BANDUNG BARAT – Perlawanan itu yang dilakukan oleh pihak Pengelola wisata The Great Asia Africa (TGAA) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, membantah melanggar tata ruang. Pengelola mengklaim telah memenuhi segala prasyarat pembangunan tempat wisata tersebut. Pengelola pun menolak menutup sementara area wisata itu.
Corporate Secretary & Public Relation The Great Asia Afrika Intania Setiati mengatakan pihaknya telah meminta pendapat dari ahli lingkungan sebelum melakukan pembangunan.
Hal tersebut menanggapi rekomendasi penutupan sementara destinasi wisata The Great Asia Africa yang disampaikan oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat.
“Sebelum membangun tempat wisata ini tentu kami berkonsultasi dengan ahli lingkungan, karena memang tempat ini dibangun di Kawasan Bandung Utara (KBU). Jadi tidak gegabah juga sebetulnya,” ujar Intan saat dihubungi, Sabtu (8/2/2020).
Misalnya soal sempadan sungai dan situ yang selalu dirawat karena memang di bagian bawahnya terdapat permukiman masyarakat.
“Sebetulnya itu juga bukan sungai, lebih pas dikatakan selokan. Itu juga kami rawat dan kelola biar tidak membahayakan permukiman masyarakat,” katanya.
Sementara terkait Analisis Dampak Lalulintas (Andalalin) yang menyebutkan jika TGAA tida menyediakan lahan parkir gang memadai, Intan mengaku pihaknya sudah menyewa lahan parkir tambahan.
“Memang kalau lahan parkir di TGAA hanya muat untuk 80 sampai 90 mobil. Sisanya kita tampung di lahan parkir yang sudah disewa. Bisa ratusan lebih mobil yang diparkir. Termasuk untuk bus juga. Sebenarnya sudah tidak ada masalah juga,” jelasnya.
Akibat kabar yang beredar soal rekomendasi penutupan sementara The Great Asia Africa, diakuinya berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan.
“Ada dampaknya sebetulnya, karena wisatawan taunya TGAA itu ditutup, padahal direkomendasikan ditutup sementara. Kemarin ada rombongan yang konfirmasi ke kita engga jadi datang, ya resiko,” jelasnya.
Pihaknya mengaku tidak akan mengikuti rekomendasi penutupan sementara TGAA. “Intinya tidak akan mengikuti rekomendasi itu karena kami merasa aman dan tidak melakukan pelanggaran,” kilahnya.(*/Hend)
INDRAMAYU – Petani di Kabupaten Indramayu meminta agar pemerintah mempertahankan peraturan daerah lahan abadi. Terlebih saat ini akan dibangun 5 kawasan industri baru yang tersebar di Kabupaten Indramayu. Upaya perlindungan perlindungan penting dilakukan mengingat Indramayu merupakan lumbung pangan nasional.
Keresahan berkurangnya lahan persawahan diungkapkan oleh Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu Sutatang. Secara umum petani mendukung rencana pembangunan tersebut. Namun dengan catatan tidak mengambil atau menggangu lahan produktif yang sudah ada.
“Gunakan lahan yang tak produktif,” ungkap dia, Jumat (7/2/2020).
Sutatang mengatakan, perlindungan lahan penting dilakukan karena banyak warga Kabupaten Indramayu yang hidupnya bergantung pada areal persawahan. Terlebih produksi padi di Indramayu pun tergolong tinggi jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Jawa Barat.
Plt Bupati Indramayu Taufik Hidayat mengatakan, luas tanam Indramayu mencapai sekitar 114 ribu hektare. Lahan yang masuk ke dalam perda lahan abadi hanya 86 ribu hektare saja. Taufik pun menegaskan, lahan kawasan industri tak akan mengganggu lahan abadi yang sudah ada. “Tidak akan,” kata dia.
Dia menambahkan, lima kawasan industri itu memiliki luasan berbeda. Untuk kawasan industri di Tukdana rencananya akan memakan lahan sebanyak 492 hektare dan di kawasan Balongan ditetapkan 2061 hektare. Bahkan kata Taufik, pemerintah daerah berencana akan membuat lahan baru di wilayah utara dan selatan Indramayu.
Pembangunan kawasan industri dinilai penting dan mendesak sebab diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Tak tanggung-tanggung lima kawasan industri itu nantinya bisa menyerap tenaga kerja hingga 35.000 orang.
Dengan banyaknya lahan pekerjaan di daerah sendiri diharapkan warga tak perlu lagi mencari kerja ke luar daerah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Takmid mengatakan, ada perubahan rencana tata ruang wilayah bagi kawasan industri. Kendati berubah dia tetap optimistis target produksi padi tahun ini bisa tetap bertahan.
“Target tahun ini 1,5 juta ton,” ungkapnya.
Kehadiran kawasan industri merupakan kebanggaan bagi pemerintah daerah sebab diprediksi kawasan industri nanti bisa menyerap tenaga kerja hingga 35.000. Banyaknya tenaga kerja lokal diharapkan bisa mengurangi kesenjangan sosial di tengah masyarakat. Selain menyerap tenaga kerja, perekonomian warga di sekitar kawasan industri juga bisa terangkat. Masyarakat bisa membuka tempat kost ataupun warung bagi para pekerja.(*/As)
CIREBON – Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon melaporkan Sungai Kalijaga meluap dengan ketinggian saat ini kurang lebih 50 centimeter. Kelurahan Kalijaga menjadi daerah terdampak dari luapan sungai.
Pada pukul 19.55 WIB, ketinggian air yang masuk ke permukiman warga di Kelurahan Kalijaga naik 10 centimeter.
Berdasarkan pantauan di Sungai Cikalong pukul 18.48 WIB permukaan air sungai berada pada posisi 2,5 meter di bawah jembatan dengan aliran deras. Sementara pada pukul 18.43 Sungai Suba tinggi muka air kurang lebih 5 meter di bawah jembatan.
Pukul 19.55 WIB, air juga sudah melewati jembatan Sungai Pacit. Seperti diketahui, saat ini hujan masih mengguyur wilayah Kota Cirebon sejak pukul 17.15 WIB. Di Kabupaten Kuningan beberapa daerah juga turun hujan namun dilaporkan mulai reda.
Sementara, hujan deras kembali mengguyur wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka (Ciayumajakuning) sejak sore sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat hujan deras, sejumlah wilayah di Cirebon mengalami banjir.
Seperti yang terjadi di Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Ketinggian air di RT 08 RW 03 Kelurahan Kalijaga mengalami peningkatan akibat luapan Sungai Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Dilaporkan Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon, Sungai Kalijaga meluap dengan limpasan kurang lebih 50 centimeter. Pukul 19.55 WIB, ketinggian air yang masuk ke permukiman warga di Kelurahan Kalijaga naik 10 centimeter.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi menyebutkan, hujan diprediksi akan terus berlangsung hingga tiga jam kemudian. Karena itu warga diimbau untuk waspada terhadap ancaman bencana.
“Diimbau waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem di seperti hujan sedang-lebat disertai petir dan angin kencang yang bisa menyebabkan potensi genangan, banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan lain-lain,” kata Ahmad Faa Izyn, Forecaster BMKG Jatiwangi , Jumat (7/2).
Untuk diketahui, KPBD Kota Cirebon saat ini mulai melakukan evakuasi banjir yang sudah memasuki permukiman warga di wilayah Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Proses evakuasi dilakukan dengan menurunkan satu unit perahu karet.(*/Dang)
KARAWANG – Aparat TNI dari Kodim 0604 Karawang diterjunkan di lokasi banjir yang terjadi Kamis (6/2/20) di Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan untuk mengevakuasi warga yang terjebak genangan air setinggi 50 sentimeter (cm).
TNI bergabung dengan Polres, BPBD, Damkar Karawang dan aparat kecamatan bahu membahu menyelamatkan warga ke tempat pengungsian. Komandan Kodim 0604 Karawang Letkol Inf Medi Hariyo Wibowo memimpin langsung evakuasi warga terdampak banjir di Perumahan Pratama Permai, Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Kamis (6/2/2020).
“TNI dari Kodim 0604 Karawang bersama Polres, BPBD, dan unsur Muspika setempat membantu warga yang membutuhkan bantuan. Kami siap diterjunkan di manapun di lokasi banjir untuk menolong warga terdampak banjir. Seluruh aparat TNI wajib turun kelapangan untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan,” kata Medi.
Medi mengemukakan, banjir di Cilamaya terjadi sejak Kamis pagi hingga sore akibat hujan deras selama dua hari hingga sungai Cilamaya meluap kepemukiman warga. Berdasarkan data sementara diketahui sebanyak 1800 jiwa mengungsi akibat 375 rumah terendam banjir.
“Mudah-mudahan banjir tidak meluas seperti sebelumnya. Selain evakuasi kita juga membersihkan saluran air yang tersumbat agar air mengalir lancar hingga banjir cepat surut,” ujar Medi.
Menurut Dandim, selain itu juga pihaknya mempersiapkan lokasi pengungsian yang layak untuk korban terdampak hingga merasa nyaman tinggal sementara dipengungsian.
Namun ada sejumlah warga yang memilih tetap tinggal dirumahnya menunggu banjir surut. “Selama banjir ini kami tetap berjaga bersama masyarakat untuk menjaga hal-hal yang tidak baik,” tutur Dandim.(*/As)
SUKABUMI – Ribuan buruh PT Koin Baju Global yang beralamat di Kampung Lembur Kolot, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi berunjuk rasa, Kamis (6/2/2020).
Mereka mempersoalkan cuti haid dan tunjangan insentif dihilangkan oleh perusahaan tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh beberapa karyawan yang tengah melakukan aksi demo. Dalam aksi tersebut sebagian karyawan membawa spanduk yang bertuliskan ‘Ganti Korea’.
“Intinya karyawan yang melakukan demo menuntut ditiadakan tunjangan. Kalau wanita cuti haid, kalau untuk laki-lakinya tunjangan yang dihapuskan. kalau masalah upah udah deal naik,” ungkap buruh pabrik di bidang garmen yang enggan disebutkan identitasnya.
Selain itu, pihak karyawan mengeluh bahwa di perusahaan tersebut adanya skorsing. “Jadi kalau Sabtu masuk kerja pukul 07.00 WIB bisa pulang pukul 17.00 WIB itu tidak masuk lembur,” paparnya.
Dengan aksi tersebut, pihak karyawan berharap ingin tunjangan sama cuti haid diadakan lagi, karena sudah menjadi hak dan kewajiban karyawan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan belum memberikan keterangan terkait adanya aksi demo ini. (*/Yan)
BAKAUHENI – Kapal Motor Penumpang atau KMP Salvatore mengalami black out atau mati mesin di Perairan Selat Sunda sekitar 2 mil dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Selasa (5/2/2020). Akibatnya puluhan penumpang di dalam kapal yang hendak berlayar ke Pelabuhan Merak Banten ini harus dievakuasi kembali ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Namun sebanyak 41 kendaraan berbagai jenis masih di dalam kapal tersebut.
Kepala KSOP Pelabuhan Bakauheni Lampung Iwan Syahrial mengatakan, Kapal Salvatore berangkat dari Pelabuhan Bakauheni sekitar pukul 17.30 WIB. Namun kejadian rusaknya mesin Kapal Salvatore berawal dari mesin bagian kanan kapal sehingga membuat kapal tak mampu meneruskan perjalanannya menuju Pelabuhan Merak.
Mati Mesin saat Berlayar, Puluhan Penumpang KMP Salvatore Dievakuasi
“Titik koordinat rusaknya mesin kapal terjadi di sekitar Pulau Panjurit masuk wilayah Perairan Lampung evakuasi penumpang pun dilakukan menggunakan Kapal Tugboat dan Kapal Milik Basarnas Lampung.
Akibat peristiwa tersebut ratusan penumpang tujuan Pulau Jawa tertunda keberangkatanya,” katanya.
Akibat peristiwa tersebut seluruh penumpang kapal kecewa sebagian para pengemudi truk protes dan meminta pertanggung jawaban dari pihak pelayaran.
Berdasarkan dari data uji petik yang dilakukan oleh petugas Syahbandar Kapal Salvatore masuk dalam daftar perawatan dan perbaikan khusus agar hal serupa tidak terulang kembali.(*/Kris)
BOJONEGORO – Semburan lumpur dari dalam tanah ditemukan warga di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro. Kali pertama semburan tersebut ditemukan warga pada hari Senin (3/2/2020) kemarin lusa.
Salah seorang warga setempat, Zainuddin Abbas mengatakan semburan lumpur tersebut diketahui warga karena suara gemuruh yang ditimbulkan. Selain itu, bau menyengat seperti gas elpiji yang bocor juga menarik perhatian warga.
“Pertama kali lumpur menyembur dari tanah setinggi kurang lebih dua meter,” ujarnya saat berada di lokasi semburan, Rabu (5/2/2020).
Namun, lanjut Zainuddin, semburan lumpur itu hanya bertahan beberapa jam saja. Setelah itu, hanya muncul gelembung-gelembung lumpur. Namun, gelembung lumpur itu juga bercampur dengan minyak mentah.
“Mungkin di sini dulu bekas sumur tambang minyak dulu yang sudah tidak dipakai,” terangnya.
Sementara diketahui, munculnya semburan lumpur berwarna hitam kecoklatan dari dalam tanah itu menarik perhatian warga. Untuk menjaga keselamatan warga, di lokasi dipasang garis pengaman agar warga tidak melihat terlalu dekat dengan sumber semburan.
Kecamatan Kasiman sendiri terletak tidak jauh dari pengeboran minyak tradisional, Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. (*/Gio)
BANDUNG – Pemprov Jabar berencana meminta rusa yang selama ini dipelihara di Istana Kepresidenan Bogor. Hewan memamahbiak tersebut akan ditempatkan di kawasan Gedung Sate dan Gedung Pakuan.
Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jabar mengatakan, rencana itu menyusul revitalisasi jilid dua Gedung Sate dan Pakuan yang berlangsung tahun ini.
“Ada rencana meminta rusa ke Istana Kepresidenan (Bogor) buat di Gedung Pakuan, dan Gedung Sate,” kata Iip, Rabu (5/2/2020).
Kehadiran rusa tersebut juga akan mempercantik sejumlah spot Gedung Sate yang saat ini sudah dipercantik. Mengingat Gedung Sate akan diproyeksikan menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Bandung.
“Karena akan jadi tempat wisata kan gedung sate. Termasuk di sana ada rusa nanti,” katanya.
Kendati demikian, Iip belum mengetahui secara pasti mengenai jumlah rusa yang akan diminta termasuk disetujui pihak Istana Kepresidenan nanti. Saat ini, pihaknya sedang mengkaji mengenai lokasi pemeliharaannya terlebih dahulu.
Menurutnya, lokasi pemeliharaan rusa di Gedung Sate dan Pakuan tersebut baru akan terlihat dalam detailed engineering desingn (DED) revitalisasi jilid dua tahun ini. Termasuk juga jumlah rusa yang dipelihara.
“Nanti tim dari Istana Kepresidenan yang bisa memperhitungkan (jumlah rusa) karena menyesuaikan dengan luasan lahan kan. Karena nanti harus diperhitungkan kalau berkembang biak seperti apa,” tandasnya. (*/Hend)
PURWAKARTA – Sebagian wilayah di Kabupaten Purwakarta merupakan daerah dataran tinggi atau pegunungan. Sebut saja seperti Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, dan Darangdan. Selama ini, masyarakat di empat kecamatan tersebut mengandalkan penghasilan dari berkebun.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Agus Rachlan Suherlan mengatakan, komoditas daun teh selama ini menjadi salah satu produk perkebunan unggulan di wilayah dataran tinggi itu. Sejauh ini, mungkin belum banyak yang tahu jika di kabupaten kecil ini terdapat produk perkebunan khas yang cukup melimpah. Bahkan, hasil alam ini sangat menjanjikan dari sisi ekonomi.
Menurutnya, di empat kecamatan itu memiliki potensi hasil alam cukup melimpah yang bisa dikembangkan. Selama ini, pihaknya terus mendorong dan menjembatani agar hasil perkebunan rakyat ini menguntungkan dari sisi ekonomi.
“Selain cengkeh, kopi dan pala, di empat wilayah itu kita juga punya produk perkebunan unggulan yakni daun teh,” ujar Agus, Selasa (4/2/2020).
Dia menutukan, potensi ekonomi dari komoditas itu relatif besar. Apalagi, daun teh dari perkebunan rakyat ini banyak yang dikemas menjadi beragam olahan. Misalnya, ada yang menjadi teh celup, hingga jadi campuran obat herbal.
Untuk itu, jajarannya berkomitmen untuk terus membantu para petani teh ini, misalnya dalah hal pemasarannya. Supaya, gaung teh khas Purwakarta juga bisa bernasib sama seperti buah manggis yang sudah berhasil tembus ekspor ke luar negeri.
“Memang sudah tugas pemerintah dalam fasilitasi agar produksi semakin berkembang dan pemasaran lebih luas, tentu akan kami dorong,” jelasnya.
Terkait lahan perkebunan teh, wilayahnya memiliki luas mencapai 4.506 hektare. Lahan teh itu tersebar di empat kecamatan tersebut. Adapun hasil produksi teh masyarakat di wilayah itu, sekitar dua ton daun teh basah dalam satu hektarenya.
“Selama ini, pangsa pasarnya lumayan bagus. Selain kebutuhan lokal, teh khas Purwakarta juga ada yang dikirim ke luar daerah,” paparnya. (*/As)
MAJALENGKA – Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat menjadi Embarkasi atau Debarkasi Haji.
Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Agama No. 889 Tahun 2019, tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Agama Nomor 124 Tahun 2016 tentang Penetapan Embarkasi dan Debarkasi Haji.
Lebih lanjut, surat keputusan penetapannya telah diserahkan sejak tahun 2018 lalu, dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Sehubungan dengan ini, Komisi VIII DPR RI pada Jumat 31 Januari 2020 meninjau kesiapan Bandar udara Internasional Jawa Barat di Kertajati Majalengka menjadi Embarkasi Haji atau Debarkasi Haji.
“DPR mendukung penuh Bandara Kertajati Majalengka menjadi Embarkasi Haji, dan tahun ini sudah bisa dijalankan,” ujar Ketua Komisi VIII, Moekhlas Sidik dalam kunjungannya.
Moekhlas berharap seluruh fasilitas pendukung di Bandara Kertajati sudah siap saat musim haji berjalan nanti.
Dia juga meminta fasilitas lain yang belum ada agar segera dipersiapkan dengan segera untuk menyambut tamu Allah yang akan berangkat dari Embarkasi Haji Kertajati ini.Embarkasi Kertajati selanjutnya akan memberangkatkan 39,534 jamaah dengan 39 kelompok terbang (kloter). dari Provinsi Jawa Barat.
Menteri Agama, Fachrul Razi menyampaikan kalau jamaah haji tahun 2020 dari Jawa Barat akan terbang ke Arab Saudi melalu Bandari Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.
Bandara Kertajati dinilai sudah layak untuk penerbangan internasional. Ini juga jadi upaya pemerintah untuk mengoptimalisasi bandara yang rampung dua tahun terakhir ini.
“Karena sudah layak ya memang harus kita pakai. Karena kita siapkan untuk semua kegiatan penerbangan Jawa Barat nanti lewat sana,” kata Fachrul Razi.Fachrul berharap menghidupkan Bandara Kertajati bisa menyenangkan warga Jawa Barat.
Dia menyebut sebelum untuk haji, sekadar tiga pekan ke belakang bandara ini juga sudah digunakan untuk memberangkatkan jamaah umroh dari Jawa Barat.
“Mudah-mudahan dia akan lebih hidup lagi ke depan,”harapnya.(*/Nang)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro