KUNINGAN – Hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) seluas kurang lebih 15 hektare hangus terbakar. Lokasi kebarakan tersebut diketahui berada di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Kepala Pelaksanan (Kalak) BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin mengatakan, kebakaran hutan di kawasan TNGC terjadi pada Senin 17 Agustus 2020 kemarin. Ia menyebut api pertama kali terlihat oleh Pengelola OW Batu Luhur di blok Tespong/Cirendang sekitar pukul 12.00 WIB dari Blok Batu Luhur.
“Lokasi kebakaran di Kawasan TNGC Blok Cirendang Desa Padabeunghar Kecamatan Pasawahan, Kuningan,” kata Agus saat dikonfirmasi, Selasa (18/8/2020).
Agus menyebut, kebakaran itu telah menghabiskan tanaman dan tumbuhan di hutan TNGC, yang di dominasi ilalang serta pohon sonokeling. Luas lahan yang terbakar kurang lebih sekitar 15 hektare.
“BPBD mengirimkan tim untuk koordinasi dengan TNGC dan tim pantau lapangan. BPBD berkoordinasi dengan TNGC, POLRI, TNI, dan masyarakat. TNGC dibantu masyarakat MPA dan pengelola wisata, serta TNI dan POLRI melakukan pemadaman, personel dilapangan kurang lebih 60 orang,” ujarnya.
Masih kata dia, hingga saat ini sudah ada 15 personel yang bersiaga di Pos Pantau Villa Wisata Batu Karang. Ia mengaku, kebakaran itu berhasil dipadamkan pada pukul 21.13 WIB.
“Medan berbatu dan dominasi ilalang menyulitkan pemadaman,”tukasnya.(*/As)
JAMBI – Husaini (38) Desa Malapari, Kecamatan Muara Bulian, Batanghari, Jambi harus mengurus anaknya seorang diri. Pasalnya, sang istri tercinta beranisal PP (27) meninggalkan rumah sejak sejak 15 Juni 2020.
Berdasarkan informasi ternyata istrinya kabur bersama Pria Idaman Lain (PIL) inisial YD warga asal Desa Jangga Baru, Kecamatan Bathin XXIV, Batanghari.
Semenjak menghilang dari rumah, Husaini yang juga seorang ketua RT itu berusaha mencari istrinya ke sana kemari. Namun kabarnya, istrinya diduga telah menikah secara siri dengan YD di Desa Jelutih, Kecamatan Batin XXIV.
Ada pun dugaan bukti nikah siri itu diperkuatkan dengan adanya surat pernyataan wali yang juga diduga dipalsukan oleh seorang inisial W.
Sementara YD sendiri telah mempunyai istri bernama Siti Romla. “Dengan kejadian ini anak-anak jadi malas untuk belajar,” kata Husaini.
Sementara, Romla istri YD mengatakan agar masalah ini ditempuh dengan cara kekeluargaan jika memang benar yang dilakukan YD dan PP. Namun Husaini tidak akan menempuh cara kekelargaan karena langsung mengadukan kepada Ketua Lembaga Adat Batin, Datuk Arfan.
“Kalau menurut hukum adat, harus potong seekor kerbau beserta selemak semanis untuk di makan orang sekampung. Dan juga ditegakkan hukum negara,” ujar Datuk Arfan. (Baca: 27 Penyelam Kibarkan Bendera Merah Putih di Goa Bawah Laut).
Menurut Kades Jangga Baru Muhammad, jika memang hal ini terjadi hukum tetap ditegakkan. Baik itu secara adat ataupun secara negara. “Kalau memang warga saya tetap kita selesaikan, bisa cara kekeluargaan, cara adat, dan bisa juga dengan hukum negara,” tandasnya.(*/Wid)
AGAM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Resor Agam melaporkan temuan pohon yang termasuk kelompok pohon terbesar di dunia. Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam, Ade Putra mengatakan pohon enis Medang (Litsea sp) yang terdapat di nagari Malintang kecamatan Tanjung Raya.
“Pohon jenis Medang (Litsea sp) yang terdapat di nagari Malintang kecamatan Tanjung Raya, Agam diperkirakan termasuk ke dalam catatan pohon dengan diameter terbesar di dunia,” kata Ade,Minggu(16/8).
Hasil survei yang dilakukan BKSDA Agam, keliling pohon mencapai 14,5 meter dengan diameter mencapai 4,5 meter lebih dan tinggi lebih dari 35 meter.
Ade menjelaskan menurut data yang ada pohon Sequoua yang diberi nama General Sherman merupakan pohon terbesar di dunia dengan diameter mencapai 11 meter dan tinggi lebih dari 80 meter dengan umur sudah lebih dari 2.000 tahun.
Pohon ini terletak di Taman Nasional Sequoia di California dan merupakan yang terbesar dan tertua di dunia.
Sementara ukuran pohon raksasa dari Nagari Koto Malintang ini hampir menyerupai pohon terkenal dari jenis Agathis di negara Selandia Baru, yaitu pohon Tane Mahuta yang berada di hutan Waipoua dengan diameter 4,4 meter dan tinggi 50 meter, Pohon tersebut sudah ada sejak 1.250 tahun yang lalu, atau bahkan 2.500 tahun yang lalu.
Menurut Ade, adanya potensi kekayaan keanekaragaman hayati ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Ia ingin pohon ini wajib mendapatkan perhatian dan perlindungan yang maksimal.
Lokasi pohon ini berada satu kilometer dari pemukiman warga dengan waktu tempuh jalan kaki selama kurang lebih 20 menit. Sepanjang perjalanan akan disuguhi dengan pepohonan durian yang selalu menjadi atraksi menarik ketika musim berbuah.
“Kearifan lokal yang telah berlangsung lama menjadikan pohon ini tetap ada dan terlindungi sampai sekarang,”tukasnya.(*/Gint)
CIREBON – Kondisi miris saat Pandemi covid-19, dirasakan semua pengusaha batik di Kabupaten Cirebon. Dampaknya, seluruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pengrajin batik harus menutup produksinya. Saat ini, pengusaha batik Kabupaten Cirebon masuk dalam area “Mati Suri”.
Hal itu dibenarkan oleh Suja’i, seorang pelaku industri batik di Kecamatan Ciwaringin. Dirinya mengaku tidak bisa berbuat banyak, saat covid-19 melanda. Selama hampir lebih dari empat bulan, tidak ada satupun pemasukan. Kendalanya, tidak ada pemesanan sama sekali.
Seluruh pengrajin batik yang bekerja untuk galeri batik miliknya, sudah di rumahkan.
Hal itu dilakukan, sebelum pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
“Sebelum PSBB diterapkan, pegawai sudah saya rumahkan semua. Galeri juga hanya menyisakan beberapa batik saja. Saya punya pegawai 29 orang, sekarang sudah tidak bekerja lagi,” kata Suja’i, Senin (17/8/2020)
Menurutnya, Sebelum serangan covid-19, omzet yang bisa diraup untuk produksi batik tulis, sebesar Rp7,5 juta setiap pekannya. Dalam sebulan, Suja’i mengaku, bisa mendapatkan untung sebesar Rp30 juta. Namun kondisi semakin parah, terhitung sejak bulan Februari tahun ini.
Omzet terus terjun bebas, dan puncaknya pada Bulan April sampai Agustus ini.
“Sejak Bulan Februari sampai Agustus ini, seperak pun saya tidak menghasilkan omzet. Wong yang pesan batik saja tidak ada. Sisa digaleri sampai sekarang belum satupun yang terjual,” keluhnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari lanjutnya, terpaksa menggunakan dana tabungan yang ada. Dirinya berencana, akan memulai usaha lain agar kebutuhan ekonomi bisa terpenuhi. Dirinya berharap, ada bantuan dari Pemkab Cirebon kepada para pelaku UMKM. Bantuan bisa berupa permodalan atau jaminan pemasaran produk.
“Mudah-mudahan pandemi bisa cepat selesai. Kalau terus terusan begini, bagaimana kelanjutan usaha kami,” harapnya.
Sementara pantauan di Centra Batik Trusmi, beberapa minggu ini, sangat sepi. Tidak ada aktivitas yang berarti pada centra batik terbesar di Kabupaten Cirebon tersebut. Sebagian kios-kios batik memilih untuk menutup usahanya. Hanya ada beberapa kios batik bagian depan yang masih buka, dan sangat jarang melayani pembeli.
“Mau bagaimana lagi. Lagipula memang sebelum pandemi centra batik disini juga sepi. Apalagi dihajar corona seperti sekarang. Kira banyak nganggurnya,” aku salah seorang pelayan kios batik.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Cirebon, Fery Afrudin, beberapa waktu lalu mengaku, penurunan omzet yang dialami oleh para pelaku usaha bisa sampai 100 persen. Imbasnya, beberapa pengusaha terpaksa gulung tikar.
Fery menyebutkan, ada 365 pelaku UMKM terdampak covid-19. Dari jumlah tesebut, 59 pengusaha sama sekali tidak mendapatkan pendapatan selama beberapa bulan terakhir ini.
“Kami akan mencoba mengusulkan bantuan untuk ratusan pelaku UMKM kepada pemerintah daerah. Datanya sudah diserahkan ke Dinsos Kabupaten Cirebon,”ungkapnya.(*/Dang)
SURABAYA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur mencatat kabupaten/kota berstatus zona merah atau berisiko tinggi penularannya saat ini masih menyisakan empat daerah. Sedangkan, untuk daerah zona jingga atau daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19 saat ini berjumlah 26 daerah.
“Masih ada empat daerah, yaitu Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Blitar, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Mojokerto,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (15/8).
Sedangkan, untuk daerah zona jingga yakni Jombang, Pamekasan, Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Jember, Kota Pasuruan, Nganjuk, Bojonegoro, dan Bangkalan.
Berikutnya adalah Kota Surabaya, Kabupaten Probolinggo, Ngawi, Ponorogo, Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Gresik, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Tuban, Lumajang, Kabupaten Mojokerto, Lamongan serta Kota Blitar.
Kemudian, untuk zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19 meliputi delapan daerah, yaitu Kabupaten Madiun, Sampang, Trenggalek, Sumenep, Situbondo, Pacitan, Tulungagung, dan Magetan.
Sementara itu, untuk situasi Covid-19 di Jawa Timur berdasarkan data nasional yakni hari ini terkonfirmasi 436 kasus baru atau total kumulatif mencapai 27.415 kasus. Dari jumlah tersebut, konfirmasi dirawat sebanyak 4.956 orang atau 18,08 persen.
Terkait konfirmasi pasien sembuh atau terkonversi negatif dari Covid-19, hari ini tambahannya 355 kasus sehingga secara keseluruhan mencapai 20.471 orang atau 74,67 persen. Lalu untuk pasien terkonfirmasi meninggal dunia pada hari ini sebanyak 21 orang, sehingga totalnya sampai sekarang sudah 1.988 orang atau 7,25 persen.
Dengan demikian, berdasarkan data dari Gugus Tugas Nasional tersebut, di Jatim belum ada satu pun daerah yang berstatus zona hijau atau tanpa kasus serta tidak terdampak.
Gubernur Khofifah berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat menjalankan aktivitas sehari-harinya, terutama cuci tangan menggunakan sabun, memakai cairan pembersih tangan, jaga jarak fisik dan lainnya.
“Kami juga minta masyarakat jangan lengah dan harus selalu waspada karena pandemik COVID-19 di Jatim masih berlangsung. Semoga semuanya segera berakhir dan tatanan kehidupan masyarakatnya kembali normal,”jelasnya.(*/Gio)
BANDUNG – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Taufik Hidayat, mengatakan, tujuh anggota DPRD Jabar terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini berdasarkan hasil tes usap yang dilakukan pada 12 Agustus 2020.
“Jadi anggota dewan positif COVID-19 diisolasi di rumah masing-masing. Selain anggota dewan, kami isolasi di BPSDM. Insyaaallah mungkin dalam waktu 14 hari ke depan bisa sembuh semua,” kata dia di Bandung, Sabtu (16/8/2020).
Politikus Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar itu menambahkan gedung DPRD Jabar yang terletak di Jalan Diponegoro Kota Bandung langsung ditutup selama 14 hari ke depan untuk sterilisasi setelah adanya informasi temuan positif COVID-19. Selama penutupan itu, para pegawai bekerja dari rumah.
“Setelah ada hasil temuan positif COVID-19 kita tutup 14 hari ke depan. Apalagi ini mobilitas apalagi non-PNS, karena ini tidak diasramakan, ada yang ke pasar, ke mana, sehingga yang kita melihat, pemerintah pusat saja mengimbau bahwa kerja di rumah. Di rumah kita tidak tinggal diam.
Kalau misalkan memerlukan tidak bekerja di rumah, kita akan cari tempat yang lain,” lanjut dia.
Berdasarkan hasil tes usap pada 12 Agustus 2020 di lingkungan kantor DPRD Jabar, total yang terkonfirmasi ada 38 orang positif COVID-19, dengan rincian tujuh anggota dewan, sembilan orang aparatur sipil negara (ASN), dan sisanya non-ASN. “Dan kalau saya diskusi dengan Pak Gubernur Ridwan Kamil, kasus positif itu penyebabnya kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata dia.
Taufik mengatakan, masalah kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi masalah utama terlebih berbagai sosialisasi tentang hal tersebut sudah disebarluaskan di berbagai tempat.
Dia mengatakan, PNS dan non-PNS yang terpapar, mayoritas melakukan isolasi di gedung BPSDM, Kota Cimahi dan pemantauan akan dilakukan semaksimal mungkin sehingga dalam 14 hari ke depan mereka bisa dinyatakan sembuh.
“Sambil melakukan isolasi, tim dari gugus tugas provinsi sudah menjalankan pelacakan khususnya kepada keluarga semua pegawai yang terpapar, termasuk ke mana saja mereka dalam beberapa hari ke belakang dan bertemu dengan siapa saja,”tukasnya.(*/Hend)
KOTA BATU – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu memutuskan menutup Balaikota selama tiga hari pasca adanya puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batu Muhammad Chori mengungkapkan penutupan Balaikota Batu dan pemberlakuan bekerja dari rumah atau work from home kepada seluruh PNS akan diterapkan mulai tanggal 18, 19, dan 21 Agustus mendatang.
“ASN dilakukan WFH pada 18, 19, dan 21 Agustus. Ini upaya untuk mengendalikan persebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran dan akan dilakukan sterilisasi ruangan karena sampai tanggal 14 Agustus sudah 22 PNS dan THL yang terkonfirmasi positif,” jelas Chori.
Selama penutupan Balaikota Batu ini pula para PNS yang bekerja dari rumah tidak diperbolehkan untuk keluar rumah dan wajib melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu.
Bahkan pihaknya memastikan meski bekerja dari rumah, para PNS tetap diberikan target kinerja yang telah diukur.
“Disiapkan surat pernyataan bahwa selama WFH, PNS tidak boleh keluar rumah atau harus isolasi untuk tetap di rumah serta melaksanakan kerja di rumah dengan diikuti target kinerja yang terukur,” tukasnya.
Sebagai informasi berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batu terdapat 205 pasien positif corona.
Dari jumlah tersebut 158 dinyatakan sembuh, 32 orang dirawat, dan 15 pasien meninggal dunia. Sementara 201 orang masuk kategori suspek, dimana 9 proboble, 68 orang diisolasi, dan 121 orang masuk status discarded.(*/Gio)
LAMPUNG – Wakil Bupati Way Kanan, Lampung, Edward Antony, meninggal dunia pagi ini. Edward dinyatakan terkonfirmasi positif virus Corona (COVID-19) berdasarkan hasil swab test.
Kabar meninggalnya Edward Antony disampaikan di situs resmi Pemerintah Kabupaten Way Kanan, Minggu (16/8/2020). Edward meninggal dunia pagi tadi sekitar pukul 04.30 WIB di ruang isolasi RSAM Bandar Lampung.
“Berita itu benar adanya. Beliau (Pak Edward Antony) meninggal pada hari Minggu tanggal 16 Agustus 2020 sekira pukul 04.30 WIB di Ruang Isolasi RSAM Bandar Lampung.
Beliau dalam keadaan sedang menjalani isolasi sejak terkonfirmasi COVID-19 pada tanggal 10 Agustus 2020 lalu berdasarkan hasil rapid test dan dua kali swab test,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Way Kanan, Achmad Gantha, seperti dikutip dari situs resmi Pemkab Way Kanan.
Edward meninggal dunia di usia 60 tahun. Jenazah Edward rencananya akan dimakamkan di Desa Ramsai, Kecamatan Way Tuba.
Pemerintah Provinsi Lampung juga menyampaikan duka cita atas meninggal Edward Antony dan mendoakannya.
“Inna lilaahi wa inaa ilaihi raaji’un. Turut berduka cita atas wafatnya DR. Drs. H. Edward Antony, M.M., Wakil Bupati Way Kanan. Semoga amal dan ibadahnya diterima disisi Allah SWT, dan diberikan tempat terbaik bersama orang-orang beriman, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” tulis Pemprov Lampung di akun Instagramnya, hari ini.
Edward Antony adalah Wakil Bupati Way Kanan periode 2015-2020. Edward Antony berpasangan dengan Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya. Edward Antony lahir di Muara Enim, 8 Oktober 1960. Ia menikah dengan Thurismawaty dan dikaruniai 4 orang anak.
Edward Antony menempuh pendidikan S1 di PLS STKIP Muhammadyah Kotabum, S2 STIE IPWI Jakarta, dan S3 Universitas Padjajaran Bandung. Ia pernah menerima penghargaan Satya Lencana 30 Tahun-Presiden RI 2010.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Bupati Way Kanan, Edward Antony pernah menjabat sebagai Kepala Dinas P2KA Kabupaten Way Kanan dan Asisten III Sekretariat Pemda Way Kanan.(*/Kris)
GARUT – Dua anggota DPRD Kabupaten Garut terkonfirmasi positif Covid-19. Salah satunya berdomisili di Kecamatan Bayongbong, dan lainnya di Kecamatan Cisurupan.
Menurut Wabup Garut Helmi Budiman, kepastian tersebut diperoleh berdasarkan hasil tes swab massal digelar pada 10 Agustus 2020 yang baru keluar pada 14 Agustus 2020.
Kedua anggota dewan tercatat sebagai KC-57 dan KC-59 tersebut selanjutnya akan menjalani karantina.
Berdasarkan hasil rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut pada Jum’at (14/8/2020) malam dipimpian Wabup Helmi Budiman, disepakati dengan terkonfirmasi positif dua anggota DPRD Garut itu maka anggota DPRD dan aparat sivil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat DPRD setempat selama 14 hari ke depan tidak melaksanakan kegiatan tugas secara tatap muka.
Hal itu termasuk tidak melaksanakan apel dan rangkaian kegiatan upacara.
Akan tetapi bagi sebanyak 19 anggota DPRD dan 32 ASN Sekretariat DPRD (PNS dan TKK) termasuk empat orang non ASN yang belum melaksanakan swab test diminta mengikuti swab test pada Sabtu (15/8/2020) ini, mulai pukul 10.00 WIB di gedung DPRD Garut.
Sehubungan terkonfirmasinya dua anggota DPRD Garut tersebut, Sekretaris DPRD Garut Dedy Mulyadi mengatakan gedung DPRD Garut ditutup selama 14 hari ke depan. Aktivitas pekerjaan dilakukan secara daring.
“Semua ASN akan WFH (Work From Home). Kita sedang meminta surat edarannya pada Pimpinan,” kata Dedy, Sabtu (15/8/2020).
Dia juga menyebutkan, seluruh anggota DPRD dan ASN di lingkungan Sekretariat DPRD Garut pun akan melakukan isolasi mandiri.
Hal itu dilakukan karena kedua anggota dewan terkonfirmasi positif Covid-19 itu sempat menghadiri Rapat Paripurnda DPRD Garut di ruang rapat paripurna DPRD Garut dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI.(*/Dang)
CIREBON – Kasus positif covid-19 di Kabupaten Cirebon semakin meningkat. Hingga Rabu (12/8/2020) tim gugus tugas percepatan covid-19 Kabupaten Cirebon, mencatat total 106 kasus terkonfirmasi.
“Hari Rabu ini ada penambahan 6 orang. Sementara kemarin totalnya tembus sampai 100 orang,” kata Kadinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni.
Enny menjelaskan, penambahan kasus ke 101 berjenis kelamin perempuan. Pasien masuk dalam klustur Kecamatan Beber. Dia punya riwayat perjalanan dari Jakarta, dan saat ini sudah meninggal dunia.
Sementara untuk kasus 102 dan 103, masuk kedalam kluster Kecamatan Weru, dan mereka salah satu pegawai RSUD Gunung Jati, dan disertai gejala dan satunya tanpa gejala.
Untuk kasus ke 104 masuk ke kluster Kecamatan Mundu, dan pasien merupakan pegawai swasta. Saat ini dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan, serta tanpa gejala. Untuk kasus 105, masuk dalam kluster Kecamatan Arjawinangun. Pasiennya adalah bidan di RSUD Arjawinangun dan tanpa gejala.
Sementara lanjut Enny, kasus ke 106 masuk dalam kluster Kecamatan Susukan dan pulang bekerja dari Tangerang. Saat ini dirawat di RSUD Arjawinangun dengan gejala.
“Yang dua orang Nakes terpapar dari tempat kerja. Saya perjelas bahwa hari Rabu ini penambahan ada enam orang,” ungkap Enny.
Ditanya kenapa banyak Nakes yang terpapar covid-19, menurutnya banyak faktor. Untuk savety masalah APD, Enny menjamin sudah memadai. Namun bisa saja karena banyaknya contak person, sehingga ada Nakes yang ikut terpapar. Sampai saat ini akunya, banyak juga orang yang tanpa gejala, justru positif covid-19.
“Kalau untuk Nakes karena banyaknya kontak personal. Mereka banyak melayani orang. Munculnya kan tanpa gejala. Jadi ini yang harus diwaspadai,” tukasnya.
Sementara data dari gugus tugas percepatan covid-19 menyebutkan, 106 kasus konfirmasi ada 33 orang yang bergejala. Sedang konfirmasi tanpa gejala ada 73 orang. selanjutnya konfirmasi perjalanan ada 24 orang, konfirmasi kontak erat 38 orang.
Saat ini yang masih dalam perawatan di rumah sakit ada 58 orang, selesai isolasi ada 42 orang, dan meninggal ada 6 orang.(*/Dang)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro