SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Jawa Tengah pada periode 16 hingga 18 April 2024.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo dalam siaran pers di Semarang, Selasa (16/4/2024), mengatakan terdapat gangguan atmosfer yang mengakibatkan peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem.
Ia menjelaskan analisis dinamika atmosfer yang terjadi menunjukkan aktivitas gangguan Madden Julian Oscillation (MJO) serta pola belokan angin dan konvergensi terlihat dominan untuk wilayah Pulau Jawa.
“Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan konvektif atau Cumulusnimbus yang berpotensi menghasilkan curah hujan lebat dan angin kencang,” katanya.
Sejumlah wilayah yang terdampak cuaca ekstrem tersebut, antara lain Jawa Tengah bagian tengah seperti Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Semarang, Temanggung, serta Kota Salatiga.
Wilayah pantura, seperti Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, serta Kota Semarang. Wilayah Jawa Tengah bagian timur dan selatan meliputi Kabupaten Grobogan, Sragen, Blora, Kudus, Kebumen, Purworejo, Kota Solo, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Wonogiri.
Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, tanah longsor, dan angin kencang.(*/D To)
BANDUNG – Bupati Bandung Barat Arsan Latif mengungkapkan kondisi curah hujan yang deras menjadi penyebab longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, (24/3/2024) malam. Total sembilan orang warga diduga tertimbun material longsor dan masih belum ditemukan.
“Ternyata masih ada sembilan jiwa belum kita temukan diperkirakan di daerah sini, kita turut berduka cita,” ucap dia saat meninjau lokasi longsor, Senin (25/3/2024).
Ia mengaku belum dapat memastikan apakah longsor juga disebabkan karena kondisi hulu yang kurang resapan. Namun, ia melihat longsor disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
“Kita belum ke sana (resapan di hulu) tapi ini karena curah hujan yang tinggi pasti membawa air dan longsor,” kata dia.
Setelah hujan deras, ia menuturkan beberapa menit kemudian terjadi longsor di kampung tersebut. Pihaknya saat ini tengah mempersiapkan kebutuhan dasar pengungsi yang berjumlah lebih dari 400 orang.
Para pengungsi mengungsi di GOR Cibenda dan di SDN Padabakti. Termasuk posko kesehatan disiapkan di ruangan sekolah.
“Selanjutnya terhadap yang mengungsi hampir kurang lebih 400 kita siapkan tempatnya, tendanya, dapur umum. Intinya kita siapkan kebutuhan dasarnya,” ungkap dia.
Arsan menambahkan pihaknya berharap agar seluruh pengungsi terlebih dahulu sehat. “Paling tidak (pengungsi) istirahat dulu mengembalikan tenaga,” kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 9 orang warga diduga tertimbun dan belum ditemukan pascalongsor yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, (24/3/2024) malam. Mereka berasal dari beberapa RW di kampung tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Meidi mengatakan peristiwa banjir bandang terjadi di Kampung Joglo, Desa Sirnagalih. Sedangkan longsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor pada Minggu (24/3/2024).
“Untuk banjir di Desa Sirnagalih, longsor di Desa Cibenda, dua desa. RW terdampak, di Sirnagalih satu RW di Cibenda 5 sampai 6 RW masih validasi data masih tentatif,” ucap dia saat ditemui di SDN Negeri Padakati, Senin (25/3/2024).
Usai longsor, ia mengatakan sebanyak 10 orang dinyatakan hilang. Namun, satu orang bernama Sofi (30 tahun) berhasil ditemukan pada Senin (25/3/2024) dini hari. Meidi mengatakan tersisa sembilan orang yang hilang dan belum ditemukan.
“Sembilan orang belum ditemukan, satu orang ditemukan dan langsung dievakuasi di RSUD Cililin,” ungkapnya.(*/Hen)
DEMAK – Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kian parah akibat enam tanggul pembatas aliran sungai daerah setempat jebol. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin (18/3/2024), mengatakan keenam tanggul yang jebol tersebut tersebar di aliran Sungai Wulan, yang berada di perbatasan antara Kabupaten Demak dan Kudus.
Bahkan, beberapa di antara tanggul-tanggul tersebut sebelumnya sempat diperbaiki pada pertengahan bulan Februari lalu, namun kembali jebol pada Ahad (17/3/2024). Menurutnya, hal demikian terjadi akibat tanggul tak mampu menahan volume air Sungai Wulan yang terus bertambah setelah diguyur hujan deras. Maka kondisi tersebut membuat air luapan sungai mengalir deras dengan seketika menggenangi 89 desa di 11 kecamatan dengan ketinggian rata-rata 30 centimeter.
Bahkan, Tim Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak mengkonfirmasi hingga hari ini genangan banjir di kawasan pemukiman penduduk sudah melebihi lutut orang dewasa atau sekitar 80 centimeter.
Selain itu, arus banjir di ruas jalan penghubung Demak-Kudus juga tampak semakin deras, selain melumpuhkan arus lalu lintas juga membahayakan keselamatan warga yang sedang dievakuasi petugas menggunakan perahu. Data yang dihimpun Tim Pusdalops BNPB hingga saat ini setidaknya ada sebanyak 93.149 orang warga Demak terdampak banjir, 22.725 orang di antaranya sudah dievakuasi ke tempat pengungsian.
Tempat pengungsian itu tersebar di 45 titik yang masing-masing tersebar di Kecamatan Demak, Karangtengah, Sayung, Mranggen, Wonosalam, Karanganyar, Karangawen, Kebonagung, Guntur, Dempet, dan Kecamatan Gajah.
Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M. Agus Nugroho Luhur P di Demak, Sabtu (16/3/2024) menerangkan, banjir yang terjadi di Kabupaten Demak, awalnya karena curah hujan tinggi pada Rabu (13/3/2024) malam, sehingga mempengaruhi debit air di wilayah hulu ke hilir meningkat, mengakibatkan beberapa daerah di Demak terdampak banjir. Selain itu, terdapat tanggul sungai di Desa Menur, Kecamatan Mranggen yang jebol, sehingga mengakibatkan pemukiman warga terdampak.
Pada (17/3/2024), jalur Pantura Demak-Kudus, Jawa Tengah, terputus akibat jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan sehingga menggenangi jalur yang selalu padat kendaraan tersebut.
“Kami sudah memikirkan dengan melakukan pengalihan arus dari arah Semarang melalui Purwodadi,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi bersama Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi beserta jajaran saat mengunjungi tempat pengungsian di DPRD Kudus, Ahad.
Deddy mengakui konsekuensinya arus lalu lintas di jalur tersebut menjadi padat. Untuk itu, disiapkan kantong-kantong parkir agar para pengemudi istirahat dan tidak memaksakan terlebih dahulu.
“Sebagian kendaraan juga berada di satu lajur di jalan dengan penjagaan petugas lalu lintas. Kami juga sudah melapor ke Menteri PUPR,” ujarnya.
Satlantas Polres Demak mengalihkan kendaraan kecil yang hendak menuju Pati dan Surabaya melalui Jalur Trengguli menuju Mijen-Welahan-Jepara-Kudus-Pati. Dalam rangka mengurangi kepadatan arus kendaraan yang melintasi jalur tersebut, Satlantas Polres Kudus berkoordinasi dengan Satlantas Polres Rembang dan Pati mengarahkan kendaraan bersumbu tiga menuju Semarang melalui Blora maupun Grobogan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Pati maupun Rembang, agar truk bersumbu diarahkan ke jalur Blora maupun Grobogan menyusul jalur lewat Jepara cukup padat,” ujar Kaur Bin Ops (KBO) Satlantas Polres Kudus Iptu Noor Alifi.
Sementara jalur Undaan-Grobogan saat ini sedang ada perbaikan Jembatan Babalan, sehingga kondisinya juga cukup padat. Terkait pengalihan arus, Satlantas Polres Kudus juga sudah memasang petunjuk agar para pengemudi tidak kebingungan.
Beberapa kendaraan yang terlanjur melintasi Kudus tampak ada yang parkir di Jalan Pantura Kudus. Hal itu tampak di depan Terminal Induk Jati Kudus truk bersumbu banyak yang parkir.(*/D To)
LAMPUNG – Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan bahwa Provinsi Lampung segera menerima tambahan sebanyak 13 ribu ton beras impor untuk menstabilkan harga beras. “Saat menuju ke sini kita bisa melihat masih ada kegiatan bongkaran beras impor penambahan kuota di akhir 2023 kemarin. Kalau kuota di 2024 sudah kita laksanakan juga, diperkirakan datangnya bertahap di Maret ini mungkin juga bisa sampai April,” ujar Febby Novita di Bandarlampung, Kamis (7/3/2024).
Ia mengatakan, untuk Provinsi Lampung akan kembali mendapatkan tambahan beras impor sebanyak 13 ribu ton, yang digunakan untuk menstabilkan harga beras melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
“Memang kita akan ada kedatangan lagi sekitar 13 ribu ton untuk Lampung sendiri. Dan untuk kapasitas gudang di sini sekitar 50 ribu ton dan isinya sekarang ada 15 ribu ton,” ucap dia.
Dia menjelaskan, secara nasional penyaluran beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan terus berlangsung. Dan untuk di Lampung penyalurannya diperkirakan ada sebanyak 8.000 ton per hari.
“Kalau di Lampung sendiri beras yang keluar sekitar 300 ton per hari atau kalau untuk program beras stabilisasi pasokan dan harga pangan hampir 8.000 ton. Karena ini beras bersubsidi, maka kami akan mengawasi bersama. Untuk penyaluran memang selain jaringan di pasar tradisional, kami juga punya rumah pangan kita dan toko-toko ritel modern,” tambahnya.
Menurut dia, dengan adanya distribusi beras melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan diharapkan dapat menstabilkan harga beras di pasaran.
“Dengan terus menyerap gabah petani dan adanya distribusi beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan diharapkan harga beras bisa kembali stabil, sehingga menjaga konsumsi masyarakat,” jelasnya.(*/Ti)
JEMBER – Tinggi letusan erupsi Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mencapai satu kilometer di atas puncak Mahameru pada Kamis pukul 09.03 WIB.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada 7 Maret 2024 pukul 09.03 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang,(7/3/2024).
Pada saat erupsi, lanjut dia, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. “Pada saat laporan itu dibuat pada pukul 09.03 WIB, erupsi masih berlangsung,” tuturnya.
Berdasarkan data, jumlah letusan Gunung Semeru yang pernah tercatat oleh petugas mencapai 106 kali dalam kurun waktu sejak 1 Januari hingga 7 Maret 2024 pukul 17.00 WIB. Sementara untuk aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu pada periode pengamatan Kamis pukul 06.00-12.00 WIB tercatat sebanyak 14 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 14-22 mm dan lama gempa 90-130 detik.
Kemudian, lima kali gempa hembusan dengan amplitudo 5-8 mm dan lama gempa 44-86 detik, serta satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 7 mm, S-P 2.03 detik dan lama gempa 13 detik.
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga PVMBG memberikan rekomendasi bahwa masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius lima km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(*/Gi)
CIREBON – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa lima sungai di Cirebon segera dinormalisasi, serta tanggulnya ditinggikan untuk mencegah terjadinya bencana banjir saat musim hujan.
“Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) tahun ini melakukan normalisasi sungai dan juga akan ada perencanaan teknis untuk meninggikan tanggul,” kata Bey saat meninjau lokasi banjir di Desa Mekarsari Cirebon Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).
Ia menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan bersurat kepada Kementerian PUPR untuk merealisasikan normalisasi yang menyasar pada Sungai Ciberes, Ciputih, Singaraja, dan Ender.
Menurut Bey, normalisasi ini perlu diterapkan untuk mengurangi tingkat sedimentasi di lima sungai tersebut, sehingga saat hujan deras melanda wilayah Cirebon, debit air tidak meluap dan mencegah permukiman warga setempat terendam.
Pada sisi lain, katanya, revitalisasi tanggul sungai pun harus dilakukan, karena rata-rata sudah berusia lebih dari 25 tahun yang dikhawatirkan tidak mampu menahan ketika meningkatnya debit air.
“Kita berharap normalisasi dan revitalisasi tanggul dilakukan secara serentak di lima sungai tersebut. Akan tetapi kami akan menyurati terlebih dahulu Kementerian PUPR,” katanya.
Bey juga meminta pemerintah daerah di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) segera melakukan evaluasi bersama, terutama soal normalisasi sungai sebagai upaya jangka panjang mencegah peristiwa banjir.
Dengan begitu, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir bisa hidup normal dan tidak merasakan traumatik berkepanjangan akibat bencana itu.
“Saya juga tadi lihat ada masyarakat yang sudah mempersiapkan tanggul di depan rumahnya, namun tetap jebol karena datangnya air cukup deras,” kata Bey.
Ia menambahkan, banjir yang merendam permukiman warga di wilayah Cirebon bagian timur, saat ini berangsur surut serta sejumlah masyarakat pun sedang melakukan kerja bakti untuk membersihkan tempat tinggal mereka dari material lumpur.
“Kami mengapresiasi masyarakat, pemerintah desa, TNI, dan Polri yang sudah bekerja sama untuk penanganan banjir ini,” kata Bey.
Sebelumnya berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Cirebon disebutkan, bencana banjir yang terjadi sejak Selasa (5/3), menerjang 36 desa di sembilan kecamatan pada kabupaten itu.
Akibat musibah ini, sekitar 20 ribu unit rumah dan 83 ribu warga di Cirebon timur terdampak bencana banjir, serta dua orang masyarakat meninggal dunia.(*/Eln)
YOGYAKARTA – Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas, (4/3/2024), sore, dalam kurun waktu sekira 10 menit. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi 4 kali awan panas guguran.
BPPTKG menyebut terjadi 4 kali guguran awan panas di antaranya pada pukul 16.22 WIB dengan Amplitudo max 47 mm, durasi 119.24 detik, estimasi jarak luncur maksimal 1200 meter ke Barat Daya, arah angin ke Timur.
Kemudian yang kedua terjadi pada pukul 16.24 WIB dengan Amplitudo max 48 mm. Durasi 159.16 detik, estimasi jarak luncur 1600 meter ke Barat Daya, arah angin ke Timur.
Awan panas guguran ketiga terjadi Pada pukul 16.27 WIB dengan Amplitudo max 40 mm. Durasi 115.44 detik, estimasi jarak luncur 1200 meter ke Barat Daya, arah angin ke Timur.
Dan yang keempat terjadi pada pukul 16.29 WIB dengan Amplitudo max 41 mm. Durasi 124.08 detik, estimasi jarak luncur 1400 meter ke Barat Daya, arah angin ke Timur.
“Visual Gunung Merapi berkabut. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” tulis ptugas BPPTKG.
Sepanjang Senin pagi, BPPTKG mengungkap cuaca mendung dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 22.3-25 °C, kelembaban udara 50-86.9 %, dan tekanan udara 873.7-918 mmHg. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200 m di atas puncak kawah.
Di samping itu, aktivitas kegempaan lain adalah 42 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-40 mm durasi 32.3-171.88 detik. 3 kali gempa Hybrid/Fase Banyak Amplitudo 3-4 mm, S-P 0.3-0.4 detik dengan durasi : 5.92-8.44 detik. Dan sekali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 3 mm, S-P : 41.12 detik berdurasi 150.88 detik.
“Teramati 2 kali guguran lava arah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1500 meter. Gunung Merapi statusnya di Level III atau Siaga,” tulis petugas.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.(*/D To)
BANDUNG – Polda Jawa Barat bersama jajaran polres bakal menggelar operasi keselamatan lodaya sejak tanggal 4 Maret hingga 12 Maret. Mereka akan menyasar pengguna sepeda motor yang memakai knalpot bising, hingga pengemudi mobil yang menggunakan lampu strobo atau rotator.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules A Abast mengatakan petugas akan menyasar kendaraan pribadi yang menggunakan sirine, rotator hingga strobo. Mereka pun akan menyasar pengendara sepeda motor yang memakai knalpot bising.
Selain itu, ia menuturkan operasi akan menyasar kendaraan yang telah diubah bentuk dan tak sesuai pabrikan. Serta pengendara motor yang tak memakai helm standar.
“Penggunaan helm SNI baik untuk pengendara roda dua atau yang dibonceng,” kata dia,(2/3/2024).
Setelah apel gelar pasukan di Polda Jabar, ia mengatakan 2.600 personel akan mulai terjun ke lapangan dimulai tanggal 4 Maret. Mereka akan mengedepankan tindakan simpatik dan humanis.
“Giat preventif 40 persen, giat preentif 40 persen dan giat penegakan hukum 20 persen yaitu dengan menggunakan ETLE statis, mobile serta blanko teguran,” ungkap dia.
Ia berharap tingkat kepatuhan masyarakat berkendara lalu lintas meningkat serta angka kecelakaan menurun. Selain itu, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat.
“Kita mengedepankan tindakan simpatik, persuasif dan humanis kepada masyarakat pengguna jalan,” kata dia.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Kombes Pol Wibowo mengatakan kendaraan yang sudah dua tahun tidak membayar pajak akan tetap ditindak. Sebab kendaraan sepeda motor atau mobil wajib teregistrasi.
“Ini wajib registrasi. Jadi walau kita melakukan penindakan pelanggaran terkait pajak yang mati, bukan pajaknya tapi registrasi kendaraan bermotornya,”jelannya.(Antara)
YOGYAKARTA – Tarif parkir VIP di area parkir Stasiun Yogyakarta (Stasiun Tugu) yang dipatok hingga Rp 350 ribu menjadi viral di media sosial. Daop 6 Yogyakarta membenarkan adanya tarif parkir hingga ratusan ribu rupiah tersebut.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro menyebut parkir tersebut berlokasi di sisi selatan area drop zone penumpang pintu selatan. Parkir tersebut tidak dikelola oleh Daop 6 Yogyakarta, namun dikelola oleh mitra.
“Benar, tarif sebesar itu diakui oleh pihak pengelolanya, yaitu Sheyco Tour & Travel, salah satu mitra kami,” kata Krisbiyantoro,(1/3/2024).
Krisbiyantoro menuturkan akan mengevaluasi persoalan tarif parkir di Stasiun Yogyakarta. Ditegaskan bahwa tarif parkir harus menyesuaikan peraturan daerah (perda).
Pihaknya juga meminta pengelola parkir untuk mengikuti perda yang berlaku, dalam hal ini perda yang dikeluarkan Kota Yogyakarta. Pengelola parkir yang tidak menaati perda pun akan ditertibkan.
“Tentunya demikian, kami akan meminta kepada pengelola slot parkir tersebut untuk mengikuti perda Yogyakarta. Dan kami, KAI akan menertibkan para mitra pengguna slot parkir sesuai peruntukannya,” ucap Krisbiyantoro.
Selain itu, pengendara yang akan parkir di Stasiun Yogyakarta juga diminta memastikan area yang akan digunakan untuk memarkir kendaraan. Dengan begitu, diharapkan tidak ada pengendara yang dikenakan tarif parkir yang tidak sesuai dengan perda yang berlaku.
“Kami mengimbau kepada para pengendara yang akan parkir di Stasiun Tugu Yogyakarta untuk memastikan area parkir yang akan digunakan. Bisa menggunakan area parkir sisi barat yang dikelola oleh Reska atau KAI servis dengan tarif biasa,” tandasnya.(*/D To)
CIAMIS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyebutkan hasil asesmen di lapangan tercatat 157 rumah tersebar di lima kecamatan rusak terdampak bencana angin puting beliung. Seluruh rumah rusak sudah mendapatkan penanganan perbaikan dan bantuan logistik.
“Terdampak di lima kecamatan dengan jumlah total terdampak 157 rumah,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis Memet Hikmat saat dihubungi melalui telepon seluler di Ciamis, Rabu (28/2/2024).
Ia menuturkan bencana alam angin puting beliung menerjang lima kecamatan yang merusak bangunan rumah warga dan pohon tumbang, pada Senin (26/2/2024). Yakni di Kecamatan Purwadadi, Rancah, Ciamis, Sadananya, dan Cikoneng di Kabupaten Ciamis.
Petugas dari BPBD Ciamis, kata dia, setelah mendapatkan informasi adanya bencana alam tersebut langsung melakukan pengecekan dan menanggulangi warga yang terdampak bencana tersebut. “Dari 157 rumah yang tertimpa pohon dan membutuhkan penanganan sebanyak 26 rumah selesai ditangani,” katanya.
Ia menyampaikan tim BPBD Ciamis di lapangan kemudian melakukan penanganan menyingkirkan pohon tumbang yang menimpa pemukiman rumah warga. Rumah warga lainnya yang tercatat sebanyak 131 rumah, kata Memet, tidak dilakukan penanganan perbaikan karena kondisinya tidak parah, hanya beberapa genting dan asbes yang lepas.
“Sebanyak 131 rumah tidak dilakukan penanganan, karena terdampak yaitu genting dan atau asbes yang terbawa angin berjumlah antara satu sampai dengan 15 lembar, tidak tertimpa pohon,” katanya.
Ia mengatakan selain bantuan perbaikan rumah, pihaknya juga sudah mendistribusikan bantuan logistik berupa makanan dan terpal untuk warga korban bencana alam. “Yang dibantu penanganan yang rumahnya tertimpa pohon, juga yang dibantu logistik sembako, terpal tidak semua, tapi yang membutuhkan saja,” katanya.
Ia menambahkan saat ini berdasarkan laporan BMKG merupakan musim hujan yang berpotensi terjadi petir dan juga angin kencang, sehingga harus diwaspadai masyarakat untuk menghindari daerah yang berisiko tinggi bencana alam.
“Februari dan Maret harus diwaspadai karena bencana hidrometeorologi dapat menimbulkan longsor, banjir, pergerakan tanah, angin puting beliung,”jelasnya.(*/Dang)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro