BENGKULU – Rasio Desa berlistrik di Provinsi Bengkulu mencapai 100%. Hal ini ditandai peresmian Desa berlistrik yaitu Desa Tanjung Aur Kecamatan Maje Kabupaten Kaur.
Bupati Kaur, Gusril Fauzi menyampaikan ucapan terima kasih kepada PLN atas pembangunan yang telah dilakukan untuk mengalirkan listrik kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Kaur.
Dirinya juga menyampaikan rasa bangganya karena dengan masuknya listrik ke Desa Tanjung Aur Kecamatan Maje ini, maka total sebanyak 192 desa di Kabupaten Kaur telah berlistrik.
“Dengan begitu, seluruh desa di Kabupaten Kaur, kini telah dialiri listrik. Untuk itu saya berharap kepada seluruh masyarakat yang telah mendapatkan fasilitas ini untuk menjaga aset kelistrikan yang ada, sehingga dapat terus berkesinambungan pasokan listriknya,” kata Gusril, (24/4/2019).
Dirinya mengharapkan dukungan PLN untuk terus mengembangkan ketenagalistrikkan di Kabupaten Kaur. “Kami siap mendukung apapun kebutuhan PLN untuk mengembangkan jaringan kelistrikan yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Kaur. Gusril yakin bahwa Kabupaten Kaur dapat berkembang lebih pesat lagi karena daerah ini memiliki potensi alam dan ekonomi yang luar biasa,” kata dia.
Sementara Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Ir. Ahyan Endu mengatakan,
dengan selesainya infrastruktur listrik di seluruh desa maka akan menjadi langkah penting untuk mendorong taraf hidup warga guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi, ujar Gusril.
“ESDM Kabupaten Kaur berkomitmen untuk terus meningkatkan kemajuan di Provinsi Bengkulu melalui pembangunan di berbagai sektor, salah satunya sektor ketenagalistrikkan. Harapan Pemda Kabupaten Kaur agar PLN segera mewujudkan jaringan transmisi 150kV dari Kota Bengkulu ke Kabupaten Bengkulu Selatan untuk menopang kelistrikan hingga ke Kabupaten Kaur yang berbatasan dengan Provinsi Lampung,” ungkapnya.
Executive Vice President Distribusi Operasi Regional Sumatera PT PLN (Persero) Supriyadi menyampaikan bahwa pembangunan jaringan kelistrikan menuju Desa Tanjung Aur ini meliputi Pembangunan Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 18,96 kilometer sirkuit, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 4,73 kilometer sirkuit serta gardu distribusi sebanyak 4 unit gardu dengan investasi sebesar Rp.8,25 Miliar.
“PLN akan terus mengembangkan infrastruktur ketenagalistrikkan di seluruh pelosok tanah air untuk mendorong kemajuan daerah dan roda perekonomian. Saat ini di Provinsi Bengkulu, seluruh desa telah terakhir listrik, namun langkah kami tidak berhenti sampai disini saja, kami terus berupaya melistriki masyarakat hingga ke level dusun dan kampung-kampung, sehingga diharapkan seluruh masyarakat di pelosok negeri ini dapat menikmati listrik,” ungkap Supriyadi.(*/And)
MOJOKERTO – Ainun Zariah warga Desa Mojosulur, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto diduga menjadi korban penipuan bisnis properti dan tanah kavling. Dia mengaku mengalami kerugian hingga Rp110 juta.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP M Solikhin Fery mengatakan, kasus penipuan tersebut dilaporkan korban setelah janji pengembang untuk melakukan pengurukan dalam jangka waktu lima bulan dari transaksi pembayaran, tak juga terealisasi.
“Dugaan penipuan ini sudah dalam penyelidikan kami. Kami masih mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi. Kasus ini bermula saat korban membeli tanah kavling, sesuai kesepakatan akan dilakukan pengurukan,” ungkapnya, Selasa (23/4/2019).
Dengan syarat, korban sudah melunasi harga yang sudah disepakati setelah lima bulan pelunasan. Namun hingga jatuh tempo, pihak pengembang tidak juga melakukan pengurukan. Saat korban menagih, pihak pengembang hanya menjanjikan sehingga kasus tersebut dilaporkan korban.
“Namun penyidik sudah mengamankan barang bukti berupa surat perjanjian jual beli tanah kavling, surat pernyataan jual beli serta kuitansi bukti pembayaran. Dari laporan yang kami terima, korban mengaku mengalami kerugian sebesar Rp110 juta,” katanya.
Dalam kasus tersebut, pihak pengembang yang dilaporkan korban yakni RI (39) warga Kabupaten Sidoarjo. Sementara itu, dugaan penipuan tanah kavling sepanjang tahun 2019 ini, ada empat laporan masuk Polres Mojokerto.
Kerugian yang dialami korban bervariasi. Mulai dari Rp50 juta hingga Rp151 juta per orang. Sementara modus yang dilakukan pelaku terbilang sama, yakni menjanjikan korban tanah kavling akan diuruk setelah pelunasan. Namun pihak pengembang hanya memberikan janji.
Sebelumnya, kasus yang sama menimpa Abdul Afandi (36) warga Dusun Bedagas, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Korban membeli empat tanah kavling melalui pengembang PT Arbi Mandiri Property.
Yakni di Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Namun uang korban senilai Rp151 juta miliknya amblas dibawa kabur pelaku. (*/Gio)
SEMARANG – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mendorong sinergitas dan kesatuan gerak antara seluruh kader PKK dan Pemerintah Kota Semarang. Hendi yakin kader-kader PKK memiliki potensi besar untuk ikut berperan dalam percepatan program pembangunan Kota Semarang.
“Arah pembangunan Kota Semarang saat ini adalah untuk menjadi kota perdagangan jasa yang berfokus pada pariwisata,” ungkap Hendi , Selasa (23/4/2019).
Hal tersebut diungkapkannya saat membuka Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Tingkat Kota Semarang.
Ia menjelaskan prioritas pembangunan di sektor pariwisata ini dilatarbelakangi keinginan memeratakan kue ekonomi bagi seluruh warga Kota Semarang. Pembangunan sektor pariwisata akan membuka berbagai peluang usaha dengan melibatkan semua pihak dan lapisan masyarakat, termasuk kaum perempuan.
Contohnya sektor pariwisata membuka banyak peluang usaha seperti jasa tour guide atau pemandu wisata, usaha kuliner dan oleh-oleh, UMKM, usaha kreatif seperti kerajinan tangan, atraksi wisata, dan lainnya.
Menurutnya usaha pada sektor pariwisata akan lebih bervariasi sesuai dengan kearifan lokal serta potensi, keahlian, dan ketertarikan yang dimiliki masing-masing orang.
Oleh karena itu, Hendi menilai untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata sangat diperlukan kesiapan SDM di samping kesiapan infrastruktur. Dari sisi kesiapan SDM inilah dibutuhkan dukungan dari para kader PKK.
“Kami mempunyai 177 kampung tematik yang siap untuk dikembangkan bersama. Monggo kalau ada ide kreatif, usaha, atau gagasan apapun kami sangat terbuka dan welcome,” katanya.
Komitmen tinggi diberikan pihaknya dan jajaran pemerintah bagi kemajuan dan pemberdayaan PKK, serta kaum perempuan. Hendi juga meyakinkan bahwa kemandirian serta pemberdayaan kaum perempuan akan terus didukung dan disinergikan dengan berbagai program pembangunan Kota Semarang.
Selain dihadiri Ketua TP PKK Krisseptiana Hendrar Prihadi (Tia Hendi), acara tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu, serta para ketua dan jajaran organisasi wanita seperti Dharma Wanita, Persit Candra Kirana, GOW, forum Pos PAUD dan forum Posyandu Kota Semarang.
Kegiatan juga dimeriahkan dengan adanya lomba penataan sajian makanan yang diikuti oleh para kader PKK.
Dalam kesempatan ini diserahkan pula piagam penghargaan kepada 32 kader PKK teladan dari setiap kecamatan, atas capaian dan kontribusi positif yang telah ditunjukkan selama ini. Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Tia Hendi didampingi Hendi.(*/D Tom)
PADANG – Belasan kota suara yang berisi surat suara terbakar dalam kebakaran gudang di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). Informasi sementara dari KPUD Kabupaten Pesisir Selatan menyebutkan ada sekitar 10 hingga 11 kotak suara terbakar.
“Tidak semua yang terbakar karena proses rekap berlangsung di dua tempat terpisah,” kata Ketua KPUD Kabupaten Pesisir Selatan, Epaldi Bahar, saat dikonfirmasi, Senin (22/4/2019).
Namun kepastian mengenai terbakarnya kotak suara, pihaknya belum bisa memastikan mengingat masih minimnya informasi.
“Kami belum bisa memastikan tapi informasi awal dari anggota PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) ada 10 sampai 11 kotak suara (yang terbakar),” ujar Epaldi.
Epaldi menuturkan, total kotak suara dari PPK Koto XI Tarusan berjumlah 785 kotak suara. Sedangkan dari 10-11 kotak suara yang terbakar itu belum diketahui apakah untuk Pilpres atau Pileg.
“Belum bisa dipastikan apakah kotak suara presiden atau DPD, DPR RI atau lainnya. Yang terbakar belum direkap,” katanya. (*/Wid)
SUKABUMI – Saat ini begitu susah untuk mencari pekerjaan sebab itu sedikitnya 13 ribu warga Kota Sukabumi, Jawa Barat, tercatat sebagai pengangguran. Saat ini, saingan mereka adalah teknologi atau mesin.
Data di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) tercatat hingga April jumlah pencari kerja (pencaker) mencapai 1.500 orang. Tahun lalu, angka pencaker mencapai 7000 orang, terserap 5000 orang.
“Angka pengangguran masih tinggi, jumlahnya mencapai 13 ribu orang. Namun tahun ini menurun, kita terus adakan jobfair dan memberikan pelatihan kerja sesuai dengan pangsa pasar,” kata Plt Kepala Disnakertrans, Iyan Damayanti di sela kegiatan jobfair di Lapang Merdeka, Senin (22/4/2019).
Disebutkan Iyan, banyak faktor penurunan angka pencari kerja. Di antaranya mulai dari yang melanjutkan pendidikan ataupun kembali bekerja ke tempat dahulunya.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menuturkan, pesaing bagi pencaker saat ini berupa teknologi. Perkembangan teknologi membuat perusahaan lebih cenderung menggunakan mesin karena lebih cepat, tepat, dan masif.
“Saingannya adalah mesin. Ini menjadi tantangan terbesar kita agar manusia lebih diutamakan,” tandasnya. (*/Yan)
TASIKMALAYA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman meresmikan bus pariwisata bernama ‘Ngulisik’. Kepanjangan dari Nguriling (berkeliling) Kota Tasik.
Acara peresmiannya dilakukan di Taman Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (21/4/2019). Bus Ngulisik ini diharapkan menjadi penanda kebangkitan pariwisata di Kota Santri.
Bus ini menyerupai bus pariwisata di Kota Bandung, Bandros. Tidak hanya di Tasikmalaya, Pemprov Jabar juga memberikan hibah bus pariwisata yang serupa ke seluruh kabupaten/kota lainnya.
Kamil berharap, bus tersebut bisa mengubah wajah pariwisata di Kota Tasikmalaya. “Insha Allah ini (bus Ngulisik) mengubah wajah pariwisata di Kota Tasik. Ini harus mengubah (pariwisata Tasikmalaya), sehingga orang tertarik, lebih tertarik, dan lebih lama pending (diam) di Kota Tasik,” kata Kamil.
Dalam acara ini, Kamil ditemani istri, Atalia Praratya, serta istri Wali Kota Tasikmalaya, Sekda Kota Tasikmalaya, dan jajaran pejabat terkait di lingkungan Pemkot Tasikmalaya, Emil meminta Wali Kota Budiman mengkaji kebutuhan bus pariwisata di kotanya.
“Tolong dikaji butuhnya (bus pariwisata) berapa untuk (kebutuhan) yang ideal, nanti setengah (kebutuhan) dari saya (Pemda Provinsi Jawa Barat) dan setengahnya lagi dari Pemkot Tasik,” jelas Kamil.
Diharapkan dengan adanya bus pariwisata di setiap kabupaten/kota di Jabar bisa segera mewujudkan visi dan misi Pemprov Jabar, khususnya di bidang pariwisata. Karena Kamil, berkomitmen untuk menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi pariwisata.
Pada kesempatan ini, Kamil menambahkan, Pemprov Jabar akan mendorong generasi milenial Tasikmalaya agar semakin kreatif. Untuk itu, pada tahun ini akan dibangun gedung pusat kreatif atau Creative Center di Dadaha, Kota Tasikmalaya. “Tahun ini kita mulai membangun creative center di Dadaha, agar milenial Tasikmalaya bisa bersaing di era saat ini,” kata Kamil.
Usai peresmian, Kamil bersama Atalia dan rombongan, menjajal Bus Ngulisik untuk berkeliling Kota Tasikmalaya. Ada beberapa titik lokasi wisata yang dikunjungi seperti Situ Gede, Dadaha, serta beberapa tempat infrastruktur publik lainnya di Kota Tasikmalaya.(*/End)
BLORA – Semburan lumpur bercampur air setinggi belasan meter dari pipa gas milik PT Pertamina Gas (Pertagas) di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Merupakan aktivitas pembersihan pipa gas sebelum digunakan.
Menurut Pejabat Public Relations and Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertagas Zainal Abidin ketika dihubungi dari Kudus, Minggu (21/4/2019), semburan lumpur bercampur air yang terjadi di Desa Gabusan merupakan aktivitas pembersihan pipa gas (flusing) milik PT Pertargas sebelum tahap comissioning (pengujian).
Peristiwa tersebut, lanjut dia, hanya terjadi pada Jumat (19/4/2019) pukul 16.00 WIB dengan durasi waktu yang cukup pendek. “Warga setempat dipastikan sudah mengetahui kegiatan tersebut. Akan tetapi karena di tepi jalan sehingga banyak warga yang melintas mengabadikan pemandangan yang jarang mereka lihat secara langsung,” ujarnya.
Dimungkinkan banyak warga yang menyebarluaskan rekaman video tersebut sehingga memunculkan kesimpulan yang berbeda-beda. Sebelum aktivitas tersebut dilakukan, PT Pertagas sudah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), karena kebetulan titik keluarnya pembilasan pipa di dekat jalur rel cepat double track Surabaya-Jakarta.
Aktivitas pembilasan pipa gas dari material-material yang dimungkinkan terdapat di dalam pipa saat pemasangan, katanya, hanya berlangsung singkat.
Selain pembilasan pipa, kata dia, juga akan ada pengujian tekanan untuk mengecek apakah pipa yang dipasang tahan terhadap tekanan, termasuk pada setiap sambungan sebelum pipa dialiri gas. “Masyarakat tidak perlu khawatir karena semua berjalan sesuai prosedur dan aman,” ujarnya.
Kapolsek Jati Iptu Supriyo menambahkan saat terjadi semburan di Desa Gabusan memang menjadi daya tarik tontonan warga karena tidak mengetahui kegiatan sebenarnya. “Terjadinya semburan lumpur hingga tinggi karena ada aktivitas pembersihan material di dalam pipa gas milik PT Pertamina dengan menggunakan air sebelum pengujian,” ujarnya.
Kebetulan, lanjut dia, titik buangnya di Desa Gabusan yang berdekatan dengan jalan serta jalur kereta api. Diakui, aktivitas tersebut memang belum ada koordinasi, meskipun saat mendengar perisitiwa tersebut, jajarannya langsung ke tempat kejadian untuk melakukan pengamanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena dimungkinkan banyak warga yang tidak mengetahui sesungguhnya yang terjadi. “Jangan sampai aktivitas pembersihan, namun warga mengira terjadi peristiwa alam,” ujarnya.
Pemasangan pipa gas dari Gresik, lanjut dia, informasinya tidak hanya melintasi Blora, melainkan kabupaten/kota lainnya, seperti Demak dan Semarang. Apabila penyambungan pipa di kedua daerah selesai dikerjakan, dimungkinkan ada aktivitas serupa untuk menghilangkan material yang dimungkinkan masih ada di dalam pipa gas tersebut.(*/D Tom)
PALEMBANG – Harga komoditas karet di Sumatera Selatan tidak kunjung membaik selama lima tahun terakhir. Berbagai upaya telah dilakukan sejak harganya anjlok pada 2013.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Sumatera Selatan per 16 April 2019, harga karet kering 100% sebesar Rp18.708/kg; kadar kering 70% sebesar Rp13.096/kg; kering 60% sebesar Rp11.225/kg; kering 50% Rp9.345/kg; dan kering 40% sebesar Rp7.483/kg.
Artinya, harga karet di tingkat petani Sumsel berkisar Rp7.483/kg, karena sebagian besar petani di daerah tersebut menghasilkan produk getah karet dengan kadar kering 40%.
Kepala Dusun III Desa Sigam Kayal Sari, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, Sumsel, Sahbihis mengatakan, anjloknya harga karet dalam lima tahun terakhir, telah mengubah kehidupan masyarakat perkebunan karet di desanya.
Sebagian besar pekebun karet tidak terlalu memperdulikan lahan karet mereka, karena biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan. “Jangankan untuk peremajaan, pemupukan saja sudah bertahun-tahun tidak dilakukan petani,” kata Sahbihis.
Sejak harga jatuh karena dampak pelemahan ekonomi global, pendapatan pekebun karet menyusut drastis. Dalam satu hektare hanya mendapatkan Rp700.000-Rp800.000 per bulan, sementara sebagian besar petani di desa tersebut hanya memiliki 1-2 hektar lahan.
Walhasil, sebagian mulai meninggalkan kebun karetnya atau tidak lagi menyadap getah. Bahkan, beberapa petani memilih menebang pohon karetnya untuk diganti dengan tanaman lain seperti sayur mayur.
Keputusan ini juga dipengaruhi fakta bahwa sebagian besar kebun karet di desa tersebut sudah berusia di atas 25 tahun, yang artinya sudah saatnya untuk diremajakan karena produktivitas getah sudah menurun.
“Ada juga yang menjual total lahannya dengan harga murah hanya Rp30 juta per hektare, dan beralih pekerjaan, misal jadi buruh di kota, ya mungkin sudah tidak ada pilihan lain,” kata dia.
Surono, pekebun karet di desa tersebut, mengatakan bahwa sejumlah petani karet saat ini mengalihkan sebagian kebun mereka menjadi kebun sayur, seperti yang dilakukannya.
Ia mengorbankan satu hektare kebun karetnya untuk ditanami sayur mayur seperti oyong dan cabai dengan modal awal Rp5 juta untuk membeli benih dan lainnya.
Dari panen oyong, Surono mendapatkan keuntungan bersih Rp3,5 juta satu kali panen dalam masa tiga pekan. Karena itu, ia dapat menyambung hidup di tengah jatuhnya harga karet ini.
Ketika ditanya, mengapa tidak memanfaatkan lahan yang ada untuk dijadikan kebun sayur mayur semua, Surono mengatakan karena dirinya masih optimistis harga karet akan membaik.
Pria paruh baya ini, mengatakan bahwa sebenarnya sangat sedih dengan keadaan ini karena sebelumnya sudah mengikuti anjuran pemerintah untuk menanam karet pada awal 1990-an. “Dulu pemerintah suruh kami tanam karet, eh sudah ditanam rupanya saat harga jatuh, pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa,” kata dia.
Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian, Edy Sutopo mengatakan, persoalan karet di Indonesia, sangatlah kompleks. Sehingga tidak bisa dipandang sepotong-sepotong.
Beberapa persoalan yang nyata seperti rendahnya kualitas, panjangnya mata rantai, dan persaingan pasar internasional, hingga kini belum dapat diselesaikan.
Apalagi, masuknya dua negara baru yakni Vietnam dan Kamboja selain Indonesia, Thailand dan Malaysia, kerja sama tiga negara (Indonesia, Thailand dan Malaysia) untuk mengurangi suplai pasar internasional menjadi sia-sia sejak beberapa tahun terakhir.
Namun, pemerintah tidak tinggal diam untuk mengatasi persoalan tingginya produksi dalam negeri sebesar 3,1 juta ton per tahun ini, meski langkah yang diambil diakuinya belum menyelesaikan inti persoalan.
Ia mengatakan saat ini pemerintah mendorong penyerapan karet di dalam negeri sendiri seperti untuk campuran pembuatan aspal yang sejauh ini sudah 12% kontennya.
Penggunaan karet pada campuran aspal untuk pembangunan jalan sepanjang 465 kilometer sudah dilakukan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yang mampu menyerap 8,49 ton karet alam produksi perkebunan rakyat pada 2019, atau meningkat jika dibandingkans sebelumnya yang hanya 1,2 ton per tahun. “Meski serapannya masih kecil tapi ini demand baru. Ada suatu harapan,” kata dia.
Anjloknya harga karet di tingkat petani sejak 2013, membuat ribuan petani di Sumatera Selatan menjerit karena harga hanya Rp6.000-Rp7.000 per kilogram jauh dari idealnya di atas Rp12.000 per kilogram. “Kondisi ini perlu diselesaikan secara diplomasi, sudah terkait isu internasional, ya mengapa sisi hulu marginnya tertekan dibandingkan sisi hilir,” kata dia.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengatakan, pemprov mengupayakan peningkatan kualitas getah karet petani dengan memberikan pelatihan sehingga harga dapat lebih baik seperti di Jambi dan Sumatera Utara.
Kemudian, pemprov memperbaiki tata niaga lelang karet petani dengan mengupayakan di setiap kabupaten ada sistem pelelangan karet. Saat ini sudah ada 177 Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) di 14 kabupaten/kota di Sumsel.(*/Gint)
SUKABUMI – Sebuah mobil pick-up hangus terbakar ketika mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sekarwangi RT 03/19, Kelurahan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (19/4/2019).
Mulanya, insiden di SPBU berkode 34. 43307 terjadi sekira pukul 1.30 WIB saat Suzuki Carry bernomor polisi F 8194 UZ mengisi bahan bakar. Diduga mesin mobil hidup, tiba-tiba api muncul dan menyembur dari lubang pengisian bahan bakar mobil.
Api kian membesar menyambar dispenser SPBU. Mobil dengan cepat dilumat si jago merah. Sang sopir selamat, hanya mengalami beberapa luka bakar di bagian tubuhnya dan kini dirawat di rumah sakit terdekat.
Kobaran api juga sempat menyambar dua unit mobil lainnya. Namun, hanya keduanya mengalami kerusakan bakar kecil.
“Saya mendengar ada suara ledakan, tapi pelan dari SPBU. Dilihat ternyata kebakaran,” ungkap Asel Saepul (32), pedagang buah di samping SPBU.
Kasus kebakaran di SPBU ini masih dalam pengusutan Polsek Cibadak, Polres Sukabumi. Kini, petugas tengah memintai keterangan saksi-saksi dan melakukan olah TKP di lokasi.
Pertamina Marketing Operation Region III memberikan alternatif layanan SPBU bagi masyarakat, pasca insiden kebakaran di SPBU 34. 43307 di Jalan Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi yang mengakibatkan SPBU tersebut untuk sementara tidak beroperasi.
Unit Manager Communication Relation dan CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami menyatakan masyarakat bisa mendapatkan BBM di SPBU lain yang berdekatan, yakni di SPBU 34.43315 di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cibadak, Kabupaten Sukabumi atau SPBU 34.43302 di Jalan Raya Cibadak, Kabupaten Sukabumi. SPBU alternatif berjarak sekitar 500 meter hingga 1 KM dari SPBU Sekarwangi Cibadak.
“Untuk stock BBM aman dan telah kami siapkan back up stock, karena hari ini merupakan libur panjang. Kami terus memantau pasokannya, agar masyarakat tetap nyaman saat melakukan perjalanan ke Sukabumi dan sekitarnya,” kata Dewi.
Insiden kebakaran di SPBU Cibadak terjadi Jumat (19/4/2019) dini hari, yang dipicu percikan api dari tangki mobil pick up saat mengisi BBM.
Upaya pemadaman dilakukan petugas SPBU dengan alat pemadam api, dibantu dengan Mobil Pemadam Kebakaran. Api padam sekitar pukul 02.00 dini hari.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Kerugian material akibat kebakaran yakni dispenser, pulau pompa SPBU tidak bisa dioperasikan, dan mobil pick up yang turut terbakar.
Dewi mengimbau kepada konsumen agar tetap mengutamakan aspek keamanan saat mengisi BBM di SPBU, seperti mematikan mesin kendaraan, serta tidak menggunakan telepon seluler. (*/Yan)
MALANG – Kebakaran di Pasar Lawang, Kabupaten Malang pada Rabu (17/4/209) malam ditaksir menelan kerugian hingga Rp 3,5 milyar. Kebakaran itu telah menghanguskan sekitar 350 kios.
“Rata-rata jual kain, kalau masing-masing los bermodal Rp 10 juta, bisa ditaksir kerugian hampir Rp 3,5 miliar,” kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung di lokasi kejadian.
Kapolres mengatakan, kebakaran parah terjadi di lantai dua. Namun ganasnya si jago merah membuat api menjalar ke lantai satu sehingga sebagian lantai satu kena imbas kebakaran.
“Yang terbakar ada setidaknya 350 los dari jumlah total sebanyak 1300 los di Pasar Lawang ini. Jadi sekitar 20 persenan,” katanya lagi.
Usai kejadian, Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya diterjunkan guna menyelidiki penyebab pasti kebakaran di Pasar Lawang.
“Belum tahu, kami tidak bisa menduga-duga. Apakah karena sabotase atau faktor lain. Karena menurut pedagang pintu akses masuk ke lantai dua tempat area pertama terbakar dalam kondisi terkunci. Tim Labfor tengah bergerak ke sini, untuk olah TKP menyelidikinya,” tandasnya.
Kebakaran melanda Pasar Lawang, Kabupaten Malang, pada Rabu (17/4/2019) malam. Pedagang panik untuk menyelamatkan barang-barangnya. Api diketahui pertama kali berada di lantai dua, banyaknya barang mudah terbakar membuat api bisa cepat merembet hingga ke lantai dasar.(*/Gio)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro