TRENGGALEK - Berdasarkan data dari BPBD setempat Sebanyak 266 unit rumah di 5 kecamatan, yakni Kecamatan Munjungan, Kecamatan Kampak, Kecamatan Watulimo, Kecamatan Panggul dan Kecamatan Dongko rusak diakibatkan longsor.
Sekretaris BPBD Trenggalek, Dodot Eko Soebijakto mengatakan, saat ini masih menunggu laporan kerusakan rumah tersebut dikarenakan masih ada beberapa daerah yang belum mengirimkan laporan.
"Ini sifatnya masih sementara, kami masih terus memperbarui, karena ada beberapa daerah yang belum mengirimkan laporan," kata Dodot, Kamis (19/10/2017).
Menurutnya, kerusakan yang dilaporkan tersebut bervariasi. Mulai dari rusak ringan hingga berat, namun rata-rata kerusakan yang terjadi adalah tembok atau dinding rumah jebol akibat tertimpa material longsor.
Dodot menjelaskan, kejadian longsor di Trenggalek tidak terjadi di satu lokasi, namun menyebar secara sporadis di desa-desa yang ada di kawasan lereng perbukitan.
Selain kerusakan rumah, kejadian longsor maupun banjir yang terjadi sejak Senin (16/10) lalu juga mengakibatkan kerusakan fasilitas umum. Seperti jalan, jembatan, sekolah maupun tempat ibadah.
"Semua data akan kami rangkum berdasarkan nama dan alamat pemiliknya, nanti kami laporkan kepada pimpinan termasuk ke BPBD Provinsi dan BNPB," terangnya.
Terkait bencana alam tersebut, BPBD Trenggalek juga telah menerjunkan anggotanya untuk melakukan pemantauan, pendataan dan membantu masyarakat bersama jajaran dan instansi lain, seperti TNI, Polisi maupun beberapa organisasi kebencanaan.
"Pak bupati juga sudah mengeluarkan pernyataan tanggap darurat bencana, terhitung mulai tanggal kejadian dan berlaku selama 30 hari. Kami berharap dampak bencana ini bisa tertangani dengan baik, kerjasama dengan seluruh elemen yang ada," pungkasnya.(*Gio)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro