SEMARANG – Masyarakat sudah begitu mengenal jamu jamuan untuk memberikan efek badan menjadi bugar seperti jamu kuat untuk meningkatkan vitalitas tapi tak sepenuhnya aman, karena dicampur dengan zat-zat kimia sehingga penggunaannya harus sesuai dosis. Kebanyakan masyarakat menduga jamu aman dikonsumsi karena hanya menggunakan bahan-bahan alami.
“Jamu-jamu yang paling banyak (dicampur zam kimia) itu anti-reumatik kemudian jamu kuat. Kalau jamu kuat itu misalnya isinya (zat kimia) sildenafil,” kata Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang, Safriansyah pada Senin (26/11/2018). (Baca Juga: Jamu Reumatik Kok Cespleng, Anda Patut Waspada!)
Dilansir dari Wikipedia, Sildenafil sitrat dijual dengan nama Viagra, Revatio, dan berbagai nama lain, adalah obat untuk terapi disfungsi ereksi (impotensi) dan hipertensi arteri paru-paru (pulmonary arterial hypertension, PAH) yang dikembangkan oleh perusahaan farmasetika Pfizer. Pil Viagra berwarna biru dan berbentuk wajik dengan kata “Pfizer” pada satu sisi, dan “VGR xx” (xx bisa berupa “25”, “50” atau “100” sesuai dosis pil tersebut dalam miligram) pada sisi lainnya.
“Sildenafil itu memang sebenarnya obat yang ada di dalam peredaran, diproduksi secara legal ada bermerek. Tapi ketika ditambahkan pada jamu orang kan tidak tahu. Dokter pun untuk meresepkan obat kuat itu biasanya sangat hati-hati itu diukur tensinya dulu,” terang dia.
Safriansyah mengatakan, jamu kuat yang telah dicampur zat kimia dan dikonsumsi secara terus-menerus bakal berdampak buruk bagi konsumen. Dalam jangka panjang, organ yang terganggu adalah ginjal karena tak bisa menyaring darah secara sempurna.
ADVERTISEMENT
“Orang yang tidak tahu (jamu dicampur zat kimia) cenderung berlebih dipakai terus-menerus oleh konsumen jamu itu. Dampaknya yang paling banyak adalah kegagalan ginjal, rusak ginjalnya. Tidak berfungsi sehingga banyak juga kasus cuci darah, itu salah satunya,” tandasnya.(*Bgio)
LAMPUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan disertai petir-angin kencang bakal melanda Lampung mulai Senin (26/11). Warga di sejumlah daerah di Lampung diminta waspada.
Dalam rilis Tim Forecaster on Duty Stasiun Meteorologi Radin Inten II Lampung, di Branti, yang dikutip Antara, (25/11/2018), potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan dapat disertai angin kencang diperkirakan terjadi di beberapa wilayah. Di antaranya di:
– Kabupaten Pesawaran
– Lampung Selatan
– Tanggamus
– Kabupaten Lampung Timur
– Lampung Tengah
– Pesisir Barat
– Lampung Barat
– Lampung Utara
– Way Kanan
– Tulangbawang, Tulangbawang Barat
– Mesuji
BMKG menyatakan pula, apabila terjadi perubahan cuaca yang signifikan akan diperbarui dan diinformasikan melalui WhatsApp Group (0816404333) dan media sosial Facebook (Infocuaca BMKG Lampung) atau bisa diakses langsung via situs http://www.stametlampung.com.
Prakiraan cuaca umum Provinsi Lampung yang berlaku sejak tadi pagi pukul 07.00 WIB sampai besok pukul 07.00 WIB menyebutkan angin secara umum bertiup dari arah selatan hingga barat dengan kecepatan antara 3-17 knots. Jarak pandang berkisar 3-10 km.
(*Hen)
CIGUDEG – Ratusan warga haji nana (Wahana) Kampung Bolang, RT 04 RW 03, Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, menyambut Ade Yasin, calon Bupati Bogor periode 2018-2023 dengab nomor urut 2, diiringi lima pemain angklung gubrag.
Dalam kedatangan Hj. Ade Yasin yang berpasangan dengan H. Iwan Setiawan (Hadist) ini, langsung diarak oleh warga bersama-sama berjalan kaki kelokasi Wahana.
“Sengaja kami sambut Ade Yasin dengan lima pemain angklung gubrag sambil berjalan kelokasi wahana bersama masyarakat setempat,” kata Nana yang ditemui wartawan, Rabu (7/3).
Menurutnya, bahwa masyarakat Argapura ini, sangat antosias dalam kedatangan adik dari Bapak Rahmat Yasin (RY) ke kampung halamannya.
“Kami bangga sekali dengan kehadiran Ade Yasin bersama Suami dan tim suksesnya. Ini sejarah buat masyarakat yang ada disini. Dan kami siap mendukung Ade Yasin menjadi Bupati Bogor periode 2018-2023,” ujar dia yang diamini puluhan masyarakat setempat.
Sementara itu, Ade Yasin, calon Bupati Bogor 2018 yang diusung oleh partai Gerinda, PPP, PKB dan PBB ini, mengucapkan terima kasih terhadap masyarakat Argapura, pada acara sillaturahmi itu.
“Bagus sekali masyarakat Wahana yang begitu kreatif dalam seni tradisional untuk menyambut kami dengan lima pemain angklung gubrag tersebut. Ini patut di kembangkan seni tradisional yang ada di Kabupaten Bogor,” imbuhnya.
Ade Yasin menjelaskan, bahwa kehadirannya kewilayah Cigudeg ini, dalam rangka sillaturahmi pada kegiatan kampanyenya.
“Tadi saya sudah sampaikan kemasyarakat Wahana tentang program keunggulannya yaitu Panca Karsa. Dan saya meminta doa dan dukungannya agar Ade Yasin menjadi Bupati Bogor 2018-2023. Kami akan menjalankan program demi melayankan masyarakat Kabupaten Bogor dengan baik,” pintanya.(art)
RAJA AMPAT – Nama Raja Ampat makin berkibar belakang ini. Daerah yang disebut sebagai Tanah Surga ini memang memiliki keindahan luar biasa.
Untuk menuju ke sini, traveler bisa terbang terlebih dahulu ke Sorong lalu ke Kota Waisai. Dari situlah kamu bisa menjelajahi Raja Ampat sampai ke Kepulauan Wayag di bagian paling utara.
Penasaran kenapa kamu mesti ke Raja Ampat? Ini alasannya.
1. Alam yang Luar Biasa Indah
Raja Ampat utamanya terdiri dari gugusan pulau karang. Terdapat tiga spot gugusan karang, yakni Pianemo, Kabui, dan Wayag.
Gugusan pulau karang tersebut merupakan kumpulan pulau-pulau kecil di tengah laut. Gradasi airnya sungguh menawan, pantainya berpasir putih nan halus, lautnya biru bersih, dan pulau-pulau kecilnya bikin jatuh hati.
Tak heran Raja Ampat sudah jadi langganan penghargaan dunia. Contohnya, website berita internasional, CNN Travel, memasukan Raja Ampat dalam daftar Best Diving Spot in Asia di pertengahan tahun 2017 lalu.
2. Dunia Bawah Lautnya Juara!
Raja Ampat adalah ‘rumah’ bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan inilah yang membuat banyak penyelam lupa daratan.
Puluhan spot diving terbentang di Raja Ampat, beberapa di antaranya yang terkenal seperti Chicken Reef, Mike’s Point, Manta’s Point, dan Blue Magic. Keindahan bawah lautnya sungguh sulit digambarkan dengan kata-kata.
3. Pesohor Banyak ke Raja Ampat
Sudah banyak selebriti Indonesia dan tokoh-tokoh terkenal yang berlibur ke Raja Ampat. Sebut saja Pevita Pearce, Hamish Daud, hingga Presiden Joko Widodo.
Pevita Pearce pernah menuliskan ‘Salam dari Salah Satu Surga di Indonesia’ dalam akun medsosnya. Presiden Joko Widodo pun sudah beberapa kali ke Raja Ampat dan memuji keindahan alamnya.
“Keindahan alam Raja Ampat selalu membuat saya ingin kembali ke sini. Selain pemandangan pantai, laut yang sangat indah, Raja Ampat mempunyai keindahan alam bawah laut yang luar biasa. Salah satu yang terbaik di dunia,” kata Jokowi dalam vlog pribadinya.
4. Banyak Atraksi Wisata
Diving dan snorkeling memang menjadi atraksi wisata utama di Raja Ampat. Tapi selain itu, masih banyak yang menarik lainnya yang dapat traveler coba.(COK)
TASIKMALAYA – Semburan air panas bercampur lumpur mendadak keluar ketika proses pengeboran sumur air bersih di Kampung Sindangrasa, Desa Cigunung, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Insiden itu terjadi pada Senin (23/10/2017) sekira pukul 12.00. Pengeboran sumur air bersih itu merupakan kegiatan ZIS-UAP Jabar dipimpin Asep dan fasilitator Faisal Anwar dengan pekerja sebanyak 4 orang dengan menggunakan mesin bor.
“Rencananya sumur air bersih tersebut adalah sekitar 100 meter, namun pada kedalaman sekitar 50 meter sudah keluar semburan material lumpur dan air panas,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus, kepada awak media, (25/10/2017).
Saat itu, semburan air panas bercampur lumpur mencapai 10 meter. Semakin lama semakin melemah, dan saat ini ketinggian semburan material mencapai 10 cm.
sumurr
Dijelaskannya, setelah kejadian itu timbul tujuh titik semburan air panas di kolam dekat lokasi pengeboran. Jaraknya sekitar 10 meter. “Polsek Parungponteng bersama dengan Pemerintah Desa Cigunung, BPBD, Koramil Parungponteng, dan pelaksana kerja telah turun ke lokasi,” imbuhnya.
Polisi, sambung Yusri, telah mengamankan lokasi dan memasang police line. Di samping itu, memberikan arahan kepada warga, berkoordinasi bersama dengan penyelenggara, pemerintah desa, BPBD, dan pihak terkait lainnya. Namun dipastikan dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa dan material.
“Pada saat ini telah dilaksanakan pengawasan di lokasi kejadian dengan sistem pengawasan terpadu oleh muspika, pekerja dan masyarakat setempat,” tandasnya. (*Dang)
TASIKMALAYA – Semburan air panas bercampur lumpur mendadak keluar ketika proses pengeboran sumur air bersih di Kampung Sindangrasa, Desa Cigunung, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Insiden itu terjadi pada Senin (23/10/2017) sekira pukul 12.00. Pengeboran sumur air bersih itu merupakan kegiatan ZIS-UAP Jabar dipimpin Asep dan fasilitator Faisal Anwar dengan pekerja sebanyak 4 orang dengan menggunakan mesin bor.
“Rencananya sumur air bersih tersebut adalah sekitar 100 meter, namun pada kedalaman sekitar 50 meter sudah keluar semburan material lumpur dan air panas,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus, kepada awak media, (25/10/2017).
Saat itu, semburan air panas bercampur lumpur mencapai 10 meter. Semakin lama semakin melemah, dan saat ini ketinggian semburan material mencapai 10 cm.
sumurr
Dijelaskannya, setelah kejadian itu timbul tujuh titik semburan air panas di kolam dekat lokasi pengeboran. Jaraknya sekitar 10 meter. “Polsek Parungponteng bersama dengan Pemerintah Desa Cigunung, BPBD, Koramil Parungponteng, dan pelaksana kerja telah turun ke lokasi,” imbuhnya.
Polisi, sambung Yusri, telah mengamankan lokasi dan memasang police line. Di samping itu, memberikan arahan kepada warga, berkoordinasi bersama dengan penyelenggara, pemerintah desa, BPBD, dan pihak terkait lainnya. Namun dipastikan dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa dan material.
“Pada saat ini telah dilaksanakan pengawasan di lokasi kejadian dengan sistem pengawasan terpadu oleh muspika, pekerja dan masyarakat setempat,” tandasnya. (*Dang)
SERANG – Pencabutan moratorium pembangunan proyek reklamasi Teluk Jakarta yang ditandatangani Menteri Luhut Binsar Panjaitan per 5 Oktober, dikhawatirkan mengancam nelayan di perairan Pontang dan Tirtayasa, Kabupaten Serang.
Hal itu lantaran sebelumnya, sebelas tahun perairan dua wilayah itu menjadi zonasi penambangan pasir laut untuk kepentingan reklamasi Teluk Jakarta. Bahkan, dampaknya sampai ke perairan Anyar dan Pulau Panjang, Kecamatan Pulo ampel.
Desakan Koalisi Nelayan Banten kepada Gubernur Banten agar menolak izin reklamasi laut di perairan Pontang dan Tirtayasa mendapat dukungan penuh dari Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.
Tatu mengaku, keberatan dengan adanya SK Pencabutan Moratorium Pembangunan Proyek Reklamasi Teluk Jakarta. Tatu khawatir, SK pencabutan moratorium akan berdampak pada keberlanjutan pengerukan pasir laut di perairan Lontar, Kecamatan Pontang, dan Tirtayasa sebagai penyuplai pasir laut terbesar untuk reklamasi Teluk Jakarta.
“Kebijakan izin penambangan pasir laut menjadi kewenangan Pemprov Banten. Pemkab sudah tidak bisa memutuskan apakah harus dilanjutkan atau dihentikan. Namun saya berharap pengerukan pasir laut dapat penolakan dari Pemprov Banten,” terang Tatu, (16/10/2017).
Meski demikian, Tatu berjanji akan berkomunikasi langsung dengan Pemprov Banten soal keberlanjutan izin penambangan pasir laut tersebut. Bahkan, Tatu akan meminta Pemprov bisa terjun langsung ke masyarakat nelayan agar tidak salah mengambil kebijakan.
“DPRD beserta gubernur dan wakil gubernur Banten baiknya turun langsung ke masyarakat agar bisa mendengar langsung bagaimana efeknya,” pintanya.
Disinggung soal kegiatan penambangan pasir laut sebagai salah satu sektor menyumbang terbesar pendapatan asli daerah (PAD), adik Ratu Tatu Chosiyah ini memastikan, hal itu tidak lagi menjadi prioritas Pemkab. “PAD kan untuk masyarakat juga. Untuk apa PAD besar, tapi masyarakatnya terganggu,” pungkasnya. (*Yan)
TRENGGALEK – Berdasarkan data dari BPBD setempat Sebanyak 266 unit rumah di 5 kecamatan, yakni Kecamatan Munjungan, Kecamatan Kampak, Kecamatan Watulimo, Kecamatan Panggul dan Kecamatan Dongko rusak diakibatkan longsor.
Sekretaris BPBD Trenggalek, Dodot Eko Soebijakto mengatakan, saat ini masih menunggu laporan kerusakan rumah tersebut dikarenakan masih ada beberapa daerah yang belum mengirimkan laporan.
“Ini sifatnya masih sementara, kami masih terus memperbarui, karena ada beberapa daerah yang belum mengirimkan laporan,” kata Dodot, Kamis (19/10/2017).
Menurutnya, kerusakan yang dilaporkan tersebut bervariasi. Mulai dari rusak ringan hingga berat, namun rata-rata kerusakan yang terjadi adalah tembok atau dinding rumah jebol akibat tertimpa material longsor.
Dodot menjelaskan, kejadian longsor di Trenggalek tidak terjadi di satu lokasi, namun menyebar secara sporadis di desa-desa yang ada di kawasan lereng perbukitan.
Selain kerusakan rumah, kejadian longsor maupun banjir yang terjadi sejak Senin (16/10) lalu juga mengakibatkan kerusakan fasilitas umum. Seperti jalan, jembatan, sekolah maupun tempat ibadah.
“Semua data akan kami rangkum berdasarkan nama dan alamat pemiliknya, nanti kami laporkan kepada pimpinan termasuk ke BPBD Provinsi dan BNPB,” terangnya.
Terkait bencana alam tersebut, BPBD Trenggalek juga telah menerjunkan anggotanya untuk melakukan pemantauan, pendataan dan membantu masyarakat bersama jajaran dan instansi lain, seperti TNI, Polisi maupun beberapa organisasi kebencanaan.
“Pak bupati juga sudah mengeluarkan pernyataan tanggap darurat bencana, terhitung mulai tanggal kejadian dan berlaku selama 30 hari. Kami berharap dampak bencana ini bisa tertangani dengan baik, kerjasama dengan seluruh elemen yang ada,” pungkasnya.(*Gio)
BANJARNEGARA – Tanah bergerak yang terjadi di Dusun Simbang Wetan, Desa Sipedang, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara mengakibatkan sedikitnya 70 rumah warga di Dusun tersebut rusak
Kerusakan rumah terlihat di bagian tembok dan lantai. Beberapa rumah yang berada di pinggir lereng sudah hilang sebagian karena tertarik longsor.
Salah satu warga Supriyanto mengatakan, kerusakan lantai rumahnya terus bertambah saat turun hujan. Hal ini terus terjadi selama beberapa bulan terakhir, terutama saat hujan lebat sering terjadi.
“Kalau mulai rusak sudah beberapa bulan lalu, tetapi memang kerusakan terus bertambah,” katanya, Jumat (13/10/2017).
Sampai sejauh ini, Supriyanto bersama keluarganya masih tetap tinggal di rumah meski sudah mulai rusak. Ia mengaku tidak ada pilihan tempat lain untuk tinggal saat hujan turun.
Sekretaris Desa Sipedang, Mahud Wihastoro, mengakui kondisi tanah di desanya labil. Pemerintah desa juga sudah berusaha melakukan pencegahan. Misalnya, membuat penahan menggunakan bronjong di tebing sungai serta membuat dam untuk mengatur aliran air.
“Tetapi karena kondisi tanah di sini labil jadi tanah masih terus bergerak,” terangnya.
Ia mengimbau kepada warga yang kondisi rumahnya sudah rusak parah agar mengungsi saat hujan deras, terutama saat malam hari. Dikhawatirkan, kerusakan semakin parah.
“Jumlah yang rusak ada 70 rumah. Tetapi, ada yang rusak ringan, sedang dan berat,” jelasnya. (*Gio)
SUKABUMI – Bencana longsor terjadi di Kecamatan Tegalbuled SukabumiJawa Barat, longsor mengakibatkan ruas jalan provinsi penghubung Kecamatan Tegalbuleud dan Cidolog di Sukabumi, tertimbun longsor.
Dari informasi yang dihimpun longsor terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.Selasa (10/10/2017). Longsor sempat dirasakan warga saat subuh tadi. Material tanah, pohon dan batu berjatuhan dari tebing setinggi hampir 20 meter dan menutup jalan selebar 3 meter. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
“Saat kejadian getaran dan suara didengar oleh warga, akses jalan masih bisa dilalui oleh pejalan kaki dan motor dan hingga saat ini warga bergotong royong membersihkan material longsor. Hanya kendaraan roda empat masih belum bisa melintas,” kata M Ridwan anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) yang juga salah seorang Staf Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud kepada wartawan saat dihubungi melalui telepon.
Masih dikatakan Ridwan, sebanyak 3 rumah di bantaran sungai Cibuni juga terancam karena longsor. Tiga rumah tersebut dihuni oleh 3 Kepala Keluarga (KK) dan 9 jiwa.
“Itu rumah Bapak Abad dihuni 4 orang, Bapak Irawan 1 orang dan satu rumah lagi saya lupa namanya karena warga pendatang dihuni oleh 4 orang. Posisi dari bantaran sungai sekitar 1,5 meter,” jelasnya.(*Yan)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro