BEKASI - Pademi corona virus disease atau covid-19 yang begitu panjang membuat sejumlah perusahaan menengah ke bawah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terancam gulung tikar.
Bahkan sejumlah perusahaan kecil kini sudah mengurangi kapasitas produksinya. Terlebih, mereka memiliki istilah "Hari ini ada bisnis, hari ini ada uang".
"Bisa sebulan atau bahkan tidak sampai. Hampir 50 hingga 60 persen perusahaan menengah ke bawah akan gulung tikar dengan kondisi seperti ini," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Bekasi Sutomo kepada wartawan, Rabu (8/4/2020).
Dari 6.000 lebih perusahaan kecil di Kabupaten Bekasi, lanjut dia, hampir setengahnya sudah menurunkan hingga 40 persen produksinya.
"Informasi yang kita terima ini langsung dari lisan para pengusaha sendiri," ungkapnya.
Sedangkan bagi perusahaan automotif dan elektronik sudah tinggal memproduksi 50 persen. Itu terjadi sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan pandemi virus corona. Beberapa pemasok yang bekerja sama dengan induknya juga sudah merubah hari kerja.
"Dari semula seminggu penuh, berubah hanya dua hingga tiga hari kerja saja," paparnya.
Dia menyakini kondisi seperti ini akan berdampak terhadap perusahaan kategori menengah ke bawah bila tidak ada toleransi untuk bisa bertahan.
"Diperlukan kebijakan pemerintah yang memiliki keberpihakan terhadap perusahaan menengah ke bawah agar mereka mendapat kepastian bisnis," katanya.
Ia mengungkapkan, lain halnya dengan perusahaan kategori menengah ke atas yang diyakini sanggup bertahan hingga beberapa bulan ke depan, mengingat besarnya kekuatan modal yang dimiliki sehingga tidak terlalu terdampak.
Dia memprediksi banyak tenaga kerja yang akan dirumahkan bila kondisi ini berlanjut hingga batas waktu yang tidak menentu. Apalagi untuk merakit kendaraan ataupun elektronik sebagian besar bahan bakunya dikirim dari China.
"Prediksi saya 50 persen pekerja diberhentikan dari jumlah karyawan sebanyak 2 juta orang pekerja," kata dia.
Saat ini para pengusaha di seluruh Indonesia mengikuti imbauan pemerintah untuk menekan persebaran covid-19 dengan berbagai cara, mulai menyesuaikan pengaturan jumlah dan jam kerja hingga meliburkan karyawan.
"Situasi ini akan berpengaruh pada upah yang diterima oleh karyawan meskipun beberapa perusahaan dilaporkan tetap membayar gaji karyawannya secara penuh walau diliburkan," tandasnya.(*/Eln)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro