BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di Sukajaya, Kabupaten Bogor. Kunjungan Jokowi dalam rangka menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Sukajaya dan meninjau daerah yang sangat perlu penanganan agar masyarakat bisa lebih cepat tertangani .
Jokowi tiba di Desa Harkatjaya, Sukajaya, Kabupaten Bogor, sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa (7/1/2020). Jokowi tampak mengenakan kemeja putih dan sneakers hitam.
Tampak Mensos Juliari Batubara, Menkes Terawan, hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ikut bersama Jokowi.
Begitu tiba, Jokowi langsung menuju kantor Desa Harkatjaya, Sukajaya, Kabupaten Bogor, yang dijadikan posko utama. Jokowi kemudian tampak berdialog dengan warga. Dia juga meminta penjelasan dari para menteri yang menangani.
Usai berbincang, Jokowi pun menuju desa lain yang masih terisolasi. Seperti Desa Kiarapandak, Desa Kiara Sari, dan Desa Urug, yang merupakan lokasi terparah.
Jalan menuju lokasi penuh lumpur. Alat berat juga masih beroperasi untuk membuka jalan agar bantuan segera bisa dikirim lokasi yang berdampak banjir dan longsor daerah terisolasi.
Karena lokasi yang belum bisa dilalui, Jokowi dan rombongan pun mengurungkan niat. Ditambah lagi hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Pada Minggu (5/1) lalu, Jokowi juga berniat mengunjungi Sukajaya. Namun helikopter Jokowi batal mendarat karena cuaca ekstrem.Rencananya, dari Sukajaya, Jokowi akan meninjau lokasi bencana di Lebak, Banten.(*/Iw)
BOGOR – Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Bogor banjir dan longsor membuat banyak pihak memberikan bantuan dan simpati salah satu Perusahaan daerah yang bergerak di pasar rakyat .
PD Pasar Tohaga mengunjungi tiga titik bencana alam yang terjadi pada 01 Januari 2020 lalu di daerah Kabupaten Bogor bagian Barat.
PD Pasar Tohaga membagi tiga titik tersebut kepada tiga rombongan, yakni rombongan 1 dipimpin Direktur Utama ke Kampung Cigowong, dan Kampung Ciasaahan, Kecamatan Cigudeg.
Kemudian rombongan 2 dipimpin Direktur Umum dan Anggota Dewan Pengawas ke Kampung Cisarua, Kecamatan Nanggung, dan rombongan 3 dipimpin Direktur Operasional bergerak ke Kecamatan Sukajaya.
PD Tohaga Peduli bencana ini merupakan bentuk quick respon yang ditunjukan jajaran Direksi dan Dewan Pengawas PD Pasar Tohaga dalam mengikapi bencana di awal tahun ini sesuai dengan instruksi dari Bupati Bogor dalam penanganan bencana alam di Kabupaten Bogor.
Direktur Utama PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan menjelaskan bahwa sehari setelah mendapat laporan bencana, pihaknya menginstruksikan untuk dilakukannya penggalangan dana di seluruh pasar rakyat yang ada di Kabupaten Bogor, dari pedagang, pembeli, pengelola, karyawan, tak terkecuali Direksi dn Dewan Pengawas juga ikut andil dalam gerakan tersebut.
“Semua dan yang terkumpul sudah kami laporkan kepada Sekda, dan sesuai arahan BPBD Kabupaten Bogor kami menyalurkan bantuan berupa barang barang yang dibutuhkan para korban bencana. Semua berjalan sesuai rel, semoga menjadi ladang ibadah kita semua, “jelas Haris, (6/1/2020).
Lanjutnya, dirinya mengatakan bahwa tidak hanya concern dalam respon bencana di wilayah Kabupaten Bogor, pihaknya juga memberikan santunan kepada karyawan Tohaga yang juga menjadi korban bencana banjir awal tahun kemarin.
“Namanya Pak Mulyadi Iday, rumahnya beralamat di Kampung Karundang, Kecamatan Jasinga. Keluarga kami pun ada yang mengalami musibah awal tahun 2020” jelasnya.
Semangat pedagang pembeli dan pegawai Tohaga dirasakan Haris sangat bersinergi, membuat dirinya mengacungi jempol kepada respon semua pihak yang bahu membahu dalam program amal tersebut.
“Terima kasih kepada semua, saya harap semangat kekompakan ini bisa juga diimplementasikan di kehidupan kerja sehari hari, tetap semangat dan tetap belanja di Pasar Rakyat, “tandasnya.(Ang)
BOGOR – Keberadaan penggilingan batu yang berada di Kampung Dukut, Desa Sirnarasa, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor disoal warga sekitar. Padahal, perusahaan tersebut belum genap setahun beroperasi.
Penyebabnya, tak lain dan tak bukan, perihal pembuangan limbah yang diduga berasal dari perusahaan tersebut. Limbah itu ditenggarai menjadi penyebab pencemaran yang kini terjadi di Saluran Irigas Cikompeni.
Ajat, salah seorang warga Desa Sirnarasa mengatakan, Pemerintah Desa Sirnarasa bersama Pemerintah Kecamatan sudah menggelar musyawarah bersama perusahaan tersebuy terkait hal ini.
“Hasil peninjauan lokasi dan hasil musyawarah membuahkan kesepakatan kedua belah pihak. Tapi saya sendiri tak tahu apa,” katanya kepada awak media, Senin (6/1/2020).
Sementara itu, Kepala Desa Sirnarasa, Deni Firdaus Zamzam mengaku, pihaknya menggelar musyawarah sebagai bentuk reaksi atas keluhan masyarakat.
“Sebagai Kepala Desa mewakili masyarakat menyikapi laporan warga masyarakat kaitan dengan abu batu yang terbawa air ke saluran irigasi,” katanya.
Ia pun membenarkan adanya tinjauan langsung ke lokasi pasca musyawarah. Hasilnya, memang terjadi pendangkalan saluran sepanjang 1 kilometer yang mengaliri ke 5 desa yang ada di wilayah Tanjungsari. “Menyikapi hal itu kami perlu mengklarifikasi ke pihak perusahaan ini kali kedua dari hasil musyawarah bersama intinya perusahaan siap menormalisasikan kembali saluran irigasi Cikompeni. Bahkan di tempatnya pun akan membenahi agar tidak lagi mengalir ke Cikompeni,” jelas Deni Firdaus Zamzam.
Sayang, saat hal ini akan dikonfirmasi, pihak perusahaan belum bersedia memberikan jawaban terkait permasalahan ini.
Sekedar diketahui, dalam tinjauan ke lapangan, Muspika dan Pemerintah Desa bersama jajaran Polsek Tanjungsari yang dipimpin langsung kapolsek Iptu Muhaimin menemukan beberapa penyebab pencemaran.
“Soal penanganan abu pasir yang masuk ke irigasi, sawah dan kebun warga akibat terbawa air terkait curah hujan yang tinggi hasil musyawarah pihak PT tadi sudah siap akan menurunkan alat berat utk mengeruk abu pasir yang masuk ke Irigasi Cikompeni, dan siap juga untuk memberikan kompensasi kepada warga yang kebun/ sawahnya terkena abu tersebut,” kata Kapolsek.
Lebih lanjut, ditegaskam Iptu Muhaimin, pihak Polsek tetap akan memonitor setiap perkembangan yang terjadi di Saluran Irigasi Cikompeni. (Omen)
BEKASI – Pemkot Bekasi menerima bantuan sebesar Rp3 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk kebutuhan korban banjir di total 56 kelurahan dari 12 kecamatan se-Kota Bekasi.
“Dari Pemprov Jabar sebesar Rp2 miliar dan dari BNPB Rp1 miliar yang diperuntukkan bagi korban banjir,” kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahjono di Bekasi, Senin (6/1/2020).
Tri menjelaskan bantuan dari Pemprov Jawa Barat digunakan untuk kebutuhan dapur umum, obat-obatan, mobil operasional, serta logistik korban banjir sementara dari BNPB akan digunakan untuk perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan.
“Untuk kerusakan parah, sedang, dan ringan akan disalurkan dengan nominal yang berbeda. Nanti ada pihak yang meninjau di masing-masing titik,” ujar dia.
Dia mengaku sejauh ini Pemkot Bekasi masih berupaya melakukan pemulihan atau recovery baik berupa pembangunan fisik maupun kondisi psikologi para korban banjir.
Selain itu ratusan aparatur juga telah diterjunkan untuk membantu membersihkan lumpur-lumpur dan kotoran sisa banjir lainnya yang masuk ke rumah warga.
“Pemerintah Kota Bekasi juga telah berkoordinasi dengan masing-masing kecamatan untuk melakukan pendataan dokumen kependudukan pasca musibah banjir yang melanda,” katanya.
Selain menyalurkan bantuan ke Kota Bekasi, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan senilai Rp1 miliar kepada korban terdampak banjir di Kabupaten Bekasi.
Kabupaten Bekasi juga menerima bantuan logistik berupa makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan dasar lainnya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kalau di Kabupaten Bekasi hampir 90 persen banjir sudah surut namun kita tetap menyalurkan bantuan ke seluruh warga terdampak banjir. Kita selalu berkoordinasi dengan sejumlah pihak, dibantu TNI/Polri serta relawan,” kata Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja.(*/Eln)
BOGOR – Pada pergantian tahun, Bumi Tegar Beriman dikepung bencana alam banjir bandang dan longsor. Terdapat 22 kecamatan dan puluhan desa terdampak. Sejauh ini, belasan jiwa melayang sementara beberapa orang lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian.
Menyikapi bencana alam banjir bandang dan longsor ini, Bupati Bogor Ade Yasin pun membentuk tim tanggap bencana dan sesuao aturan Komandan Kodim 0621 Letkol Harry Eko Sutrisno dan Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni pun dipilih menjadi komando dan wakil komando tim tanggap bencana.
“Hari ini berdasarkan aturan, Pemkab Bogor membentuk tim tanggap bencana yang beranggotakan unsur Muspika dan Muspida, komando tim tanggap bencana ini adalah Letkol Harry Eko Sutrisno,” kata Ade Yasin ketika ditemui wartawan di Pendopo Bupati, Cibinong, Senin (6/1/2020).
Wanita penggemar serial film animasi Avatar dan film fiksi ini menuturkan tim tanggap bencana ini dibentuk agar penangganan bencana alam dan pertolongan kepada para korban bisa dilakukan secara tepat dan cepat.
“Mulai dari pembukaan akses insfrastruktur jalan, jembatan maupun penangganan korban bencana alam harus kita inventarisir, lalu setelah itu tim tanggap bencana akan mencari solusinya. Untuk pembukaan akses insfrastruktur jalan kami dibantu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Nasional Penanggulangam Bencana (BNPB) dan TNI Angkatan Udara Lanud Atang Sandjaja kami menargetkan akan berlangsung selama seminggu,” tuturnya.
Ade menambahkan jajarannya akan merelokasi pemukiman warga yang berdiri diatas lahan yang rawan bencana alam baik banjir bandang maupun longsor, Ia menyatakan Pemkab Bogor akan mencarikan lahan sementara untuk pembangunan rumah para korban bencana, Ade berharap bantuan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Pemkab Bogor akan mendata jumlah warga yang akan atau harus direlokasi, kami akan mencari dan membebaskan lahannya lalu mudah-mudahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membantu pembangunan rumahnya,” tambah Ade.
Ibu dua orang anak ini menjelaskan selain dengan menggunakan anggaran bantuan tak terduga (BTT) sesuai arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, jajarannya bersama DPRD Kabupaten Bogor juga kemungkinan akan memanfaatkan dana sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa).
“Kita bisa saja memanfaatkan dana SILPa tahun 2019, namun hingga saat ini anggaran BTT masih cukup untuk darurat penangganan bencana alam banjir bandang dan longsor,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto menyatakan,” sejauh itu untuk menolong para korban bencana alam maka para wakil rakyat akan menyetujui dan ini juga menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Bogor agar masyarakat bisa terbantu yang terkena dampak banjir dan longsor ,” pungkasnya.(*/Du)
“Sesuai arahan Menteri Dalam Negeri, kami siap menyetujui pos anggaran tanggap bencama alam berapapun jumlahnya baik itu dari dana Silpa ataupun APBD,” kata Rudy.
Politisi Partai Gerindra ini yakin dengan dibentuknya tim tanggap bencana, maka penyaluran bantuan kepada para korban bencana alam banjir bandang dan longsor harus terorganisir hingga bantuannya rata dan tepat sasaran.
“Dengam adanya tim tanggap bencaa, proses pembukaan akses insfrastruktur jalan, jembatan hingga penyaluran bantuan kepada para korban bencana alam bisa lebih terorganisir, cepat dan tepat sasaran,” sambungnya.
Komandan Korem 061 Surya Kencana Brigjen (TNI) Novi Helmy Prasetya memaparkan tim tanggap bencana ini selain bertugas membuka akses insfrastruktur jalan dan jembatan, penyaluran bantuan juga bertugas mencari beberapa dugaan korban yang hanyut ataupun tertimbun longsor.
“Tim tanggap bencana selain membuka akses insfrastruktur jalan dan jembatan, penyaluran bantuan dibantu Basarnas juga masih melakukan pencarian dugaan korban bencana banjir bandang dan longsor, apabila sampai Kamis (16/1/2020) mendatang jasad para korban belum ketemu maka bisa diperpanjang waktunya,” paparnya. (Reza Zurifwan)
BOGOR – Roboh atau ambruknya bangunan SDN Ciri Mekar 2 di Jalan Kaporlap nomor 3 Komplek Palad RT 02 RW 05, Cirimekar, Cibinong Rabu pukul 04.30 WIB, (01/01/2020) diduga karena bangunan konstruksi atap yang tidak sesuai spesifikasi.
Hal itu diutarakan Guru Kelas VI Maulana Hafizd ketika ditemui wartawan di lokasi bahwa harusnya ketika rangka atapnya baja ringan, gentrngnya bukan dari tanah merah (jati wangi) tetapi harusnya berjenis metarup , metol atau bitumen.
“Bangunan ini dulu direhab tahun 2012 tetapi kok belum 10 tahun sudah roboh atau ambruk, secara kasat mata saya menduga rangka atapnya tidak sesuai karena rangkanya atap baja ringan tetapi gentengnya jati wangi,” ujar Maulana, Senin (6/1/2020).
Dia menerangkan selain lima kelas yang rusak, lima ruang atau bangunan lainnya juga rawan ambruk, hingga para siswa maupun guru tidak boleh berkegiatan di dua bangunan tersebut.
“Selain bangunan yang sudah ambruk atapnya, bangunan sekolah kami lainnya pun rawan ambruk hingga 230 siswa hari ini belajar di kelas darurat menggunakan terpal atau tenda berwarna biru,” terangnya.
Pria berusia 33 tahun ini menjelaskan sebelum ambruk, bangunan SDN Ciri Mekar 2 kerap bocor ketika Bogor diguyur hujan. Bahkan ketika satu titik sudah dibetulkan, bocornya pindah ke titik lainnya.
“Sebelum ambruk pada Rabu pagi, atap bangunan SDN Ciri Mekar 2 memang kerap bocor. Bahkan dengan bantuan sukarela orang tua murid dan swadaya para guru, kami pernah membetulkan atapnya,” jelas Maulana.
Kepala SDN Ciri Mekar 2 Siti Khoiriyah menuturkan akibat ambruknya bangunan SDN Ciri Mekar 2, pihak sekolah mengalami prakiaraan kerugian sebesar Rp 1,6 miliar.
“Kalau dari segi bangunan kerugian kita Rp 882 juta dan kalau dari segi mobeler mulai dari meja, kursi hingga komputer itu besar kerugian Rp 850 juta hingga prakiraan total kerugian Rp 1.652.000.000,- miliar,” tutur Siti Khoiriyah.
Menyikapi ambruknya bangunan SDN Ciri Mekar 2, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor KH Agus Salim juga menduga atap baja ringan tidak sesuai spesifikasi karena kecil layaknya jemuran pakaian.
“Saya lihat bahan kontruksi atap baja ringannya kurang besar atau kemungkinan sesuai spesiifikasi layaknya jemuran pakaian, kedepan saya minta spesifikasi bangunan sekolah harus diawasi agar siswa dan guru tidak menjadi korban,” ucap KH Agus Salim.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Entis Sutisna memaparkan bahwa SDN Ciri Mekar tahun ini akan direhab total dengan angaran sebesar Rp 1,4 miliar.
“Tahun 2020 ini Pemkab Bogor akan merehab total atau membangun bangunan SDN Ciri Mekar yang baru dengan anggaran Rp 1,4 miliar hingga terbangun dua lantai,” papar Entis.
Mantan Camat Ciampea ini melanjutkan awalnya anggaran untuk merehabilitasi bangunan SDN Ciri Mekar itu Rp 800 juta namun karena melihat kondisi bangunan, akhirnya Pemkab Bogor menaikkan anggarannya sebesar Rp 1,4 miliar.
“Lelang proyek pembangunan SDN Ciri Mekar 2 akan kami percepat dan agar menjamin kualitasnya maka proses pembangunannya akan kami awasi secara ketat, sedangkan untuk kegiatan belajar mengajar maka kami akan memindahkan sementara kegiatan belajar mengajar ke Gedung SDN Ciri Mekar 1,” tandasnya. (*/He)
BOGOR – Taman kota Bogor dengan nama taman Ade Suryani Nasution apakah akan tinggal cerita sebab Pemerintah Kota Bogor akan mulai melakukan pembongkaran terhadap plaza Taman Topi. Rencananya pembongkaran akan dilakukan pada tanggal 06 Januari 2020 mendatang.
Ketika dikonfirmasi, Basiran yang juga bagian dari Direksi PT Exotica membenarkan rencana pembongkaran tersebut.
Menurut Basiran pembongkaran akan dimulai pada taman bermain yang ada di Taman Ade Suryani.
“Untuk pengosongan januari 2020 ini sudah mulai pelaksanaan pembongkaran mainam senin 6 januari 2020 sudah tidak ada aktifitas untuk pengunjung fokus pembongkaran mainan,” ujarnya kepada awak media saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, (04/01/2019).
Sementara itu, Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan sebelum melakukan pembongkaran akan dilakukan pemagaran diseputaran Plaza taman topi Bogor. Rencana pemagaran tersebut akan dilakukan pada hari Senin 06 Januari 2020.
“Untuk pembongkaran akan dilelang terbatas. Sementara untuk pembangunan akan dilakukan setelah dilakukan pembongkaran. Karena untuk pembongkaran membutuhkan waktu 1-2 bulan. Setelah itu akan dilakukan lelang pembangunan secara pararel,” ucap Dedei yang juga pernah menjabat direktur Penindakan di Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK).
Untuk Diketahui, Pemerintah Kota Bogor akan mengubah Plaza Kapten Muslihat menjadi Alun-Alun Kota Bogor. Rencananya Alun-alun Kota Bogor akan segera di bangun pada tahun 2020 dengan anggaran Rp 15 Miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dan sebagain tahap awal, belum lama ini Pemerintah Kota Bogor melakukan penerbitan terhadap pedagang kaki lima (PKL). Selanjutnya pemeritahan Kota Bogor akan melakukan pembongkaran terhadap plaza kapten Muslihat pada awal Januari 2020.(*/Jun)
BOGOR – Bulan Januari 2020 setiap hari mendung dan gerimis setiap hari cuaca buruk di wilayah Jabodetabek diprediksi akan terjadi hingga Februari mendatang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mengimbau masyarakat yang tinggal di lereng dengan kemiringan 30 derajat untuk mengungsi.
“Langkah pertama adalah Evakuasi. Kemudian memantau informasi dari BMKG, kapan volume hujan atau intensitas hujan tinggi,” katanya.
“Diprediksi hujan akan terjadi hingga Februari. Maka warga yang tinggal di bagian bawah untuk mencari tempat yang lebih tinggi untuk bisa selamat dari kemungkinan longsor dan banjir bandang,” kata Kepala BNPB Doni Monardo, Minggu (5/1/2020).
Khusus untuk di Kabupaten Bogor, Doni mengimbau masyarakat tidak lagi menggunakan lahan yang memiliki kemiringan dengan menanam tanaman semusim, seperi jagung dan hortikultura.
“Saya ingin ajak warga Bogor ini mulailah menanan jenis vegetasi, jenis tanaman yang punya fungai ekologis tapi memiliki nilai ekonomis,” kata Doni.
Selain itu, Doni serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, diberi instruksi oleh Presiden Joko Widodo untuk secepatnya membuka akses ke desa-desa terisolir di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
“Pak Presiden menginstruksikan kami melakukan berbagai upaya agar secepatnya akses ke desa terisolir segera terbuka sehingga bantuan segera disalurkan,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Pojokbogor.com, Kementerian PUPR telah mengirimkan alat berat ke lokasi longsor Kecamatan Sukajaya, terdiri dari 6 excavator, 1 loader dan 1 buildozer.
Ini dilakukan untuk membuka akses di enam desa yang terkepung longsor, yakni Desa Kiarasari, Kiarapandak, Urug, Cisarua, Cileuksa dan Desa Pasirmadang.(*/He)
BOGOR – Rencana tiga helikopter yang akan meninjau bencana banjir dan longsor hanya dua yang mendarat dengan sukses, helikopter yang ditumpangi Presiden tidak bisa mendarat karena cuaca tak berubah ubah .
Meski batal mendarat di Sukajaya, bantuan logistik Presiden Jokowi tetap disampaikan kepada korban terdampak bencana. Ada sekitar 6.000 paket sembako dari Jokowi.
Ribuan paket sembako ini diangkut dengan helikopter Super Puma, Minggu (5/1).
“Presiden coba mendarat di Sukajaya, namun hanya dua heli bisa mendarat dan cuaca berubah-ubah,” kata Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono.
“Jadi Pak Presiden tidak bisa hadir di sini jadi kami mewakili Presiden menyampaikan bantuan berupa sembako,” katanya.
Kata Heru, Presiden Jokowi juga menyampaikan beberapa pesan, teruama untuk memastikan kebutuhan dasar warga seperti air dan makanan dapat dengan cepat disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.
“Bapak Presiden juga menyampaikan duka cita bagi korban meninggal dan berempati untuk warga yang terkena bencana di Sukajaya,” lanjut Heru.
Heru juga memastikan, Jokowi telah memerintahkan Menteri PUPR Basuk Hadimuljono untuk segera membuka akses jalan tertutup longsor, sehingga menghambat pasokan logistik di beberapa wilayah.
“Ada 6 desa terisolasi. Kemarin malam alat berat dari Kementerian PUPR sudah masuk untuk membuka semua akses jalan yang masih bekerja sampai hari ini,” katanya.
“Dan alat berat akan terus ditambah secepatnya dan pemberian sirtu, agar setidaknya jalan bisa dilewati dengan motor dulu,” kata dia.
Sementara bantuan yang diberikan Jokowi meliputi 6.000 paket sembako.
“Sesuai jumlah KK yang dilaporkan ada 6.000 jadi ada 6.000 paket sembako untuk warga korban,” tuntasnya.(*/He)
BOGOR – Rumah Sakit MH Thamrin Cileungsi menerjunkan tim medis guna membantu para korban musibah banjir di Desa Bojongkulur, Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Tim medis ditempatkan di halaman Masjid Jami Nurul Inayah, Kampung Lembur, RT 02/RW 06, Desa Bojong, Villa Nusa Indah 2 Bojongkulur, Kabupaten Bogor. Selain menerjunkan tim medisnya, RS MH Thamrin Cileungsi juga menyalurkan bantuan berupa sembako.
Direktur RS MH Thamrin Cileungsi dr Ali Martomo, Minggu (5/1/2020), menyatakan, aksi sosial itu dilakukan sejak sesaat setelah banjir mendera wilayah Bojongkulur dan sejumlah tempat lainnya.
“Kita langsung terjunkan tim medis begitu banjir mendera wilayah Bojongkulur. Kebetulan, wilayah tersebut tidak begitu jauh dari RS MH Thamrin Cileungsi. Kita menerjunkan tim medis lengkap dengan ambulance dan melayani warga yang membutuhkan, ” kata Ali Martomo yang didampingi Jani Ginting, Manager Marketing RS MH Thamrin Cileungsi.
Dia menyebutkan, selain menerjunkan tim medis, pihaknya juga menggalang aksi sosial berupa pemberian sembako kepada para korban banjir. “Dalam aksi ini, para karyawan RS MH Thamrin Cileungsi juga ikut ambil bagian, ” tambahnya. (Omen)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro