MALANG – Jembatan penghubung desa di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, ambruk diterjang banjir lumpur. Ambruknya jembatan mengakibatkan akses jalan pun terputus. Banjir lumpur juga menerjang lahan kebun jeruk milik warga.
Camat Dau Eko Mardianto mengatakan hujan deras mengguyur sejak pukul 13.00 WIB. Aliran sungai Metro pun meluap dan membawa material lumpur. Sehingga jembatan sepanjang 10 meter dan lebar 6 meter yang menjadi akses bagi Desa Gadingkulon dan Selorejo terputus diterjang banjir lumpur pada sore harinya.
“Jembatan panjangnya 10 meter dengan lebar 6 meter itu jebol, karena air sungai Metro meluap. Jembatan merupakan akses jalan alternatif bagi warga Desa Gadingkulon dan Selorejo,” ujar Eko , Kamis (30/1/2020).
Eko menjelaskan jembatan yang terputus itu baru saja dibangun pada Agustus 2019 lalu. Pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke BPBD Kabupaten Malang serta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga.
“Jembatan baru dibangun Agustus 2019 lalu, kami sudah melapor ke Bina Marga agar segera dilakukan pembangunan jembatan baru secepatnya,” tegas Eko dalam sambungan telpon.
Dia menambahkan, banjir lumpur akibat luapan sungai Metro juga merusak ribuan meter lahan kebun jeruk milik warga di kedua desa. Banjir Lumpur di Malang Bikin Ambruk Jembatan dan Rusak Kebun Jeruk
“Untuk kebun jeruk yang diterjang banjir seluas hampir 2 ribu meter. Lahan jeruk adalah milik warga di dua desa,” imbuhnya.
Malam ini, warga bersama BPBD, kepolisian, TNI, Pemdes dan Muspika bersiaga di lokasi jembatan yang terputus. “Malam ini kami berjaga di lokasi. Besok rencananya bangun jembatan darurat.
Kerugian kami taksir sebesar Rp 650 juta,” tandasnya.(*/Gio)
SUKABUMI – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Sukabumi, Kamis, (30/1/2020), mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati ketika berhadapan dengan para oknum yang menjanjikan dapat meloloskan seseorang menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Disinyalir oknum tersebut kini telah bergentayangan mencari mangsa. Mereka mengobral janji dan meyakinkan bisa memuluskan dapat lolos seleksi mendatang.
Padahal janji seperti tersebut diyakini bohong. Karena tidak ada seorang pun yang bisa mempengaruhi hasil seleksi CPNS yang diselenggarakan pemerintah
“Kami himbau agar warga waspada, terhadap sepak terjang oknum warga yang berdalih bisa meloloskan masuk CPNS. Disinyalir mereka telah bergentayangan mencari mangsa,” kata Sekretaris BKPSDM Kota Sukabumi, Ade Suherman.
Ade Suherman mengatakan seleksi sangat ketat tidak bisa mengandalkan orang lain. Mereka diuji kemampuan sendiri saat mengerjakan soal.Apalagi sistem penerimaan CPNS bersifat transparan dan akuntabel.
“Kami pastikan tidak mungkin ada orang bisa mengutak-atik hasilnya. Apalagi dilakukan secara transparansi,” katanya.Ade Suherman mengatakan peserta yang mengikuti proses tes CPNS akan berhadapan dengan sistem CAT (Computer Assisted Test) yang tidak bisa dibohongi, dipermainkan, atau disuap.
“Sementara prosesnya secara online melalui komputer dan hasilnya bisa dilihat langsung oleh peserta seleksi. Dengan sistem seperti itu, proses untuk titip-menitip sama sekali tertutup rapat-rapat,” katanya.
Ade Suherman mengatakan tes dilakukan secara online melalui komputer. Hasilnya terpampang langsung di layar monitor.
Dari hasil tersebut, seorang peserta dapat mengukur kemampuan diri sendiri sehingga bisa memperkirakan lulus atau tidak lulus.
“Dua tahapan tes tersebut akan dilalui oleh para peserta CPNS untuk penerimaan pegawai di lingkungan Pemda Kota Sukabumi,” ujarnya.
Pada seleksi CPNS tahun ini, Pemkot Sukabumi mendapatkan jatah 114 pegawai dengan rincian 53 tenaga pendidikan, 16 orang tenaga kesehatan, dan 45 orang untuk tenaga teknis.(*/Yan)
BONDOWOSO – Dua terluka akibat banjir bandang yang menerjang Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur pada Rabu sore (29/1/2020). Keduanya sudah menjalani perawatan di Puskesmas.
“Ada dua orang luka ringan, satu orang lansia (lanjut usia) dirawat di Puskesmas kondisinya berangsur – angsur membaik,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Bondowoso Kukuh Triatmoko.
BPBD Bondowoso mendata, sebanyak 200 rumah warga terdampak banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu. Hingga pukul 18.30 WIB Rabu malam banjir sudah surut.
Kukuh mengatakan, saat banjir bandang terjadi cuaca di lokasi cerah. Pihaknya menduga hujan deras justru mengguyur kawasan hulu sungai yang melintasi Desa Sempol hingga menyebabkan banjir bandang.
“Banjir bandang diakibatkan hujan di wilayah hulu di Pegunungan Ijen, waktu kejadian cuaca di lokasi tidak hujan. Ini karena hutan di Pegunungan Ijen gundul karena kemarin kan sempat kebakaran hutan dan lahan di tahun 2019,” ucapnya.
Pihaknya dibantu kepolisian, TNI, relawan, dan sejumlah pihak tengah bergotong-royong membersihkan material banjir bandang. Sejumlah alat berat juga dikerahkan untuk mengangkut material banjir.
“BPBD menetapkan tanggap darurat selama 14 hari terhitung 29 Januari 2020 hingga 11 Februari 2020 mendatang,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur kawasan Pegunungan Ijen membuat Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso diterjang banjir bandang.(*/Gio)
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jabar waspada dan sudah Siaga Satu dalam mengantisipasi tersebarnya virus corona di provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa itu.
“Kami, Jawa Barat, sudah Siaga Satu, minimal dengan pistol testing suhu. Kemudian semua puskesmas dan rumah sakit sudah Siaga Satu,” kata Gubernur dengan panggilan Emil itu seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo, di Bandung, Rabu.
Kang Emil mengajak masyarakat proaktif untuk menghubungi petugas kesehatan jika dirinya atau orang lain mengalami gangguan kesehatan atau menemukan gejala terkena virus corona mulai dari demam yang berkelanjutan, batuk, sakit kepala, hingga kesulitan bernapas.
“Segera, proaktif melaporkan jika ada gejala batuk dan demam. Walaupun itu sifatnya diduga (suspect), tapi tetap harus waspada. Koordinasi antar instansi dan pintu masuk kami Siaga Satu-kan,” kata Kang Emil.
Dia memastikan bahwa setiap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di 27 kabupaten/kota se-Jabar menjadi rujukan bila ditemukan pasien dengan gejala terkena virus corona.
“Setiap RSUD utama jadi rujukan di tiap kota/kabupaten, tapi utamanya di RSHS (RSUP Hasan Sadikin Bandung). Sampai saat ini, tidak ada temuan (positif virus corona). Pokoknya waspada, apalagi (untuk) pergerakan ke luar negeri saat ini,” ujar Kang Emil.
Selain Kang Emil, turut mendampingi Presiden dalam rangkaian peninjauan Puskesmas Cimahi Selatan antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Ketua TP PKK Provinsi Jabar Atalia Ridwan Kamil.
Hari ini, orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini juga mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo pada rangkaian kunjungan kerja di Puskesmas Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Di rangkaian acara tersebut, Presiden menyatakan bahwa pemerintah pusat bersikap waspada dan siaga dalam menghadapi persebaran novel coronavirus (2019-nCov) alias virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
Sementara untuk pencegahan, Presiden mengingatkan agar setiap orang membiasakan hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker bila batuk atau pilek, dan tidak mengonsumsi daging yang tidak dimasak.
“Paling penting waspada, hati-hati,” kata Presiden Jokowi.(*/Hend)
PANGANDARAN – Pohon gaharu yang menjadi bahan dasar parfum memiliki potensi besar untuk dibudidayakan di Kabupaten Pangandaran. Potensi pasar gaharu yang siap diproduksi bisa diekspor ke jazirah Arab, China dan India.
Salah satu warga asal Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Ridwan Mulyadi mengatakan, saat ini dirinya memiliki 700 pohon gaharu yang ditanam sejak sekitar 10 tahun lalu.
Kebun gaharu yang dibudidayakan di Desa Margacinta di antaranya jenis aquilaria malaccensis yang saat ini masih dalam tahap penantian panen.
Eksploitasi gaharu di hutan alam sejak 1994 rentan punah, dalam konvensi CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) perdagangan gaharu terutama dari spesies aquilaria malaccensis sudah termasuk dalam appendix II.
Dengan kondisi appendix II, kata Ridwan, perlu dimaksimalkan budi daya pada lahan hutan rakyat agar pohon gaharu tidak punah. “Untuk membudidayakan pohon gaharu, jarak tanam antara pohon minimal 5 meter agar menghasilkan tanaman berkualitas,” kata Ridwan.
Ridwan mengemukakan, setelah pohon gaharu besar, harus diinokulasi atau disuntik dan disimpan inokulan agar sel kayu terinfeksi. “Perlakuan pohon gaharu agar menghasilkan bahan parfum maksimal harus ada tahapan dilukai,” ujar dia.
Melalui beberapa tahapan proses perlakuan ke pohon yang baik dan benar bakal menghasilkan gubal gaharu berkualitas. “Awal motifasi saya membudidayakan pohon gaharu dilatarbelakangi kesadaran akan pelestarian alam dan lingkungan,” tutur Ridwan.
Ridwan mengungkapkan, melalui aktivitas penanaman pohon akan menjadikan sumber cadangan pangan, air, oksigen, dan menjaga sumber plasma nutfah.
“Selain prinsip pokok dalam menanam pohon juga ada nilai lebih yang bakal dihasilkan karena manfaat dari gaharu sebagai bahan parfum alami, hio, kosmetik, bahkan obat herbal,” paparnya.(*/Asp)
BLITAR – Hujan deras disertai angin kencang menerjang desa di Blitar. Meski tak ada korban jiwa, namun tiga rumah warga Dusun Krajan Desa Lorejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, mengalami rusak berat dan 50 rumah rusak ringan.
Lokasi yang diterjang angin kencang ini berada di RT 3 RW 1, RT 1 RW 2 dan di RT 5 RW 1. Penuturan satu di antara korban yang rumahnya rusak parah, Marsi mengaku hujan deras turun di wilayah itu sekitar pukul 14.30 WIB.
Namun tiba-tiba, suara angin menderu sangat keras. Merasa rumahnya yang semi permanen tak kuat menahan empasan angin kencang, Marsi menarik tangan anak cucunya keluar rumah.
“Saya lari keluar rumah sama anak saya, menuju rumah tetangga depan. Dan bener, tiba-tiba bruk! Atap rumah sama dinding bambu roboh barengan,” ucap Marsi warga RT 1 RW 2 yang rumahnya tampak rata dengan tanah.
Selain rumah Marsi, kerusakan parah juga menimpa rumah Paijan di RT 5 RW 1. Rumah yang dihuni pasangan manula itu dindingnya ambruk dan atapnya runtuh.
“Yang satu kondisi rusak parah sebuah kandang tempat pakan ternak. Jadi tidak ada ternaknya. Sementara yang rusak ringan terdata sebanyak 50 rumah. Kebanyakan gentingnya melorot dan atapnya saja yang rusak,” terang Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Achmad Cholik , Senin (27/01/2020).
Petugas BPBD Kabupaten Blitar masih melakukan pendataan kerusakan. Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam terjangan angin kencang di wilayah Blitar selatan ini.
“Petugas juga melakukan assesment untuk memperhitungan besaran kerugian dan bersama TNI Polri, Satpol PP serta pamong desa membantu assesmentnya ini,” tandasnya.(*/Gio)
KENDAL – Untuk mencegah gundulnya hutan di lereng Gunung Ungaran sektor Promasan Kendal, sebanyak 3.240 pohon ditanam oleh lebih dari 1.800 pendaki dan pecinta alam yang berasa berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan yang digagas Komunitas Pecinta Alam dengan nama 1001 pendaki ini juga mengundang Bupati Kendal Mirna Annisa untuk ikut dalam kegiatan yang sudah berlangsung tiga tahun tersebut.
Bupati Kendal Mirna Annisa menyampaikan jika dari tahun ke tahun, mengalami peningkatan pada jumlah pendaki yang turut memeriahkan gerakan tanam pohon.
“Alhamdulillah beberapa tahun ini setiap saya ikut menanam, banyak pendaki yang jelas berpartisipasi dalam gerakan tanam pohon dengan tema 1001 pendaki. Tahun 2019 kemarin kurang lebih 1200 pendaki dan saat ini sungguh luar biasa mencapai 1800 pendaki yang hadir, jelas ini menandakan semakin besarnya orang yang peduli pelastarian,” katanya.
Sementara itu, Ketua panitia Sigit Wijanarko menyampaikan aktifiatas penanaman yang dilakukan oleh komunitas 1001 pendaki tahun ini menanam 3240 pohon dengan 15 jenis pohon salah satunya Pohon Kendal sebanyak 150 bibit.
“Kesadaran oleh masyarakat akan pentingnya pelestarian ini sungguh luar biasa, sejak pendaftaran kemarin siang pada hari sabtu memang sudah banyak. Untuk tahun ini kami juga menanam lebih banyak bibit pohon dan jenisnya salah satunya kami sertakan Pohon Kendal,” ujar Sigit Wijanarko.
Disisi lain sebagai seorang pendaki, Dian Adi menanggapi positif tentang kegiatan yang dilakukan terutama kesadaran akan lingkungan, terkait kondisi jalan dan penunjuk arah dirinya menyebut saat ini sudah mulai ada peningkatan bila dibanding tahun kemarin.
“Lebih baik dari tahun kemarin, karena sekarang penunjuk arah sudah banyak terpasang di beberapa titik. Sehingga kami yang naik dari Gonoharjo tidak terlalu bingung. namun disayangkan untuk beberapa titik mungkin diberikan tempat sampah karena masih ada sampah meski tidak banyak,” terang Dian.
Usai penanaman pohon, nantinya komunitas 1001 Pendaki akan terus mengawasi dan merawat pohon selama 1 bulan setelah proses tanam. Bupati juga menyempatkan melihat tulisan penyemangat yang pernah ditulis pada tahun 2019 untuk mengajak melakukan pelestarian pohon dan merawat alam.(*/D Tom)
PURWAKARTA – Pemkab Purwakarta melansir, di 2020 ini sebanyak 83 dari 183 desa yang ada akan menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) secara serentak. Sayangnya, pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan di tingkat desa itu sedikit terkendala.
Pasalnya, belum adanya Peraturan Daerah (Perda) terkait Pilkades serentak tersebut.
Akhir pekan kemarin, beberapa perwakilan dari Apdesi setempat mendatangi untuk mengomunikasikan terkait pelaksanaan Pilkades tersebut. Mereka mendesak supaya ada kepastian soal pelaksanaan Pilkades serentak itu.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menuturkan, pihaknya akan segera berkomunikasi dengan pihak DPRD untuk segera melakukan percepatan penuntasan Raperda Pilkades tersebut. Menurutnya, memang ini sudah harus segera dilakukan karena sifatnya sudah sangat mendesak.
“Pemkab juga ingin pelaksaan ini bisa dilakukan secepatnya, dengan aman, kondusif dan lancar. Makanya, Perda-nya sudah harus disiapkan. Begitu perda sudah selesai segera kita lakukan tahapan-tahapannya,” ujar Anne , akhir pekan kemarin.
Dari rencana awal, sambung Anne, pemkab menargetkan pelaksanaan Pilkades serentak ini bisa dilakukan pada Juni 2020 mendatang. Jadi, seharusnya tahapan-tahan pilkades ini sudah harus dilaksanakan. “Tinggal nunggu perda-nya saja,” tegas dia.
Sementara itu, Ketua Apdesi Purwakarta, Dasep Sopandi mengatakan, jajarannya berharap segera ada kepastian untuk waktu pelaksanaan Pilkades serentak ini. Supaya, untuk desa yang akan menggelar Pilkades ini bisa segera mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk gelaran tersebut.
“Jika sudah ada kepastian soal waktu dan tahapan-tahapan pilkades kan kita jadi tenang,” ujarnya.
Di tempat sama, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Purwanto menambahkan, pihaknya akan berupaya memastikan Pilkades serentak di Purwakarta berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
“Mudah-mudahan Perda-nya segera dituntaskan, dan akan kita upayakan supaya bulan Juni bisa dilaksanakan,” katanya.
Terkait anggaran pilkades serentak tersebut, lanjut dia, setiap hak pilih dianggarkan sebesar Rp 25 ribu. Adapun dalam Pilkades serentak mendatang pihaknya mencatat ada sebanyak 299.125 hak pilih yang tersebar di 83 desa pada 17 kecamatan di Kabupaten Purwakarta.
“Untuk anggarannya, bersumber dari bantuan keuangan (bankeu) yang langsung dikirim ke setiap desa yang melaksanakan pilades. Artinya tidak melalui DPMD,” tandasnya. (*/Asp)
TEGAL – Ratusan warga di Kota Tegal, Jawa Tengah mengungsi akibat rumah mereka terendam banjir pada Minggu (26/1/2020). Mereka diungsikan ke kantor kecamatan dan musala setempat.
Banjir yang merendam rumah warga sejak Minggu pagi ini merupakan kiriman air dari wilayah selatan Kabupaten Tegal akibat hujan deras di wilayah atas hingga mengakibatkan sejumlah sungai meluap.
Banjir menggenangi ratusan rumah warga di Kelurahan Sumur Panggang dan Margadana, Kecamatan Margadana. Banjir terparah terjadi di Sumur Panggang dengan ketinggian air hingga selutut orang dewasa.
Akibat banjir tersebut, ratusan warga mengungsi ke sejumlah tempat seperti di kantor Kecamatan Margadana dan musala yang letaknya lebih tinggi. Di Kantor Kecamatan Margadana sedikitnya terdapat 35 kepala keluarga (KK) yang mengungsi. Sedangkan di Musala Nurul Huda tercatat ada 100 KK.
Warga Sumur Panggang, Sugiarti mengaku terpaksa mengungi ke kantor kecamatan karena rumahnya terendam banjir. “Ngungsi tadi pagi.
Air mulai masuk habis subuh,” katanya.
Dia mengaku tidak membawa perbekalan cukup karena tidak sempat mengemasi barang-barang di rumah. “Yang paling dibutuhkan sekarang ya makanan, selimut, popok bayi dan obat-obatan,” ucapnya.
Wali Kota Tegal, Dedi Yon Supriyono yang mengunjungi lokasi banjir mengatakan, Pemkot Tegal telah menyiapkan pos pengungsian di Kecamatan Margadana lengkap dengan tim medis dan dapur umum.
“Kami juga telah memberikan bantuan berupa peralatan mandi, pampers dan obat-obatan kepada para pengungsi,” tuturnya.
Menurutnya, banjir di Kelurahan Sumur Panggang terjadi akibat Sungai Kemiri meluap setelah diguyur hujan deras dari wilayah selatan Kabupaten Tegal sejak sabtu sore hingga Minggu malam. BPBD Kota Tegal juga telah mengerahkan sejumlah perahu karet untuk mengevakuasi warga terutama ibu hamil dan warga yang sakit.(*/D Tom)
BANDUNG – Empat kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah, dan Kecamatan Rancaekek kembali diterjang banjir dengan ketinggian air hingga 1,4 meter. Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat sempat mengklaim bahwa keempat wilayah langganan banjir di kawasan Bandung Selatan itu relatif aman dari banjir menyusul beroperasinya Terowongan Curug Jompong di Nanjung, Margaasih, Kabupaten Bandung.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya sejak Kamis, 23 Januari 2020 malam dituding sebagai penyebab banjir kali ini. Kondisi tersebut mengakibatkan Sungai Citarum dan Cikapundung meluap hingga menggenangi sejumlah titik di empat kecamatan itu.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Budi Budiman Wahyu mengatakan, pihaknya sudah melakukan asesment dan evakuasi warga dan sebagian siaga di posko lapangan di eks Gedung Institut Karate-Do Nasional (Inkanas), Baleendah.
Budi melanjutkan, pihaknya juga menyiagakan peralatan berupa perahu karet sebanyak dua unit dan perahu fiber empat unit. Akibat banjir tersebut, kata Budi, sejumlah warga terpaksa mengungsi yang ditempatkan di dua titik. Pengungsi asal Kecamatan Dayeuhkolot ditempatkan di Aula Desa Dayeuhkolot. Sementara pengungsi asal Kecamatan Baleendah ditempatkan di Gedung Inkanas, Baleendah.
“Di aula Desa Dayeuhkolot ada 71 jiwa yang mengungsi, kemudian di eks Gedung Inkanas ada 27 jiwa yang mengungsi, dan di tempat lain ada 98 jiwa,” sebut Budi, Jumat (24/1/2010).
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung melalui Call Center (022) 85872591 terkait dengan kejadian banjir tersebut. Selain itu, terus memantau tinggi muka air (TMA) bersama personel BPBD Kabupaten Bandung yang terus bersiaga di Posko Baleendah.
“Tim BPBD telag bersiaga di Posko Baleendah sebanyak 10 personil yang dipimpin oleh Kasi Logistik, kemudian Petugas Pusdalops bersiaga sebanyak lima orang. Lalu di shelter pengusian Dayeuhkolot ada petugas yang bersiaga sebanyak tiga orang,” kata Budi.(*/Hend)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro