwangi terletak di Jalan Diponegoro nomor 2 yang merupakan pusat kota Banyuwangi. Kantor Pos itu merupakan salah satu bangunan tertua di Banyuwangi yang dibangun jaman kolonial Belanda. Hingga kini arsitektur gedung aslinya masih terjaga utuh.
“Kami menggandeng PT Kantor Pos Indonesia, Banyuwangi akan mengembangkan wisata heritage. Kantor Pos ini dibangun sejak tahun 1870. Ini akan direvitalisasi menjadi tempat jujugan wisatawan yang ingin melihat sejarah Banyuwangi masa lampau,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada detikcom, Jumat (12/4/2019).
Menurut Anas, wisata sejarah itu akan melengkapi wisata alam yang ada di Banyuwangi. Apalagi, Kantor Pos tersebut berada tak jauh dari bangunan Inggrisan. Hanya sekitar 200 meter. Inggrisan merupakan bangunan kantor dagang Inggris yang didirikan sekitar tahun 1766.
“Kami ingin menjadikan pusat kota Banyuwangi sebagai kawasan wisata sejarah. Selain ada asrama Inggrisan, Kantor Pos bisa melengkapi wisata ini mengingat usia bangunannya yang sudah ratusan tahun ini. Untuk itu, kami berkolaborasi dengan PT. Kantor Pos melakukan revitalisasi bangunannya,” imbuh Anas.
Kantor Pos merupakan salah satu kantor milik pemerintah yang berdiri sejak zaman Belanda. Bangunannya sangat khas dengan ciri arsitektur bangunan Belanda yang unik. Ukuran ruangan-ruangan yang besar, dengan pintu dan jendela yang tinggi.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Banyuwangi Vicky Vidianto mengatakan pihaknya sangat mendukung ide pemkab untuk memajukan pariwisata daerah tersebut. Untuk mempercepat langkah tersebut, bahkan tim kantor pusat telah datang ke Banyuwangi untuk membahas langsung rencana tersebut.
“Dua minggu lalu, Kepala Kantor Pos regional VII Jawa Timur Arifin Muchlis melakukan pertemuan awal dengan Bupati Anas terkait rencana revitalisasi ini. Dan minggu kemarin, tim pusat dari Jakarta datang dan bertemu langsung dengan Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya sekaligus berkomunikasi dengan arsitek Yori Antar. Tahun ini diupayakan ada progress atas revitalisasi ini,” kata Vicky.
Revitalisasi bangunan rencananya akan melibatkan arsitek kondang Yori Antar. Yori yang dikenal sebagai Pendekar Arsitek Nusantara selama ini ikut terlibat mendesain sejumlah ruang publik Banyuwangi.
Vicky menambahkan, revitalisasi itu nantinya tidak akan mengubah fungsi layanan kantor pos yang selama ini telah ada. Justru, bangunan kantor pos akan diperbaiki sedemikian rupa untuk dikembalikan sebagaimana bentuk aslinya.
“Juga akan ditambah dengan penambahan beberapa fungsi pendukung wisata seperti outlet oleh-oleh dan penjualan produk UMKM lokal. Tapi yang pasti semuanya tidak akan mengurangi layanan yang sudah ada,” pungkasnya.
(*/Gio)
GARUT – Garut dihebohkan dengan beredarnya naskah ujian pelajaran Bahasa Indonesia untuk pelajar SMP yang mencantumkan soal “Bubarkan Banser”. Hal ini kontroversi karena dinilai mendiskreditkan Banser.
Naskah ujian berisi soal “Bubarkan Banser” ini melalui aplikasi WhatsApp sejak Rabu (10/4/2019) siang. Terkait Hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Garut langsung menarik naskah ujian tersebut.
“Kami menarik kembali seluruh berkas naskah yang sudah dikirim ke sekolah dan kami akan susulan USBN ulang,” kata Kadisdik Garut Totong kepada wartawan di Kantornya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019).
Naskah USBN Bahasa Indonesia SMP itu mencantumkan tulisan insiden pembakaran bendera HTI yang dilakukan oknum Banser saat Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Menurut Totong, Disdik Garut telah memasok naskah USBN Bahasa Indonesia SMP ke 134 dari 386 SMP di Garut yang melaksanakan USBN berbasis kertas dan pensil. Oleh karenanya, pihaknya segera menarik naskah tersebut dan memberikan ujian ulangan.
Selanjutnya, Disdik Garut melakukan penyelidikan internal untuk mengungkap motivasi si pembuat naskah soal ujian yang mencantumkan soal “Bubarkan Banser”.
“(pembuat soal) Tim MGMP. Belum selesai kita (memeriksa tim), apa motivasinya. Seharusnya kan dia punya etika punya pandangan mana ini yang harus diangkat, mana yang tidak,” katanya.(*/End)
JOMBANG – Banjir yang melanda Kabupaten Jombang belum surut. Bahkan, bencana air bah tersebut meluas ke kawasan perkotaan. Diantaranya menerjang Desa Pulo Lor, Denanyar, serta Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Rabu (10/4/2019).
Banjir di kawasan tersebut dipicu oleh meluapnya sungai Avur. Arus sungai meningkat sangat cepat karena hujan deras mengguyur Jombang sejak malam hingga dini hari.
Nah, sekitar pukul 00.00 WIB, air sungai mulai naik.
Air tersebut meluber ke jalan kemudian menerobos ke pemukiman padat penduduk. Hingga pagi ini ketinggian air masih bervariasi, ada yang sampai lutut orang dewasa.
“Sejak semalam debit air sungai terus meningkat. Hingga akhirnya meluber ke jalan dan masuk ke pemukiman,” kata Erfan (49), warga setempat.
Selain tiga desa di kecamatan kota, banjir juga menerjang Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang. Karena memang desa-desa tersebat dilintasi oleh sungai yang sedang meluap. “Sejak semalam air sudah masuk ke jalan di kampung saya,” tambah Ferdy (52), warga Desa/Kecamatan Jombang.
Berdasarkan data di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, pada hari pertama, Selasa (9/4/2019), banjir terjadi di enam desa di Kecamatan Mojoagung, Mojowarno, Jogoroto dan Sumobito. Namun, banjir paling parah terjadi di Desa Kademangan, Betek dan Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung. Banjir di kawasan tersebut disebabkan meluapnya Sungai Pancir dan Kali Gunting. (*/Gio)
BANDUNG – Ribuan rumah yang berada di lima kecamatan di Kabupaten Bandung terendam banjir akibat luapan Sungai Citarum.
“Lima Kecamatan yang saat ini terdampak banjir yaitu Banjaran, Majalaya, Bojongsoang, Dayeuh Kolot dan Baleendah,” ungkap Ketua Tim SAR Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kabupaten Bandung, Atep Salman Al Farisi(8/4/2019).
Menurut dia, banjir di Kabupaten Bandung itu sudah berlangsung lebih dari satu pekan dan hingga saat ini volume air masih belum surut. Ini disebabkan ketinggian anak Sungai Citarum Cisangkuy meluap dengan genangan mencapai 3 meter.
Banjir juga mengakibatkan tanggul di Ujungberung jebol karena volume air yang semakin meningkat. Sebuah gedung Sekolah Dasar (SD) yang tak jauh dari lokasi pun terendam banjir dan puluhan siswa terpaksa dievakuasi.
Tak hanya itu, banjir juga mengakibatkan akses menuju Kota Bandung terputus. “Jalan menuju Kota Bandung maupun sebaliknya lumpuh,” tuntasnya.(*/Hendr)
SUKABUMI – Pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi, Jawa Barat ditarget rampung, akhir tahun ini. Proses pembangunannya sempat mangkrak lantaran tersandung kasus hukum.
Kepastian waktu kelarnya pasar tahun ini disampaikan Mendag RI Enggartiasto Lukita saat meninjau proses pembangunannya, Selasa (9/4/2019).
“Pembangunan Pasar Pelita pernah ada kasus hukum. Semuanya sekarang sudah terselesaikan dan pembangunannya tengah berjalan,” ungkap Mendag.
Ditargetkannya, proses pembangunan bakal selesai sekitar November, tahun ini. Maka itu, dia mewanti-wanti agar pekerjaan dapat mengejar waktu sesuai target.
“Akhir tahun ditarget selesai. Pembangunan bagian dasar pasar sudah hampir selesai, tinggal proses bagian atasnya,” pungkasnya. (*/Yan)
BATANG – Warga di Kabupaten Batang memperingati HUT ke-53 Batang hari ini. Acara yang ditunggu warga Kabupaten Batang yakni kirab budaya sebagai ajang kreativitas warga.
Kirab budaya dimulai dari Jalan Veteran, Jalan A Yani, Jalan Gajah Mada, Jalan Brigjen Katamso dan Finis di Pendopo Kabupaten Batang. Tema yang diusung ‘Dengan Kirab Budaya Mari Kita Tingkatkan Persatuan dalam bingkai NKRI yang berwawasan Nusantara’.
Bupati Batang, Wihaji, mengatakan, kirab tahun ini berbeda dnegan kirab tahun-tahun sebeumnya. Pasalnya Tombak Abirawa sebagai simbol senjata kebesaran di Kabupaten Batang, turut dikirabkan.
“Tombak Abira selama ini di kirab hanya duplikatnya saja. Tapi kali ini tombak asli yang memiliki sejarah membabad berdirinya Kabupaten Batang turut kita kirabkan,” kata Wihaji, Senin (8/4/2019).
Tidak heran bila warga berduyun-duyun ingin langsung melihat penampakan asli senjata pusaka Kabupaten Batang yakni Tombak Abirawa.
Kirab hari jadi ke-53 Kabupaten Batang Jawa Tengah.Kirab hari jadi ke-53 Kabupaten Batang Jawa Tengah.
“Saya datang karena ingin melihat langsung tombak aslinya, sekalian melihat meriahnya pawai,” kata Nining salah satu warga yang penasaran menonton datangnya tombak pusaka Abirawa.
Selain memamerkan hasil kreasi aneka macam desain kostum yang unik, dalam kirab ini juga dikirabkan gunungan hasil bumi yang diperebutkan oleh warga saat di garis finish.
Sementara itu sebelum dilakukan kirab, dilakukan launching ‘Aplikasi Batang Spatial System’ dan ‘Batang Smart Region’.
“Di hari ulang tahun ini kado terindah Batang, dengan melaunching dua aplikasi tadi,” kata Wihaji. Kirab hari jadi ke-53 Kabupaten Batang Jawa Tengah.Kirab hari jadi ke-53 Kabupaten Batang Jawa Tengah.
Menurut Wihaji, dua aplikasi tersebut merupakan bagian dari memberikan layanan baru yang berbasis informasi teknologi.
Untuk aplikasi Batang smart region lebih pada sistem memberikan informasi seputar Kabupaten Batang yaitu pariwisata, kuliner, seni budaya serta layanan publik lainnya seperti rumah sakit bahwan bengkel motor, mobil sampai tambal ban.
“Orang Piknik di Batang akan lebih mudah melalui aplikasi Batang Smart Region, karen segala informasi tentang kuliner obyek wisata, bahkan bengkel pun ada,” kata Wihaji.
Sedangkan untuk Batang Spatial System merupakan sistem aplikasi tata ruang yang berbasis web dan android, yang bisa digunakan oleh masyarakat Batang dan masyarakat luar daerah Batang yang mau berinvestasi di Batang.(*/D Tom)
INDRAMAYU – Banjir akibat meluapnya Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (8/4/2019) pukul 16:20 WIB semakin bertambah parah. Bukan hanya merendam ratusan rumah warga tetapi juga sudah memutus jalur perhubungan darat, khususnya ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Indramayu Kota menuju Kecamatan Jatibarang.
Mengingat badan jalan sudah tergenang air setinggi 30 Cm hingga 40 Cm, Polantas Polres Indramayu menutup sementara ruas jalan kabupaten rute Indramayu Kota – Jatibarang. Pemutusan perhubungan darat ini dilakukan mengingat adanya potensi bahaya jika pengendara terpaksa melalui ruas jalan yang tengah dikepung banjir.
Satlantas Polres Indramayu melalui Ipda Pol Muh. Sana, Senin (8/4/2019) sore menyampaikan pesan kepada pengendara agar mengalihkan rute kendaraan dari Indramayu Kota – Kecamatan Jatibarang menuju ruas jalan lain yang dinilai aman dari bahaya banjir.
Ada dua rute jalan yang terbilang aman dilalui kendaraan dari Indramayu Kota menuju Kecamatan Jatibarang yaitu melalui Indramayu Kota – Lohbener – Widasari – Jatibarang dan melalui Indramayu Kota – Balongan – Tugu – Sliyeg – Jatibarang.
Ruas jalan Indramayu Kota – Jatibarang tergenang banjir di sejumlah titik di Desa Plumbon, Dukuh, Pekandangan dan sekitarnya. Air deras mengalir dari bibir tanggul Sungai Cimanuk menyeberangi ruas jalan Indramayu Kota – Jatibarang menuju ke arah timur yang posisinya lebih rendah.
Sejumlah pengendara sepeda motor sempat terpelanting jatuh saat nekad melintasi ruas jalan kabupaten yang diterjang arus deras Sungai Cimanuk. “Untuk menghindari kecelakaan berikutnya sebaiknya pengendara motor dan mobil menghindari ruas jalan Indramayu Kota – Jatibarang,” kata Aswan, 49 warga Desa Plumbon.
Mobil double kabin mengalami patah as kopel gardan akibat dipaksa menghindari jebatan lubang saat terperosok di lokasi banjir di Desa Plumbon, Kecamatan Indramayu. Posisi mobil warna hitam itu melintangi ruas jalan dan sulit ditarik karena situasi terjebak banjir.
Desa Plumbon dan Dukuh serta Desa Pekandangan merupakan titik rawan bencana banjir akibat luapan air Sungai Cimanuk. Hingga Senin (8/4/2019) pukul 16:20 WIB air deras masih terus mengalir menuju ke lokasi pemukiman warga, pekarangan dan sawah warga yang posisinya lebih rendah. (*/End)
BANJARNEGARA – Ratusan ribu benih ikan langka ditebar di aliran Sungai Serayu di Banjarnegara. Diharapkan, jenis ikan yang sudah nyaris punah ini bisa lestari dan berkembangbiak dengan baik.
Direktur Jendral (Dirjen) Perikanan dan Budidaya pada Kementerian Kelautan dan Perikanan ,Slamet Subiakto mengatakan, jenis ikan yang ditebar di Sungai Serayu adalah ikan yang saat ini sudah jarang ditemui. Salah satunya adalah jenis Ikan Baung.
“Ada dua jenis benih ikan yang kami tebar di Sungai Serayu. Yakni ikan Baung dan Nilem. Saat ini, memang ikan-ikan tersebut sudah hampir punah,” ujarnya di tepi Sungai Serayu, Banjarnegara Minggu (7/4/2019).
Ia berharap, dengan menebar benih ikan ini bisa mengembalikan populasi ikan yang saat ini sudah langka. Apalagi, Sungai Serayu merupakan endemik ikan Baung dan Nilem.
“Kedepan, ikan-ikan ini akan menjadi sumber bagi masyarakat. Selain itu juga untuk menjaga kelestarian lingkungan,” harapnya.
Menurutnya, penangkapan ikan berlebihan dan kurangnya kepedulian terhadap sungai menjadi penyebab ikan yang selama ini endemik punah. Misalnya, membuang sampah di sungai sehingga ikan tidak bisa berkembang baik dengan baik.
Baca juga: Diisi 20 Ribu Bibit Ikan Nila, Ekosistem Kalimas Diharap Meningkat
“Kami sarankan ada Perda yang mengatur tentang menjaga kelestarian sungai. Di dalamnya jangan membuang sampah ke sungai, serta tidak boleh menangkap ikan berlebihan misalnya dengan menggunakan obat,” ujarnya.
Dalam menebar benih ikan, sedikitnya ada 690 ribu benih ikan langka. Sekda Banjarnegara Indarto merespon soal usulan Perda tersebut. Mengingat hingga saat ini belum ada Perda yang mengatur tentang pelestarian dan penangkapan ikan di sungai.
“Sebenarnya dulu sudah pernah kami bahas tetapi memang sampai sekarang belum ada Perda yang mengatur tentang pelestarian sungai. Ini menjadi usulan yang baik untuk menjaga kelestarian sungai,” ungkapnya.(*/D Tom)
GROBOGAN – Benda diduga stempel kuno berbahan emas murni ditemukan di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Diperkirakan stempel emas kuno itu peninggalan abad 14-15 Masehi.
Temuan emas kuno sebesart 8 gram ini telah diamankan pemerintah desa setempat di Rumah Fosil Banjarejo bersama temuan lain yang lebih dulu.
Kepala Desa Banjarejo Ahmad Taufik, Jumat (5/4/2019) kepada media lewat telepon menjelaskan, benda yang ditemukan itu jenisnya stempel dari bahan emas murni.
“Betul, stempel. Bukan berlapis emas. Tapi murni emas,” kata Taufik.
Menurutnya warga yang menemukan adalah Sutrisno (42), warga Dusun Medang, Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus pada hari Rabu (3/4/2019) lalu. Saat itu, Sutrisno tengah mencari emas di area persawahan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“Ditemukan warga Medang (Dusun Medang, Banjarejo) di persawahan di area persawahan,” terang Taufik.
“Sengaja mencari emas di sawah. Pekerjaan sehari-hari selain bertani juga penambang emas kuno,” ujarnya.
Dengan kedalaman tanah yang jadi lokasi penemuan sekitar 1 meter. Benda kuno ini beratnya sekitar 8 gram. Dengan panjang serta tinggi sekitar 2 cm.
Benda mirip stempel di bagian bawah berbentuk persegi empat, dan di dalamnya ada pahatan kotak-kotak kecil berjumlah sekitar 16 kotak. Di bagian tengahnya terdapat satu kotak yang ukurannya lebih besar.
Sedangkan di bagian atasnya berbentuk lingkaran dan di bagian kanan dan kiri terdapat ukiran rapi.
Menurutnya, di wilayah desanya memang sering ditemukan emas kuno diperkirakan peninggalan abad 14-15 M.
Dengan ditemukannya benda berbahan emas itu, kata dia, berarti bertambah pula koleksi benda kuno bahan emas di Banjarejo. “Kalau jumlah sudah gak terhitung,” imbuhnya.
Di antaranya selain benda mirip stempel bahan emas, ada juga bunga yang juga berbahan emas. “Yang bunga berbahan emas, itu emasnya 18 karat,” ungkap Taufik.(*/Gio)
JAKARTA – Bandara baru di Yogyakarta atau BUBY masih dianggap belum layak. Ombudsman meminta pemerintah menunda pengoperasiannya yang semula akan diresmikan 7 April 2019.
Anggota Ombudsman, Alvin Lie menyebutkan pihaknya telah melakukan investigasi kesiapan penyelenggaraan pelayanan publik kebandaraan di Bandar Udara Baru Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta dan hasilnya dikeluarkan pada 28 Maret 2019.
“Pada surat laporan Ombudsman menilai bahwa Bandar Udara Baru Yogyakarta (BUBY) belum layak untuk dioperasikan 7 April 2019,” beber Alvin Lie.
Bila Bandara BUBY dipaksakan operasional 7 April 2019, berpotensi belum memenuhi standar pelayanan publik untuk penyelenggaraan bandar udara internasional.
Sambil menunggu kelayakan Ombudsman menyebutkan bisa menggunakan Bandar Udara Adisutjipto dahulu karena masih layak difungsikan hingga BUBY tuntas pembangunannya dan memenuhi berbagai persyaratan dan standar pelayanan publik.
Menurutnya ada 15 alasan Bandara BUBY Yogyakarta belum layak beroperasi sesuai observasi lapangan di dua lokasi yaitu Bandar Udara Baru Yogyakarta (BUBY) dan Jalan Wates-Purworejo yang merupakan akses utama dari Kota Yogyakarta menuju BUBY pada tanggal 20 Maret 2019.
Hasil investigasi ditemukan jalan akses tunggal menuju BUBY yaitu Jalan Purworejo-Yogyakarta dinilai sangat sempit.
Belum ada penanaman rumput di area BUBY. Rumput diperlukan agar pasir dan debu tidak bertebaran. Apabila debu dan pasir bertebaran dapat menyebabkan hazard.
Navigational Aids masih sangat basic, antara lain modular tower. VHF, recording masih sangat basic, VOR belum ada, approach lighting system sudah terpasang sebagian, VASI dan PAPI belum terlihat apakah sudah dipasang atau belum, dan Navigational Aids tersebut perlu diuji kehandalannya, jangan sampai terganggu pada saat pengoperasian.
Selain itu BMKG belum ada. Gedung terminal masih sangat basic, bahkan conveyor belt untuk bagasi belum ada, baik untuk departure maupun arrival.
Belum ada sistem pengelolaan limbah yang mapan. Akses keluar dan masuk gedung terminal saat ini masih melewati bagian depan yang masih ada pengerjaan konstruksi.
Fasiltas parkir motor dan mobil baik untuk penumpang, penjemput, dan pekerja bandara belum terlihat progres kesiapannya.
Belum terlihat fasilitas pendukung untuk pekerja bandara seperti food court dengan harga umum. Hal ini menyangkut pemenuhan hak pekerja. (*/D Tom)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro