BENGKULU— Pemerintah Provinsi Bengkulu mencabut status tanggap darurat bencana banjir dan longsor yang melanda delapan kabupaten dan kota serta mengumumkan status pemulihan pascabencana.
“Setelah mendapat masukan dari seluruh pihak terkait, kami menyimpulkan untuk mengubah status dari darurat bencana ke pemulihan,” kata Asisten II Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Gotri Suyanto di Bengkulu, Jumat (3/5).
Dia mengatakan rapat evaluasi yang digelar di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu diikuti para pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana di daerah ini.
Meski status tanggap darurat sudah dicabut, namun kegiatan di lapangan akan tetap dilanjutkan dengan pendistribusian logistik dan penanganan pascabencana.
Terkait dengan potensi penyakit yang kerap muncul setelah bencana akan menjadi tanggung jawab petugas dinas kesehatan yang sudah membuka posko di lapangan.
Mengenai korban yang hingga saat ini belum ditemukan, pihaknya akan terus melanjutkan pencarian hingga tim Badan SAR Nasional (Basarnas) menentukan batas waktu masa pencarian korban.
Saat ini, tim di lapangan masih fokus membersihkan wilayah yang terendam lumpur dengan menargetkan pembersihan tersebut selama satu minggu ke depan.
Banjir dan longsor melanda sebagian wilayah Bengkulu yang mengakibatkan 30 warga meninggal dunia dan enam lainnya hilang. Secara materil bencana ini diperkirakan mengakibatkan kerugian hingga Rp 144 miliar.(*/Hend)
SUKABUMI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat hingga kini sudah 73 rumah di Kampung Gunungbatu yang rusak berat dan tidak bisa dihuni lagi yang diakibatkan bencana pergeseran tanah.
“Hampir setiap hari ada saja rumah yang roboh akibat tanahnya bergeser dan retak-retak dengan kedalaman satu hingga dua meter lebih di RT 01, 02 dan 03 RW 09, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung,” kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, (2/5/2019).
Menurutnya, dari hasil pendataan total rumah yang terdampak bencana ini sebanyak 109 rumah dihuni 110 kepala keluarga yang diantaranya 73 unit rusak berat. Sementara sisanya atau 36 unit kondisinya rusak ringan, namun sudah terancam dan tidak menutup kemungkinan amblas.
Bahkan rumah yang terancam bencana pergeseran tanah ini kondisinya sudah ada yang miring dan beberapa bagiannya amblas. Maka dari itu, pihaknya meminta kepada yang berada di kampung itu untuk mengosongkan rumahnya.
Sebab bencana ini semakin meluas dan tidak hanya merusak rumah, tetapi jalan raya Sukabumi-Nyalindung yang merupakan jalan milik Provinsi Jabar, jalan desa dan lahan pertanian serta fasilitas umum lainnya.
“Untuk total warga yang mengungsi sebanyak 354 jiwa yang tersebar di beberapa titik seperti di tenda pleton, hunian sementara dan ada juga yang ke rumah kerabatnya. Sehingga kampung tersebut sudah dikosongkan karena membahayakan,” tambahnya.
Sementara, tokoh masyarakat Desa Kertaangsana Asep Has mengatakan setiap harinya ada saja rumah yang amblas dan ambruk, karena tidak waktu tanah di kampung itu terus bergeser. Bahkan ada beberapa rumah yang awalnya masih berdiri kokoh, hanya selang satu hari sudah amblas dan rata dengan tanah.
Maka dari itu, pemerintah, relawan, TNI dan Polri mengevakuasi seluruh warga yang menjadi korban bencana agar meninggalkan rumahnya dan jangan memilih bertahan. Untuk harta benda milik korban dipastikan aman karena dijaga petugas gabungan dan aparat keamanan serta setiap waktu dilakukan patroli keliling.(*/Yan)
LAMPUNG – Kebakaran hebat yang melalap Markas Polres Lampung Selatan sempat terjadi ledakan. Diduga ledakan itu berasal dari gudang senjata yang ikut dilalap si jago merah.
Akibat ledakan itu membuat usaha pemadaman terkendala. Pasalnya petugas pemadam kebakaran ketakutan dan agak menjauh saat menyemprotkan air ketika memadamkan api.
Akibatnya api cepat membesar dan menjalar ke seluruh ruangan hingga ruangan Kapolres juga luluhlantah.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP. M. Syarhan masih berada di depan kantornya menyaksikan ruang tempatnya bekerja habis.
Hanya masjid Polres Lampung Selatan yang berada di belakang gedung yang selamat dari kobaran api.
Diberitakan sebelumnya diduga akibat korsleting listrik Markas Kepolisian Resort Lampung Selatan terbakar di siang bolong, pada Kamis (2/5/2019).
Api berawal dari ruangan administrasi umum lalu merambat ke ruangan lainnya dengan cepat meluluh- lantakan semua yang ada di markas polisi itu.
Sekitar pukul 11.31 WIB, api melalap bagian depan kantor. Personel dan pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan kobaran api yang terus membesar. Bersamaan dengan ludes mapolres tersebut api mulai mengecil dah hingga pukul 16.30 sudah padam dan dalam proses pendinginan.
Kabidhumas AKBP. Zahwani Pandra Arsyad mengatakan tahanan Polres Lampung Selatan tidak ada yang kabur saat terjadi kebakaran. Seluruhnya dievakuasi ke Lapas kelas II A Kalianda dengen rinciaan sebagai berikut,
Tahanan sat narkoba : 38 Orang,
Tehanan Sat Reskrim : 7 Orang,
Titipan Polsek Sidomulyo : 1 Orang,
Titipan Polsek Seragi : 1 Orang,
Sat Lantas : 2 Orang,
Titipan Sat Narkoba : 4 Orang .
Jumlah keseluruhan : 53 Orang. (*/Kris)
JOMBANG – Banjir menerjang Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang diterjang banjir pada Rabu (1/5/2019). Ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa atau sekitar 50 hingga 80 sentimeter.
Banjir juga menyebabkan jalur alternatif yang menghubungkan Jombang-Mojokerto lumpuh. Sebab, selain merendam puluhan rumah, air juga menggenangi jalan alternatif tersebut. Bahkan, sejumlah pengendara motor yang nekat menerjang banjir harus meminggirkan kendaraannya karena mogok.
Salah satu warga, Ngatinah (61) mengatakan air bah mulai masuk rumah sekitar pukul 23.00 WIB. Hingga pagi ini, air yang ada di rumahnya setinggi lutut. Air tersebut masuk rumah, kamar, serta bagian rumah lainnya.
“Untungnya kulkas dan barang elektronik lainnya saya naikkan ke tempat lebih tinggi,” ujar Ngatinah.
Sedangkan Eko Sulistyo (54) mengatakan banjir disebabkan meluapnya sungai yang melintas di belakang rumah miliknya. Sebelumnya, hujan deras memang mengguyur hampir semalam.
“Semalam banjir mulai masuk rumah. Ketinggiannya antara 50 hingga 70 sentimeter. Jalur alternatif Jombang-Mojokerto juga terendam,” kata Eko.
Eko menyebut rumah yang terkena banjir sekitar 200 rumah. Pemukiman itu tersebar di empat RT yang ada di Dusun Jombang.
“Mulai RT 01 hingga RT 04 yang terkena banjir. Jumlahnya sekitar 200 rumah,”pungkasnya.(*/Gio)
MALANG – Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Malang mencatat, di awal tahun 2019 ini terdapat ratusan anak di bawah umur, yang mengajukan dispensasi nikah lantaran telah hamil diluar atau sebelum nikah.
Panitera Muda hukum PA Kabupaten Malang, Widodo Suparjiyanto mengatakan, pada triwulan pertama, pihaknya telah menerima pengaduan sebanyak 113 berkas anak dibawah umur yang ngebet nikah dan mengajukan dispensasi nikah.
“Di awal tahun 2019 ini mulai bulan januari hingga maret kami telah menerima pengajuan dispensasi kawin sebanyak 113 berkas. Dengan rincian, di bulan Januari ada 47 berkas, Februari ada 36 berkas, dan di bulan Maret mencapai 30 berkas,” ungkap Widodo, Selasa (30/4/2019).
Dari jumlah tersebut, Widodo menjelaskan, mereka mengajukan dispensasi nikah karena kebanyakan sudah dalam kondisi hamil duluan, atau yang dikenal dengan istilah MBA (married by accident).
“Pengajuan dispensasi nikah ini didominasi karena telah hamil duluan sebelum nikah,” papar Widodo.
Widodo melanjutkan, dari jumlah 113 berkas dispensasi nikah yang diajukan pemohon. Tidak semuanya berakhir dengan putusan. Sebab PA Kabupaten Malang, juga mempertimbangkan banyak hal sebelum memberikan surat putusan tersebut.
“Hingga saat ini (Januari Maret), kami telah memberikan putusan sebanyak 89 berkas dari 113 yang sudah diajukan,” bebernya.
Akan tetapi, lanjut Widodo, jika mengaca pada data pada triwulan pertama di tahun 2018 lalu jumlah di tahun ini sedikit menurun, jika ditahun lalu untuk triwulan pertama mencapai 124 berkas pengajuan dispensasi nikah.
“Di tahun lalu, pada triwulan pertama (Januari-Maret) ada 130 berkas,” tegasnya.
Sedangkan untuk rinciannya yaitu, untuk bulan Januari 2018, pengadilan agama Kabupaten Malang menerima 51 berkas laporan, Februari 47, Maret 32, April 21, Mei 24, Juni 13, Juli 44, Agustus 34, September 15, Oktober 37, November 61, dan terakhir di bulan Desember terdapat 20 berkas pengajuan dispensasi nikah.
“Tahun 2018 lalu, kami menerima 399 berkas dispensasi kawin. Penyebabnya masih sama, yakni karena faktor kehamilan diluar nikah,” pungkasnya.
Perlu diketahui, sebenarnya pemerintah telah membatasi usia pernikahan dini dengan mengeluarkan Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, batas minimal usia pernikahan memang sudah ditentukan. Yakni 16 tahun untuk perempuan, dan 18 tahun untuk laki-laki. (*/Gio)
BANYUWANGI – Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember, Luqman Arif atas nama PT KAI meminta maaf atas terganggunya perjalanan kereta api akibat banjir di Km 58 + 2/3 antara Stasiun Pasuruan Stasiun Bangil. Ketinggian air kurang lebih 15 cm yang menggenangi rel terpantau sejak 00.39 dengan arus air yang cukup deras.
“Akibat arus air yang deras tersebut menyebabkan batu ballast hanyut dan terjadi gogosan rel di lokasi tersebut,” jelas Luqman, Senin (29/4/2019).
Akibat kejadian ini, kata Luqman, ada 3 KA yang tertahan. Di antaranya, KA Wijaya Kusuma relasi Cilacap – Banyuwangi di Stasiun Bangil, KA Mutiara timur malam relasi Banyuwangi – Surabaya di Stasiun Pasuruan dan KA Probowangi relasi Surabaya – Banyuwangi di Stasiun Porong.
“Penumpang KA Wijaya kusuma dan Mutiara timur melanjutkan perjalanan menuju tujuan menggunakan bus yang telah disiapkan oleh PT KAI,” terangnya.
Saat ini, lanjut Luqman, PT KAI Daop 9 Jember telah menerjunkan tim yang bertugas menormalkan kembali jalur KA dan menjalankan kereta luar biasa yang bermuatan batu kricak dari Stasiun Kalisat untuk mengganti batu ballast yang hanyut terkena arus banjir.
“Untuk menangani gangguan dan normalisasi jalur KA tersebut, kita sudah terjunkan tim. Selain itu juga mesin Multi Tie Tamper (MTT) yang berfungsi untuk memadatkan batu ballast juga stand by di Stasiun Pasuruan sejak tadi malam,” pungkasnya. (*/Gio)
BENGKULU – Pertamina terus memperbaiki distribusi energi, meski terkendala banjir di wilayah Bengkulu. Jalur alternatif ditempuh dan supplai produk dialihkan dari TBBM Linggau untuk mengirim produk sebanyak 64 KL ke 6 SPBU yang terkena dampak banjir.
“Pertamina MOR II Sumbagsel telah menyiapkan alternatif supplai dari TBBM terdekat, sedangkan untuk jalur rute mobil tanki yang terdampak banjir yaitu jalur lintas Bengkulu Kepahiang, Muara Aman melalui Arga Makmur, dan Maje telah kami minta untuk menempuh jalur alternatif,” jelas Region Manager Com & CSR Pertamina Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf dalam rilis di Jakarta, (28/4/2019).
Sedangkan untuk pasokan LPG, lanjut Rifky, laporan stok LPG dari SPPBE di lokasi banjir masih dalam kondisi aman dan dapat beroperasi normal.
“Pertamina akan tetap memaksimalkan pengiriman LPG, meski tadi ada beberapa skidtank terjebak banjir. Dan rencananya supplai point dari Depot Pulau Layang Plaju Palembang juga akan tetap beroperasi meski hari libur,” tuturnya.
Menurut Rifky, Pertamina juga akan melakukan pendistribusian bantuan berupa bahan makanan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya bagi masyarakat yang terkena dampak banjir di beberapa posko yang ada di Bengkulu.(*/Hend)
PADANG – PT PLN (Persero) mengundang para investor menanamkan investasinya di Sumatera Barat (Sumbar) karena cadangan daya listrik saat ini mencukupi.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat Bambang Dwiyanto mengatakan saat ini pihaknya memiliki cadangan daya rata-rata 60 MW.
“Kapasitas daya itu cukup melistriki 100 hotel bintang lima baru,” katanya di sela kunjungan sejumlah media nasional ke PLTU Teluk Sirih, Kota Padang, Sumbar,(27/4/2019).
Apalagi, lanjutnya, jika ditambah transfer pasokan daya dari sistem Sumatera Bagian Selatan, maka diperkirakan cadangan daya masih cukup hingga 200 MW.
Selain itu bakal ada tambahan daya dari pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muaralaboh berkapasitas 80 MW yang direncanakan pada Agustus 2019.
Oleh karena itu, ia mengajak investor menanamkan modalnya di Sumbar dan PLN siap memberikan pelayanan listrik yang terbaik. “Intinya, kami jamin keandalan pasokan listriknya,” ujarnya.
Sektor usaha, yang cukup menjanjikan di Sumbar adalah pariwisata dengan modal keindahan alam dan keragaman kulinernya.
Bambang menambahkan ketersediaan listrik di Sumbar yang cukup dan andal tersebut juga akan mendorong perekonomian daerah dan peningkatan rasio elektrifikasi.
Per Maret 2019 rasio elektrifikasi di Provinsi Sumbar mencapai 92,53 persen, dengan target hingga akhir tahun ini menjadi 96,85 persen, dan akhirnya selesai 100 persen pada 2020.
Total pelanggan rumah tangga PLN per Maret 2019 tercatat 1,199 juta dari 1,297 juta rumah tangga. Untuk mencapai target rasio elektrifikasi 2019 sebesar 96,85 persen dibutuhkan tambahan rumah tangga yang tersambung aliran listrik sebanyak 49.942.
Sementara, total daya mampu pembangkit di Sumbar mencapai 650 MW dengan beban puncak sebesar 600 MW.
Pembangkit-pembangkit, yang memasok wilayah Sumbar cukup banyak berasal dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT), yakni PLTA Singkarak 74, PLTA Maninjau 68 MW, dan PLTM 21 MW. Selain itu, juga dipasok dari PLTU Teluk Sirih 180 MW, PLTU Ombilin 170 MW, dan PLTG Pauh Limo 49 MW (stand by).(*/Wid)
SUKABUMI – Hujan yang terus mengguyur wilayah Sukabumi menimbulkan longsor dan tanah amblas menimbulkan lobang besar membuat warga harus berhati hati dan waspada .
Lubang raksasa tiba-tiba muncul di areal persawahan di Kampung Legoknyenang RT 05/02, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (28/4/2019).
Kemunculan lubang baru ini berjarak beberapa meter dari lubang yang muncul awal September 2018 lalu. Diameter lubang kali ini sekitar 10 meter dengan kedalaman 12 meter.
Kapolsek Kadudampit, Iptu Agus Suherman, menjelaskan lubang tersebut terjadi akibat tanah longsor.
Sebab, wilayah tersebut diguyur hujan deras sejak Sabtu (27/4/2019). Diketahui warga, lubang raksasa itu terbentuk pada Minggu (28/4/2019) sekira pukul 04.00 WIB.
“Itu akibat longsor. Dulu juga pernah kejadian. Lokasinya dekat dengan lubang yang muncul dulu,” terang Agus.
Terkait adanya suara gemuruh dan dentuman, kata Agus, hal itu alamiah karena diduga berasal dari amblasnya tanah ke bawah. Sehingga efek suaranya seperti dentuman dan gemuruh.
“Masyarakat di sekitar TKP agar tetap berhati-hati dan waspada. Apalagi akhir-akhir ini cuaca ekstrem karena curah hujan tinggi berpotensi banjir dan longsor,” tandasnya. (*/Yan)
INDRAMAYU – Harga beras yang dijual pedagang di Indramayu, Jawa Barat, tergolong masih mahal, sekalipun harga gabah di tingkat petani sudah turun dan cenderung cukup murah.
Sejumlah pedagang tidak dapat menekan harga jual beras di bawah Rp12 ribu per Kg. “Ya harga itu masih belum berubah semenjak sebelum memasuki musim panen terjadi di beberapa wilayah kecamatan,” katanya, Sabtu (27/4/2019).
Itu artinya harga beras masih tetap mahal, sekalipun beberapa sawah di wilayah Kabupaten Indramayu sudah memasuki musim panen. Mestinya harga beras itu sudah turun, mengikuti turunnya harga gabah saat musim panenan sekarang ini.
Harga beras kualitas medium Rp12 ribu per Kg itu harga lama yang mahal dan belum beranjak turun.
“Harga gabah sekarang ini tersungkur menjadi Rp3.900 per Kg,” ungkap Saidi (48) dijumpai awak media, di Desa Kertawinangun, Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat.
Dikatakan, semenjak panen padi musim tanam rendeng melanda pesawahan di Desa Kertawinangun, harga hagah terus nyungsep. Sebelum panen harga gabah Rp5.100 per Kg sesudah panen berangsur-angsur turun.
Sekarang harganya sudah di bawah Rp4.000 per Kg untuk jenis gabah varietas kebo kualitas gabah kering panen. Para petani memperkirakan harga jual gabah beberapa waktu. Ke depan makin turun. “Areal panen padi makin lama makin luas sehingga dampaknya harga makin turun,” katanya.
Pemantauan dilapangan, areal pesawahan milik petani memasuki masa panen melanda Wilayah Kecamatan Losarang, Kandanghaur, Lohbener. (*/Asp)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro