JAKARTA – Tampil di Istora, Senayan, Rabu (3/6/2015), Ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari ke babak kedua BCA Indonesia Open 2015. Unggulan keenam itu menundukkan pasangan Amerika Serikat, Eva Lee/Paula Lynn Obanana.
Greysia/Nitya cuma butuh setengah jam untuk menyudahi permainan. Mereka menang 21-13, 21-10 atas Lee/Obanana.
Lawan yang akan dihadapi Greysia/Nitya di babak kedua adalah Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) atau sesama ganda putri Indonesia, Dian Fitriani/Nadya Melati.
Sayangnya, langkah Greysia/Nitya tak diikuti oleh Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta. Pia/Rizki langsung tersingkir setelah dikalahkan unggulan teratas asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan skor 18-21, 13-21.
Suci Rizky Andini/Maretha Dea Giovani juga tak bisa melaju jauh. Mereka menyerah dengan skor 21-17, 20-22, 11-21 dari ganda Jepang, Naoko Fukuman/Kurumi Yonao.(*Rez)
JAKARTA – Pada laga perdana di SEA Games 2015 timnas U-23 akan berhadapan dengan Myanmar. Pelatih Aji Santoso mengaku sudah mengantongi kekuatan lawannya itu.
Timnas U-23 bertemu Myamnar di Stadion Jalan Besar, Singapura, pada 2 Juni mendatang. Indonesia berada di Grup A bersama tuan rumah, Kamboja dan Filipina.
Aji mengaku sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan lawannya tersebut. Dia menilai Myanmar patut diwaspadai karena mereka sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
“Mereka jauh berbeda, sudah berkembang cukup pesat. Tapi saya sudah mengantongi kekuatan Myanmar. Paling tidak, itu menjadi gambaran strategi yang nantinya digunakan,” kata Aji di Jakarta, kemarin.
Sebagai catatan, pada SEA Games 2013 Indonesia berhasil mengalahkan Myanmar 0-1. Hasil tersebut, lanjut Aji, menjadi modal kepercayaan diri bahwa timnya bisa tampil lebih baik.
“Semua tim, sudah ada gambaran yang kami pelajari. Semoga kami bisa lolos fase grup.”
Timnas U-23 dijadwalkan berangkat ke Singapura pada 30 Mei mendatang dengan memboyong 20 pemain.(*Dar)
Bandung – Persib Bandung berhasil meraih kemenangan saat laga ujicoba melawan klub Liga Super Malaysia, Selangor FC. Tim berjuluk ‘Maung Bandung’ itu menang dengan skor 4-2.
Pada laga ujicoba yang dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (22/5) malam WIB, Persib menurunkan sebagian besar pemain utamanya demi persiapan laga babak 16 besar Piala AFC kontra Kitchee FC. Sementara Selangor datang dengan skuat seadanya meski masih membawa Andik Vermansyah.
Persib yang tampil dominan sejak menit awal harus menunggu hingga menit ke-32 lewat gol Atep meneruskan umpan Makan Konate.
Namun, keunggulan Persib hanya bertahan tiga menit karena Andik berhasil menjebol jala I Made Wirawan lewat sebuah solo run dari sisi kiri penyerangan Selangor. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua tepatnya di menit ke-54 lewat M Ridwan meneruskan bola rebound tembakan Ilija Spasojevic.
Leandro Dos Santos membuat skor menjadi imbang 2-2 setelah tandukannya meneruskan korner Andik tak mampu dihalau I Made Wirawan.
Persib bandung memimpin lagi di menit ke-78 usai Konate menjebol jala Selangor lewat sepakan jarak dekat meneruskan bola free kick Dedi Kusnandar.
Kemenangan Persib dipastikan Atep yang bikin gol keduanya di menit ke-88 lewat sepakan dari jarak dekat. (*Yan)
JAKARTA – Cabang olahraga tenis meja Indonesia hingga kini belum memastikan siapa saja atlet yang akan diturunkan pada Sea Games 2015 di Singapura yang akan dimulai dua pekan lagi yang akan digelar 5 hingga 16 Juni 2015.
Hal tersebut dikarenakan masih tersangkut persoalan dualisme kepengurusan. Organisasi tenis meja terpecah setelah KONI Pusat mengesahkan kepengurusan PP Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) periode 2014-2019 pimpinan Marzuki Alie.
Padahal sebelumnya sudah ada terbentuk juga kepengurusan PTMSI pimpinan Oegroseno. Dari sinilah cikal bakal dualisme dimulai. Kedua kepengurusan itu sama-sama berharap atletnya bisa turun di SEA Games 2015 Singapura.
Satlak Prima pun siap mewadahi keduanya, dengan catatan atlet-atlet mereka harus melalui proses seleksi yang ditentukan Prima. Tetapi setelah ada kesepakatan, pihak dari Oegroseno tidak datang.
“Dilihat dari segi atlet yang belum diputuskan yaitu tenis meja. Kami sudah punya kebijakan untuk mewadahi atlet tenis meja untuk dilakukan seleksi. Dan salah satu proses yang kami lakukan adalah mewadahi dua kepengurusan dari cabang tenis meja yakni kepengurusan Oegroseno dan satunya lagi kepengurusan Marzuki Alie,” kata Kasatlak Prima Suwarno kepada wartawan, Kamis (21/5).
“Semua juga sudah diajak bicara, tanda tangan, pada hari yang ditentukan ternyata dari pihak Oegroseno tidak datang. Sebaliknya pihak kepengurusan lain, Marzuki hadir.
Muncul pertanyaan, yang tidak datang seleksi bagaimana? Akhirnya kami memutuskan untuk mengambil atlet yang datang saja dan sudah menyeleksi, yang punya potensi cuma ini delapan atlet (4 putra dan 4 putri),” sambungnya.
Tidak hanya itu persoalan pun muncul. Dalam proses entry by name pada April lalu, dari delapan atlet yang diusulkan oleh Prima dua di antaranya tidak bisa berangkat karena tidak terakreditasi di Singapura.
“Saya tidak tahu bagaimana akreditasi itu. Kan itu kewenangan KOI yang mengusulkan. Dulu saat long list itu masuk dan sampai entry by name 1 April juga masuk. Kemudian diusulkan ke Singapura oleh KOI. Tapi yang dua ternyata tidak masuk usulan. Makanya sisa enam orang (4 putra dan 2 putri) itu yang diusulkan Prima ke KOI.” katanya.
Suwarno juga mengatakan, hingga saat ini KOI belum memutuskan karena masih ingin mewadahi kepengurusan Oegroseno. Sampai saat ini keputusan pun belum dihasilkan, dengan dirinya pun sudah menyampaikan persoalan ini kepada Menpora Imam Nahrawi.
“Pikiran saya atlet yang pelatnas saja belum tentu raih medali, apalagi yang tidak masuk pelatnas. Ya sampai sekarang memang belum ada keputusan dari KOI. Ini juga bukan kewenangan saya untuk memutuskan ikut engga, tapi saya mempersiapkan atlet pelatnas. Sampai sekarang belum ada keputusan itu. Monggo saja,” katanya.
“Sudah saya sampaikan ke Bapak Menteri kebetulan beliau berhalangan jadi dilimpahkan ke Sesmenpora Alfitra Salam. Tapi belum ada keputusan siapa yang akan berangkat,” pungkasnya.(*Rez)
JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi melakukan rapat kedua dengan tim transisi sepakbola. Dalam rapat tersebut Menpora memberi pengarahan, Imam juga menjelaskan soal Surat Keputusan (SK) yang sudah ia tandatangani.
“Saya hanya memberi pengarahan kepada tim transisi untuk melanjutkan program-program yang sudah disepakati pada rapat perdana beberapa hari yang lalu. Tentu dengan mengacu pada blue print yang sudah kami susun,” kata Imam kepada wartawan di Kantor Kemenpora Jakarta, kemarin.
“Terkait hal teknis sempat ada pertanyaan sekretariat di mana, kemudian tim pendukunganya seperti apa? Saya sampaikan bahwa saya sudah tanda tangan SK tim transisi sehingga fix, mulai hari ini sudah bisa bekerja,” terangnya.
“Selebihnya terkait apa dan bagaimana terkait dengan memulai kompetisi nanti tim transisi yang akan menjelaskan semua. Saya sudah suruh mereka untuk menyiapkan juru bicara atau bagaimana.” lanjutnya.
Terkait SK tim transisi, Imam tidak menjelaskan secara detail berapa jumlahnya. Namun ia mengatakan bahwa anggota tim yang sudah menyatakan mengundurkan diri tidak diberi SK.
“Ya, kalau yang sudah nyata-nyata mundur dengan surat, itu tidak kami cantumkan.”
Sejauh ini ada empat orang yang telah menyatakan kepada publik tidak jadi bergabung dengan tim transisi, yaitu Velix Wanggai, Farid Husain, Darmin Nasution, Ridwan Kamil, dan FX Hadi Rudyatmo.(*Rez)
JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memerintahkan kepada PT Liga melalui surat pada 30 April lalu untuk menggulirkan lagi liga Pada 9 Mei. Namun hingga tenggat waktu tersebut berakhir, PT Liga mengabaikan permintaan tersebut.
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, pihaknya masih perlu melakukan rapat internal untuk memutuskan apakah masih memberi toleransi waktu pada PT Liga.
“Kalau sekarang kami memang harus menyiapkan (operator). Karena waktu kami mengeluarkan surat pembekuan (PSSI), kami menyiapkan untuk mempertimbangkan langkah-langkah lain. Ya sudah, kami akan mempertimbangkan mengganti operator lain,” kata Gatot, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (11/5/2015).
“Tapi memang kami belum membahas di internal kami. Nanti kita lihat di rapat internal kami, apakah masih ada toleransi atau tidak. Karena kami belum duduk bareng,” lanjutnya.
“Kami duduk bareng saja belum. Siapa tahu kami beri kewenangan penuh di Tim Transisi. Karena apa? Supaya konsisten. Apa gunanya Tim Transisi kalau kami (Kemenpora) masih memegang beberapa kendali tertentu. Apakah sudah ada opsi operator yang sudah digandeng? Belum ada,” jelasnya.(*Rez)
JAYAPURA – Pada laga yang berlangsung di Stadion Mandala, Selasa (14/4/2015) sore WIT, Persipura tampil dominan sejak awal. Boaz Solossa dkk. menargetkan diri untuk meraih poin penuh. Namun, hasil imbang 0-0 ini pun sudah cukup untuk membawa Persipura lolos dari Grup E. Saat ini, Persipura memimpin klasemen sementara dengan nilai 10, sementara Maziya berada di urutan ketiga dengan nilai 4.
Tampil dengan trio Robertino Pugliara, Zulham Zamrun, dan Boaz di lini depan, Persipura mendapatkan banyak kans di babak pertama. Zulham setidaknya punya dua peluang bagus di paruh pertama laga.
Pada menit ke-11, pemain depan yang mencat rambutnya menjadi pirang tersebut melepaskan sebuah sepakan setelah menggiring bola sejenak. Sial buat Zulham, tendangannya masih melenceng dari sasaran.
Sekitar setengah jam pertandingan berjalan, Zulham kembali mendapatkan kans. Kali ini, dia menerima bola di dalam kotak penalti. Setelah mengecoh satu bek lawan, Zulham pun tinggal berhadapan dengan kiper lawan. Sial lagi buatnya, tendangannya kali ini melambung.
Babak pertama pun berakhir dengan kedudukan tanpa gol.
Di babak kedua, Persipura kembali mendominasi permainan. Peluang pertama Persipura di babak kedua didapatkan oleh Boaz pada menit ke-50. Namun, tendangan kapten ‘Tim Mutiara Hitam’ tersebut masih melambung.
Tak lama setelahnya, giliran Nelson Alom yang mendapatkan kans. Tetapi, tendangan Alom masih melenceng tipis di sisi gawang Maziya.
Zulham juga kembali mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol. Setelah mengecoh beberapa pemain belakang Maziya, Zulham bergerak ke sisi kiri. Dari sana, dia melepaskan sepakan kaki kiri datar. Namun, lagi-lagi tendangannya melenceng.
Tekanan demi tekanan yang dilancarkan Persipura memaksa Maziya bertahan di dalam kotak penaltinya sendiri. Persipura sendiri beberapa kali berusaha dengan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Namun, kiper Maziya, Imran, beberapa kali bisa menghalau sepakan pemain-pemain Persipura.
Imran juga sempat melakukan dua kali penyelamatan beruntun dari tendangan Boaz dan juga Gerald Pangkali. Imbasnya, tidak ada gol yang tercipta untuk Persipura, melainkan hanya sepak pojok saja.
Sampai peluit panjang dibunyikan, skor tetap 0-0.(*Wiri)
BANDUNG – Persib Bandung berhasil meraih poin penuh usai menang telak 3-0 atas Pelita Bandung Raya dalam pertandingan QNB League di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (7/4) sore WIB,
Di awal laga PBR mulanya tampil menekan. Tapi gagal membuat ancaman yang benar-benar berarti ke gawang Persib. Persib sendiri juga tampak kesulitan mengembangkan permainan sepanjang babak pertama. Paruh pertama laga pun berakhir dengan kedudukan sama kuat 0-0.
Di babak kedua, baru dua menit laga berjalan Persib langsung unggul. Muhammad Ridwan mengirimkan umpan silang mendatar dan disontek Atep di mulut gawang untuk membuka keunggulan timnya. Para pemain PBR sempat melakukan protes karena menilai bola lebih dahulu keluar lapangan, tapi wasit tetap mengesahkan gol.
Tertinggal satu gol, PBR lantas mendapatkan sejumlah peluang apik. Sepakan Rahmad Hidayat dan Boban Nikolic hanya tipis di samping gawang, sementara tendangan akrobatik Yongki Aribowo ditepis dengan gemilang oleh I Made Wirawan.
Di menit ke-71, Persib menggandakan keunggulan. Berawal dari sepak pojok Dedi Kusnandar, Konate Makan sukses menanduknya ke dalam gawang.
Persib menegaskan kemenangannya setelah pada menit ke-84, Muhammad Taufik menjebol gawang PBR. Sepakan mendatarnya dari sisi kanan yang tampak sebagai umpan, tak diantisipasi dengan baik oleh Denis Romanovs sehingga malah masuk ke gawang.
Memasuki masa injury time, terjadi sebuah insiden melibatkan Nova Arianto dan Made Wirawan. Keduanya berbenturan dengan keras. Made Wirawan sendiri akhirnya tak mampu melanjutkan pertandingan. Persib pun terpaksa menjadikan Vladimir Vujovic sebagai kiper karena jatah pergantian telah habis. Tak lama kemudian, laga usai.
Dengan kemenangan ini, Persib naik ke puncak klasemen QNB League dengan nilai enam dari dua laga. Sementara PBR tertahan di urutan 12, baru mengoleksi satu poin jumlah laga yang sama.(Rez)
JAKARTA – Dalam babak kualifikasi timnas U-23 kalah 0-4 dari Korea Selatan di Gelora Bung Karno Selasa (31/3). Sehingga Indonesia dipastikan gagal menembus putaran final Piala Asia U-23 2016. Hasil-hasil di grup lain tak menguntungkan ‘Garuda Muda’ sehingga predikat runner-up terbaik pun tak didapat.
Indonesia U-23 yang dilatih oleh Aji Santoso tak mampu merebut posisi juara membuat Manahati Lestusen dan kawan-kawan harus puas menjadi runner-up Grup H.
Meski begitu, Indonesia sebenarnya masih bisa lolos asalkan termasuk runner-up terbaik. Selain sepuluh tim yang menjadi juara masing-masing grup di babak kualifikasi, lima tim runner-up terbaik memang berhak tampil di putaran final yang akan digelar di Qatar pada tahun depan.
Sayangnya, Indonesia tak termasuk lima tim tersebut. Dengan poin enam dari tiga laga dan selisih gol +3, Indonesia dipastikan kalah bersaing dengan tim-tim lain yang punya jumlah poin atau selisih gol lebih baik.
Dalam hitung-hitungan runner-up terbaik, Indonesia sejauh ini cuma berada di posisi keenam, di bawah Thailand, Iran, Vietnam, Yaman, dan Uzbekistan. Thailand, Iran, Vietnam, dan Yaman telah dipastikan lolos, sedangkan Uzbekistan akan menunggu hasil grup lain.(*Ism)
YANGON – Dalam pertandingan di Youth Training Center Stadium, Yangon, Rabu (11/3/2015) sore WIB, Ayeyawady lebih dulu mengancam di menit kelima. Sebuah tendangan bebas disambar oleh Riste Naumov. Tapi sepakannya masih melambung di atas mistar gawang.
Persib sempat menjebol gawang Ayeyawady di menit ke-15. Dari sebuah tendangan bebas, Vladimir Vujovic meneruskannya menjadi gol. Tapi wasit menganulir gol tersebut karena Vujovic lebih dulu terperangkap offside.
Serangan yang terus dilancarkan oleh Persib baru membuahkan hasil semenit jelang turun minum. Menerima bola dari Tantan, Atep yang berdiri di kotak penalti dengan tenang mengarahkan bola ke pojok atas gawang dan tak bisa dihalau oleh kiper tuan rumah.
Persib memasuki jeda dengan keunggulan 1-0 atas Ayeyawady.
Ayeyawady bisa menyamakan kedudukan di menit ke-58. Sepakan keras Edison Fonseca dari luar kotak penalti bersarang di pojok kiri gawang Persib yang dikawal oleh I Made Wirawan.
Gol balasan dari Ayeyawady berawal dari kesalahan Hariono yang kehilangan bola di tengah lapangan. Fonseca yang bisa menguasai bola langsung masuk ke area pertahanan Persib dan melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti.
Ayeyawady kembali menebar ancaman. Menerima umpan dari sisi kanan, Riste yang ada di dalam kotak penalti memenangi duel udara dan menyundul bola. Tapi upayanya itu masih membentur mistar gawang.
Dengan tambahan satu poin, Persib masih memuncaki klasemen Grup H dengan empat poin dari dua pertandingan. Sementara Ayeyawady ada di peringkat kedua dengan mengumpulkan dua poin.(*Wiri)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro