BOGOR – Jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bogor mencapai 69 orang sepanjang Januari 2019. Fogging (pengasapan) pun ternyata tidak ampuh untuk memberantas nyamuk DBD. Karena fogging hanya mampu memberantas nyamuk dewasa, sementara telur-telur masih tetap ada.
“Belum lagi efek samping racun obat fogging yang berbahaya buat kesehatan anak. Juga menempel di lantai dan peralatan rumah tangga. Tidak bisa cepat hilang juga,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Intan Widayati, Minggu (20/01/2019).
Dia mengungkapkan, sepanjang Januari 2019, pasien DBD di Bumi Tegar Beriman mencapai 69 orang dengan rentang usia 4-40 tahun. Dibanding tahun lalu, dengan periode yang sama jumlah ini melonjak drastis.
“Itu yang 69 sudah positif lengkap dengan hasil lab. Rata-rata dewasa kalau sekarang. Ada anak-anak juga ada 12 orang,” jelas Intan.
Lonjakan terjadi karena siklus tahunan dan masih kurangnya upaya masyarakat melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Tahun 2018 di posisi terendah. Dari 2015 turun terus sampai 2018. Tahun ini naik lagi. Diperkirakan sampai 2020 masih ada lonjakan. Jadi kalau sekarang masyarakat tidak greget PSN bisa terjadi lonjakan karena musim hujan juga diprediksi lebih panjang tahun ini,” ungkapnya.
Dibanding fogging, Intan menyarankan kepada masyarakat menerapkan metode 3M (menguras, menutup dan mendaur ulang) untuk memberantas dan mencegah nyamuk DBD berkembang biak.
“Kalau ada keluarga atau tetangga yang sakit demam, cepat periksa ke Puskesmas atau dokter. Banyak minum air putih juga,” tegasnya.
Dia menjelaskan, Virus Dengue dibawa oleh nyamuk Aedes dengan ciri gejala khas demam tinggi mendadak 2-3 hari disertai nyeri otot, ruam kulit dan tidak ada pilek atau batuk.
“Penanganan di rumah pada fase demam tidak berbeda dengan demam pada umumnya. Beri minum untuk mencegah dehidrasi pada pasien. Kalau ada kekhawatiran jangan segan langsung bawa ke dokter untuk solusi terbaik,”tandasnya.(*/DP Alam)
JAKARTA – Belum penuhi syarat akreditasi, sejumlah rumah sakit putus kontrak kerjasama dengan BPJS Kesehatan per tanggal 1 Januari 2019.
Kepala Humas BPJS Kesehatan, M Iqbal Anas Ma’ruf menjelaskan, pihaknya (BPJS Kesehatan), sebelumnya sudah memberikan peringatan bahwa kontrak kerja sama akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
“Kita sudah beri warning (peringatan). Contohnya salah satu rumah sakit di Bekasi, tapi nggak patuh. Akreditasinya belum rampung hingga akhir Desember,” kata M. Iqbal, (4/1/2018)
Menurutnya, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan sepenuhnya kepada setiap rumah sakit untuk perpanjangan kontrak dengan melakukan akreditasi.
“BPJS Kesehatan tidak memaksa, jika rumah sakit tidak ingin memperpanjang kontraknya. Kami memberikan batas waktu jika rumah sakit terseut ingin perpanjang kontak, karena butuh waktu untuk melakukan akreditasi,” tuturnya.
Pelaksanaan akreditasi, waktunya terserah rumah sakit yang bersangkutan, Kami (BPJS Kesehatan) akan melakukan survey, kunjungan dan lain-lain, untuk memastikan RS tersebut memenuhi syarat sebagai mitra yang memberi pelayanan kesehatan pada masyarakat,” tegas M. Iqbal.
Pelaksanaan akreditasi ini sesuai dengan Perpres 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan di pasal 67 untuk fasilitas kesehatan swasta yang memenuhi persyaratan dapat menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Juga diatur dalam Permenkes No 99 Tahun 2015, dimana seluruh rumah sakit swasta yang bekerjasama dengan BPJS harus memenuhi sertifikasi akreditasi dalam jangka waktu 5 tahun.(*/Nia)
SUKABUMI – Musim hujan telah tiba , seluruh Puskesmas di Kota Sukabumi, Jawa Barat disiagakan mengantisipasi hal yang tak diinginkan yang terjadi ditengah masyarakat .
Tindakan itu untuk kesiapsiagaan terhadap kemungkinan munculnya berbagai jenis penyakit, khususnya penyakit diare dan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinkes, Ritanenny Edlien S Mirah, mengatakan pasca turun hujan, biasanya sering terjadi genangan air di beberapa titik lokasi, serta secara epidemis jentik-jentik Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
“Dibutuhkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan di sekitar pemukimannya. Di antaranya dengan melakukan gerakan kebersihan dan rutin melaksanakan Gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) termasuk melakukan kegiatan 3-M, yakni Menutup, Menguras bak penampungan air, serta Mengubur barang-barang bekas dan membersihan genangan air, yang dapat digunakan tempat bersarang dan berkembang biak Nyamuk Aedes Aegypti,” terangnya, (13/12/2018).
Sedangkan penyakit diare, dikatakan Ritanenny, sering muncul di lokasi-lokasi yang lingkungannya kotor, seperti banyak sampah yang dibiarkan dan terkena guyuran hujan.
“Para petugas di setiap Puskesmas, untuk mengantisipasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat, agar senantiasa berupaya optimal menjaga dan meningkatkan kesehatan lingkungan,”ungkapnya.
Menurutnya paling rawan dan berpotensi terhadap munculnya penyakit diare dan DBD, yakni wilayah berpenduduk padat, seperti wilayah Kecamatan Citamiang, Cikole, dan Baros. (*/Yan)
CIREBON – Warga peduli aids belum menyentuh masyarakat .Sedikitnya sembilan bayi yang dilahirkan dalam kurun waktu Januari sampai Oktober 2018, positif terinfeksi virus HIV AIDS sejak lahir. Kesembilan bayi tersebut termasuk dalam tambahan 58 kasus baru HIV AIDS di Kota Cirebon selama kurun waktu 10 bulan itu.
Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon Sri Maryati, kasus sembilan bayi positif HIV saat lahir merupakan jumlah yang cukup banyak.
“Kalau dirata-rata berarti hampir setiap bulan ada kasus kelahiran bayi positif HIV,” katanya.
Menurut dia, total kasus HIV AIDS di Kota Cirebon sejak tahun 2006, tercatat sebanyak 984 kasus.
Jumlah kasus sebanyak itu, katanya, menempatkan Kota Cirebon masuk dalam 10 besar kota dengan kasus HIV/AIDS tertinggi di Jawa Barat.
Sedangkan di Wilayah III Cirebon, kasus sebanyak itu Menempatkan Kota Cirebon di urutan ketiga setelah Indramayu dan Kabupaten Cirebon.
Dikatakannya, KPA Kota Cirebon melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi penularan HIV AIDS. Di antaranya, ada program home base care untuk ODHA, yakni perawatan berbasis rumah. Selain itu ada juga program warga peduli AIDA (WPA)
“Kami dibantu sukarelawan juga melakukan pendampingan dan turun ke lokasi-lokasi yang rawan penyebaran HIV AIDS,” katanya.
Namun satu hal penting yang menurut Sri harus dipahami semuanya adalah, masyarakat tidak perlu takut, lantaran penularan virus hanya terjadi melalui jarum suntik, darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu yang terinfeksi.
“Kalau hanya duduk berdampingan atau bersalaman tentu sama sekali tidak menularkan virus, “ katanya.
Sri mengatakan, resiko penularan HIV AIDS di Kota Cirebon lebih banyak didominasi akibat hubungan seksual, baik berlainan jenis maupun sesama jenis, antara laki-laki dengan laki-laki.(*Dad)
JAKARTA – Beberapa hal menarik tersaji di Wonderful Indonesia Gastronomy Forum 2018. Acara yang belangsung 22-23 November 2018 di Aryadutta Hotel, Jakarta itu menghasilkan beberapa formula strategis. Salah satunya mengangkat tempe sebagai produk lokal Indonesia yang mendunia.
Tempe ternyata jauh dari kata ndeso. Bahkan, pencintanya rela memproduksi sendiri di negeri-negeri yang jauh. Cita rasanya yang sederhana membuat warga dunia jatuh cinta. Penikmatnya banyak. Pencinta tempe di luar negeri bahkan menjulukinya sebagai magic food, alias makanan ajaib!
“Tempe itu sudah diproduksi di mana mana. Di Australia, Asia Pacific, bahkan Amerika dan Eropa. Nilai jualnya tinggi. Dan yang terpenting ini semakin mengangkat nama Indonesia yang merupakan asal tempe,” ujar Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner Kemenpar, Vita Datau Messakh, (25/11/2018).
Salah satu yang paling berperan dalam membawa tempe menembus dunia adalah Rustono. Seorang pengusaha tempe sukses di Jepang. Namun, tempe produksinya tak hanya beredar di Jepang. Tempe yang dilabeli merek Rustos tempe itu juga sudah menembus pasar dunia. Seperti Meksiko, Korea, Brasil, Polandia, dan Hongaria.
Tempe buatan Rustono juga dipakai dalam menu penerbangan maskapai Garuda Indonesia rute Osaka-Denpasar. Harganya cukup fantastis, sekitar 350 yen atau Rp40.000 per 250 gram.
“Rustono menjual tempe mentah. Ini menjadikan pelanggannya bebas untuk berkreasi dengan tempe. Para koki restoran dan hotel mengolah tempe menjadi lebih dari 60 menu tempe berbeda, seperti teriyaki tempe, sandwich tempe, tempe rumput laut, ataupun dicampur dengan salad. Para koki ini menyebut tempe sebagai magic food, makanan ajaib,” terang Vita.
Kini bukan hanya Rustono yang memproduksi tempe di luar negeri. Ada juga Ana Larderet, perempuan cantik asal Perancis yang kepicut dengan nikmatnya tempe. Tempe buataannya juga sangat terkenal di Perancis. Pertalian Ana dengan tempe berawal ketika ia kuliah satu tahun di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Selama itu dirinya jatuh cinta dengan tempe yang menjadi makanan kesukaannya.
Di Australia, ada warga lokal, Amita Buissink, yang jatuh cinta kepada tempe. Ia bahkan memproklamirkan diri sebagai duta tempe. Tak hanya memproduksi tempe di Margaret River Tempeh, Australia Barat, tetapi Amita juga menularkan ilmu fermentasi tempe kepada anak-anak sekolah.
Ia pun sering diundang menjadi pembicara tempe bahkan sampai kembali ke Indonesia. Bukan itu saja, tujuh tahun memproduksi tempe, rasa tempe buatan Amita sama persis seperti tempe tradisional produksi perajin Indonesia. Kini pun ia membuat inovasi baru dengan keragaman tempe nonkedelai.
“Harga jual tempe di Australia delapan kali lebih tinggi daripada di Indonesia. Sedangkan di Perancis, tempe buatan Ana dibandrol harga sekitar 4 euro-8 euro (1 euro setara Rp15.000). Tetapi peminatnya tetap banyak. Ini menandakan tempe dapat menjadi duta kuliner Indonesia,” pungkas Vita.
Terpisah Menteri Pariwisata mengatakan, cara paling cepat, paling efektif, dan paling halus untuk mempopulerkan sesuatu ke pasar global adalah melalui diplomasi sosial-ekonomi. Salah satunya adalah melalui kuliner.
“Dengan menjalankan diplomasi kuliner, kita melakukan penetrasi ke suatu negara tapi mereka tidak merasa. Saat ini, Kemenpar telah menetapkan National Foods yang sudah populer di media masa dunia, yakni Rendang, Nasi Goreng, dan Sate serta Soto, dan Gado-Gado. Tempe dapat menjadi salah satu nasional food yang mengangkat nama Indonesia karena namanya sudah mendunia dan digemari warga negara asing,” ujar Menpar.
Menteri asal Banyuwangi tersebut juga menambahkan, tingginya minat warga asing terhadap tempe juga merupakan peluang untuk menarik wisatawan ke Indonesia. Salah satunya dengan membuka kelas untuk belajar memproduksi tempe. Misalnya di Rumah Tempe Indonesia di Bogor. Tempat tersebut kerap sekali kedatangan wisatawan mancanegara yang ingin menimba ilmu membuat tempe.
“Tempe begitu digandrungi di tingkat dunia, ini menjadi peluang bagus mengangkat nasional brand sekaligus menarik wisatawan berkunjung ke Indonesia. Saya bangga sebagai bangsa tempe. Salam tempe! Salam Pesona Indonesia,” tandas Arief Yahya. (*Nia)
JAKARTA – Orang tua tidak disarankan memberikan dekongestan kepada anak-anak ketika mereka demam atau pilek. Para ahli mengatakan, efektivitas obat ini sangat terbatas. Untuk batuk, pilek, mereka menekankan bahwa biasanya penyakit ini akan sembuh dengan sendiri dan gejala akan hilang sekitar seminggu.
Dilansir dari Mirror, anak-anak akan mengalami pilek enam hingga delapan kali setahun. Sedangkan orang dewasa, dua hingga empat kali. Dalam artikel baru yang diterbitkan dalam The British Medical Journal, para ahli dari Australia dan Belgia membuat serangkaian rekomendasi berdasarkan tinjauan sistematis dari uji coba terkontrol secara acak.
Penulis penelitian mengatakan bahwa anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak boleh diberikan dekongestan. “Sejumlah uji coba kecil melaporkan hasil kontradiktif untuk dekongestan dan antihistamin pada gejala hidung dan keamanan pada anak-anak,” ujar penulis.
“Beberapa produk yang mengandung dekongestan dapat memperbaiki gejala hidung pada anak-anak, tetapi keamanan mereka, terutama pada anak-anak, tidak jelas. Jangan meresepkan dekongestan untuk anak di bawah 12 tahun, karena bukti efektivitas mereka terbatas dan risiko terkait mungkin ada,” tambahnya.
Sementara, irigasi atau tetes hidung dapat digunakan dengan aman untuk si kecil. “Tapi mungkin tidak memberikan bantuan sesuai yang diinginkan,” kata dia. Di samping itu, menghirup uap dipercaya dapat mengatasi hidung tersumbat namun menyebabkan ruam kulit.
Sedangkan, udara yang dilembabkan, echinacea atau probiotik tidak efektif atau belum diteliti pada anak-anak. Penulis juga menyarankan untuk orang dewasa bisa mencoba dekongestan selama tiga hingga tujuh hari jika hidung tersumbat atau berair atau bersin-bersin yang berhubungan dengan pilek.
Meski demikian, yang perlu diingat adalah mungkin ada efek yang tidak diinginkan seperti mengantuk, insomnia atau sakit kepala. Pasien juga diperingatkan untuk tidak menggunakan dekongestan lebih lama dari yang disarankan karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan hidung tersumbat kronis.(*Nia)
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan bahwa Indonesia memiliki 80 juta warga usia 0-17 tahun. Artinya, diperkirakan 1 dari 3 penduduk Indonesia berkatagori anak-anak.
Namun, Kasubdit Statistik Upah dan Pendapatan BPS, Dendi Romadhon, mengungkapkan bahwa tren jumlah penduduk anak terus mengalami penurunan. Hingga 2025, jumlah anak Indonesia menempati urutan keempat tertinggi di dunia setelah China, India, dan Amerika.
Pada setiap usia antara 0-17 tahun, anak laki-laki lebih banyak dari yang perempuan. Berdasarkan rasio gender, dari setiap 100 penduduk perempuan, terdapat sekitar 103 penduduk laki-laki.
Data tersebut juga menemukan bahwa bahwa perkawinan usia anak mencapai angka 37,91 persen.
“Anak perempuan Indonesia usia 10-17 tahun yang berstatus kawin dan cerai, menikah di usia 16 tahun,” ujar Dendi saat seminar publikasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2018 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 27 November 2018.
Dendi melanjutkan, 35 persen anak perempuan hamil pertama kali di bawah usia 15 tahun.
Perkawinan dan kehamilan di usia anak itu sangat berisiko, seperti masalah reproduksi dan kematian ibu, hilangnya kesempatan melanjutkan pendidikan, mendapatkan pekerjaan, dan kekerasan dalam rumah tangga. (*Ind)
JAKARTA – Sebab, ternyata pengguna media sosial lebih dari dua jam dalam satu hari dikategorikan sebagai manusia yang mengalami sakit kejiwaan atau sakit mental.
Hal itu diutarakan praktisi media Maman Suherman alias Kang Maman dalam pembicara sebuah talkshow yang diselenggarakan oleh Galang Keadilan Ladies (GK Ladies) Bersama Perempuan Karo dan Komunitas-Komunitas Perempuan di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Maman Suherman, para pengguna media sosial paling aktif di Indonesia kebanyakan berasal dari kalangan perempuan.
“Lah di Indonesia, terutama kaum perempuan, ada yang melaporkan bisa sampai tiga jam lebih per hari main media sosial. Hati-hati, jangan sampai sudah masuk kategori mengalami gangguan mental,” ujarnya.
Dia juga memaparkan, laporan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia menyebut ada sebanyak 35 kasus kekerasan per 24 jam.
“Jadi ada sekitar 20 laporan pemerkosaan per dua jam,” ujarnya.
Ketua Penggerak PKK Pekalongan, Munafah Asip Kholbihi dalam talkshow itu mengingatkan kaum perempuan diminta bijak dan tidak terjebak informasi-informasi maupun publikasi yang melanggar hukum. Paling tidak, kata dia, kaum perempuan Indonesia harus mengerti dua sisi penggunaan media sosial.
Dari sisi positif, media sosial bisa bermanfaat banyak bagi kaum perempuan. Terutama untuk memperoleh informasi yang positif, ilmu pengetahuan, pendidikan, kesehatan. Termasuk informasi mengenai bidang-bidang usaha atau bisnis
Sedangkan dari sisi negatif, kaum perempuan harus waspada terhadap penyebaran informasi hoax, pencemaran nama baik, isu SARA, pornografi dan berbagai wujud informasi buruk dan negatif lainnya.
“Semua itu ada hukumannya. Ada regulasi yang ketat. Ada undang-undang ITE, ada undang-undang anti SARA dan pidana lainnya. Maka, kaum perempuan harus bijak dan berhati-hati bermedia sosial. Sebelum menuliskan status di Facebook atau media sosial, hendaknya dipikirkan dan bijak,” tuturnya.(*Ind)
PEKANBARU – Menteri Kesehatan Prof Nila Djuwita F Moeloek mengatakan anak -anak sangat rentan yang disebabkan beberapa faktor baik lingkungan keluarga dan sebagainya. Untuk itu Nila mengatakan, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Pekanbaru, Riau, perlu memiliki klinik jiwa anak mengingat kelengkapan fasilitas yang dimiliki.
“Ia betul RSJ Tampan bisa buka klinik kejiwaan anak contohnya yang di Padang,” kata Menteri Kesehatan RI Prof Nila Djuwita F Moeloek saat hadir membuka Pekan Olah Raga dan Kesenian Rehabilitasi Mental (Porkesremen) Nasional dan Jambore Kesehatan Jiwa (Keswa) VI 2017 di Rumah Sakit Jiwa Tampan Kota Pekanbaru, kemarin.
Nila mengaku pembukaan klinik kejiwaan anak ini sudah saatnya dilakukan dan ada di beberapa Provinsi lain seperti Padang dan Magelang.Menkes juga mencontohkan kejiwaan anak-anak zaman sekarang sudah berubah akibat gadget. Mau ketawa sendiri.
“Saya pernah lihat di Magelang RSJ nya buka semacam klinik konsultasi kejiwaan anak,” katanya.
“Terus terang kita akui anak-anak sekarang lebih suka pegang gadget, orang tuanya di cuekin,” lanjutnya.
Ia juga yakin di bawah pengelolaan Direkturnya Hazneli RS Jiwa akan bisa membuka layanan kejiwaan anak.
Sebab, ia menilai kesalahan masyarakat saat ini sudah berkurang nilai gotong-royong dan saling kepeduliannya. Upaya tidak memperhatikan jiwa anak sejak dini bisa berpengaruh ke masa depan. Makanya saran dia Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) harus di hidupkan lagi, dari sekarang anak-anak kita latih dokter kecil, bukan untuk melihat yang sakit tetapi kalau ada anak sekolah duduk diam sendiri itu perlu diperhatikan.
“Guru diminta sensitif jika melihat anak yang kucel diam, diberi pertolongan jangan dibiarkan, saya apresiasi RSJ Padang sudah melakukannnya ini perlu didorong,” terangnya.
Sekedar informasi sebelumnya diberitakan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pada (16/1/2017) telah meresmikan penggunaan gedung Unit Perawatan Intensif Psikiatri (UPIP) yang ada di komplek Rumah Sakit Jiwa Tampan, Pekanbaru.
UPIP RSJ Tampan memiliki beragam pelayanan bagi pasien jiwa, yang membutuhkan pelayanan intensif agar bisa membaik seperti sebelumnya.
RSJ Tampan Riau sebagai pusat rujukan regional terbaik pelayanan kesehatan jiwa juga sudah mendapatkan Komisi Akreditasi Rumah Sakit, selain itu, RSJ Tampan memiliki pelayanan unggulan kesehatan untuk Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (*Roy)
JAKARTA – Menjaga kesehatan memang sangatlah penting terkadang sibuk dengan pekerjaan atau pun aktivitas lainnya sehingga kita lupa unruk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Banyak orang pasti menyukai rasa manis. Namun, terkadang banyak yang menghindarinya karena sifatnya yang dapat berujung buruk pada kesehatan. Akan tetapi, madu, cairan kental yang mirip seperti sirup ini berbanding terbalik.
Tidur Nyenyak
Seperti gula pada umumnya, madu dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah yang kemudian melepaskan serotonin. Kemudian, serotonin akan berubah menjadi melatonin, hormon yang dapat membuat kualitas tidur lebih baik.
Memori yang lebih baik
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa madu mampu melawan stres, mengembalikan sistem pertahanan antioksidan dan tentu saja, sebagai gantinya, bisa meningkatkan daya ingat. Sementara itu, kalsium yang terkadung dalam madu mudah untuk dicerna dan diterima otak, sehingga fungsinya dapat lebih optimal.
Kulit yang lebih bersih
Madu adalah antioksidan yang sangat baik, itu artinya, jika kamu rutin mengonsumsi madu, maka tubuhmu akan bebas dari berbagai toksin. Selain itu, sifat antibakteri yang dimiliki madu akan meningkatkan kondisi kulit.
Perut lebih sehat
Madu merupakan antiseptik yang kuat dan sangat dianjurkan untuk meminum sesendok madu saat perut masih kosong. Jika hal ini dijalani secara rutin, maka dapat mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan. Selain itu, madu dapat menghancurkan kuman dan menyembuhkan luka kecil saat berada di dalam perut.
Jantung yang lebih kuat
Penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dalam madu dapat mencegah arteri dari penyempitan. Hal ini dapat dicegah dengan meminum beberapa sendok madu dan segelas air putih. Penyempitan arteri sendiri dapat menyebabkan gagal jantung, kerusakan ingatan, atau sakit kepala.
Berat badan menurun
Jika kamu sedang merencanakan diet, kamu pasti akan berusaha untuk terbebas dari gula, seperti permen. Namun, jangan anggap madu seperti gula pada permen, sebab, gula yang dimiliki madu sangat berberda dengan pemanis lainnya. Gula di dalam madu dapat meningkatkan metabolisme tubuhmu, sehingga dapat membantu dalam menurunkan berat badan.(*Nia)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro