SAMPANG – Akibat pasar terendam banjir luapan sungai Kemuning, puluhan pedagang pasar sore Dek edek, terpaksa keluar dari area pasar guna mencari tempat yang aman dari genangan banjir agar tetap bisa menjajakan daganganya.
“Kami pindah ke jalan raya yang tidak ada banjirnya,” kata ibu Endin, penjual ikan pasar Dek edek, Minggu (14/4/2019).
Ibu Endin juga menjelaskan, akibat pasar yang biasa digunakan berjualan tergenang banjir. Dirinya harus memaindahkan barang dagangganya sekitar 500 meter ke arah selatan pasar.
“Kita harus memindahkan barang dagangan agar tetap bisa berjualan, karena hanya dengan berjualan ini kami bisa makan, kalau banjirnya lama kita akan terus berjualan di jalan raya,” imbuhnya.
Pantauan di lokasi, para pedagang pasar ini pindah jualan di area jalan Pahlawan, Kelurahan Rongtengah. Sebab, area tersebut masih bebas dari genangan banjir luapan sengai Kemuning. (*/Gio)
SUKABUMI – Sebanyak 600 desa berkembang dan tertinggal di Jawa Barat, segera terpasang wifi gratis. Implementasi program Desa Digital di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Minggu (14/4/2019).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, secara simbolis meluncurkan program ini disaksikan warga desa setempat.
Desa Digital bertujuan untuk menyediakan akses internet di desa yang sebelumnya tidak memiliki koneksi internet sama sekali. Lebih utama, program ini untuk meningkatkan literasi masyarakat di berbagai bidang seperti pendidikan dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Selain penyertaan infrastruktur dan peningkatan literasi digital, harapannya setiap desa juga mampu memanfaatkan kanal informasi dan komunikasi, seperti Instagram dan Whatsapp Group untuk berkomunikasi dengan perangkat desa dan mempromosikan potensi desa,” kata Kamil.
Dengan Desa Digital, warga desa khususnya generasi muda bisa belajar Bahasa Inggris melalui pelatihan secara online dengan pengajar dari luar negeri. Warga juga dapat menonton tayangan yang bermanfaat yang tayangannya akan diatur oleh kepala desa. “Ini akan semakin membuka akses informasi, pendidikan dan meningkatkan produktivitas juga pemasaran produk-produk lokal,” kata Kamil.
Kamil berharap, internet dapat menstimulus badan usaha milik desa (BUMDes) dalam mempromosikan produk-produk lokalnya menggunakan saluran e-commerce atau market place.
Desa Digital merupakan buah kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Saat ini, terdapat 155 titik VSAT desa di 17 kabupaten/kota telah berstatus on air setelah sebelumnya telah diinstalasi vendor swasta. Perangkat ini dipasang di balai desa, kantor desa, pesantren, sekolah, dan puskesmas.
Dan, Provinsi Jabar memiliki 5.312 dengan beragam skala IDM. Dengan kerja sama pemerintah pusat, Kamil berharap, akan ada 1.000 desa per tahun yang terpasang wifi.
Menkominfo Rudiantara menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan pengaruh negatif internet. Sebab Kominfo akan selaku mengawasi dan mengedukasi relawan TIK (teknologi informasi dan komunkasi) yang akan menjadi pendamping warga. “Untuk menangkal pengaruh negatif dari internet masuk desa, nanti warga dan kepala desanya diedukasi. Contohnya tentang berita hoaks oleh teman-teman relawan TIK,” ujar Rudiantara.(*/Hend)
PEMEKASAN – Kepala BPDD Pamekasan, Akmalul Firdaus memastikan tidak ada korban dalam peristiwa banjir yang mengepung wilayah perkotaan di daerah berslogan Bumi Gerbang Salam, Sabtu (13/4/2019) malam.
Bahkan dalam peristiwa tersebut, tercatat sebanyak empat kelurahan di kecamatan Pamekasan, terdampak banjir besar yang terjadi pada 2001 silam. Meliputi kelurahan Barurambat Timur alias Bartim, Juncancang, Parteker dan Patemon.
Namun titik terparah terdampak banjir terdapat di kelurahan Juncancang, Pamekasan, khususnya di wilayah RW 2. “Titik banjir terjadi di empat kelurahan, terparah di kelurahan Juncancang,” kata Kepala BPDD Pamekasan, Akmalul Firdaus, Minggu (14/4/2019).
“Di kelurahan Juncancang, khususnya di RW 2. Tercatat ratusan warga terkena dampak banjir, meliputi sebanyak 70 KK di RT 1, sebanyak 125 KK di RT 2, dan sebanyak 130 KK di RT 3,” ungkapnya.
Beruntung peristiwa tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, sebab secara keseluruhan warga terdampak bisa dievakuasi dan sebagian ditampung di Pendopo Wakil Bupati Pamekasan, Jl Jokotole. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” jelasnya.
“Memang ada sebagian warga yang harus kita evakuasi, di antaranya warga lansia, ibu hamil, anak-anak dan lainnya. Mereka langsung ditangani tim medis dan ditampung di Pendopo Wabup,” imbuhnya.
Disinggung soal persiapan dalam mengevakuasi masyarakat yang terdampak bencana banjir, pihaknya bersama jajaran instansi terkait bergerak cepat mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan. Semisal kelaparan dan lainnya.
“Soal isu kelaparan sudah kita antisipasi, bahkan kita langsung antarkan nasi bungkus ke rumah warga yang enggan dievakuasi. Termasuk juga untuk siang ini kita siapkan nasi bungkus bagi warga terdampak,”tandasnya.(*/Gio)
YOGYAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan lima kali guguran lava pijar ke arah Kali Gendol pada Sabtu (13/4).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya menyatakan lima guguran lava yang terpantau melalui CCTV dalam periode pengamatan pukul 00.00-00.06 WIB memiliki jarak luncur 250-900 meter. Selain guguran lava, menurut dia, pada periode itu BPPTKG juga mencatat 22 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-55 mm selama 10-91 detik.
Merapi Kembali Luncurkan Guguran Awan Panas Volume Kubah Merapi Capai 472 Ribu Meter Kubik Guguran Awan Panas Merapi Turun, Lava Pijar Tetap Tinggi
Sementara itu, hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 80 meter di atas puncak kawah. Angin di gunung itu bertiup lemah ke arah timur tenggara, dan selatan. Suhu udaranya 17-21.8 derajat celsius dan kelembapan udaranya 67-85 persen dan tekanan udara 628.5-708.7 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
Selain itu, BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan .
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.(*/D Tom)
INDRAMAYU – Banjir akibat meluapnya air Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat sudah seringkali terjadi. Biasanya air yang menggenangi rumah-rumah warga itu berlangsung singkat, sehari dua hari airnya sudah kering. Tetapi banjir kali ini, jauh lebih lama, dibandingkan banjir sebelumnya.
“Banjir yang merendam ribuan rumah warga awalnya terjadi Senin (8/4/2019). Namun hingga hari ini banjir masih menggenangi rumah-rumah warga,” ujar Rasdi, 48 warga Kelurahan Bojongsari, Indramayu.
Pemantauan Pos Kota, pukul 15:40 WIB, petugas Polantas Polres Indramayu masih menutup ruas Jalan Kembar di Kelurahan Kepandean karena masih tergenang air alias banjir. Jalan Kembar biasa dilalui kendaraan dari arah Kecamatan Jatibarang menuju Kota Indramayu.
Jalan Kembar selain masih terendam banjir, juga di beberapa titik berpotensi rawan longsor. Karena berpotensi membahayakan keselamatan pengendara kendaraan bermotor itulah, petugas Polantas Polres Indramayu masih menutup ruas Jalan Kembar.
Banjir karena meluapnya air Sungai Cimanuk itu merendam lebih dari 8 ribu rumah warga tersebar di 18 desa di Kecamatan Indramayu, Sindang, Cantigi, Pasekan dan Lohbener.
Akibat banjir yang yang masuk ke rumah-rumah penduduk hingga berhari-hari itu sejumlah warga, khususnya manula mulai terserang berbagai penyakit, sehingga perlu diungsikan ke luar rumah dan mendapatkan pertolongan medis.
“Tadinya mereka mengira banjir yang merendam rumahnya itu akan cepat surut, sehingga mencoba bertahan di dalam rumah. Namun lama-lama penyakit muncul, sehingga beberapa warga terpaksa diungsikan dan mendapat pertolongan medis,” ujar salah seorang karyawati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Hari Nuryani.
Dikatakan, BPBD bekerja sama dengan aparat keamanan selalu stand by di lokasi banjir melayani masyarakat. “Kami menggunakan perahu karet menjemput dan mengevakuasi masyarakat yang terdampak banjir. Termasuk warga yang mengeluh sakit diungsikan menggunakan perahu karet agar mendapatkan pengobatan,” katanya. (*/End)
BANYUWANGI – Bukan Banyuwangi jika tidak mengembangkan potensi yang ada di daerah. Banyuwangi memiliki beberapa bangunan kuno yang bisa disulap menjadi wisata sejarah. Salah satunya bangunan tua yang saat ini digunakan sebagai kantor pos.
Bangunan Kantor Pos Banyuwangi terletak di Jalan Diponegoro nomor 2 yang merupakan pusat kota Banyuwangi. Kantor Pos itu merupakan salah satu bangunan tertua di Banyuwangi yang dibangun jaman kolonial Belanda. Hingga kini arsitektur gedung aslinya masih terjaga utuh.
“Kami menggandeng PT Kantor Pos Indonesia, Banyuwangi akan mengembangkan wisata heritage. Kantor Pos ini dibangun sejak tahun 1870. Ini akan direvitalisasi menjadi tempat jujugan wisatawan yang ingin melihat sejarah Banyuwangi masa lampau,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada detikcom, Jumat (12/4/2019).
Menurut Anas, wisata sejarah itu akan melengkapi wisata alam yang ada di Banyuwangi. Apalagi, Kantor Pos tersebut berada tak jauh dari bangunan Inggrisan. Hanya sekitar 200 meter. Inggrisan merupakan bangunan kantor dagang Inggris yang didirikan sekitar tahun 1766.
“Kami ingin menjadikan pusat kota Banyuwangi sebagai kawasan wisata sejarah. Selain ada asrama Inggrisan, Kantor Pos bisa melengkapi wisata ini mengingat usia bangunannya yang sudah ratusan tahun ini. Untuk itu, kami berkolaborasi dengan PT. Kantor Pos melakukan revitalisasi bangunannya,” imbuh Anas.
Kantor Pos merupakan salah satu kantor milik pemerintah yang berdiri sejak zaman Belanda. Bangunannya sangat khas dengan ciri arsitektur bangunan Belanda yang unik. Ukuran ruangan-ruangan yang besar, dengan pintu dan jendela yang tinggi.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Banyuwangi Vicky Vidianto mengatakan pihaknya sangat mendukung ide pemkab untuk memajukan pariwisata daerah tersebut. Untuk mempercepat langkah tersebut, bahkan tim kantor pusat telah datang ke Banyuwangi untuk membahas langsung rencana tersebut.
“Dua minggu lalu, Kepala Kantor Pos regional VII Jawa Timur Arifin Muchlis melakukan pertemuan awal dengan Bupati Anas terkait rencana revitalisasi ini. Dan minggu kemarin, tim pusat dari Jakarta datang dan bertemu langsung dengan Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya sekaligus berkomunikasi dengan arsitek Yori Antar. Tahun ini diupayakan ada progress atas revitalisasi ini,” kata Vicky.
Revitalisasi bangunan rencananya akan melibatkan arsitek kondang Yori Antar. Yori yang dikenal sebagai Pendekar Arsitek Nusantara selama ini ikut terlibat mendesain sejumlah ruang publik Banyuwangi.
Vicky menambahkan, revitalisasi itu nantinya tidak akan mengubah fungsi layanan kantor pos yang selama ini telah ada. Justru, bangunan kantor pos akan diperbaiki sedemikian rupa untuk dikembalikan sebagaimana bentuk aslinya.
“Juga akan ditambah dengan penambahan beberapa fungsi pendukung wisata seperti outlet oleh-oleh dan penjualan produk UMKM lokal. Tapi yang pasti semuanya tidak akan mengurangi layanan yang sudah ada,” pungkasnya.
(*/Gio)
GARUT – Garut dihebohkan dengan beredarnya naskah ujian pelajaran Bahasa Indonesia untuk pelajar SMP yang mencantumkan soal “Bubarkan Banser”. Hal ini kontroversi karena dinilai mendiskreditkan Banser.
Naskah ujian berisi soal “Bubarkan Banser” ini melalui aplikasi WhatsApp sejak Rabu (10/4/2019) siang. Terkait Hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Garut langsung menarik naskah ujian tersebut.
“Kami menarik kembali seluruh berkas naskah yang sudah dikirim ke sekolah dan kami akan susulan USBN ulang,” kata Kadisdik Garut Totong kepada wartawan di Kantornya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019).
Naskah USBN Bahasa Indonesia SMP itu mencantumkan tulisan insiden pembakaran bendera HTI yang dilakukan oknum Banser saat Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Menurut Totong, Disdik Garut telah memasok naskah USBN Bahasa Indonesia SMP ke 134 dari 386 SMP di Garut yang melaksanakan USBN berbasis kertas dan pensil. Oleh karenanya, pihaknya segera menarik naskah tersebut dan memberikan ujian ulangan.
Selanjutnya, Disdik Garut melakukan penyelidikan internal untuk mengungkap motivasi si pembuat naskah soal ujian yang mencantumkan soal “Bubarkan Banser”.
“(pembuat soal) Tim MGMP. Belum selesai kita (memeriksa tim), apa motivasinya. Seharusnya kan dia punya etika punya pandangan mana ini yang harus diangkat, mana yang tidak,” katanya.(*/End)
JOMBANG – Banjir yang melanda Kabupaten Jombang belum surut. Bahkan, bencana air bah tersebut meluas ke kawasan perkotaan. Diantaranya menerjang Desa Pulo Lor, Denanyar, serta Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Rabu (10/4/2019).
Banjir di kawasan tersebut dipicu oleh meluapnya sungai Avur. Arus sungai meningkat sangat cepat karena hujan deras mengguyur Jombang sejak malam hingga dini hari.
Nah, sekitar pukul 00.00 WIB, air sungai mulai naik.
Air tersebut meluber ke jalan kemudian menerobos ke pemukiman padat penduduk. Hingga pagi ini ketinggian air masih bervariasi, ada yang sampai lutut orang dewasa.
“Sejak semalam debit air sungai terus meningkat. Hingga akhirnya meluber ke jalan dan masuk ke pemukiman,” kata Erfan (49), warga setempat.
Selain tiga desa di kecamatan kota, banjir juga menerjang Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang. Karena memang desa-desa tersebat dilintasi oleh sungai yang sedang meluap. “Sejak semalam air sudah masuk ke jalan di kampung saya,” tambah Ferdy (52), warga Desa/Kecamatan Jombang.
Berdasarkan data di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, pada hari pertama, Selasa (9/4/2019), banjir terjadi di enam desa di Kecamatan Mojoagung, Mojowarno, Jogoroto dan Sumobito. Namun, banjir paling parah terjadi di Desa Kademangan, Betek dan Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung. Banjir di kawasan tersebut disebabkan meluapnya Sungai Pancir dan Kali Gunting. (*/Gio)
BANDUNG – Ribuan rumah yang berada di lima kecamatan di Kabupaten Bandung terendam banjir akibat luapan Sungai Citarum.
“Lima Kecamatan yang saat ini terdampak banjir yaitu Banjaran, Majalaya, Bojongsoang, Dayeuh Kolot dan Baleendah,” ungkap Ketua Tim SAR Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kabupaten Bandung, Atep Salman Al Farisi(8/4/2019).
Menurut dia, banjir di Kabupaten Bandung itu sudah berlangsung lebih dari satu pekan dan hingga saat ini volume air masih belum surut. Ini disebabkan ketinggian anak Sungai Citarum Cisangkuy meluap dengan genangan mencapai 3 meter.
Banjir juga mengakibatkan tanggul di Ujungberung jebol karena volume air yang semakin meningkat. Sebuah gedung Sekolah Dasar (SD) yang tak jauh dari lokasi pun terendam banjir dan puluhan siswa terpaksa dievakuasi.
Tak hanya itu, banjir juga mengakibatkan akses menuju Kota Bandung terputus. “Jalan menuju Kota Bandung maupun sebaliknya lumpuh,” tuntasnya.(*/Hendr)
SUKABUMI – Pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi, Jawa Barat ditarget rampung, akhir tahun ini. Proses pembangunannya sempat mangkrak lantaran tersandung kasus hukum.
Kepastian waktu kelarnya pasar tahun ini disampaikan Mendag RI Enggartiasto Lukita saat meninjau proses pembangunannya, Selasa (9/4/2019).
“Pembangunan Pasar Pelita pernah ada kasus hukum. Semuanya sekarang sudah terselesaikan dan pembangunannya tengah berjalan,” ungkap Mendag.
Ditargetkannya, proses pembangunan bakal selesai sekitar November, tahun ini. Maka itu, dia mewanti-wanti agar pekerjaan dapat mengejar waktu sesuai target.
“Akhir tahun ditarget selesai. Pembangunan bagian dasar pasar sudah hampir selesai, tinggal proses bagian atasnya,” pungkasnya. (*/Yan)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro