JAKARTA - Riuhnya kontestasi dalam pemilihan calon presiden dan wakil presiden membuat pemilihan legislatif menjadi terpinggirkan. Padahal, lembaga legislatif juga sama-sama berperan penting dalam proses pembuatan kebijakan yang berdampak bagi masyarakat luas.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus mengatakan, seiring dengan dimulainya Pemilu Serentak 2019, isu-isu terkait Pileg menjadi tenggelam dibandingkan isu-isu mengenai Pilpres. Saat isu mengenai Pileg menjadi tenggelam, hal tersebut dinilainya tidak akan menguntungkan.
"Karena sebenarnya kita juga berkepentingan untuk memotret calon-calon anggota legislatif yang berkualitas," tuturnya, Selasa, 26 Maret 2019.
Terlebih lagi ketika saat ini telah dimulai tahapan kampanye terbuka. Menurut dia, isu yang paling banyak dibicarakan adalah isu-isu mengenai Pilpres. Hampir semua pembahasan media, katanya, adalah terkait dengan persoalan-persoalan Pilpres.
Menurut dia, perhatian antara Pileg dan Pilpres perlu seimbang. Baik presiden-wakil presiden serta anggota legislatif, dikatakannya penting bagi keberlangsungan sistem ketatanegaraan Indonesia.
"Banyak kebijakan penting yang harus melibatkan DPR dan jelas, fokus kepada capres-cawapres saja tidak akan menjamin kualitas anggota legislatif yang dihasilkan nanti bekerja sesuai dengan yang diharapkan," katanya.
Lucius menilai, Pemilu Serentak memang terlihat tidak menguntungkan caleg, khususnya yang berasal dari partai politik yang tidak terdampak figur capres-cawapres.
"Dari sisi kelembagaan, seharusnya ada perhatian yang seimbang. Eksekutif dan legislatif sama penting dan kuatnya bagi sistem demokrasi kita," tuturnya.
Berdasarkan survey dari Charta Politika Indonesia terhadap 2.000 responden pada 1-9 Maret 2019, diketahui bila sebanyak 71% responden lebih mengutamakan mencoblos kertas suara presiden dan wakil presiden ketimbang kertas suara DPR RI (1,5%), DPD RI (1,7%), DPRD I (0,9%) dan DPRD II (9,2%). Adapun khusus Pileg, mayoritas responden lebih memilih untuk mencoblos nama caleg (37%) ketimbang partai politik (25%). Sementara responden yang mencoblos nama caleg dan partai politik sebesar 22%.(*/Adyt)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro