SUKABUMI – Pemkot Sukabumi, Jawa Barat meminta seluruh elemen agar mewaspadai wabah penyakit rabies. Permintaan itu disampaikan melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
SE Wali kota itu ditujukan kepada para Kepala SKPD, Camat dan Lurah, klinik hewan swasta, serta para komunitas hewan kesayangan.
Himbauan itu menyusul adanya KLB (Kejadian Luar Biasa) kasus penyakit rabies di Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang menyebabkan 5 orang meninggal.
“Upaya yang harus dilakukan, di antaranya meningkatkan dan secara gencar melaksanakan sosialisasi kepada segenap lapisan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan tata cara pemeliharaan HPR (Hewan Penular Rabies) yang benar, yakni dengan cara diikat atau dikandangkan, terutama hewan anjing,” pesan Fahmi.
Apabila menemukan anjing liar atau diliarkan yang mencurigakan tertular penyakit rabies, Fahmi meminta segera dilaporkan kepada Petugas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 (Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan) Kota Sukabumi.
Nomor teleponnya yakni (0266) 222186 atau melalui HP di nomor 0852 8076 9330. Tindakan itu untuk secepatnya ditindaklanjuti dan dilakukan pencegahan penyebaran penyakit rabiesnya.
“Kepada segenap masyarakat pemilik HPR yakni anjing, kucing dan kera, agar secara rutin melakukan vaksinasi rabies minimal 1 tahun sekali,” ujarnya.
Upaya lainnya, Fahmi mengimbau masyarakat agar menghindari gigitan hewan penular rabies, serta melakukan tindakan P3G (Pertolongan Pertama Pada Gigitan) apabila terjadi kasus gigitan. Caranya, mencuci luka dengan air mengalir dan memakai sabun selama 10 sampai dengan 15 menit, serta diberi alkohol atau yodium.
“Kemudian laporkan ke Puskesmas atau ke rumah sakit yang ditunjuk sebagai Rabies Center, yakni RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Al-Mulk untuk mendapatkan tindakan dan penanganan,” tukasnya.
Diketahui, hewan yang dapat menularkan rabies (HPR) antara lain anjing, kucing, dan kera. Rabies merupakan penyakit disebabkan virus hingga bisa menyebabkan kerusakan otak, sistem syaraf dan berujung pada kematian. Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia atau biasa disebut zoonosis. (*/Yan)
JEMBER – Dampak korban banjir masih dirasakan karena belum bisa kembali kerumah. Ratusan keluarga di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi korban banjir akibat hujan yang mengguyur pada Sabtu (23/3/2019).
Data terbaru yang dilansir Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember, Minggu (24/3/2019), menyebutkan ada 345 keluarga yang terdampak di Jalan Manggis, Lingkungan Krajan, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang.
“Warga yang terdampak tinggal di RT 02 dan RT 03 RW 09, RT 01, 02, 03 RW 10, dan RT 03 RW 04,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo.
Intensitas hujan sangat tinggi pada Sabtu (23/3/2019) pukul 14.30. Pukul 15.30, debit air di beberapa sungai meningkat drastis dan meluap. “Ini menyebabkan banjir di beberapa titik dengan ketinggian 30-120 centimeter,” kata Heru.
Selain rumah warga, banjir merendam dua musala dan satu masjid. “Banyak sumur warga yang tercemar. Saat ini kami membersihkan sumur warga,” kata Heru.
BPBD Jember mengimbau kepada warga di bantaran Kali Jompo dan hilir sungai Bedadung untuk waspada dengan peningkatan debit air. (*/Gio)
PANDAAN – PT Jasa Marga Tbk, melalui anak usahanya PT Jasa Marga Pandaan Malang (JPM) siap mengoperasikan Jalan Tol ruas Pandaan-Malang Seksi 1-3 sepanjang 30 kilometer (Km) paling lambat awal Mei tahun ini.
“Paling lambat awal Mei seksi 1-3 sudah bisa operasi. Syukur-syukur sekalian dengan seksi 4 yang sekarang sedang penyelesaian konstruksi,” kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menjawab pers usai membuka Festival Jalan Tol Pandaan-Malang, di Pandaan, Sabtu (23/3/2019).
Festival Jalan Tol keempat kalinya diselenggarakan oleh BUMN Jalan Tol itu adalah salah satu kegiatan sosialisasi sebelum sebuah ruas jalan tol dioperasikan.
Festival kali ini dilakukan di sekitar Gerbang Tol Singosari pada ruas Tol Pandaan-Malang yang diisi dengan kegiatan sepeda santai 15 km dan jalan santai lima km dengan total peserta hampir 7 ribu orang.
Menurut Desi, proses pengajuan untuk Uji Laik Operasi ruas tol itu sedang dalam persiapan untuk diajukan kepada pihak terkait.
Khusus untuk seksi 5 terdapat situs purbakala dan pekan depan akan diputuskan bersama pihak terkait, Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR dan lainnya.
“Jadi, situs ini di ujung, di tiga kilometer terakhir. Tentunya kita harapkan dilestarikan saja. Malah seksi 5 bisa jadi destinasi,” kata Desi.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti Eko Susetyowati pada kesempatan itu mengatakan akan menganjurkan festival jalan tol juga diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya.
“Ini positif sebagai sebuah bentuk sosialisasi, apa yang kita kerjakan. Kita anjurkan agar BUJT lain juga ikut menyelenggarakan,” kata Anita.
Anita juga memastikan keterlibatan aneka kuliner dan usaha kecil menengah di sekitar jalan tol, pada acara itu akan diberi kesempatan untuk menempati tempat istirahat jalan tol.
“Ini yang kita dorong, agar mereka ikut merasakan dampak ekonomi dari adanya jalan tol ini,” katanya.
Jalan Tol Pandaan-Malang sepanjang 37,62 km dan total investasi Rp5,97 triliun.
Selaku operator, PT JPM, sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk 60 persen, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 35 persen dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 5 persen.(*/Gio)
CIANJUR – Pemkab Cianjur membatalkan keputusan direksi RSUD Pagelaran Cianjur soal pemberhentian ratusan pekerja dengan alasan perampingan. Langkah Pemkab Cianjur ini guna mencegah polemik berkepanjangan.
Pemberhentian secara sepihak tersebut dinilai Plt Bupati Cianjur Herman Suherman tak berkeadilan karena dilakukan tidak dengan mekanisme yang seharusnya ditempuh oleh pihak manajemen. “Saya panggil direktur RSUD Pagelaran, ini ada tahapan yang tidak diikuti. Saya meminta, kalau pun memang ingin ada perampingan pegawai di RSUD Pagelaran, harus ada kajian tim. Soal pemberhentian itu saya batalkan,” kata Herman didampingi Juru Bicara Pemkab Cianjur Gagan Rusganda di Gedung Negara Pendopo Cianjur, Jawa Barat, Selasa (5/3/2019).
Herman mengakui adanya persoalan di tubuh rumah sakit plat merah tersebut. Ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan jumlah pegawai yang ada saat ini yang kemudian berimbas pada persoalan kala penggajian pegawai.
“Saya dengar informasi, pegawai yang kemarin diberhentikan setuju dengan adanya tim pengkajian pemberhentian pegawai dengan tujuan perampingan atau efisiensi. Hanya mekanismenya (efisiensi) harus sesuai aturan melibatkan tim yang independen,” ujar Herman.
Test ulang akan dilakukan secepatnya. Herman berharap proses tes itu melibatkan tim yang independen serta tidak melibatkan kalangan internal rumah sakit tersebut. Hasilnya nanti pegawai yang lulus tes benar-benar yang berkompeten melayani masyarakat.
“Nantinya mereka yang lulus test harus benar-benar pegawai yang berkompeten melayani masyarakat, profesional, mengabdi ke masyarakat. Saya tidak mau dengar ada istilah titipan, makanya tim efisiensi ini harus yang bebas intervensi dari pihak manapun,” tutur Herman.
Sebelumnya, RSUD Pagelaran Cianjur memberhentikan ratusan tenaga honorer medis dan non medis. Pemberhentian secara sepihak itu itu disebut dalam rangka rasionalisasi.
Informasi tentang pemberhentian kerja tersebut ramai dibahas akun instagram visit_cianjur pada Sabtu (23/2). Akun itu membahas soal pemberhentian 200 karyawan secara sepihak tanpa pesangon dan tanpa gaji.
“Sudah ramai info (pemberhentian) katanya pada Senin (18/2) lalu, akhirnya surat pemberhentian baru benar-benar dibagikan pada Jumat (22/2) kemarin. Isi dalam amplop uang gaji dan surat pemberhentian,” kata Abuy, sumber yang meminta namanya disamarkan kepada wartawan.(*/Yan)
PALEMBANG – Dibutuhkah waktu setidaknya tujuh tahun agar moda transportasi massal Light Rail Transit (LRT) Palembang ramai diminati masyarakat setempat.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menanggapi sepinya jumlah penumpang yang naik Light Rail Transit (LRT) Palembang.
“Kita butuh waktu tujuh tahun agar LRT diminati banyak warga Palembang, apalagi warga Palembang perlahan sudah meninggalkan angkutan kota,” tuturnya, Senin (4/3/2019).
Dikatakan Menhub, keberadaan LRT di Palembang ini merupakan revolusi transportasi massal di Tanah Air yang sepatutnya terus diperjuangkan, kaerna LRT bakal menjadi satu-satunya solusi kemacetan di perkotaan.
Bahkan, menurut Budi Karya, Kota Palembang bakal menjadi rujukan kota-kota di Indonesia karena sudah lebih dahulu melakukan langkah antisipasi pengintegrasian kereta dalam kota LRT Palembang dengan Bus Damri dan Bus Transmusi dan patut didukung oleh semua pihak.
Pemerintah berharap pemberlakuan tiket terusan integrasi LRT Palembang dengan moda transportasi lain pada 24 Februari 2019 dapat semakin membiasakan masyarakat menggunakan moda transportasi massal.
“Dengan tiket sangat murah hanya Rp7.000 dan ada jaminan tiba tempat waktu dari suatu tempat ke tempat lain bila menggunakan transportasi terintegrasi termasuk LRT,” kata menteri.
Diungkap menhub mulai 24 Februari 2019Balai pengelola Kereta Api ringan Sumatera Selatan, PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Palembang, Perum Damri, PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) dan Dinas Perhubungan Sumatera Selatan telah resmi menerapkan tiket terusan/integrasi angkutan LRT.
Terdapat tiga kategori tarif pada tiket integrasi ini, yakni umum, mahasiswa, dan pelajar. Khusus untuk mahasiswa dan pelajar ditetapkan tarif yang lebih murah dibandingkan kategori umum karena pemerintah ingin membudayakan penggunaan transfortasi umum ke kalangan milenial. (*/Gint)
SERANG – Pusat Vulkanonolgi dan Mitigasi Bencana Geologi memberikan peringatan kepada warga, khususnya nelayan untuk waspada dan tidak mendekat ke kawasan Gunung Anak Krakatau karena aktivitas kegempaan di gunung itu kembali cukup aktif sejak akhir Februari 2019.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang semula sempat mengalami penurunan kini kembali terlihat mengalami aktivitas kegempaan, bahkan dalam beberapa hari terahir di akhir Februari lalu, aktivitas kegempaan di gunung anak krakatau teramati cukup aktif.
Deni Mardiono, Petugas Pusat Vulkanonolgi dan Mitigasi Bencana Geologi pada Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, Minggu (3/3), di Pasauran Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, meminta supaya masyarakat yang melakukan aktivitas di laut untuk memperhatikan jarak batas aman saat melakukan aktivitas, mengingat aktivitas kegempaan yang sewaktu-waktu disertai letusan, dihawatirkan dapat membahayakan keselamatan.
“Kami minta supaya warga yang beraktivitas di laut tetap waspada, untuk memperhatikan jarak aman, tetap menjauh di radius lima kilometer dari pusat kawah, ini demi keselamatan,” katanya.
Diketahui, dalam beberapa hari terahir aktivitas kegempaan Gunung anak Krakatau sempat terekam mengalami peningkatan. Dimana pada tanggal 23 Februari Gunung Anak Krakatau teramati mengalami erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai sekitar 500 meter dari permukaan laut,
Sementara tanggal 26 Februari Gunung Anak Krakatau teramati mengalami dua kali hembusan asap putih, gempa vulkanik dalam sebanyak enam kali, gempa tektonik lokal sebanyak satu kali.
Sedangkan pada 28 Februari Gunung Anak Krakatau teramati mengalami 18 kali kegempaan vulkanik dalam, 9 kali gempa tektonik lokal dan dua kali gempa tektonik jauh.(*/Dul)
CIREBON – Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon telah merancang sejumlah agenda wisata untuk menarik kunjungan wisatawan. DPRD setempat pun siap mendukung Kota Cirebon sebagai kota tujuan wisata.
Sebelumnya, agenda wisata yang telah digelar di antaranya berupa Cirebon X-pose dan Cirebon Creative Fashion Carnival pada Sabtu (2/3) hingga Ahad (3/3). Selain itu adapula Cirebon Travel Mart serta launching Cirebon Tourism on Bus (Citros). Namun, agenda wisata di Kota Cirebon dipastikan tidak hanya berhenti pada kegiatan itu saja.
“Masih ada agenda yang lainnya. Semuanya bisa dilihat di aplikasi Cirebon Wistakon,’’ kata Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, usai melihat langsung pelaksanaan Cirebon Creative Fashion Carnival, Ahad (3/3).
Aplikasi Wistakon merupakan kepanjangan dari wisata kota cirebon. Aplikasi tersebut berisi informasi tentang sejumlah obyek wisata, hotel, kuliner, gelaran budaya dan kegiatan lainnya di Kota Cirebon.
Namun, Eti mengakui, tak hanya menggelar agenda wisata, sektor wisata di Kota Cirebon juga butuh berbagai pembenahan. Salah satunya menyangkut kebersihan kota agar wisatawan betah dan nyaman berada di Kota Cirebon dalam jangka waktu yang cukup lama.
“Karenanya dibutuhkan bantuan dari seluruh stakeholders, termasuk kepedulian masyarakat,’’ tegas Eti.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno, menegaskan, pihaknya akan mendukung setiap langkah yang dilakukan Pemkot Cirebon untuk bisa menarik kunjungan wisatawan. Dukungan itu termasuk pula dalam soal anggaran.
“Karena kepariwisataan ini tidak boleh nanggung. Ini jualan utama kita lima tahun ke depan,’’ tukas Edi.
Edi berharap, Kota Cirebon bisa sama dengan kota-kota lainnya di Indonesia yang memiliki pendapatan besar dari pariwisata, seperti Bali, Kota Bandung hingga Yogyakarta. Dia menilai, pariwisata yang maju akan mampu mendorong tingkat kesejahteraan rakyat.(*/Dang)
PANDEGLANG – Pembangunan yang hanya berpusat di perkotaan dan tak memperhatikan daerah pedesaan membuat warga akan kesuliatan dalam tranportasi .
Akibat jalan berlumpur dan tidak bisa diakses kendaraan, Abah Tolib, warga Lebak Jeruk, Desa Pasirlancar, Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang, ditandu pakai sarung ke puskesmas. Dibantu 2 orang, ia ditandu sekitar 3 kilometer ke puskesmas.
Warga setempat, Agus Angkasa, mengatakan kondisi jalan di kampung itu memang tak bisa dilalui kendaraan saat hujan. Makanya, saat Abah Tolib sakit, ia ditandu warga.
“Motor lamun musim hujan mah susah, amun musim halodo bisa jalan tapi taneuh (Motor kalau musim hujan susah, kalau musim kemarau bisa jalan tapi tanah),” kata Agus saat dihubungi media, Pandeglang, Banten, (3/3/2019).
Saat Abah Tolib ditandu, rekannya bernama Muhtadin ikut mendampingi. Ia juga mengambil gambar saat ditandu dan diunggah ke media sosial.
Kejadian warga sakit ditandu pakai sarung, menurutnya, beberapa kali terjadi di Sindangresmi. Selain belum ada pembangunan jalan, akses ke kampung-kampung rusak, apalagi ketika hujan.
“Kalau kejadian sakit musim hujan susah, gararati (sulit). Musim hujan ya kumaha deui (mau gimana lagi),” ujarnya.
Dimintai konfirmasi terpisah, Camat Sindangresmi Edih Rohedi mengatakan akses kendaraan ke rumah Abah Tolib di Lebak Jeruk memang sulit dijangkau. Tapi akses untuk ke desa, menurutnya, sudah bisa dilalui kendaraan.
“Kalau ke kampungnya rusak, nggak bisa kendaraan. Sudah diajukan ke pemkab, dari desa belum dianggarkan,” kata Edih.
Saat ini, menurutnya, pasien sudah di puskemas mendapatkan perawatan. “Ini juga pengen ke sana (puskesmas) betul tidaknya,” tandasnya.(*/Dul)
PEKANBARU – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah pesisir Provinsi Riau terpantau mulai menyelimuti Kota Pekanbaru. Kabut asap tipis yang terpantau sejak pagi tadi itu merupakan kiriman dari Kabupaten Kepulauan Meranti, yang dalam 2 hari terakhir dilanda Karhutla hebat.
“Iya, memang asap. Tapi kiriman dari Meranti,” kata Staf analis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Bibin Sulyanto di Pekanbaru,(3/3/2019).
Selain itu, dia juga memastikan bahwa jarak pandang di Kota Pekanbaru masih cenderung normal sekitar 8 km. Kabut asap juga belum menganggu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
“Visibility masih delapan kilometer. Masih asap tipis dan belum mengganggu penerbangan,” ujarnya.
Sejumlah warga Pekanbaru mengaku mulai merasakan gangguan seperti mata yang mulai pedih akibat kabut asap yang terjadi di Kota Pekanbaru. Muhammad Halimi, warga yang tinggal di Panam, Pekanbaru mengaku udara tidak seperti biasanya, dan cenderung terlihat putih berasap.
“Cuaca memang tidak seperti biasa. Mata juga seperti pedih saat kita mengendarai motor. Saya baru sadar kalau ini kabut asap,” kata Halimi.
BMKG Stasiun Pekanbaru mendeteksi puluhan titik panas sepanjang akhir pekan ini di pesisir Riau. Berbeda dengan sebelumnya, saat titik panas tertumpu di Pulau Rupat Bengkalis, kali ini BMKG mendeteksi titik panas menyebar di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Pada Minggu hari ini, BMKG mendeteksi total 43 titik panas yang mengindikasikan Karhutla di seluruh Riau. Dari 43 titik panas, 27 titik diantaranya terdeteksi di Kabupaten Kepulauan Meranti. Selain itu, 13 titik panas terpantau di Pelalawan, dua titik di Bengkalis dan satu lainnya di Indragiri Hilir.
(*/Gint)
TULUNGAGUNG – Hujan deras disertai angin kencang menerjang beberapa wilayah di Tulungagung dan Trenggalek. Akibatnya, sejumlah rumah rusak dan pohon tumbang hingga menutup beberapa ruas jalan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Suroto mengatakan, data sementara yang masuk beberapa angin kencang mengamuk di banyak titik di Tulungagung. Seperti di Desa Trenceng, Sambijajar dan Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol serta di Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat.
“Kemudian Desa Sumberingin Kulon Kecamatan Ngunut, Desa Gebang ,Gempol, Gesikan Kecamatan Pakel. Kemudian Desa Bendo dan Tawing, Kecamatan Gondang serta Desa Nganti, Kecamatan Boyolagu. Sementara ada enam kecamatan yang terdampak,” kata Suroto, Jumat (1/3/2019).
Menurutnya, peristiwa angin kencang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB dan bersamaan dengan hujan deras. Akibatnya, banyak atap rumah penduduk rusak dan beterbangan. Kerusakan beberapa rumah juga diperparah dengan tumbangnya pohon-pohon besar yang ada di sekitar perkampungan.
“Saat ini tim sudah turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pembersihan pohon tumbang bersama tim dari jajaran terkait. Saat ini kami juga masih mendata dampak dari angin kencang tersebut,” imbuhnya.
Salah seorang warga Gempolan, Benny Setyawan membenarkan adanya kejadian angin kencang tersebut. Kencangnya hembusan angin membuat sebagian warga berlindung ke tempat yang aman karena khawatir terkena reruntuhan genting yang beterbangan.
“Kalau di sekitar sini tadi tidak separah daerah yang lain, tapi ya cukup kencang juga, banyak atap yang rusak,” kata Benny.
Angin kencang juga menerjang wilayah Trenggalek. Beberapa desa yang terdampak antara lain Desa Ngadisuko dan Baruharjo di Kecamatan Durenan.
“Di Ngadisuko tadi sempat ada pohon tumbang yang menutup Jalur Nasional Durenan-Prigi. Tapi alhamdulillah jam lima tadi sudah teratasi, akses kembali lancar,” kata Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Trenggalek, Agung Widodo.(*/Gio)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro