TEGAL – Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan wilayahnya akan dilakukan local lockdown dampak persebaran corona virus diseas (covid-19) selama empat bulan atau mulai 30 Maret hingga 30 Juli 2020. Hal ini menyusul adanya satu warga Tegal dinyatakan positif terpapar virus corona.
Dedy mengatakan daerah perbatasan Kota Tegal bakal ditutup menggunakan MBC beton. Local lockdown diterapkan untuk mengurangi persebaran virus corona.
“Kota Tegal akan full local lockdown. Seluruh perbatasan rencananya kita tutup tidak lagi dengan water barrier, tapi dengan MBC beton. Rencana kita tutup 30 maret sampai 30 Juli 2020. Ini demi keamanan kita bersama,” kata Dedy dalam konferensi pers di Pendapa Ki Gede Sebayu, Balai Kota Tegal, Rabu 25 Maret 2020.
Ia menjelaskan, jalur yang dibuka hanya jalan provinsi dan nasional. Sedangkan seluruh daerah di Kota Tegal akan diberi pembatas berupa MBC beton.
“Kita kasih pembatas pakai MBC beton, sehingga tidak ada masyarakat yang bisa memindah atau menggeser. Satu MBC beton itu kurang lebih 2 ton. Ini demi keselamatan kita semua,” ujarnya.
Dia menyatakan kebijakan yang ditempuh tersebut terpaksa dilakukan agar persebaran virus corona tidak semakin luas. Masyarakat pun diharapkan bisa memahami kebijakan ini dan kompak bersama-sama menghadapi virus corona.
“Ini adalah pilihan yang sangat pahit. Saya pribadi juga dilematis. Kalau boleh memilih, saya lebih baik dibenci masyarakat,” katanya.
Dedy mengungkapkan, Pemkot Tegal telah menggandeng TNI untuk menyemprot disinfektan di tempat-tempat umum seperti alun-alun. “Besok kita kerja sama dengan TNI di tempat-tempat banyak orang,” ungkapnya.(*/ D Tom)
BANDUNG – Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Roy Jinto menuntut pemerintah untuk membuat keputusan, agar buruh pabrik diliburkan, menghindari penyebaran virus Corona di kalangan pekerja.
“Kami keluarga besar KSPSI Jawa Barat mendesak pemerintah untuk segera mengambil keputusan untuk meliburkan buruh, sebelum terlambat. Jangan sampai buruh jadi korban karena investasi,” kata Roy, Jumat (27/3/2020).
Menurut dia, hingga saat ini puluhan juta buruh masih bekerja dan tidak diliburkan perusahaan. Ini bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah yang meminta agar bekerja di rumah atau menhindari kerumunan untuk menghindari penyebaran wabah Corona di Indonesia.
“Pemerintah melarang ada perkumpulan atau kerumunan orang-orang, mengharuskan social distancing, menyuruh bekerja di rumah. Tapi disisi lain pemerintah membiarkan jutaan buruh sampai hari ini bekerja di pabrik dengan wabah virus Corona yang begitu cepat persebarannya,” ungkapnya.
Pemerintah, kata dia, harus melindungi segenap tumpah darah bangsa Indonesia termasuk buruh yang masih bekerja dan tidak diliburkan. Padahal, bila ada satu buruh yang terpapar virus Corona, maka berpotensi menyebar lebih cepat.
“Selama pekerja atau buruh diliburkan atau dirumahkan perusahaan wajib membayar upah secara penuh atau 100% sesuai surat edaran Menakertrans RI Nomor 5 tahun 1998,”tandasnya.(*/Hend)
PALEMBANG – Pemkot Palembang, MUI Kota Palembang dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Palembang mengeluarkan seruan bersama, Kamis malam (26/3/2020). Poin pentingnya, menyeruhkan atau mengimbau warga agar tidak menggelar jumatan berjamaah di masjid dan menggantikan dengan salat zuhur masing-masing di rumah.
Seruan bersama No 4511.II/000756/II/2020, Nomor 020/MUI-PLG/III/2020, dan nomor 015/DMI-PLG/III2020 tentang penyelenggaraan salat jumat ini ditandatangani petinggi ketiganya, yakni Wali Kota Palembang Harnojoyo, Ketua MUI Palembang Saim Marhadan dan Ketua DMI Palembang Deri Priansyah.
“Sehubungan dengan arahan presiden, Fatwa MUI pusat, maklumat Kapolri dan edaran DMI serta melihat perkembangan Covid-19 semakin hari semakin meningkat baik dari sisi jumlah pasien maupun jumlah orang yang wafat, dengan ini diserukan kepada seluruh pengurus Masjid, Ulama, dan Khatib Se-Kota Palembang, untuk sementara untuk tidak menyelenggarakn salat jumat,” ujar Wali Kota Palembang Hanojoyo dalam surat yang juga diteken Ketua MUI dan DMI Palembang.
Adapun imbauan dalam seruan bersama ini yakni; pertama, untuk sementara waktu tidak menyelenggarkan salat jumat. Kedua, menghimbau kepada kaum Muslimin untuk menggantikan salat Jumat dengan alat Zuhur di rumah masing-masing dan memperbanyak dzikir sorta do’a. Ketiga, adzan tetap dikumandangkan sebagai tanda masuknya waktu salat. Keempat, tetap menjaga kebersihan dan sterilisasi masjid/mushola.
“Seruan ini diambil setelah dilakukan pertemuan bersama dan masukan dari Dinkes dan sebagainya. Virusnya memang dari luar, namun kita tidak tahu apakah sudah menyebar di Palembang,” ucap Ketua MUI Palembang, Saim Marhadan.
Seruan bersama ini telah menyebar keluar melalui media sosial, termasuk Instagram. Salah satunya, Sekda Kota Palembang Ratu Dewa melalui akun instagramnya @ratudewa telah menyebarkan seruan bersama ini.
Keberadaan seruan ini sedikit menimbulkan pertanyaan dari masyarakat, karena hampir di waktu bersamaan MUI Sumsel juga mengeluarkan maklumat dan taushiah nomor 001/MUI-SS/III/2020 tanggal 26 Maret 2020 tentang ketentuan ibadah termasuk rekomendasi dan imbauan untuk tetap menjaga diri.
Pertama, setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal yang dapat menyebabkan terpapar penyakit, karena hal itu merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khams).
Kedua, selama diketahui bahwa kondisi penyebaran Covid-19 di Wilayah Sumsel masih terkendali dan aman, maka umat Islam wajib menyelenggarakan shalat Jumat dan boleh menyelenggarakan aktifitas ibadah yang melibatkan orang banyak, seperti jamaah shalat lima waktu/rawatib di masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri pengajian umum dan majelis taklim dengan tetap menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19.
Ketiga, pengurusan jenazah (tajhiz al-janaiz) yang terpapar Covid-19, terutama dalam memandikan dan mengafani harus dilakukan sesuai protokol medis dan dilakukan oleh pihak yang berwenang, dengan tetap memperhatikan ketentuan syariat. Sedangkan untuk menshalatkan dan menguburkannya dilakukan sebagaimana biasa dengan tetap menjaga agar tidak terpapar COVID-19.
Keempat, mengajak semua elemen bangsa, khususnya yang beragama Islam, untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari musibah ini, dengan memperbanyak taubat, memohon ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla, meninggalkan perilaku dzalim, memperbanyak sedekah dan meninggalkan permusuhan, karena penyebaran virus Corona ini bisa jadi merupakan peringatan dari Allah SWT agar umat Islam semakin mendekatkan diri kepada-Nya.
Kelima mengajak umat Islam untuk melakukan Qunut Nazilah (berdoa untuk menangkal turunnya mala petaka) di setiap shalat fardhu. Keenam mengajak umat Islam agar menjaga dan mendawamkan wudlu sesuai tata caranya secara benar dan sempurna, khususnya saat mencuci kedua tangan (ghaslul kaffaini) dan agar melakukannya lebih ekstra dengan memakai sabun agar diyakini lebih bersih, saat berkumur (tamadhmudh) dan saat membersihkan hidung (instinsyaq). Karena sesuai keterangan para ahli kesehatan, cara-cara tersebut diyakini dapat menangkal penularan virus Corona.
“Ketujuh mengimbau semua elemen bangsa untuk tetap tenang, bersatu, mengedepankan sikap saling membantu, menghindarkan perilaku saling berbantahan dan saling menyalahkan, serta tidak menyebarkan berita atau informasi yang belum diketahui kebenarannya (hoax) dan bersama-sama melakukan segala upaya untuk menangkal dan meminimalkan potensi penyebaran virus Corona tersebut,” bunyi maklumat.(*/Gint)
SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan adanya penambahan delapan pasien positif Corona (Covid-19) baru di Jatim.
Saat ini, total pasien positif Corona di wilayah tersebut menjadi 59 orang.
Delapan pasien baru yang positif Covid-19 tersebut rinciannya dua di Surabaya, tiga di Sidoarjo, dua di Kabupaten Kediri, dan satu di Gresik.
“Dengan demikian kalau kita melihat peta, Kabupaten Kediri sudah menjadi merah, Gresik juga sudah menjadi merah,” ujar Khofifah saat menggelar konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (26/3/2020).
Khofifah melanjutkan, dari 59 pasien positif Covid-19, tiga di antaranya meninggal. Rinciannya, satu di Surabaya, satu di Sidoarjo, dan satu di Malang. Sementara itu, pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh menjadi tujuh orang. Empat dari RSUD dr. Soetomo, dua dari RS Universitas Airlangga, dan satu dari RSUD Syaiful Anwar, Malang.
Warga melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/3/2020). Mural karya Serikat Mural Surabaya tersebut merupakan media edukasi kepada warga agar mencegah potensi penyebaran virus corona.
“Per hari ini yang sudah dinyatakan konversi negatif atau sudah sembuh ada tujuh orang. Empat dari RSUD dr. Soetomo, dua dari RSUA, dan satu dari RSUD Syaiful Anwar Malang,” ujar Khofifah.
Sementara itu, jumlah pasien yang terkonfirmasi masuk pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) di Jawa Timur ada 221 orang. Jumlah itu meningkat dari sebelumnya hanya 190 orang. Pun jumlah orang dalam pemantauan naik dari 2.542 orang menjadi 3.055 orang.
Khofifah menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim medis dan paramedis dan seluruh relawan, yang telah memberikan layanan terbaiknya bagi pasien Covid-19.
Menurutnya, berbagai ikhtiar yang dilakukan, harus disebarluaskan kepada masyarakat supaya sama-sama melakukan berbagai upaya pencegahan penularan Covid-19.(*/Gio)
SLEMAN – Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata menutup beberapa destinasi wisata untuk sementara waktu. Pemkab akan melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di lokasi objek wisata.
“Beberapa objek wisata yang dikelola Pemkab Sleman yang ditutup sementara meliputi Kaliurang, Kaliadem, dan juga Klangon di kawasan wisata lereng Merapi,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Kamis (26/3/2020).
Menurut dia, hal ini dianggap perlu mengingat pada destinasi tersebut juga akan disiapkan fasilitas tempat cuci tangan yang memadahi untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk menjaga higenitasnya.
“Selain itu juga mematuhi maklumat Kapolri Nomer Mak/2/III/2020,” katanya.
Ia mengatakan, jangka waktu penutupnya masih menyesuaikan dengan proses pembersihan dan juga pembuatan fasilitas cuci tangan beserta sistem jaringan air bersih yang tentunya juga harus memadahi.
“Peningkatan fasilitas tersebut untuk minggu ini akan difokuskan pada objek wisata yang dikelola Pemkab yaitu Gardu Pandang Boyong dan Tlogo Putri di Kaliurang terlebih dahulu,” katanya.
Sudarningsih mengatakan, dimaksudkan agar nantinya pengunjung maupun pelaku pariwisata di Kaliurang lebih merasa aman dalam berwisata di tiga lokasi destinasi tersebut.
“Semisal sudah selesai prosesnya dan dibuka kembali tentu akan kami informasikan kepada masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan, selain itu Dinas Pariwisata Sleman juga akan mengarahkan kepada pengusaha penginapan, villa, dan pemondokan untuk membuat kesepakatan bersama dalam prosedur sebelum menerima tamu.
“Misalnya dilakukan sterilisasi kamar dan ruang dengan disinfektan dan juga menyediakan sabun dan tempat cuci tangan yang memadahi atau hand sanitizer. Sehingga pada saat kawasan wisata dibuka kembali akan memberikan rasa aman kepada wisatawan,” katanya.
Imbauan untuk penutupan sementara juga diberikan untuk objek wisata Taman Tebing Breksi di Prambanan dan juga Lava Bantal di Berbah guna pembenahan dan penambahan fasilitas cuci tangan bagi pengunjung.(*/D Tom)
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat atau Jabar Ridwan Kamil mengatakan mendapat masukan dari DPRD Jabar, untuk melakukan lockdown beberapa wilayah di Jabar.
Usulan itu, dilatarbelakangi masih banyaknya pergerakan manusia, yang seharusnya dibatasi, secara maksimal.
“Kita masih diskusikan dengan pemerintah pusat apakah masukan-masukan dari Pemprov Jabar bisa dipertimbangkan terkait beberapa masukan dari dewan situasi di daerah banyak orang mudik,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (26/3/2020).
Emil, begitu sapaan akbranya mengatakan, saat ini banyak orang yang memanfaatkan bekerja di rumah, untuk kembali ke daerahnya masing-masing. Hal itu menjadi permasalahan saat ini.
“Problem hari ini ODP melonjak karena orang-orang yang harusnya tinggal di Jakarta mempergunakan (kebijakan) tidak kerja (kerja di rumah) ini malah pulang ke daerahnya seperti mudik, nah ini yang menjadi kendala besar sehingga kita akan lakukan sebuah tindakan yang lebih preventif,” kata dia.
Sementara itu, Emil mengatakan, di Jabar ada 73 orang yang positif Covid-19. Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), dari jumlah itu, 10 orang meninggal dunia, lima orang dinyatakan sembuh.
Kemudian, total orang dalam pemantauan (ODP) di Jawa Barat berjumlah 3.669 orang. Dari jumlah itu, 2.405 orang berstatus proses pemantauan, 1.264 orang selesai pemantauan.
Sedangkan total pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 572 orang. 460 orang di antaranya berstatus proses pengawasan, sedangkan 112 orang sudah selesai pengawasan.(*/Hend)
SEMARANG – Ribuan pemudik dari berbagai kota termasuk Jabodetabek telah memasuki wilayah Jawa Tengah. Semua pihak termasuk pengurus RT/RW diminta turut terlibat untuk memantau setiap pendatang lantaran covid-19 atau virus corona tengah mewabah.
“Saya mencermati pergerakan saudara-saudara kita yang mempercepat mudik ke kampung halaman. Kemarin kita tahu ada 80 bus membawa 1.776 penumpang dari Jakarta ke Jepara,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (25/3/2020).
Bukan hanya ke Jepara, pemudik juga berdatangan ke sejumlah daerah di Jawa Tengah. Mereka memilih pulang ke kampung halaman karena kantor atau perusahaan tempat bekerja telah tutup sesuai anjuran pemerintah.
“Juga terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jateng.
Misalnya pada 22 Maret di terminal Bulupitu Purwokerto ada 2.323 penumpang turun dan di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang. Situasi yang sama juga terjadi di terminal Cepu, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap, dan lainnya,” katany detail.
Politikus PDIP itu pun berharap seluruh kepala daerah di Jawa Tengah semakin meningkatkan kewaspadaan untuk menanggulangi pandemic corona. Terlebih, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jateng kini mencapai 38 orang.
“Saya meminta kepada kepala daerah, para bupati dan wali kota untuk mencermati situasi ini. Mohon lebih tegas dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya, dan pantau terus,” tandasnya.
“Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT dan RW. Dengan demikian jika ditemukan pasien positif baru, kita akan bisa menelusuri riwayat kontak dan pergerakan pasien tersebut,” tandasnya.(*/ D Tom)
BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus bergerak guna memastikan keamanan dan kenyaman di pasar tradisional dari wabah virus corona atau covid-19. Karena itu, 37 pasar yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar Bermartabat saat ini sudah dilengkapi dengan tempat pencuci tangan dan penyemprotan.
Direktur Utama PD. Pasar Bermartabat, Herry Hermawan menuturkan, penyemprotan disinfektan bisa meminimalisir penyebaran virus corona atau Covid-19. Hal ini agar para pedagang dan pembeli nyaman berada di pasar tradisional.
“Demi menjaga kebersihan, PD Pasar Bermartabat juga menyediakan tempaat cuci tangan di setiap pasar. Selain itu, di beberapa titik pasar juga disediakan hand sanitizer,” kata Herry, Rabu (25/3/2020).
Selain pemasangan tenda disinfektan dibeberapa pasar untuk sementara, tahap pertama akan dipasang tempat pencuci tangan di 20 pasar tradisional. Selain fasilitas yang disediakan mandiri oleh PD. Pasar Bermartabat ini, tempat cuci tangan di pasar juga mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung sebanyak 12 buah dan 9 buah bantuan dari Pertamina yang saat ini masih dalam proses.
“Mohon manfaatkan seoptimal mungkin. Kami juga mengimbau kepada setiap pedagang bisa menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dan juga menutup saluran pernafasan menggunakan masker,” imbaunya.
Herry juga mengimbau kepada para pedagang untuk lebih peka memerhatikn kondisi tubuhnya. Apabila kurang sehat, para pedagang lebih baik tidak memaksakan berjualan untuk sementara waktu.
“Kemudian kami juga mengimbau kepada pedagang yang sudah batuk-batuk, sesak nafas atau demam tinggi sebaiknya tidak datang ke pasar untuk berdagang. Sebaiknya tetap beristirahat di rumah dan juga menjaga kesehatan untuk keluarga,” ujarnya.
Lebih lanjut Herry juga menyerukan kepada para pedagangan untuk tetap menjaga stabilitas harga di pasaran. Terlebih di tengah situasi pendemi virus corona ini jangan sampai persoalan masyarakat justru bertambah dengan gejolak harga kebutuhan di pasar.
“Para pedagang juga ikut membatasi pembelian terhadap sejumlah komoditi yang disinyalir terjadi penimbunan. Pedagang dan kepala pasar harus terus berkomunikasi melaporkan setiap perkembangan,”paparnya.(*/Hend)
SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkap kisah dokter yang merawat pasien terduga kasus virus corona atau Covid-19.
Mereka kini semakin jarang pulang demi merawat pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit.
“Saya tidak menduga, saya hanya kasih kirim bunga ke rumah sakit hanya mengucapkan selamat saja (Selamat Berjuang Kesatria Medis), mereka bahagianya luar biasa, bahagianya luar biasa,” kata Ganjar, Selasa (24/3/2020).
Sebelumnya, Ganjar mengirim karangan bunga ke sejumlah rumah sakit untuk memberi dukungan moral kepada dokter maupun petugas medis lainnya. Mereka berada di garda terdepan merawat pasien, sehingga menjadi pihak yang paling rentan tertular.
“Mereka hari ini semakin tidak bisa bertemu dengan sanak keluarganya,” ujar dia.
“Maka sekarang saya lagi minta perhatian yang dibutuhkan khusus untuk mereka berkaitan dengan aspek kesehatan, alat pelindung diri dan sebagainya termasuk aspek psikologis dan spiritual yang mesti kita berikan dukungan agar mereka semua semangat,” ungkapnya.
Dia menyampaikan, baru saja menerima 10 ribu alat pelindung diri (APD) coverall. Bantuan APD itu didistribusikan kepada 61 rumah sakit di seluruh Jawa Tengah yang menjadi rujukan perawatan pasien Covid-19.
“Langsung tadi malem (Senin 23 Maret) begitu dateng, rumah sakit kurang lebih sudah ada 19 sudah ngambil, dan saya minta ditelefoni semua. Karena APD ada itu bagian dari keayeman perawat, keayeman tenaga medis,” tandasnya.(*/D Tom)
BANDUNG – Sudah tiga Kepala Derah yang terkena virus corona . Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. Cellica menambah deretan kepala daerah di Jawa Barat yang terinfeksi korona setelah Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
“Ada satu lagi kepala daerah di Jawa Barat yang tes dan hasilnya positif, yaitu Bupati Karawang, ibu Cellica,” jelas Gubernur Ridwan Kamil di Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/3/2020).
Ridwan Kamil mengatakan, dari peta persebaran dan setelah melakukan tes secara mandiri, ada beberapa orang yang terpapar setelah menghadiri Musda Hipmi Jawa Barat di Karawang. Bupati Karawang merupakan salah satu yang menghadiri kegiatan Musda Hipmi .
Pria yang akrab disapa Emil itu pun mengimbau kepada pihak-pihak yang sempat menghadiri kegiatan Musda Hipmi di Karawang untuk segera melapor atau memeriksakan diri guna memastikan tak terjangkit virus corona.
Sebelum dinyatakan positif, Bupati Karawang sempat merasakan kondisi tubuh yang kurang sehat dan mengalami gejala batuk. Ia pun berinisiatif melakukan tes swab dan melakukan isolasi mandiri.(*/Hend)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro