KOTA BATU – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu memutuskan menutup Balaikota selama tiga hari pasca adanya puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batu Muhammad Chori mengungkapkan penutupan Balaikota Batu dan pemberlakuan bekerja dari rumah atau work from home kepada seluruh PNS akan diterapkan mulai tanggal 18, 19, dan 21 Agustus mendatang.
“ASN dilakukan WFH pada 18, 19, dan 21 Agustus. Ini upaya untuk mengendalikan persebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran dan akan dilakukan sterilisasi ruangan karena sampai tanggal 14 Agustus sudah 22 PNS dan THL yang terkonfirmasi positif,” jelas Chori.
Selama penutupan Balaikota Batu ini pula para PNS yang bekerja dari rumah tidak diperbolehkan untuk keluar rumah dan wajib melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu.
Bahkan pihaknya memastikan meski bekerja dari rumah, para PNS tetap diberikan target kinerja yang telah diukur.
“Disiapkan surat pernyataan bahwa selama WFH, PNS tidak boleh keluar rumah atau harus isolasi untuk tetap di rumah serta melaksanakan kerja di rumah dengan diikuti target kinerja yang terukur,” tukasnya.
Sebagai informasi berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batu terdapat 205 pasien positif corona.
Dari jumlah tersebut 158 dinyatakan sembuh, 32 orang dirawat, dan 15 pasien meninggal dunia. Sementara 201 orang masuk kategori suspek, dimana 9 proboble, 68 orang diisolasi, dan 121 orang masuk status discarded.(*/Gio)
LAMPUNG – Wakil Bupati Way Kanan, Lampung, Edward Antony, meninggal dunia pagi ini. Edward dinyatakan terkonfirmasi positif virus Corona (COVID-19) berdasarkan hasil swab test.
Kabar meninggalnya Edward Antony disampaikan di situs resmi Pemerintah Kabupaten Way Kanan, Minggu (16/8/2020). Edward meninggal dunia pagi tadi sekitar pukul 04.30 WIB di ruang isolasi RSAM Bandar Lampung.
“Berita itu benar adanya. Beliau (Pak Edward Antony) meninggal pada hari Minggu tanggal 16 Agustus 2020 sekira pukul 04.30 WIB di Ruang Isolasi RSAM Bandar Lampung.
Beliau dalam keadaan sedang menjalani isolasi sejak terkonfirmasi COVID-19 pada tanggal 10 Agustus 2020 lalu berdasarkan hasil rapid test dan dua kali swab test,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Way Kanan, Achmad Gantha, seperti dikutip dari situs resmi Pemkab Way Kanan.
Edward meninggal dunia di usia 60 tahun. Jenazah Edward rencananya akan dimakamkan di Desa Ramsai, Kecamatan Way Tuba.
Pemerintah Provinsi Lampung juga menyampaikan duka cita atas meninggal Edward Antony dan mendoakannya.
“Inna lilaahi wa inaa ilaihi raaji’un. Turut berduka cita atas wafatnya DR. Drs. H. Edward Antony, M.M., Wakil Bupati Way Kanan. Semoga amal dan ibadahnya diterima disisi Allah SWT, dan diberikan tempat terbaik bersama orang-orang beriman, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” tulis Pemprov Lampung di akun Instagramnya, hari ini.
Edward Antony adalah Wakil Bupati Way Kanan periode 2015-2020. Edward Antony berpasangan dengan Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya. Edward Antony lahir di Muara Enim, 8 Oktober 1960. Ia menikah dengan Thurismawaty dan dikaruniai 4 orang anak.
Edward Antony menempuh pendidikan S1 di PLS STKIP Muhammadyah Kotabum, S2 STIE IPWI Jakarta, dan S3 Universitas Padjajaran Bandung. Ia pernah menerima penghargaan Satya Lencana 30 Tahun-Presiden RI 2010.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Bupati Way Kanan, Edward Antony pernah menjabat sebagai Kepala Dinas P2KA Kabupaten Way Kanan dan Asisten III Sekretariat Pemda Way Kanan.(*/Kris)
GARUT – Dua anggota DPRD Kabupaten Garut terkonfirmasi positif Covid-19. Salah satunya berdomisili di Kecamatan Bayongbong, dan lainnya di Kecamatan Cisurupan.
Menurut Wabup Garut Helmi Budiman, kepastian tersebut diperoleh berdasarkan hasil tes swab massal digelar pada 10 Agustus 2020 yang baru keluar pada 14 Agustus 2020.
Kedua anggota dewan tercatat sebagai KC-57 dan KC-59 tersebut selanjutnya akan menjalani karantina.
Berdasarkan hasil rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut pada Jum’at (14/8/2020) malam dipimpian Wabup Helmi Budiman, disepakati dengan terkonfirmasi positif dua anggota DPRD Garut itu maka anggota DPRD dan aparat sivil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat DPRD setempat selama 14 hari ke depan tidak melaksanakan kegiatan tugas secara tatap muka.
Hal itu termasuk tidak melaksanakan apel dan rangkaian kegiatan upacara.
Akan tetapi bagi sebanyak 19 anggota DPRD dan 32 ASN Sekretariat DPRD (PNS dan TKK) termasuk empat orang non ASN yang belum melaksanakan swab test diminta mengikuti swab test pada Sabtu (15/8/2020) ini, mulai pukul 10.00 WIB di gedung DPRD Garut.
Sehubungan terkonfirmasinya dua anggota DPRD Garut tersebut, Sekretaris DPRD Garut Dedy Mulyadi mengatakan gedung DPRD Garut ditutup selama 14 hari ke depan. Aktivitas pekerjaan dilakukan secara daring.
“Semua ASN akan WFH (Work From Home). Kita sedang meminta surat edarannya pada Pimpinan,” kata Dedy, Sabtu (15/8/2020).
Dia juga menyebutkan, seluruh anggota DPRD dan ASN di lingkungan Sekretariat DPRD Garut pun akan melakukan isolasi mandiri.
Hal itu dilakukan karena kedua anggota dewan terkonfirmasi positif Covid-19 itu sempat menghadiri Rapat Paripurnda DPRD Garut di ruang rapat paripurna DPRD Garut dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI.(*/Dang)
CIREBON – Kasus positif covid-19 di Kabupaten Cirebon semakin meningkat. Hingga Rabu (12/8/2020) tim gugus tugas percepatan covid-19 Kabupaten Cirebon, mencatat total 106 kasus terkonfirmasi.
“Hari Rabu ini ada penambahan 6 orang. Sementara kemarin totalnya tembus sampai 100 orang,” kata Kadinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni.
Enny menjelaskan, penambahan kasus ke 101 berjenis kelamin perempuan. Pasien masuk dalam klustur Kecamatan Beber. Dia punya riwayat perjalanan dari Jakarta, dan saat ini sudah meninggal dunia.
Sementara untuk kasus 102 dan 103, masuk kedalam kluster Kecamatan Weru, dan mereka salah satu pegawai RSUD Gunung Jati, dan disertai gejala dan satunya tanpa gejala.
Untuk kasus ke 104 masuk ke kluster Kecamatan Mundu, dan pasien merupakan pegawai swasta. Saat ini dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan, serta tanpa gejala. Untuk kasus 105, masuk dalam kluster Kecamatan Arjawinangun. Pasiennya adalah bidan di RSUD Arjawinangun dan tanpa gejala.
Sementara lanjut Enny, kasus ke 106 masuk dalam kluster Kecamatan Susukan dan pulang bekerja dari Tangerang. Saat ini dirawat di RSUD Arjawinangun dengan gejala.
“Yang dua orang Nakes terpapar dari tempat kerja. Saya perjelas bahwa hari Rabu ini penambahan ada enam orang,” ungkap Enny.
Ditanya kenapa banyak Nakes yang terpapar covid-19, menurutnya banyak faktor. Untuk savety masalah APD, Enny menjamin sudah memadai. Namun bisa saja karena banyaknya contak person, sehingga ada Nakes yang ikut terpapar. Sampai saat ini akunya, banyak juga orang yang tanpa gejala, justru positif covid-19.
“Kalau untuk Nakes karena banyaknya kontak personal. Mereka banyak melayani orang. Munculnya kan tanpa gejala. Jadi ini yang harus diwaspadai,” tukasnya.
Sementara data dari gugus tugas percepatan covid-19 menyebutkan, 106 kasus konfirmasi ada 33 orang yang bergejala. Sedang konfirmasi tanpa gejala ada 73 orang. selanjutnya konfirmasi perjalanan ada 24 orang, konfirmasi kontak erat 38 orang.
Saat ini yang masih dalam perawatan di rumah sakit ada 58 orang, selesai isolasi ada 42 orang, dan meninggal ada 6 orang.(*/Dang)
MADIUN – Petani di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalami kerugian akibat serangan hama wereng yang mengancam hasil panen pada musim tanam kemarau pertama (MK I) kali ini.
“Akibat serangan hama wereng, dipastikan gagal panen. Jika biasanya dalam keadaan normal di lahan sekitar 3.000 meter persegi bisa meraih keuntungan Rp 8 juta, namun karena serangan hama, merugi total,” ujar salah satu petani di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Sutikno, Senin (10/8/2020).
Menurut dia, hama wereng menyerang sawahnya yang siap panen, yakni pada usia padi sekitar 70 hari setelah tanam. Pihaknya semakin merugi karena juga menanggung biaya operasional dan perawatan tanaman.
Sebelum serangan wereng kian parah, dia berusaha menyelamatkan padinya. Berbagai jenis cairan pestisida disemprotkan, namun tidak ada yang mempan.
Ia menjelaskan, awalnya, wereng menyerang bagian pangkal batang. Setelah itu hama tersebut mengisap bagian tanaman lainnya hingga tanaman layu, tidak berbulir, dan akhirnya mati.
Hal yang sama diungkapkan oleh petani lainnya, Isno. Padi miliknya yang baru berusia 40 hari juga tidak luput dari ancaman wereng.
“Wereng menyerang secara sporadis. Sawah di sini (Balerejo) semuanya sudah terkena wereng,” kata Isno.
Para petani mengaku kewalahan dengan serangan hama wereng tersebut. Sebab, hama wereng itu tak mempan diatasi dengan pestisida.
Petani berharap, pemerintah daerah setempat melalui dinas terkait segera memberikan bantuan untuk mengatasi serangan hama wereng tersebut. Sebab jika tidak, petani akan mengalami gagal panen yang dikhawatirkan juga berdampak pada stok beras di wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya.
Data Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun mencatat sejauh ini total terdapat 131 hektare lahan padi yang diserang wereng pada musim kemarau (MK) I.
Dari luas 131 hektare tersebut, sebanyak 118 hektare di antaranya masuk kerusakan ringan dan 13 hektare sedang. Terdapat empat wilayah yang terdampak parah hama wereng, yakni Kecamatan Madiun, Balerejo, Dagangan, dan Wungu. Pendataan dan pematauan terus dilakukan oleh dinas terkait.(*/Gio)
CIREBON – Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon tembus 100 orang pada Selasa (11/8/2020). Masyarakat pun diminta untuk tidak abai dalam menerapkan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Kabag Humas Pemkab Cirebon, Nanan Abdul Manan, menjelaskan, ada penambahan satu kasus positif Covid-19 pada Selasa (11/8) sehingga membuat total kasus positif menjadi 100 orang. Pasien itu kini dirawat di Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon.
“Kasus ke-100 merupakan seorang laki-laki berusia 54 tahun asal Kecamatan Tengah Tani,” kata Nanan, Selasa (11/8/2020).
Nanan menjelaskan, dari total 100 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon, 54 orang masih dalam perawatan rumah sakit ataupun isolasi mandiri, 41 orang selesai isolasi dan lima orang meninggal dunia.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengungkapkan, risiko peningkatan kasus selama fase AKB yang berlaku sejak 27 Juni 2020 memang telah diperhitungkan pihaknya.
Enny mengungkapkan, sejak memasuki fase AKB, ada pemahaman bahwa AKB seolah-oleh sudah bebas dan longgar. Dia berharap, masyarakat dapat terus disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Dengan pemahaman bahwa AKB seolah-oleh bebas dan longgar, sebagian masyarakat menjadi abai untuk patuh pada protokol kesehatan,” kata Enny.
Enny mengungkapkan, Pemkab Cirebon tetap berkomitmen untuk terus melakukan pengendalian Covid-19 secara komprehensif. Hal itu mulai dari upaya penemuan sampai dengan pelayanan dan pemantauan di masyarakat.(*/Dang)
SUKABUMI – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi bertambah banyak dalam dua hari terakhir. Bahkan pada Selasa (11/8/2020) ini ada sebanyak dua orang warga yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19.
“Kondisi Covid-19 di Kabupaten Sukabumi terakhir, total terkonfirmasi positif 89 orang,” ujar juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid kepada wartawan, Selasa (11/8/2020). Rinciannya yang isolasi sebanyak 3 orang, dikarantina 11 orang dan selesai sembuh 73 orang.
Di mana kata Harun, pada Selasa ini sudah berubah situasi yang tadinya tidak ada meninggal dan kini ada dua orang meninggal dunia karena Covid-19. Satu orang yang meninggal berasal dari Kecamatan Ciambar.
Warga tersebut lanjut Harun, riwayat perjalanan kontak dari Depok dan tracing tidak dilakukan karena menetap di daerah asal. Selain itu warga itu bertamu daerah Depok dan untuk tracing bisa dikatakan putus terkecuali istrinya dinyatakan positif.
“Warga yang meninggal kedua berasal dari Kecamatan Sukalarang tidak ada perjalanam maupun suspect,” kata Harun. Ia mengatakan tiga jam sebelum meninggal yang dilakukann tim medis RSUD Syamsudin warga itu menunjukkan pneumonia berat infeksi pernapasan akut.
Intinya kata Harun, warga telah dilakukan pemeriksaan dan diambil sampel swab. Hasilnya pada Selasa siang didapatkan hasil swab positif.
“Pada hari ini dua orang yang terkonfirmasi swab meninggal dunia dan mudah-mudahan tidak ada korban meninggal dunia lagi,” cetus Harun. Di sisi lain pada Senin (10/9) lalu ada penambahan 9 kasus positif Covid-19.
Sembilan orang itu termasuk yang meninggal dari Ciambar dengan kontak perjalanan dari zona merah. Selain itu Kecamatan Sukaraja dua orang, Kecamatan Sukabumi dua orang dan Cicurug satu orang. Berikutnya Surade dua orang dan Kebonpedes dua orang.
Sementara pada Selasa ini jumlah yang dilaporkan pada Selasa jumlaj teronfirmasi 4 orang salah satu 3 orang bank bumn kantor kas ciracap dari Ciracap, Ciracap, dan Sukaraja selesai isolasi dan sembuh, satu orang yang meninggal di Sukalarang.(*/Yan)
SEMARANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah membantu mengupayakan penyerapan hasil panen bawang putih lokal yang belum terserap pasar.
Kedua instansi tersebut telah melakukan pendataan sekaligus penghitungan berbagai komoditas hortikultura yang mengalami surplus baik di tingkat petani maupun di tingkat pasar untuk ditangani pemerintah.
Hal ini ditegaskan Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Arif Sambodo, saat menanggapi persoalan belum terserapnya hasil panen bawang putih lokal oleh pasar, yang dikeluhkan para petani di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah tetap berkomitmen untuk membantu para petani di derahnya dalam memasarkan hasil panen yang lambat terserap oleh pasar.
Saat ini, Disperindag bersama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah telah melakukan pendataan dan penghitungan produk- produk holtikultura yang melimpah, baik di tingkat petani maupun di tingkat pasar.
Hal ini untuk memetakan produk hortikultura apa saja yang akan surplus, kemudian disampaikan kepada Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah guna diupayakan kebijakan untuk mendorong penyerapan.
“Apakah nanti akan disalurkan kepada Industri Kecil Menengah (IKM) yang membutuhkan sebagai bahan baku atau melalui mekanisme penyerapan yang ain,” ungkapnya, Senin (10/8/2020).
Khusus untuk komoditas bawang putih lokal unggul yang kini dikeluhkan sejumlah petani, lanjut Arif, Disperindag bakal berkoordinasi untuk mendata kebijakan penyerapan komoditas bawang putih bagi untuk kebutuhan IKM.
Jika masih ada kelebihan, rencananya bakal disalurkan ke daerah lain yang masih membutuhkan dukungan pasokan bawang putih. “Sehingga, aka nada kerjasama dengan daerah lain juga agar hasil panen petani bawang putih lokal tersebut bisa terserap,” katanya.
Arif juga mengaku secara teknis belum mengetahui jika komoditas bawang putih saat ini sedang surplus di pasaran, setelah sejumlah daerah penghasil mulai memasuki masa panen raya.
Kecuali surplus bawang putih yang ada di wilayah Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Namun belajar dari pengalaman sebelumnya, jika ada kelebihan surplus akan dikoordinasikan dengan instansi tekait untuk diupayakan solusinya.
“Persoalan yang sama, beberapa waktu yang lampau juga pernah terjadi di Kabupaten Temanggung. Upayanya juga sama, kita koordinasikan dengan Disnas Pertanian dan Perkebunan untuk diambil langkah dalam membantu para petani,” tegasnya.
Perihal lambatnya penyerapan hasil panen bawang putih lokal ditengarai juga dipicu ketersediaan komoditas bawang putih di pasaran, yang hingga saat ini masih melimpah.
Karena penyerapan konsumen yang juga ikut terpengaruh situasi sulit akibat pandemi Covid-19. Setidaknya ini diamini pedagang sembako di berbagai pasar rakyat yang ada di Jawa Tengah.
“Karena pemintaan besar dari hotel, restoran maupun katering juga tidak terlalu tinggi akibat banyaknya kegiatan besar, hajat dan sebagainya yang untuk sementara tidak boleh dilakukan di tengah situasi pandemi,” jelas Toni (43), salah satu pedagang.
Di sisi lain, bawang putih impor di pasaran saat ini juga masih cukup banyak. “Sehingga masih sangat wajar jika komoditas bawang putih saat ini masih sangat melimpah,”tukasnya.(*/D Tom)
CIANJUR – Peristiwa kebakaran melanda Pasar Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Senin (10/8) siang menuju sore. Diperkirakan ada seratusan kios yang terbakar dan hingga berita ditulis sore ini proses pemadaman masih terus dilakukan petugas pemadam kebakaran (Damkar) dan aparat kepolisian.
Keterangan yang diperoleh, kebakaran terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Di mana, kobaran api pertama kali terlihat di bagian belakang yang merupakan kios darurat bumbu dan sembako.
”Pedagang dan warga kurang mengetahui awal kebakaran karena sudah melihat api membesar,” ujar salah seorang warga Ciranjang, Ridwan (40 tahun) kepada wartawan di lokasi kejadian. Di awal kejadian ada sekitar puluhan kios yang terbakar dan merembet terus ke bangunan kios lainnya.
Menurut Ridwan, kobaran api membesar karena cuaca panas dan angin kencang. Lokasi kios yang terbakar mulai menyebar hingga ke bagian tengah pasar.
Saat kejadian lanjut Ridwan, para pedagang berupaya menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan. Sementara di sisi lain petugas masih berupaya memadamkan kobaran api.
Data dari Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur menyebutkan, ada sebanyak enam unit mobil damkar dan dua unit mobil water canon Polres Cianjur diterjunkan untuk memadamkan kobaran api.
”Kami mengerahkam sebanyak tujuh armada damkar dari lima pos,” ujar Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Cianjur Hendri Prasetyadi. Selain itu ada dua unit water canon Polres Cianjur diperbantukan untuk memadamkan kobaran api.
Bantuan armada dari Polres berupa mobil water canon dan PDAM juga ada mobil tangki sebagai sumber air tambahan. Namun kobaram api sulit dipadamkan karena bangunan kios merupakan bahan mudah terbakar dan diperparah dengan angin kencang yang berhembus.
Petugas kata Hendri, berupaya agar api tidak merembet ke bangunan lain. Caranya dengan memaksimalkan upaya pemadaman dengan armada yang ada. Hingga kini data jumlah kios yang terbakar masih dalam pendataan.(*/Yan)
SRAGEN – Ratusan hektare sawah di di wilayah Sragen, Jawa Tengah, terdampak oleh keringnya sejumlah waduk pada musim kemarau Agustus 2020.
Beberapa waduk yang mengering itu di antaranya Waduk Gebyar di Desa Jambeyan, Sambirejo; Waduk Blimbing di Desa Blimbing, Sambirejo, dan Waduk Brambang di Kecamatan Kedawung, Sragen.
Waduk-waduk tersebut mengering karena tidak ada suplai air dari hulu sungai. Akibatnya ratusan hektare sawah yang ditanami padi terancam kekurangan air.
Waduk Gebyar
Kondisi Waduk Gebyar yang terletak di Dukuh Bayut, Jambeyan, Sragen sudah mengering sejak Juni lalu. Rumput menghijau tumbuh di dasar waduk. Warga menggembalakan kambingnya di dasar waduk itu. Bahkan sejumlah bocah bermain layang-layang sambil berlari di dasar waduk yang kering tersebut.
Mantri Waduk Gebyar, Nanang Ade Setyanto mengatakan kekeringan memaksa petani memanfaatkan sumur bor untuk mengairi sawah.
“Sekarang petani menggunakan sumur pantek atau sumur bor. Selain itu, petani juga masih memanfaatkan air dari sungai besar yang masih mengalir lumayan. Jumlah petani yang terdampak cukup banyak. Kalau dihitung dengan area petani yang memanfaatkan sumur bor, maka jumlahnya bisa ribuan hektare,” jelas Nanang sebagaimana dikutip dari Solopos.
Waduk Brambang
Mantri Waduk Brambang, Kedawung, Sragen, Gunawan, menyampaikan waduk yang dijaganya mengering sejak 1 Agustus lalu. Dia menjelaskan debit air dari Bendung Krikilan yang menyuplai air ke Waduk Brambang, kecil, rata-rata 75-100 liter per detik.
Gunawan menyampaikan, petani yang memanfaatkan air Waduk Brambang sangat terdampak. Namun ia tidak bisa memprediksi jadi tidaknya petani panen di tengah kekeringan seperti sekarang.
Waduk Blimbing
Waduk Blimbing yang sempat digunakan lomba memancing pada Juli lalu, sekarang sudah mengering. Kepala Desa Blimbing, Sambirejo, Margono, menyampaikan waduk mengeringnya belum lama. Dia mengatakan di wilayah Blimbing tidak mengalami dampak signifikan karena tidak ada lahan pertanian yang dialiri air dari waduk tersebut.
“Saya baru menjabat kades. Saya tidak bisa membandingkan kondisi waduk sekarang dengan kondisi di 2019,”tukasnya.(*/D Tom)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro