JAKARTA - Cabang olahraga tenis meja Indonesia hingga kini belum memastikan siapa saja atlet yang akan diturunkan pada Sea Games 2015 di Singapura yang akan dimulai dua pekan lagi yang akan digelar 5 hingga 16 Juni 2015.
Hal tersebut dikarenakan masih tersangkut persoalan dualisme kepengurusan. Organisasi tenis meja terpecah setelah KONI Pusat mengesahkan kepengurusan PP Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) periode 2014-2019 pimpinan Marzuki Alie.
Padahal sebelumnya sudah ada terbentuk juga kepengurusan PTMSI pimpinan Oegroseno. Dari sinilah cikal bakal dualisme dimulai. Kedua kepengurusan itu sama-sama berharap atletnya bisa turun di SEA Games 2015 Singapura.
Satlak Prima pun siap mewadahi keduanya, dengan catatan atlet-atlet mereka harus melalui proses seleksi yang ditentukan Prima. Tetapi setelah ada kesepakatan, pihak dari Oegroseno tidak datang.
"Dilihat dari segi atlet yang belum diputuskan yaitu tenis meja. Kami sudah punya kebijakan untuk mewadahi atlet tenis meja untuk dilakukan seleksi. Dan salah satu proses yang kami lakukan adalah mewadahi dua kepengurusan dari cabang tenis meja yakni kepengurusan Oegroseno dan satunya lagi kepengurusan Marzuki Alie," kata Kasatlak Prima Suwarno kepada wartawan, Kamis (21/5).
"Semua juga sudah diajak bicara, tanda tangan, pada hari yang ditentukan ternyata dari pihak Oegroseno tidak datang. Sebaliknya pihak kepengurusan lain, Marzuki hadir.
Muncul pertanyaan, yang tidak datang seleksi bagaimana? Akhirnya kami memutuskan untuk mengambil atlet yang datang saja dan sudah menyeleksi, yang punya potensi cuma ini delapan atlet (4 putra dan 4 putri)," sambungnya.
Tidak hanya itu persoalan pun muncul. Dalam proses entry by name pada April lalu, dari delapan atlet yang diusulkan oleh Prima dua di antaranya tidak bisa berangkat karena tidak terakreditasi di Singapura.
"Saya tidak tahu bagaimana akreditasi itu. Kan itu kewenangan KOI yang mengusulkan. Dulu saat long list itu masuk dan sampai entry by name 1 April juga masuk. Kemudian diusulkan ke Singapura oleh KOI. Tapi yang dua ternyata tidak masuk usulan. Makanya sisa enam orang (4 putra dan 2 putri) itu yang diusulkan Prima ke KOI." katanya.
Suwarno juga mengatakan, hingga saat ini KOI belum memutuskan karena masih ingin mewadahi kepengurusan Oegroseno. Sampai saat ini keputusan pun belum dihasilkan, dengan dirinya pun sudah menyampaikan persoalan ini kepada Menpora Imam Nahrawi.
"Pikiran saya atlet yang pelatnas saja belum tentu raih medali, apalagi yang tidak masuk pelatnas. Ya sampai sekarang memang belum ada keputusan dari KOI. Ini juga bukan kewenangan saya untuk memutuskan ikut engga, tapi saya mempersiapkan atlet pelatnas. Sampai sekarang belum ada keputusan itu. Monggo saja," katanya.
"Sudah saya sampaikan ke Bapak Menteri kebetulan beliau berhalangan jadi dilimpahkan ke Sesmenpora Alfitra Salam. Tapi belum ada keputusan siapa yang akan berangkat," pungkasnya.(*Rez)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro