JAKARTA – Kejuaraan Asia Junior 2015 yang akan berlangsung mulai tanggal 28 Juni 2015 hingga 5 Juli 2015 di Bangkok, Thailand. Indonesia menargetkan tembus semifinal di nomor beregu, sementara di nomor perorangan, satu medali emas menjadi incaran.
Sektor tunggal putra dan ganda putri akan menjadi andalan tim junior kali ini. Hal tersebut disampaikan oleh manajer tim Indonesia, Umar Djaidi.
“Melihat peta kekuatan di atas kertas, untuk beregu ada kemungkinan bisa tembus semifinal. Kemampuan tim sendiri saat ini hampir merata, siapapun bisa menyumbangkan poin. Tapi tunggal putra dan ganda putri akan lebih diandalkan,” kata Umar Kamis (25/6).
“Untuk pencapaian target medali perorangan, minimal bisa menyamai perolehan tahun lalu. Tapi saya berharap tahun ini bisa dapat emas. Dari nomor mana saja,” kata Umar lagi.
Tahun lalu, Indonesia hanya membawa satu medali perunggu melalui pasangan Muhammad Rian Ardianto/Zakia Ulfa, sementara di nomor beregu, Indonesia terhenti di delapan besar usai kalah dari Korea.
Meski tim baru terbentuk kurang dari satu bulan, Umar tetap optimis para atlet mampu memberikan perjuangan maksimal di lapangan. Tim sendiri saat ini terdiri dari atlet junior yang menghuni Pelatnas dan atlet pilihan terbaik dari beberapa klub.(*Nana)
JAKARTA – Mahaka Sport and Entertaiment akan menggelar turnamen Piala Indonesia Satu. Mahaka telah mengganti nama turnamen dari Piala Presiden menjadi Piala Indonesia Satu, yang direncanakan diikuti oleh 18 klub ISL. Turnamen itu dijadwalkan bisa bergulir awal Agustus mendatang.
Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menyatakan telah mempersilahkan Mahaka Sports and Entertaiment untuk menggelar turnamen. Namun surat rekomendasi bisa dikeluarkan apabila semua persyaratan dinyatakan lolos verifikasi.
Sekjen BOPI Heru Nugroho mengatakan belum mengetahui nama baru yang diusung oleh Mahaka tersebut. Namun dia menampik telah memberikan surat dukungan kepada mereka untuk bisa mengadakan turnamen.
“Kalau pergantian nama kami belum tahu. Tapi beberapa waktu lalu, katanya mereka tidak jadi menggunakan nama Piala Presiden. Tapi kami mendukung Mahaka untuk membuat turnamen,” kata Heru kepada wartawan, Kemarin.
Heru menjelaskan, BOPI baru akan mengeluarkan surat rekomendasi penyelenggaraan turnamen itu apabila semua persyaratan dinyatakan lolos verifikasi.
“Siapapun yang ingin menggelar event olahraga profesional BOPI akan dukung. Tapi kami akan melihat dulu persyaratan semua, nanti kami akan lakukan proses verifikasi,” jelasnya. (*Rez)
JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menanggapi terkuaknya skandal pengaturan skor yang menimpa beberapa klub di Tanah Air oleh perantara berinisial BS.
Menpota menyerahkan tindak lanjut kasus mafia sepak bola kepada pihak kepolisian.
“Saya belum mengetahui secara detail. Itu urusan aparat hukum seperti yang terjadi di negara-negara lain dengan kasus serupa,” kata Menpora di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, mantan pelatih klub Persip Purwodadi Gunawan mengaku adanya keterlibatan warga negara Malaysia bernama Juwahir Saliman sebagai otak pengaturan skor sepak bola di Indonesia. Juwahir atau lebih sering disapa Mr Sen itu memiliki target operasi klub-klub Divisi Utama
Menurut Gunawan, dalam setiap pertandingan, klubnya senantiasa mendapat gelontoran dana sebesar Rp400 juta dari Mr Sen.
“Status keuangan yang minim menjadi alasan mudahnya klub menerima uang yang ditawarkan.”
Gunawan sudah melaporkan dugaan pengaturan skor tersebut kepada pejabat PSSI ketika itu, yakni Djamal Aziz.
“Saya minta untuk tolong panggil manajer Purwodadi. Dia hanya menjawab ‘Oh iya kami akan panggil’. Tetapi saat dihubungi sampai tiga kali, tidak ada respons sampai saat ini,” terangnya.
Saat menanggapi hal tersebut, anggota Komite Eksekutif PSSI Djamal Aziz mengelak jika dirinya dikatakan mengabaikan pengaduan Gunawan.
“Kami justru punya komitmen melawan. Jadi, tidak ada itu pembiaran pengaturan skor. Saat itu saya anggota Komite Eksekutif yang mengurusi media. Jadi, bukan kewenangan saya (untuk mengurusi kasus) kala itu,” kata Djamal, kemarin. (*Rez)
JAKARTA – Pada hari terakhir di ajang SEA Games 2015 Indonesia berhasil menggondol dua medali emas. Indonesia resmi mengakhiri SEA Games 2015 di urutan kelima.
Dua medali emas itu dihasilkan dari cabang olahraga (cabor) bulutangkis, yang datang dari ganda putra Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama dan ganda campuran Praveen Jordan/Debbt Susanto.
Dengan tambahan itu, maka Indonesia menutup turnamen multicabang ini dengan perolehan total 182 medali, yang terdiri atas 47 medali emas, 61 perak, dan 74 perunggu.
Prestasi Indonesia menurun jika dibandingkan dengan SEA Games 2013 di Myanmar lalu. Ketika itu, ‘Merah Putih’ finis keempat dengan perolehan 65 emas, 84 perak, dan 111 perunggu.
Medali emas paling banyak disumbangkan dari cabor mendayung (8 emas) disusul atletik (7 emas), judo, wushu, dan ski air masing-masing mempersembahkan empat medali emas.
Sang juara umum, Thailand, mempertahankan titel juara umum dengan raihan total 247 medali, yang terdiri atas 95 medali emas, 83 perak, dan 69 perunggu.
Ini adalah juara umum yang keempat Thailand dalam lima edisi SEA Games, yang sebelumnya dicapai mereka pada 2007, 2009, dan 2013.(*Nia)
JAKARTA – Tampil di Istora, Senayan, Rabu (3/6/2015), Ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari ke babak kedua BCA Indonesia Open 2015. Unggulan keenam itu menundukkan pasangan Amerika Serikat, Eva Lee/Paula Lynn Obanana.
Greysia/Nitya cuma butuh setengah jam untuk menyudahi permainan. Mereka menang 21-13, 21-10 atas Lee/Obanana.
Lawan yang akan dihadapi Greysia/Nitya di babak kedua adalah Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) atau sesama ganda putri Indonesia, Dian Fitriani/Nadya Melati.
Sayangnya, langkah Greysia/Nitya tak diikuti oleh Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta. Pia/Rizki langsung tersingkir setelah dikalahkan unggulan teratas asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan skor 18-21, 13-21.
Suci Rizky Andini/Maretha Dea Giovani juga tak bisa melaju jauh. Mereka menyerah dengan skor 21-17, 20-22, 11-21 dari ganda Jepang, Naoko Fukuman/Kurumi Yonao.(*Rez)
JAKARTA – Pada laga perdana di SEA Games 2015 timnas U-23 akan berhadapan dengan Myanmar. Pelatih Aji Santoso mengaku sudah mengantongi kekuatan lawannya itu.
Timnas U-23 bertemu Myamnar di Stadion Jalan Besar, Singapura, pada 2 Juni mendatang. Indonesia berada di Grup A bersama tuan rumah, Kamboja dan Filipina.
Aji mengaku sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan lawannya tersebut. Dia menilai Myanmar patut diwaspadai karena mereka sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
“Mereka jauh berbeda, sudah berkembang cukup pesat. Tapi saya sudah mengantongi kekuatan Myanmar. Paling tidak, itu menjadi gambaran strategi yang nantinya digunakan,” kata Aji di Jakarta, kemarin.
Sebagai catatan, pada SEA Games 2013 Indonesia berhasil mengalahkan Myanmar 0-1. Hasil tersebut, lanjut Aji, menjadi modal kepercayaan diri bahwa timnya bisa tampil lebih baik.
“Semua tim, sudah ada gambaran yang kami pelajari. Semoga kami bisa lolos fase grup.”
Timnas U-23 dijadwalkan berangkat ke Singapura pada 30 Mei mendatang dengan memboyong 20 pemain.(*Dar)
Bandung – Persib Bandung berhasil meraih kemenangan saat laga ujicoba melawan klub Liga Super Malaysia, Selangor FC. Tim berjuluk ‘Maung Bandung’ itu menang dengan skor 4-2.
Pada laga ujicoba yang dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (22/5) malam WIB, Persib menurunkan sebagian besar pemain utamanya demi persiapan laga babak 16 besar Piala AFC kontra Kitchee FC. Sementara Selangor datang dengan skuat seadanya meski masih membawa Andik Vermansyah.
Persib yang tampil dominan sejak menit awal harus menunggu hingga menit ke-32 lewat gol Atep meneruskan umpan Makan Konate.
Namun, keunggulan Persib hanya bertahan tiga menit karena Andik berhasil menjebol jala I Made Wirawan lewat sebuah solo run dari sisi kiri penyerangan Selangor. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua tepatnya di menit ke-54 lewat M Ridwan meneruskan bola rebound tembakan Ilija Spasojevic.
Leandro Dos Santos membuat skor menjadi imbang 2-2 setelah tandukannya meneruskan korner Andik tak mampu dihalau I Made Wirawan.
Persib bandung memimpin lagi di menit ke-78 usai Konate menjebol jala Selangor lewat sepakan jarak dekat meneruskan bola free kick Dedi Kusnandar.
Kemenangan Persib dipastikan Atep yang bikin gol keduanya di menit ke-88 lewat sepakan dari jarak dekat. (*Yan)
JAKARTA – Cabang olahraga tenis meja Indonesia hingga kini belum memastikan siapa saja atlet yang akan diturunkan pada Sea Games 2015 di Singapura yang akan dimulai dua pekan lagi yang akan digelar 5 hingga 16 Juni 2015.
Hal tersebut dikarenakan masih tersangkut persoalan dualisme kepengurusan. Organisasi tenis meja terpecah setelah KONI Pusat mengesahkan kepengurusan PP Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) periode 2014-2019 pimpinan Marzuki Alie.
Padahal sebelumnya sudah ada terbentuk juga kepengurusan PTMSI pimpinan Oegroseno. Dari sinilah cikal bakal dualisme dimulai. Kedua kepengurusan itu sama-sama berharap atletnya bisa turun di SEA Games 2015 Singapura.
Satlak Prima pun siap mewadahi keduanya, dengan catatan atlet-atlet mereka harus melalui proses seleksi yang ditentukan Prima. Tetapi setelah ada kesepakatan, pihak dari Oegroseno tidak datang.
“Dilihat dari segi atlet yang belum diputuskan yaitu tenis meja. Kami sudah punya kebijakan untuk mewadahi atlet tenis meja untuk dilakukan seleksi. Dan salah satu proses yang kami lakukan adalah mewadahi dua kepengurusan dari cabang tenis meja yakni kepengurusan Oegroseno dan satunya lagi kepengurusan Marzuki Alie,” kata Kasatlak Prima Suwarno kepada wartawan, Kamis (21/5).
“Semua juga sudah diajak bicara, tanda tangan, pada hari yang ditentukan ternyata dari pihak Oegroseno tidak datang. Sebaliknya pihak kepengurusan lain, Marzuki hadir.
Muncul pertanyaan, yang tidak datang seleksi bagaimana? Akhirnya kami memutuskan untuk mengambil atlet yang datang saja dan sudah menyeleksi, yang punya potensi cuma ini delapan atlet (4 putra dan 4 putri),” sambungnya.
Tidak hanya itu persoalan pun muncul. Dalam proses entry by name pada April lalu, dari delapan atlet yang diusulkan oleh Prima dua di antaranya tidak bisa berangkat karena tidak terakreditasi di Singapura.
“Saya tidak tahu bagaimana akreditasi itu. Kan itu kewenangan KOI yang mengusulkan. Dulu saat long list itu masuk dan sampai entry by name 1 April juga masuk. Kemudian diusulkan ke Singapura oleh KOI. Tapi yang dua ternyata tidak masuk usulan. Makanya sisa enam orang (4 putra dan 2 putri) itu yang diusulkan Prima ke KOI.” katanya.
Suwarno juga mengatakan, hingga saat ini KOI belum memutuskan karena masih ingin mewadahi kepengurusan Oegroseno. Sampai saat ini keputusan pun belum dihasilkan, dengan dirinya pun sudah menyampaikan persoalan ini kepada Menpora Imam Nahrawi.
“Pikiran saya atlet yang pelatnas saja belum tentu raih medali, apalagi yang tidak masuk pelatnas. Ya sampai sekarang memang belum ada keputusan dari KOI. Ini juga bukan kewenangan saya untuk memutuskan ikut engga, tapi saya mempersiapkan atlet pelatnas. Sampai sekarang belum ada keputusan itu. Monggo saja,” katanya.
“Sudah saya sampaikan ke Bapak Menteri kebetulan beliau berhalangan jadi dilimpahkan ke Sesmenpora Alfitra Salam. Tapi belum ada keputusan siapa yang akan berangkat,” pungkasnya.(*Rez)
JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi melakukan rapat kedua dengan tim transisi sepakbola. Dalam rapat tersebut Menpora memberi pengarahan, Imam juga menjelaskan soal Surat Keputusan (SK) yang sudah ia tandatangani.
“Saya hanya memberi pengarahan kepada tim transisi untuk melanjutkan program-program yang sudah disepakati pada rapat perdana beberapa hari yang lalu. Tentu dengan mengacu pada blue print yang sudah kami susun,” kata Imam kepada wartawan di Kantor Kemenpora Jakarta, kemarin.
“Terkait hal teknis sempat ada pertanyaan sekretariat di mana, kemudian tim pendukunganya seperti apa? Saya sampaikan bahwa saya sudah tanda tangan SK tim transisi sehingga fix, mulai hari ini sudah bisa bekerja,” terangnya.
“Selebihnya terkait apa dan bagaimana terkait dengan memulai kompetisi nanti tim transisi yang akan menjelaskan semua. Saya sudah suruh mereka untuk menyiapkan juru bicara atau bagaimana.” lanjutnya.
Terkait SK tim transisi, Imam tidak menjelaskan secara detail berapa jumlahnya. Namun ia mengatakan bahwa anggota tim yang sudah menyatakan mengundurkan diri tidak diberi SK.
“Ya, kalau yang sudah nyata-nyata mundur dengan surat, itu tidak kami cantumkan.”
Sejauh ini ada empat orang yang telah menyatakan kepada publik tidak jadi bergabung dengan tim transisi, yaitu Velix Wanggai, Farid Husain, Darmin Nasution, Ridwan Kamil, dan FX Hadi Rudyatmo.(*Rez)
JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memerintahkan kepada PT Liga melalui surat pada 30 April lalu untuk menggulirkan lagi liga Pada 9 Mei. Namun hingga tenggat waktu tersebut berakhir, PT Liga mengabaikan permintaan tersebut.
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, pihaknya masih perlu melakukan rapat internal untuk memutuskan apakah masih memberi toleransi waktu pada PT Liga.
“Kalau sekarang kami memang harus menyiapkan (operator). Karena waktu kami mengeluarkan surat pembekuan (PSSI), kami menyiapkan untuk mempertimbangkan langkah-langkah lain. Ya sudah, kami akan mempertimbangkan mengganti operator lain,” kata Gatot, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (11/5/2015).
“Tapi memang kami belum membahas di internal kami. Nanti kita lihat di rapat internal kami, apakah masih ada toleransi atau tidak. Karena kami belum duduk bareng,” lanjutnya.
“Kami duduk bareng saja belum. Siapa tahu kami beri kewenangan penuh di Tim Transisi. Karena apa? Supaya konsisten. Apa gunanya Tim Transisi kalau kami (Kemenpora) masih memegang beberapa kendali tertentu. Apakah sudah ada opsi operator yang sudah digandeng? Belum ada,” jelasnya.(*Rez)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro