LAMPUNG – Banjir yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi melanda Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (24/2/2024). Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) wilayah terdampak di Desa Hajimena Kecamatan Natar.
Banjir setinggi 50 hingga 100 cm merendam 19 unit rumah dan membuat 19 Kepala Keluarga terdampak. Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Suyanto mengaku telah berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan evakuasi dan pendataan.
“Kondisi banjir belum semua surut, tim gabungan masih bersiaga di lokasi. Wilayah Dusun 3 sidorejoi Prum Gatam di desa Hajimena telah di evakuasi sebanyak 29 orang,” kata Suyanto melalui sambungan telepon, Minggu (25/2/2024).
Lokasi pengungsi bertempat di masjid dan rumah warga/saudara yang tidak terdampak banjir. Untuk kebutuhan air bersih dengan air sumur di rumah masyarakat. Pengungsi yang sakit diberikan obat dari UPT Puskesmas Natar.
Sebagian warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing dikarenakan air sudah berangsur surut untuk membersihkan rumah. Untuk lokasi Prum Tridarma Bataranila Dusun 3, Di Desa Hajimena masih belum dapat di evakuasi karena posisi arus air sangat kencang dan ketinggian air mencapai lebih dari 2 meter.
Tim gabungan untuk evakuasi bergeser ke Desa Sidosari Kecamatan Natar di mana kondisi genangan air setinggi 30 cm s/d 1.5 m. “Banjir meluas menggenangi 5 dusun dengan estimasi 600 KK terdampak,” ujar Suyanto.
Suyanto menjelaskan kendala penanganan, banjir yang meluas dan tingginya debit air menjadi hambatan penanganan. Selain itu, akses menuju lokasi jalannya kecil serta penerangan minim saat malam hari dan alat komunikasi (HT) masih minim.
Kemungkinan bisa terjadi banjir susulan dikarenakan untuk cuaca hingga saat ini masih mendung disertai hujan gerimis yang berintensitas hujan lebat. Prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG), wilayah Kabupaten Lampung Selatan pada Ahad (25/2/2024) kondisi cuaca pada pagi hari berawan dan siang hari hujan disertai petir, sedangkan pada Senin (26/2/2024) kondisi cuaca cenderung berawan pada pagi dan siang hari.
BNPB mengimbau untuk masyarakat dan pemerintah daerah setempat agar waspada terhadap potensi bencana yang disebabkan oleh faktor cuaca. Pencegahan banjir dapat dilakukan dengan pembersihan aliran air atau area resapan air, dan aliran sungai serta pembentukan area resapan air untuk menampung air hujan.(*/Ti)
SEMARANG – Festival Durian Semarang 2024 yang digelar di Shelter UMKM Cepoko, Gunungpati, Semarang, dimeriahkan dengan kirab budaya dari masyarakat, pelajar dan jajaran pemangku kepentingan terkait. Dalam kirab itu, dua buah gunungan durian dan buah-buahan diarak oleh masyarakat dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 22 Semarang menuju Shelter UMKM Cepoko, Semarang, Jumat (24/2/2024).
Para peserta kirab budaya mengenakan busana Jawa, seperti beskap dan kebaya, dan tampak pula barisan pembawa bendera Merah Putih, serta iring-iringan drum band dari MI Miftahul Hidayah Semarang. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa festival durian memang menjadi agenda tahunan di wilayah Gunungpati yang selama ini dikenal sebagai sentra penghasil durian.
“Alhamdulillah, seperti tahun sebelumnya. Festival Durian ini sudah rutin dilakukan di Kecamatan Gunungpati,” kata Ita, sapaan akrab Hevearita saat membuka Festival Durian Semarang 2024.
Diakuinya, seharusnya Festival Durian berlangsung pada Januari lalu saat musim durian, namun seiring menjelang pesta demokrasi Pemilihan Umum 2024 sehingga dengan berbagai pertimbangan dilaksanakan saat ini. “Durian memang tidak sebanyak saat Januari, karena puncaknya panen durian itu kan Desember-Januari. Tapi, Alhamdulillah di tengah terbatasnya durian ini, acara bisa terlaksana,” katanya.
Ita ingin komoditas durian tetap dipertahankan sebagai ikon Gunungpati Semarang, dan bisa mengembangkan berbagai varietas unggulan, termasuk dikreasi menjadi berbagai makanan olahan. Di luar negeri, seperti Singapura, Thailand dan Malaysia, kata dia, buah durian bisa diolah menjadi kue, pancake, hingga aneka makanan yang memiliki nilai jual dan tahan lama. Untuk penelitian varietas durian, kata dia, nantinya bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sedangkan untuk pemasaran telah dibantu Kementerian Koperasi dan UKM.
Kepala Bidang Jaringan Pemasaran Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Bony Suganda menyampaikan dukungan terhadap pemasaran produk durian lokal Semarang hingga internasional. Selama ini, kata dia, banyak varietas durian yang diimpor ke Indonesia sehingga sudah saatnya untuk mengekspor durian-durian lokal yang tak kalah berkualitas ke mancanegara.
Ketua Panitia Festival Durian Gunungpati Masduki mengatakan bahwa kirab gunungan durian dan gunungan buah-buahan untuk menunjukkan potensi produk pertanian Gunungpati. Saat ini, kata dia, durian khas Gunungpati yang sudah memiliki sertifikasi baru durian varietas Malika, namun varietas lain, seperti durian Mbah Ar, durian Bokor, durian Bagong juga tak kalah enak.(Antara)
PALEMBANG – Jelang bulan puasa Pemerintah Kota Palembang, Sumatra Selatan, menyediakan paket sembako murah berisi 5 kilogram (Kg) beras dan 1 liter minyak seharga Rp 67 ribu yang dijual di pasar murah di 13 kecamatan.
“Paket sembako murah tersebut tersedia di pasar murah yang kami gelar di 13 kecamatan Kota Palembang dan merupakan program serentak Provinsi Sumatra Selatan,” kata Penjabat Wali Kota Palembang Ratu Dewa di Palembang, Jumat (23/2/2024).
Ia menyebutkan pasar murah tersebut untuk pengendalian inflasi dan juga persiapan menjelang bulan suci Ramadhan. Pasar murah tersebut digelar di 13 Kecamatan dan dilaksanakan pada Senin, Selasa, dan Kamis untuk jadwal di Kota Palembang.
“Warga bisa mendapatkan paket 5 kilogram beras ditambah 1 liter minyak goreng hanya dengan Rp 67 ribu,” katanya.
Kemudian, bawang merah Rp 28 ribu/kg, bawang putih Rp 32 ribu/kg, cabai Rp 75 ribu, gandum 10 ribu/kg, gula pasir Rp 16 ribu/kg, dan minyak goreng 1 liter 16 ribu.
“Gerakan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Bulog Sumsel dan juga gerakan yang diinisiasi Gubernur Sumsel, dengan harapan masyarakat tidak perlu panik karena semua bisa terjangkau,” ujarnya.
Ia menambahkan melalui upaya ini keterjaminan kebutuhan pokok diharapkan bisa terjamin dan dikendalikan menjelang bulan Ramadhan.(*/Gint)
SUMEDANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang menetapkan status tanggap darurat pascabencana puting beliung terjadi di Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Cimanggung, Rabu (21/2/2024) kemarin. Kebijakan tersebut berdasarkan surat keputusan nomor 215 tahun 2024 yang berlaku untuk tujuh hari ke depan.
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan penetapan status tanggap darurat dilakukan mengingat dampak yang ditimbulkan dari puting beliung menyebabkan ratusan rumah mengalami rusak berat. Rumah rusak yang berat terjadi di Desa Sayang dan Desa Mangunarga.
“Dampaknya luar biasa, pertama kali ada angin puting beliung seperti ini,” ucap dia melalui keterangan resmi yang diterima,(22/2/2024).
Ia mengatakan sejumlah atap rumah dan pabrik tersapu angin puting beliung, sejumlah pohon pun tumbang. Namun, beruntung tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“191 bangunan terdampak, di Desa Mangunarga 113 bangunan rusak ringan dan 10 rusak sedang sedangkan 67 bangunan rusak ringan di Desa Sayang dan 1 rusak sedang,” kata dia.
Ia melanjutkan Pemkab Sumedang saat ini tengah memastikan agar seluruh kebutuhan dasar para korban puting beliung terpenuhi. Selain itu, rumah rusak direhabilitasi.
Pihaknya juga telah menyiapkan tenda untuk para pengungsi. Selain itu, makanan untuk pengungsi telah disiapkan.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan ribuan maayarakat terdapat angin puting beliung di wilayah Sumedang dan Kabupaten Bandung, Rabu (21/2/2024) sore. Ratusan rumah mengalami kerusakan dari mulai ringan, hingga berat.
Humas BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan peristiwa puting beliung terjadi di Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Selain itu di Kecamatan Rancaekek, Cileunyi, Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Ia menyebut sebanyak 13 unit bangunan pabrik terdampak dan 10 unit rumah rusak sedang di Kabupaten Sumedang. Sedangkan, 18 bangunan pabrik dan toko terdampak kerusakan, 223 rumah rusak ringan, 119 rumah rusak sedang dan 151 rumah berat di wilayah Kabupaten Bandung.
“Korban terdampak 412 kepala keluarga dan 12 orang luka serta 74 jiwa mengungsi di Sumedang. Di Kabupaten Bandung 1.359 jiwa dan 21 orang luka,”ungkapnya.(*/Hen)
MAJALENGKA – Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Majalengka terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Menyikapi kondisi tersebut, Pemkab Majalengka rencananya akan menggelar operasi pasar murah (OPM) khusus beras.
Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengungkapkan, OPM rencananya akan digelar secara langsung di tingkat kecamatan. Adapun waktunya akan bersamaan dengan kunjungannya ke kecamatan-kecamatan di Kabupaten Majalengka.
“OPM rencananya dilaksanakan bulan ini. Jadwalnya juga sudah disusun,” ujar Dedi, (16/2/2024).
Untuk pelaksanaan OPM tersebut, Pemkab Majalengka pun sudah berkoordinasi dengan Bulog. Hasilnya, Bulog dipastikan akan menyediakan beras dan armada untuk mengangkut beras dari gudang penyimpanan ke lokasi OPM.
Pemkab Majalengka juga siap mensubsidi biaya transportasi pengangkutan beras tersebut dari gudang Bulog ke lokasi OPM. Hal itu untuk memastikan harga jual beras dalam OPM dibawah harga pasar.
“Jadi nanti harga (jual) ketika OPM sama seperti harga jual di gudang Bulog,” tukas Dedi.
Dedi menyatakan, meski harganya naik, namun pasokan beras di pasar tradisional masih relatif aman. Bahkan di pasar-pasar yang lokasinya tak jauh dari areal persawahan, stok beras cukup melimpah.
Namun, kondisi tersebut memang berbeda dengan pasokan beras di pasar modern atau minimarket di wilayah Kabupaten Majalengka yang mulai langka. Untuk itu, Pemkab Majalengka akan membantu penyediaan pasokan beras ke minimarket.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog,”ungkapnya.(*/Dang)
DEMAK – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 21 ribu warga mengungsi akibat tanggul jebol yang menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Senin 12 Februari 2024.
“Banjir bandang yang melanda Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Gajah di Kabupaten Demak ini telah berlangsung selama hampir satu minggu, hingga mengakibatkan 21 ribu warga mengungsi,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan resminya.
Suharyanto mengatakan, angka ini tercatat sebagai salah satu kejadian bencana dengan jumlah pengungsi terbanyak di awal tahun 2024. Dia pun telah meninjau secara langsung lokasi bahkan telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir di Kabupaten Demak. Dia memastikan akan terus melakukan pendampingan hingga bencana banjir ini tuntas teratasi.
“Meskipun kemarin Deputi 1 Sistem dan Strategi BNPB telah datang dan memberikan bantuan dana operasional dan permakanan, pekerjaannya (BNPB) belum selesai. Harus sampai tuntas baik sebelum, selama, dan sesudah (kejadian bencana),” terang Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan prioritas pertama penanganan darurat pada Banjir Demak adalah para pengungsi. BNPB dan Pemerintah Daerah Kabupaten Demak sepakat untuk serius melaksanakan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi. Adapun para pengungsi bencana Banjir Demak tersebar di 59 titik pengungsian.
Selanjutnya, BNPB dan Pemerintah Kabupaten Demak mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk segera menyelesaikan penanganan terhadap tanggul yang jebol, salah satunya adalah tanggul tersier Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
Agar pekerjaan perbaikan tanggul ini berjalan optimal, BNPB juga mempertimbangkan akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi intensitas hujan selama perbaikan tanggul berjalan.
Dari tinjauan lapangan diketahui akibat tanggul jebol ini, jalan raya Demak-Kudus terputus oleh genangan air setinggi hingga tiga meter. Air juga menggenangi lahan pertanian hingga seluas 2.965 hektare.
“Setiap minggu kami evaluasi, jika nanti tanggul sudah selesai ditutup oleh PUPR, maka selanjutnya memikirkan genangan ini untuk disedot dan dikembalikan ke sungai,” ungkapnya.(*/D To))
CILACAP – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau penyelenggara pemilihan umum (pemilu) mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Tengah pada 13-14 Februari 2024. Besok merupakan hari penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Hari ini dilakukan persiapan tempat pemungutan suara (TPS),” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa (13/2/2024).
Oleh karena itu, kata dia, bagi penyelenggara pemilu khususnya di daerah rawan bencana hidrometerologi seperti banjir dan tanah longsor diimbau untuk benar-benar menempatkan TPS di lokasi yang aman. Ia mengatakan hal itu perlu dilakukan karena BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang telah merilis prospek cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Tengah pada 13-14 Februari 2024.
Wilayah berpotensi cuaca ekstrem pada Selasa ini, meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten dan Kota Magelang, Boyolali, Kabupaten Semarang, Temanggung, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, Brebes, dan sekitarnya.
Pada Rabu (14/2/2024), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten dan Kota Magelang, Boyolali, Temanggung, Salatiga, Kabupaten dan Kota Semarang, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
“Prospek cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh kondisi dinamika atmosfer berupa aktivitas monsun Asia yang disertai adanya potensi seruakan dingin dan aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk sekitar wilayah Jawa Tengah,” katanya.
Prospek cuaca ekstrem juga dipicu oleh daerah konvergensi dan belokan angin yang terpantau di sekitar Jawa Tengah serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal teramati di Jawa Tengah.
“Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah pada 13-14 Februari,” katanya.
Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.(*/D To)
SLEMAN – Mahasiswa menggelar aksi Gejayan Memanggil di Pertigaan Kolombo, Depok, Sleman, Senin (12/2/2024) siang. Massa yang tergabung dalam Jaringan Gugat Demokrasi (Jagad) memasang spanduk berukuran besar di sekitar lokasi tersebut.
Terdapat tiga spanduk besar yang dipasang massa aksi. Pada sisi utara terdapat spanduk bertuliskan ‘Nawa Bencana Jokowi’. Ada 9 poin yang tercantum di spanduk tersebut. Poin pertama yakni bertuliskan ‘memerosotkan demokrasi, melanggengkan represi’.
Pada poin kedua tertulis ‘merawat nepotisme, menerabas konstitusi’. Poin ketiga tertulis ‘menghancurkan bumi, melestarikan eksploitasi’. Sementara poin keempat yakni ‘merusak Indonesia dari pinggiran’.
Kemudian poin kelima tertulis ‘disfungsi pemberantasan korupsi’. Keenam,’ biaya pendidikan naik rakyat tercekik’. Ketujuh, ‘kerja, kerja, kerja dikerjain’.
Poin kedelapan, ‘PSN: Proyek Sengsara Nasional’. Kesembilan, ‘Food estate: menyongsong katastrofi pangan’.
Sedangkan pada spanduk kedua terpampang judul bertuliskan ‘Hancurkan dan Adili Rezim Jokowi’. Dalam spanduk tersebut berisi 11 tuntutan yang dialamatkan kepada Presiden Jokowi.
Pertama, menuntut agar Undang-Undang Pemilu dan Undang-Undang Parpol direvisi oleh badan independen. Kedua, menuntut agar Presiden Jokowi dan kroni-kroninya diadili. Ketiga, menuntut permintaan maaf kaum intelektual dan budayawan yang melanggengkan politik dinasti.
Keempat, setop politisasi bansos. Kelima, menuntut pemerintah mencabut Undang-Undang Cipta Kerja dan Undang-Undang Minerba. Keenam, hentikan perampasan tanah.
Ketujuh, hentikan operasi militer, tuntaskan pelanggaran HAM dan berikan hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat. Kedelapan hentikan kriminalisasi terhadap pejuang lingkungan dan demokrasi. Kesembilan jalankan pengadilan HAM. Kesepuluh, pendidikan gratis. Kesebelas segerakan sahkan UU PPRT.
Sementara spanduk di sisi Selatan terlihat ilustrasi tokoh pejuang HAM Munir Said Thalib mengenakan kaos merah dengan tulisan ‘Lawan’ di bawahnya. Terlihat juga sejumlah ilustrasi bergambar polisi bertameng, serta gambar seseorang mengenakan toga dengan bertuliskan ‘Pendidikan Mahal’.
Selain itu terlihat ilustrasi dua orang yang tengah memegang kertas bertuliskan ‘Cabut Undang-Undang Cipta Kerja’. Spanduk tersebut memperlihatkan ilustrasi seseorang tengah membawa tulisan ‘Upah Murah’ yang disilang dengan latar pabrik dengan siluet diduga wajah Presiden Jokowi.
Massa juga menggelar aksi teatrikal. Dalam aksi teatrikal tersebut terlihat seorang pria mengenakan topeng berwajah Presiden Jokowi tengah dipenggal oleh massa aksi. “Adili! Adili! Adili!,” teriak mahasiswa.(*/D To)
INDRAMAYU – Tujuh kecamatan di Kabupaten Indramayu, terendam banjir, Senin (12/2/2024). Banjir tersebut disebabkan meluapnya sungai Cimanuk akibat mendapat kiriman air dari wilayah hulu sungai tersebut.
Kondisi banjir itu salah satunya terjadi di Desa Pekandangan Jaya, Kecamatan Indramayu. Di desa tersebut, ada puluhan rumah warga yang terendam, termasuk sejumlah makam. Di desa tersebut, ketinggian air bervariasi antara 30 centimeter sampai satu meter.
Salah seorang warga Desa Pekandangan Jaya, Karniti, mengatakan, air banjir mulai datang pagi ini sekitar pukul 07.00 WIB.
“Ini banjir dari sungai (Cimanuk). Kalau hujan mah air gak naik (tidak banjir),” ujar Karniti.
Karniti mengatakan, banjir luapan sungai Cimanuk sudah menjadi langganan. Jika air kiriman dari hulu debitnya tinggi, maka tempat tinggalnya akan kebanjiran.
“Ini parah banjirnya, paling parah bisa sepaha,” tutur Karniti.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina, menjelaskan, debit air sungai Cimanuk telah naik sejak Minggu (11/2/2024) malam.
“Ini dari tadi malam,” kata Nina, saat meninjau langsung pintu air sungai Cimanuk, di Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Senin (12/2/2024).
Nina menyebutkan, ada tujuh kecamatan yang terendam banjir luapan sungai Cimanuk. Di antaranya, Kecamatan Sindang, Jatibarang, Bangodua, Indramayu, Kertasmaya dan Sukagumiwang.
Nina mengungkapkan, banjir yang melanda wilayahnya itu merupakan banjir kiriman dari wilayah hulu sungai Cimanuk. Dia mengatakan, hal itu merupakan risiko bagi Kabupaten Indramayu yang berada di dataran rendah dan kondisi geografis yang datar.
“Kita serba salah ya, Indramayu kan datar, rendah, jadi ada kiriman. Kayak (air kiriman) dari Bogor ke Jakarta,” terang Nina.
Selain tingginya debit air dari hulu, Nina mengakui, salah satu faktor penyebab terjadinya banjir juga akibat banyaknya sampah yang menyumbat aliran sungai. Dia pun menyebut sampah itu merupakan sampah kiriman, meski adapula warganya yang buang sampah sembarangan.
Untuk mengatasi banjir saat ini, Pemkab Indramayu akan menurunkan eskavator guna mengangkut sampah yang menghambat aliran sungai Cimanuk. Sedangkan untuk jangka panjang, akan diupayakan penanganan lebih lanjut.
“Kita akan meninggikan ini (jembatan). Tahhun lalu sudah diajukan, Insya Allah tahun ini dikerjakan. Yang pasti sore ini kita panggil beko untuk ngeruk, biar airnya lancer dulu,”katanya.(*/Dang)
INDRAMAYU – Harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu makin melonjak. Selain harganya yang naik, pedagang beras pun mulai kesulitan memperoleh pasokan beras.
Salah seorang pemilik kios beras di Pasar Mambo Indramayu, Haji Jana mengatakan, harga beras premium saat ini mencapai Rp 17 ribu per kilogram. Sedangkan beras medium, di kisaran Rp 15 ribu – Rp 15.500 per kilogram.
Harga itu mengalami kenaikan dibandingkan tiga pekan yang lalu. Saat itu, harga beras premium masih berkisar antara Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu per kilogram. Harga itu berbeda-beda tergantung kualitasnya. Sedangkan beras medium, saat itu di kisaran Rp 13 ribu sampai Rp 13.500 per kilogram.
”Naiknya tuh bertahap, biasanya seminggu sekali. Kadang Rp 300, Rp 500 per kilogram sekali naik. Bahkan minggu kemarin naiknya sekaligus sampai Rp 1.100 per kilogram,” ujar Jana, Minggu (11/2/2024).
Jana mengatakan, naiknya harga beras membuat para pelanggannya kerap melayangkan protes. Namun, dia mengaku tak bisa berbuat apa-apa karena kenaikan harga itu memang sudah terjadi di tingkat pemasok. Kenaikan harga itu terjadi akibat makin berkurangnya stok beras. Bahkan, dia kini harus membayar secara lunas kepada pemasok untuk bisa memperoleh pasokan beras.
”Biasanya kan boleh bayarnya 75 persen dulu, dilunasinnya nanti. Nah kalau sekarang gak bisa, harus bayar lunas dulu, baru dikirim berasnya,” kata Jana.
Jana mengaku bisa memahami kondisi tersebut karena harga gabah saat ini memang sangat tinggi. Yakni, mencapai Rp 980 ribu per kuintal.
Tingginya harga gabah, kata Jana, disebabkan fenomena El Nino yang menyebabkan tidak semua lahan ditanami padi pada musim kemarau tahun lalu. Akibatnya, produksi padi di tingkat petani jadi berkurang. ”Panen gadu pun sudah berakhir sejak beberapa bulan lalu. Sedangkan tanam rendeng baru dimulai,” kata Jana.
Jana mengatakan, meski protes, namun pelanggannya tetap membeli beras karena merupakan kebutuhan pokok. Namun, mereka lebih memilih membeli beras medium dibandingkan beras premium.
Hal tersebut, membuat beras medium yang dijual Jana menjadi cepat habis. Dalam sehari, beras medium yang terjual sekitar dua kuintal. Sedangkan beras premium, dibawah setengah kuintal.
Seorang warga asal Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Yuni, mengaku keberatan dengan harga beras yang terus mengalami kenaikan. Dia pun kini terpaksa beralih mengkonsumsi beras medium dari biasanya beras premium.
”Ya terpaksa sekarang belinya beras medium karena lebih murah. Yang penting masih bisa makan. Semoga harga beras cepat turun lagi,’ungkapnya.(*/El)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro