SURABAYA – Model dan selebgram cantik Chindy Suciatma diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Unit 5 Cyber Crime Direskrimsus Polda Jawa Timur, terkait dugaan kasus prostitusi online yang melibatkan artis dan model majalah dewasa, Jumat (15/2/2019).
Chindy datang bersama temannya langsung masuk di ruang Cyber Crime Polda Jawa Timur sejak Jumat siang. Namun hingga Jumat petang pemeriksaan terhadap artis tersebut belum selesai .
Dia menggenakan baju abu-abu dan celana leging hitam selebgram dan model cantik tersebut selalu menutupi wajahnya. Dia diperiksa oleh penyidik wanita di Ruang Cyber Crime, polisi memeriksanya sebagai saksi untuk mengkonfrontasi dengan para mucikari.
“Pemeriksaan dilakukan untuk melihat sejauh mana apakah ada keterlibatannya dalam kasus prostitusi online yang melibatkan artis dan ratusan model majalah dewasa,” kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (15/2/2019).
Hingga saat ini, kata dia, polisi telah memeriksa enam model serta artis dan akan terus mengembangkan penyidikan kasus prostitusi online sehingga dapat membongkar lagi publik figur yang diduga terlibat jaringan prostitusi online.(*/Gio)
LEBAK – Masyarakat adat Baduy di Desa Kanekes, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten menolak bantuan dana desa sebesar Rp 2,5 miliar yang dikucurkan pemerintah.
Dana tersebut ditujukan untuk pembangunan infrastuktur guna menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah itu.
“Penolakan itu, karena pembangunan dikhawatirkan merusak kelestarian adat,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Pemkab Lebak Rusito, di Rangkasbitung, Kamis, 14 Februari 2019, seperti di lansir Kantor Berita Antara.
Pengalokasian bantuan dana desa tahun 2019 untuk masyarakat Baduy sebesar Rp 2,5 miliar ditolak berdasarkan keputusan adat mereka.
Pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak dengan penolakan warga Baduy untuk menerima bantuan dana desa tersebut. Pihaknya sangat menghormati dan menghargai keputusan adat warga Baduy.
Saat ini, dana desa itu masuk ke anggaran kas daerah dan tidak bisa dikembalikan ke pemerintah pusat.
Kemungkinan dana desa masyarakat adat Baduy dapat digunakan untuk pengalokasian tahun 2020 bagi desa lain. “Kami sangat menghargai dan menghormati penolakan masyarakat Baduy itu,” kata Rusito.
Ia mengatakan, masyarakat adat Baduy mengkhawatirkan jika menerima dana desa untuk pembangunan infrastuktur, nilai-nilai budaya dan adat mereka akan tergusur dan hilang.
Sebab, permukiman adat Baduy seperti di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar menolak kehidupan modern, termasuk pembangunan jalan, penerangan listrik dan alat-alat elektronik.
Masyarakat Baduy harus patuh dan taat terhadap adat leluhurnya, sehingga keberatan jika permukiman adat itu mendapat bantuan dana desa.
Pembangunan infrastuktur yang dikhawatirkan masyarakat Baduy ke depan adalah, terhubung jalan-jalan batu dan aspal di kawasan permukiman mereka.
Apabila, kondisi jalan itu baik dipastikan masuk kendaraan roda dua hingga roda empat dapat mudah mengakses kawasan adat mereka. Hal inilah yang mendasari keputusan masyarakat adat Baduy menolak bantuan dana desa tersebut.
“Saya kira warga Baduy menerima bantuan dana desa cukup besar dibandingkan dengan desa lain, karena masuk kategori desa tertinggal,” ungkap Rusito.
Sementara itu, Saija, pemuka adat juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar mengatakan bantuan dana desa tahun 2019 ini ditolak berdasarkan keputusan adat.
Padahal, sebelumnya masyarakat Baduy menerima bantuan dana desa untuk pembangunan infrastuktur.
“Kami menolak bantuan dana desa karena khawatir hal itu merusak pelestarian adat dan budaya warga di sini,” katanya.(*/Dul)
LAMPUNG – Memanfaatkan keteledoran dari pemilik akun Facebook yang masih login di HP milik pelaku, GE (21) warga Indraloka I, Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat memposting gambar tugu pengantin yang disertai status penghinaan terhadap suku Lampung.
Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, Rabu (13/2/2019) siang menjelaskan ujaran kebencian tersebut di posting oleh pelaku di akun FB Hury Caak Ciliek Owye pada hari Kamis (11/10/2018), sekira pukul 11.53 WIB .
Ternyata akun tersebut milik Sahuri teman dekat pelaku.
Pengakuan tersangka, dia sengaja menyebarkan ujaran kebencian di medsos, karena dendam secara pribadi kepada Sahuri sang pemilik akun Facebook yang semula teman dekatnya.
“Pelaku ditangkap oleh Satreskrim tadi sekira pukul 04.00 WIB, saat turun di loket dari Bus Lorena, di Pasar Unit 2, Tulang Bawang,” jelas Kapolres.
“Saya mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat agar tidak menjadi penyebar berita hoaks,” terang Kapolres.
Pelaku dijerat dengan tiga pasal berlapis yaitu Pasal 45A ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Sub Pasal 2 dan Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Dikriminasi dan Etnis Sub Pasal 156 KUHP. (*/Hend)
INDRAMAYU – Perjuangan memekarkan Indramayu, Jawa Barat menjadi dua kabupaten sudah mendekati kenyataan. Hal itu ditandai dengan adanya persetujuan bersama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu dan DPRD Indramayu terhadap rencana pemekaran tersebut.
Hasil pembahasan dalam beberapa kali persidangan DPRD Indramayu yang diadakan awal tahun 2019 disampaikan kepada Provinsi Jabar untuk bahan pembahasan lebih lanjut terhadap pemekaran Indramayu menjadi dua kabupaten yaitu; Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Indramayu Barat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprogramkan tiap tahun memekarkan 4 kabupaten. Untuk tahun 2019 ini calonnya ada 5 kabupaten, yaitu; Bogor, Bekasi, Cianjur, Garut dan Indramayu.
Panitia Pemekaran Kabupaten Indramayu Barat (PPKIB) optimis pembentukan Kabupaten Indramayu Barat akan menjadi nominasi Pemprov Jawa Barat. Karena unggulan dari perjuangan pembentukan Kabupaten Indramayu Barat (Inbar) itu adalah adanya kebersamaan antara PPKIB denga Pemkab Indramayu sebagai Kabupaten Induk.
Salah seorang aktivis PPKIB Edi Kanedi mengingatkan mayarakat agar sabar menunggu terwujudnya Kabupaten Inbar. Selain bersabar, masyarakat juga harus hati-hati.
Sebab saat ini ada oknum yang mengaku-ngaku Pengurus PPKIB mendatangi warga meminta sejumlah uang seraya menjanjikan akan mengangkat pada suatu jabatan pegawai di Kabupaten Inbar.
Menurutnya aksi itu jelas merupakan penipuan dengan iming-iming jabatan atau pegawai. Sudah ada beberapa korban yang tertipu dan sudah melaporkan kepada Pengurus PPKIB yang sah di bawah kepemimpinan Ketua Sukamto, SH.
“Karena itu saya mengimbau masyarakat untuk tidak tergoda rayuan atau janji-janji muluk oknum tersebut. Kalau masyarakat ada yang didatangi oleh oknum itu jangan tinggal diam, tetapi segera melaporkannya ke PPKIB,” tegas Edi Kanedi. (*/Dang)
SEMARANG – Pembangunan jalan tol Trans Jawa ternyata juga membawa dampak kurang menguntungkan bagi pengusaha rumah makan di Jalur Pantura Jawa di daerah Jawa Tengah.
Pemilik rumah makan mengeluhkan omset yang turun dratis sejak jalan bebas hambatan itu dibuka . Bahkan beberapa pemilik rumah makan mengaku nyaris bangkrut karena sepi pengunjung dan tidak mampu lagi nembayar karyawan.
Joko, pemilik warung makan di Jalur Pantura Gringsing Kabupaten Batang, Jawa-Tengah mengaku prihatin sejak jalan tol dibuka .
“Bagaimana tidak prihatin mas karena usaha warung makan ini sekarang sepi sejak jalan tol dibuka, akunya . Padahal sebelumnya setiap hari usaha warung makan yang dikelola Joko ini rata-rata dikunjungi 100 orang .
“Sekarang ini boro-boro 100 orang mas , dikunjungi 1 orang saja rasanys sudah sulit , sambung Joko yang mengaku bingung beralih usaha demi menghidupi keluarganya . Betul sejak tol dibuka omset warung makan saya turun dratis,” tambah Joko .
Joko juga mengaku bila sebelumnya memiliki 14 karyawan sekarang tinggal satu orang . Joko bahkan menambahkan untuk membayar gaji satu karyawan ini saja dirasa cukup berat karena seringjali dalam sehari sama sekali tidak ada masukan .
Keluhan senada juga diungkapkan Arif Munandar, pemilik rumah makan “Buyung” di Jalur Pantura Batang . Menurut dia , omset rumah makan yang dikelolanya turun dratis .
Disebutkan , sebelum tol trans jawa dibuka omset rumah makannya rata-rata Rp 2,5 juta perharinya .” Sekarang ini omsetnya hanya a tara 1 – 1,5 juta setiap harinya .
Arif mengutarakan kegundahannya karena pengunjung rumah makan yang dikelolanya saat ini didominasi pengendara sepeda motor dan sopir truk .” Padahal omset kami dulu besar karena banyak dikunjungi para pengendara mobil pribadi dan penumpang bus .
Sejak tol Trans Jawa dibuka , mobil- mobil pribadi dan bus pada memilih lewat jalan bebas hambatan itu . Ya mas , sejak jalan tol dikebut , usaha kami terancam bangkrut ,” keluhnya. (*/D Tom) .
LAMPUNG – Tempat wisata pantai di seluruh Lampung nyaris sepi pengunjung sejak pasca terjadinya tsunami Selat Sunda, pada 22 Desember 2018 lalu.
Beberapa lokasi wisata yang tidak terkena tsunami di wilayah Pesawaran hanya dikunjungi beberapa wisatawan dengan menggunakan hanya enam mobil.
Salah satu penyewa perahu Jamsari (30) warga Ketapang, Pesawaran yang biasa menyeberangkan wisatawan dari dermaga Ketapang ke Pulau Pahawang yang dikenal indah lautnya hanya dikunjungi beberapa wisatawan yang ingin menyelam yang ditemui Sabtu (09/02/2019) siang.
“Sejak Natal, Tahun Baru dan sampai hari ini lima mobil yang parkir di pelabuhan. Mereka hanya berapa orang yang menyeberang. Kalau dulu sebelum tsunami ratusan orang yang menyeberang sehingga kami banyak dapat rezeki. Kalau sekarang yang penting bisa cukup buat makan saja uda syukur,” ujar Jamsari.
Pantai Duta Wisata, Pantai Queen Artha yang masuk wilayah Bandarlampung lalu Pantai Mutun, Pantai Ringgung, dan Pantai Kelapa Rapet, Kabupaten Pesawaran,
Penyeberangan kapal menuju ke Pulau Pahawang hanya dua kapal yang berangkat yang biasanya diserbu wisatawan baik domestik maupun luar lampung pada hari libur terlihat hanya 3 kendaraan mobil saja yang masih mau menikmati keindahan pantai.
Padahal sebelum tsunami pantai ini favorit dikunjungi wisatawan sampai mengalami kemacetan sebelum pergantian tahun. Saat ini sepi pengunjung wisatawan lebih memilh tempat wisata yang jauh dari pantai.
Pasca tsunami Selat Sunda 22 Desember 2018 yang menerjang Provinsi Lampung, berdampak pada wisata di wilayah pesisir pantai sepanjang kabupaten Lampung Selatan Kecamatan Kalianda dan Kecamatan Rajabasa hingga ke Kabupaten Pesawaran sepi pengunjung dan membuat pengusaha wisata pantai berpikir dua kali untuk kembali membangun lokasi wisata.
Wisata pesisir pantai lumpuh total dengan tersapunya lokasi wisata, bahkan ada beberapa tempat wisata rata dengan tanah.
Untuk lokasi wisata di kabupaten Lampung Selatan yang hancur yakni di Pantai Maja, pantai Batu Kapal, Pantai Canti, Banding Resort, Cottage Alau Alau dan Pantai Wartawan.
Salah satu tempat wisata yang hancur yakni Alau Alau Resort Hotel terletak di Pantai Laguna di Kalianda yang menawarkan pemandangan Selat Sunda. (*/Hend)
MOJOKERTO – Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari mengingatkan warganya untuk menjaga kebersihan, terutama saat musim hujan yang identik dengan wabah demam berdarah.
“Satu-satunya cara untuk mengatasi wabah demam berdarah adalah menjaga kebersihan. Pokoknya mulai hujan nyamuknya keluar semuanya, tidak ada cara selain menjaga kebersihan lingkungan,” ungkap wanita yang akrab disapa Ning Ita ini. (9/2/2019).
Ia lalu menyampaikan rasa bangganya kepada para kader motivator Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Kota Mojokerto. Menurutnya, para kader motivator adalah ibarat tentara yang siap untuk memerangi nyamuk dan menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat di Kota Mojokerto.
“Saya benar-benar bangga kepada ibu-ibu kader motivator, 1.600 kader motivator inilah yang selalu saya banggakan ketika berdialog dengan beberapa komponen masyarakat. Kader motivator harus mampu menggerakkan warga. Ajak PKK, LPM dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama kerja bakti,” katanya.
Pola hidup bersih dan sehat, tegas orang nomor satu di Kota Mojokerto, juga menjadi tanggung jawab seluruh kader motivator untuk terus menggerakkan masyarakat.
Pasalnya, ia masih melihat ada saluran air yang mampet di Kota Mojokerto yang juga menjadi sumber sarang nyamuk.
“Karena Kota Mojokerto dilewati oleh banyak sungai diantaranya adalah Sungai Brantas, Sungai Brangkal, Sungai Sadar dan Sungai Ngothok dan berpotensi menimbulkan banjir di Kota Mojokerto. Sehingga Pemkot Mojokerto mempunyai program baru terkait kebersihan sungai,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi banjir, lanjut Ning Ita, selain memperbaiki saluran air yang ada di wilayah Kota Mojokerto, Pemkot Mojokerto mulai menjalankan Program Kali Bersih (Prokasih) yang digelar setiap Jumat di awal bulan.
Menurutnya, jika aliran air tidak terjaga kebersihannya maka potensi untuk banjir akan lebih besar. Adapun program ini, katanya, bakal melibatkan seluruh stakeholder.
“Mulai dari TNI, Polri, Karang Taruna, Tagana, Pramuka dan seluruh elemen masyarakat. Prokasih kali pertama sudah dilakukan pada Jumat kemarin yakni di aliran sungai di sepanjang Jalan Empunala,” tandasnya.(*/Gio)
KUDUS – Pemerintah Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jateng, mencatat masih adanya sawah yang masih terendam banjir sejak sepekan lalu. Totalnya sekitar 60 hektare.
“60 hektare di antaranya terendam banjir. Dari lahan sawah di Desa Undaan Lor seluas 240 hektare,” kata Kepala Desa Undaan Lor, Edy Parnoto, ditemui wartawan di desanya, Selasa (5/2/2019).
Menurut Edy sudah seminggu terakhir air masih menggenangi sejumlah lahan milik petani tersebut. Praktis, petani harus segera memanen. Kalau tidak, bisa terancam gagal panen atau puso.
“Seminggu terakhir terendam. Kalau tidak segera dipanen, maka ternacam puso atau gagal panen,” imbuhnya.
Dampak banjir di sawah itu, kata dia, padi mengalami penurunan kualitas, juga mengalami penurunan harga. Dengan harga borongan oleh tengkulak bisa mencapai Rp 35 juta per hektare.
“Namun padi yang terendam banjir harga tertinggi saat ini hanya mencapai Rp 25 juta per hektare,” ujarnya.
Dia menyatakan normalisasi sungai harus dilakukan. Sebab, air yang saat ini menggenangi lahan persawahan tidak bisa dibuang ke sungai. Hal itu juga karena debit air yang ada di sungai masih cukup tinggi.
Baca juga: 3 Bocah Tewas Tenggelam saat Bermain di Sawah Kebanjiran di Kudus
“Dinormalisasi Kali Wulan dan Kali Londo, masuknya nanti Kali Patusan. Agar tidak terjadi genangan lagi di lahan pertanian,” ujarnya.
Petani di Desa Undaan Lor, Suprat mengatakan, lahan sawahnya terendam banjir sejak sepekan terakhir. Kondisi demikian berdampak buruknya kualitas padi dari sawahnya.
“Bulir padinya berisi tapi kualitasnya jelek karena terendam air kurang lebih seminggu,” ujarnya di lokasi sawahnya.
Lantaran lahannya masih terendam maka dia memanen padi dengan memanfaatkan plastik yang dibentuk mirip perahu kecil untuk meletakkan padi saat memanen.(*/D Tom)
MATARAM – Awan mirip orang shalat muncul di langit Nusa Tenggara Barat (NTB). Awan tersebut muncul setelah NTB diguncang gempa dua kali, Sabtu, 2 Februari 2019.
Gempa pertama terjadi pukul 00.36 WIB dengan kekuatan magnitudo 4.0. Pusat gempa berada di 103 kilometer tenggara Sumbawa, NTB dengan kedalaman 16 kilometer.
Gempa kedua terjadi pukul 01:03 di Sumbawa, NTB. Gempa susulan ini berkekuatan lebih kecil dari gempa sebelumnya yaitu 3,5 magnitudo. Gempa berpusat di 153 kilometer tenggara Sumbawa NTB dengan kedalaman 14 kilometer.
Setelah dua kali gempa, NTB dihebohkan dengan munculnya awan mirip orang shalat pada Sabtu sore. Penampakan awan terlihat di daerah wilayah Lingkar Selatan, Jempong, Mataram NTB.
Awan mirip orang salat itu direkam warga dengan menggunakan kamera ponsel. Dalam video tersebut terlihat awan mirip manusia melakukan gerakan sahalat, yakni duduk di antara dua sujud.
“Ih kayak orang salat Kan. Sumpah kayak orang salat,” ujar seorang wanita yang mengabadikan fenomena alam itu.
Tepat di atas hamparan sawah, awan tersebut tampak berwarna cerah dan sedikit bercahaya dibandingkan awan lainnya yang terlihat lebih gelap.(*/Gio)
LAMPUNG – Dengan adanya penerbangan Internasional dari dan ke Lampung melalui Bandara Internasional Radin Inten II Lampung, diharapkan dapat meningkatkan devisa negara.
Untuk itu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan Pemerintah Daerah mesti gencar melakukan promosi wisata daerahnya masing-masing, khususnya daerah yang telah memiliki Bandara Internasional, seperti di Lampung.
“Saya mengimbau kepada Pemda, kita sudah mulai dari sekarang bergiat untuk mempersiapkan tujuan-tujuan wisata dan menarik wisatawan baik dari Singapura, Malaysia, atau dari negara Asia yang lain,” jelas Menhub saat berada di Lampung Timur, Sabtu (2/2/2019).
Bandara Internasional Radin inten II Lampung segera akan membuka penerbangan internasional pertama dari Wings Air dengan rute Lampung – Bandar Udara Seletar Singapura.
Menhub berharap Bandara Internasional Radin Inten II dapat menarik banyak turis untuk berkunjung ke Lampung. Untuk itu, ia mengatakan kedepannya harus lebih banyak rute internasional yang menuju Lampung.
“Radin Inten II sudah kita tetapkan sebagai Bandara Internasional, ya kita harapkan yang paling utama adalah bagaimana Lampung bisa menarik turis dari luar itu yang menjadi satu keharusan. Karena kalau turis ke dalam negeri kurang dan yang ada hanya kita ke luar negeri maka itu mengurangi devisa kita. Untuk itu harus promosi,” ujar Menhub di Lampung Timur seperti mengutip dari laman resmi Kemenhub.
Menhub menceritakan pengalamannya saat membuka kegiatan promosi wisata di Silangit, Sumatera Utara. Menurutnya promosi bisa dilakukan dengan cara mengenalkan destinasi wisata daerah setempat, makanan, dan memberikan diskon hotel untuk turis.
Promosi ini harus gencar dilakukan, agar turis semakin mengetahui hal-hal menarik di Lampung. Menhub juga menjelaskan untuk melakukan promosi tersebut harus dibantu dari Kementerian Pariwisata dan stakeholder terkait tidak bisa dikerjakan sendiri.
“Kita harus kampanyekan secara insentif dan ini enggak bisa dikerjakan oleh seseorang saja, seperti : Pemda, Kementerian Pariwisata, dan pelaku usaha destinasi wisata harus lakukan itu. Sehingga ini bisa menjadi satu kombinasi yang akhirnya membuat turis dari Singapura minimal itu mudah mencari informasi tetapi juga mendapatkan suatu output yang bagus,” tuturnya.
Sebelumnya pada tanggal 24 November 2018, Presiden Joko Widodo meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menetapkan Bandara Radin Inten II Lampung sebagai bandara internasional. Saat kunjungannya tersebut Jokowi menilai fasilitas di bandara tersebut sudah memenuhi syarat untuk menjadi bandara internasional.
Setelah itu, pada tanggal 25 Desember 2018 telah keluar Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 2044 Tahun 2018 tentang Penetapan Bandar Udara Radin Inten di Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung sebagai Bandar Udara Internasional.
Dalam surat keputusan tersebut diterangkan bahwa sebagai bandara internasional, Bandara Radin Inten II harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya, keselamatan, keamanan, pelayanan, unit kerja dan personel yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kepabeanan, keimigrasian, dan kekarantinaan dan tersedianya penerbangan internasional dari dan ke Bandara Radin Inten II enam bulan setelah surat keputusan dikeluarkan.(*/Kris)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro