JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menanggapi terkuaknya skandal pengaturan skor yang menimpa beberapa klub di Tanah Air oleh perantara berinisial BS.
Menpota menyerahkan tindak lanjut kasus mafia sepak bola kepada pihak kepolisian.
"Saya belum mengetahui secara detail. Itu urusan aparat hukum seperti yang terjadi di negara-negara lain dengan kasus serupa," kata Menpora di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, mantan pelatih klub Persip Purwodadi Gunawan mengaku adanya keterlibatan warga negara Malaysia bernama Juwahir Saliman sebagai otak pengaturan skor sepak bola di Indonesia. Juwahir atau lebih sering disapa Mr Sen itu memiliki target operasi klub-klub Divisi Utama
Menurut Gunawan, dalam setiap pertandingan, klubnya senantiasa mendapat gelontoran dana sebesar Rp400 juta dari Mr Sen.
"Status keuangan yang minim menjadi alasan mudahnya klub menerima uang yang ditawarkan."
Gunawan sudah melaporkan dugaan pengaturan skor tersebut kepada pejabat PSSI ketika itu, yakni Djamal Aziz.
"Saya minta untuk tolong panggil manajer Purwodadi. Dia hanya menjawab 'Oh iya kami akan panggil'. Tetapi saat dihubungi sampai tiga kali, tidak ada respons sampai saat ini," terangnya.
Saat menanggapi hal tersebut, anggota Komite Eksekutif PSSI Djamal Aziz mengelak jika dirinya dikatakan mengabaikan pengaduan Gunawan.
"Kami justru punya komitmen melawan. Jadi, tidak ada itu pembiaran pengaturan skor. Saat itu saya anggota Komite Eksekutif yang mengurusi media. Jadi, bukan kewenangan saya (untuk mengurusi kasus) kala itu," kata Djamal, kemarin. (*Rez)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro