BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat suhu dingin di wilayah Bandung Raya mencapai 16 derajat Celsius pada Minggu (14/7/2024) dini hari. Fenomena suhu dingin merupakan kondisi umum saat puncak kemarau periode Juli hingga Agustus.
“Suhu udara dingin belakangan ini fenomena alamiah yang umum terjadi ketika masa puncak kemarau pada Juli-Agustus,” ucap Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, Mingu(14/7/2024).
Ia mengatakan BMKG Bandung mencatat kondisi suhu dingin di Bandung raya mulai dari awal bulan Juli hingga pertengahan Juli saat ini. Pada tanggal 1 Juli suhu dingin mencapai 20,6 derajat Celsius, tanggal 2 Juli 20,2 derajat Celsius, 3 Juli 20,6 derajat Celsius, 4 Juli 21 derajat Celsius.
Pada 5 Juli 20,6 derajat Celsius, 6 Juli 20,8 derajat Celsius, 7 Juli 20,3 derajat Celsius, 8 Juli 20,6 derajat Celsius. Pada 9 Juli 20,0 derajat Celsius, 10 Juli 20,8 derajat Celsius, 11 Juli 19,6 derajat Celsius, 12 Juli 18,0 derajat Celsius, 13 Juli 17,2 derajat Celsius, dan 14 Juli 16,6 derajat Celsius.
“Suhu udara minimum mengalami perubahan signifikan pada hari ini yaitu mencapai 16,6 derajat Celsius,” kata dia.
Ia melanjutkan nilai suhu minimum normal rata rata pada bulan Juli adalah 18,2 derajat Celsius, dan pada Agustus nilainya 17,5 derajat Celsius. Suhu dingin ekstrem cenderung berpeluang terjadi saat musim kemarau yaitu pada malam, dini, serta pagi hari.
Teguh mengatakan saat musim kemarau pada siang hari terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya, permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal.
“Di malam hari bumi akan melepaskan energi. Karena tidak ada awan, maka pada malam hari hingga dini hari, radiasi yang disimpan di permukaan bumi akan secara maksimal dilepaskan,” kata dia.
Ia menyebut kondisi tersebut yang menyebabkan permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal. Dampaknya adalah suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hingga dini hari.
Selain itu, adanya musim dingin di wilayah Australia. Ia mengatakan terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia atau lebih dikenal dengan angin monsun Australia.
“Fenomena suhu dingin ini secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2024,” kata dia.
Pihaknya mengimbau masyarakat tidak panik dengan kondisi dingin yang terjadi saat ini. Sebab, suhu dingin pada puncak musim kemarau adalah suatu fenomena yang wajar terjadi terutama untuk wilayah Indonesia.
“Masyarakat diimbau agar menjaga kesehatan, mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama pada waktu malam hingga dini hari,” jelasnya.(*/He)
JAKARTA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur menjadi Level II (Waspada). Sebelumnya status Ijen masih di Level I atau masuk kategori normal.
Perubahan ini berdampak ke aktivitas penduduk. Masyarakat diminta mewaspadai potensi ancaman aliran gas vulkanis yang berbahaya. Secara khusus bagi mereka yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait.
“Berdasarkan hasil evaluasi sampai dengan 12 Juli 2024, tingkat aktivitas G. Ijen dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak 12 Juli 2024 pukul 22.00 WIB,” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, di Bandung malam Jumat (12/7/2024), dalam keterangan resmi di website Kementerian ESDM, dikutip pada Minggu (14/7/2024).
Ia menejelaskan, potensi bahaya yang bisa ditimbulkan dari aktivitas vulkanis di Gunung Ijen pada saat ini adalah adalah gas-gas vulkanis konsentrasi tinggi di sekitar kawah. Itu berasal dari aktivitas solfatar di dinding kawah Ijen dan juga difusi gas-gas vulkanis dari dalam kawah ke permukaan dan erupsi freatik berupa semburan gas dari danau kawah.
“Erupsi freatik bisa terjadi tanpa didahului oleh peningkatan aktivitas baik visual maupun kegempaan,” ujar Wahid.
Peningkatan aktivitas di Kawah Ijen, lanjut dia, seringkali ditandai oleh perubahan warna air danau kawah dari hijau menjadi hijau keputih-putihanan. Hal ini terjadi akibat naiknya endapan dari dasar danau ke permukaan oleh adanya tekanan gas yang kuat dari dasar danau. Wahid menerangkan, suhu air kawah Ijen juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan/konsentrasi gas yang keluar dari dasar danau.
Dalam kondisi meningkatnya aktivitas Kawah Ijen, biasanya gelembung-gelembung gas dipermukaan air kawah akan muncul. Wafid mengungkapkan beberapa kejadian peningkatan aktivitas Kawah Ijen seringkali diikuti oleh kejadian “outburst gas” atau letusan/semburan gas dari danau kawah Ijen. Gas yang menyembur tersebut terutama adalah karbon dioksida (CO2).
“Gas CO2 ini mempunyai berat jenis yang lebih berat dari udara, sehingga CO2 yang keluar akibat letusan/semburan ini, cenderung dapat mengalir menyusuri lembah seperti kejadian letusan/semburan gas di Kawah Ijen di Bulan Maret 2018,” tutur Kepala Badan Geologi ini.
Wafid meminta masyarakat disekitar Gunung Ijen agar tidak mendekati bibir kawah maupun turun dan mendekati dasar kawah. Himbauan ini juga berlaku bagi pengunjung secara umum, wisatawan, juga penambang. Sementara tidak boleh ada yang menginap di Kawah Ijen dalam radius 1,5 kilometer.
“Masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait agar selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanis yang berbahaya dan tetap memperhatikan perkembangan aktivitas G. Ijen, dan jika tercium bau gas yang menyengat diimbau agar menggunakan masker penutup alat pernapasan. Untuk jangka pendek/darurat dapat menggunakan kain basah sebagai penutup alat pernapasan (hidung/mulut),” ujarnya, mengarahkan.
Semua stakeholder bergerak. Dimulai dari Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten, dan BKSDA diminta agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ijen. Gunung ini terletak di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-Badan Geologi juga harus intensi dilakukan.
“Seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi G. Ijen melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id, https://vsi.esdm.go.id dan website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id serta media sosial PVMBG (Facebook, Instagram dan Twitter pvmbg_),” tutur Wahid.
Kepala Bagian Humas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Titan Roskusumah menyebutkan peningkatan status ini karena ada peningkatan aktivitas Gunung Ijen. Sama seperti yang sudah dijelaskan Kepada Badan Geologi di atas. “Dalam kondisi meningkatnya aktivitas Kawah Ijen, biasanya gelembung-gelembung gas dipermukaan air kawah akan muncul,” ujar Titan.
Sampai ada informasi yang menyatakan semua kembali aman, pengunjung diminta untuk menahan diri. Sementara, pemantauan dan mitigasi masih dilakukan.(*/Gi)
LUMAJANG – Seorang pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berinisial ME dilaporkan ke polisi karena menikahi secara siri santriwatinya inisial P yang masih 16 tahun. Pernikahan itu diduga dilakukan secara “diam-diam” tanpa sepengatuan orangtua si santriwati.
Korban beserta orangtua didampingi Lembaga Perlindungan Anak mendatangi Polres Lumajang untuk menindak lanjuti laporan terkait perkawinan paksa yang diduga dilakukan pemngasuh pondok pesantren di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang itu.
Kasus pengasuh ponpes menikahi anak di bawah umur itu terungkap setelah P diketahui hamil pada 23 Juni 2024.
Ternyata P sudah dinikahi oleh pelaku sejak 15 Agustus 2023. Awalmnya ME mengenal korban dalam majelis pengajuan rutin, lalu mendapati nomor kontak korban dan merayunya agar mau dinikahi.
Pelaku akhirnya menikahi korban secara siri dengan mahar senilai Rp300 ribu, tanpa sepengatuan orangtua korban selaku wali pernikahan.
Setelah dinikahi, korban diduga langsung digauli layaknya hubungan suami-istri oleh pelaku.
Daniel Efendi, pendamping korban mengungkapkan bahwa dari pengakuan korban, setelah dinikah siri, korban tidak tinggal serumah dengan pelaku. Korban hanya dipanggil dan dijemput saat pelaku ingin menyalurkan nafsu syahwatnya.
Setelah beberapa bulan pernikahan berlangsung, korban hamil. Kehamilan korban jadi perbincangan orang-orang kampung. Usut punya usut ternyata korban sudah dinikahi secara diam-diam oleh ME.
Orangtua korban tak terima, akhirnya melaporkan ME ke polisi.
“Saya tidak tahu kalau anak saya dinikahi. (Tahunya) ramai di kampung, anak saya hamil,” ujar Mat Rohim, orangtua korban.
Sejumlah wartawan di Lumajang mencoba menghubungi lewat telepon terlapor MA, oknum pengurus pondok pesantren tersebut.
Namun, terlapor menolak memberi keterangan dengan alasan jika masalah ini sudah dilimpahkan kepada kuasa hukumnya untuk memberi keterangan.(*/Gi)
GARUT – Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Barat menyebutkan lahan pertanian di Kabupaten Garut mulai mengalami kekeringan sehingga petani secara swadaya melakukan pompanisasi untuk mengatasinya agar tanaman tetap tumbuh.
“Sampai saat ini masih penanganan di lapangan, masih penanganan swadaya oleh para petani khusus untuk tanaman padi dengan cara gilir giring dan pompanisasi,” kata Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Garut dari BPTPH Jawa Barat, Ahmad Firdaus di Garut, Kamis.
Ia menuturkan kondisi cuaca di Garut saat ini sudah memasuki musim kemarau, meski begitu untuk kemarau tahun ini masih ada turun hujan dengan intensitas rendah, sehingga petani masih bisa mengharapkan air hujan untuk mengairi lahan pertanian.
Namun dampak kemarau tahun ini, kata dia, tercatat sampai 15 Juni 2024 kondisi lahan yang dilanda kekeringan untuk padi seluas 73 hektare dengan kondisi kekeringan ringan seluas 66 hektare, sedang 2 hektare dan berat 5 hektare.
Selanjutnya lahan komoditas jagung tercatat kekeringan sedang seluas 7 hektare, kemudian tanaman bawang merah kekeringan sedang seluas 87 hektare tersebar di Kecamatan Mekarmukti, Peundeuy, Garut Kota, Pangatikan, Sukawening, Banyuresmi, Cibatu, Blubur Limbangan, Selaawi, Sucinaraja, Bayongbong dan Sucinaraja.
“Yang sudah penanganan secara swadaya di lapangan melalui pompanisasi dan gilir giring seluas 68 hektare,” katanya.
Ia menyampaikan untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian tahun 2024 itu Kementerian Pertanian maupun Dinas Pertanian di daerah sudah mengalokasikan untuk kegiatan pompanisasi dan irigasi perpompaan agar lahan tetap menghasilkan saat kemarau.
Kondisi saat ini, kata dia, pompanisasi baru dilakukan di lahan padi karena akses untuk mendapatkan air irigasi lebih mudah, sedangkan untuk lahan tanaman jagung dan bawang merah lokasinya di lahan darat sulit mendapatkan sumber air yang dapat dimanfaatkan.
Jika tidak terpenuhi kebutuhan airnya, lanjut dia, kemungkinan tanaman jagung dan bawang merah terancam gagal panen, namun petani masih berharap dengan kondisi cuaca saat ini ada turun hujan agar tanamannya masih bisa diselamatkan.
“Kondisi iklim saat ini masih ada harapan terselamatkan karena informasi dari BMKG musim kemarau sekarang kondisinya La Nina kemarau basah, bukan El Nino kemarau kering seperti tahun 2023, masih dimungkinkan sepanjang musim kemarau ada turun hujan,” katanya.
Ia menyampaikan dengan kondisi saat ini kemungkinan dampak kemarau terhadap areal pertanian tidak akan terlalu besar, angka lahan kekeringan saat ini jika dipersentasekan hanya 0,22 persen dari luas pertanaman padi per akhir 31 Mei 2024 sekitar 32.325 hektare sedangkan luas kekeringan 73 hekatre.
Meski begitu, kata dia, petani juga harus mewaspadai dengan risiko dari adanya ancaman serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau hama yang menyerang tanaman karena kondisi cuaca saat ini biasanya menyebabkan kelembaban pada lingkungan maupun tanaman meningkat, sehingga mempercepat perkembangan cendawan maupun bakteri penyebab penyakit pada tanaman.
“Mungkin untuk musim kemarau sekarang dampak terhadap kekeringan tidak akan seluas tahun sebelumnya, karena kondisi iklimnya La Nina, namun yang perlu diantisipasi oleh petani pada saat memasuki La Nina adalah kewaspadaan terhadap serangan OPT atau petani biasa menyebutnya hama dan penyakit,” katanya.(*/Dang)
PRINGSEWU – Pembangunan daerah yang tak merata di Privinsi Lampung salah satunya Kabupaten Pringsewu Kecamatan Pardasuka wilayah Pekon penghasil hasil Bumi ini membuat warga kesulitan untuk membawa hasil panenennya .
Kondisi jembatan penghubung di Pekon Kedaung, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Lampung, sangat memprihatinkan jauh dari layak untuk transpotasi .
Jembatan yang biasanya digunakan untuk mengangkut hasil bumi seperti padi, cokelat, dan cengkeh, kini tidak lagi dapat dilewati. Pengendara motor dan mobil terpaksa menyeberangi sungai karena jembatan bambu tersebut telah rusak parah, Sabtu 22 Juni 2024.
Heri, salah satu warga Kedaung, mengatakan bahwa jembatan yang terbuat dari bambu ini sudah tidak bisa dilewati lagi.
“Kami sangat kesulitan untuk mengangkut hasil bumi,” kata dia.
Zairoh Anggota Badan Hukum Perwakilan (BHP) Pekon Kedaung mengungkapkan bahwa jembatan tersebut rusak akibat banjir bandang. Warga setempat telah berusaha memperbaikinya secara swadaya selama empat tahun terakhir.
Namun, hingga kini belum ada tanggapan dari pemerintah Kabupaten Pringsewu maupun pemerintah Provinsi Lampung. “Kami meminta kepada pemangku kebijakan untuk datang ke lokasi dan melihat penderitaan kami. Jika hujan turun, empat pedukuhan di Pekon Kedaung akan terisolir,” tegas salah satu anggota BHP.
Kondisi ini menjadi keluhan utama warga yang berharap adanya perhatian dan tindakan cepat dari pihak berwenang untuk memperbaiki jembatan tersebut. Mereka khawatir situasi ini akan semakin parah, terutama saat musim hujan tiba.(*/Kri)
CIREBON – Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, menyediakan paket wisata khusus untuk menarik minat wisatawan mancanegara (wisman) agar berkunjung ke destinasi tersebut sambil mempelajari sejarahnya.
Kepala Badan Pengelola Keraton Kasepuhan Ratu Alexandra di Cirebon, Selasa, mengatakan paket tersebut bisa dipesan oleh turis yang tertarik untuk mempelajari kekayaan sejarah di keraton serta beberapa bangunan cagar budaya di sekitarnya.
Para turis, kata dia, nantinya diajak melihat dan menelusuri berbagai bangunan bersejarah hingga benda pusaka di Keraton Kasepuhan.
“Keraton Kasepuhan itu wisata sejarah. Kita sediakan paket edukasi, jadi wisatawan (asing) belajar mengenai sejarah terkait benda-benda pusaka atau cagar budaya yang ada di sekitar keraton,” katanya.
Selain sejarah, Alexandra menuturkan pengunjung dari mancanegara itu bisa mempelajari kesenian serta mengikuti kegiatan pelatihan seperti membuat kain batik dan melukis topeng.
“Tidak hanya bisa berwisata, pengunjung juga bisa menambah pengetahuan tentang sejarah dan keunikan budaya di Cirebon. Khususnya berkaitan dengan peninggalan Sunan Gunungjati di Keraton Kasepuhan,” ujarnya.
Menurut dia, strategi ini cukup efektif karena ada beberapa turis asing asal Jepang dan China yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan pada momen libur panjang Idul Adha 1445 Hijriah.
Pihaknya juga mencatat terdapat wisatawan domestik dari Jakarta, Bekasi, Bandung, Tangerang dan Sukabumi yang datang untuk menghabiskan waktu liburan di Keraton Kasepuhan.
“Hari sebelumnya ada 300 wisatawan. Kemudian saat Idul Adha ada 130 orang. Untuk paket wisata tadi sebesar Rp65.000 per orang. Tapi belum termasuk jika wisatawan ingin belajar membatik atau melukis topeng,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan untuk mengenalkan keunikan sejarah berbasis keraton kepada turis, pihaknya bakal mengoptimalkan Program Wisata Edu Heritage Jakarta-Cirebon.
Melalui program itu, lanjut dia, potensi wisata di keraton bisa dioptimalkan dengan menambah atraksi budaya maupun menyediakan sarana edukasi terkait hubungan Jakarta dengan Cirebon pada masa lalu.
Agus menyampaikan apabila program ini berjalan lancar maka destinasi wisata di bidang sejarah, religi sampai kuliner dari Cirebon dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat luar daerah.
“Program inisiasi bersama Pemkot Cirebon dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini, diharapkan mampu mendatangkan wisatawan lebih banyak. Khususnya kunjungan turis dari Jakarta ke Cirebon,” kata Agus.(Antara)
SEMARANG – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan pengembangan Stasiun Tanah Abang dapat selesai pada September tahun ini. “Itu kira-kira selesai pada September,” ujar Budi Karya Sumadi, Sabtu (15/6/2024).
Menurut dia, pengembangan Stasiun Tanah Abang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pengembangan Stasiun Tanah Abang dilakukan pengembangan agar lebih luas dan mampu menampung banyak orang yang menggunakan layanan transportasi kereta.
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia tengah mengembangkan stasiun Tanah Abang guna meningkatkan pelayanan kepada penumpang. Proyek peningkatan dan pengembangan stasiun Tanah Abang ini ditargetkan selesai Akhir 2024.
Pelaksanaan fisik konstruksi pengembangan stasiun Tanah Abang telah berjalan dan ditargetkan selesai akhir tahun ini untuk menaikkan tingkat pelayanan kepada penumpang di Stasiun Tanah Abang, baik dari sisi kemudahan, kenyamanan maupun aksesibilitas. Proyek peningkatan dan pengembangan yang dilakukan antara lain pembangunan stasiun baru, penambahan jalur kereta dari empat menjadi enam jalur, penambahan peron dari dua menjadi empat, dan penataan fasilitas integrasi antarmoda.
Dengan penambahan dua jalur baru, pergerakan pada waktu headway khususnya pada lintas Serpong dapat mencapai 3 menit dari sebelumnya 7 menit. Di samping itu, pengembangan stasiun Tanah Abang ini bisa meningkatkan kapasitas 3 kali lipat, dari 100 ribu menjadi 300 ribu penumpang per hari.
Adapun ruang lingkup pekerjaan dari masing-masing pihak yaitu Kemenhub membangun gedung stasiun baru dan jalan kereta api, fasilitas operasi KA (rel, persinyalan), serta Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di atas jalur KA. Kemudian, Pemprov DKI membangun pelebaran jalan dan fasilitas integrasi antar moda. Sedangkan PT KAI membangun area parkir serta penataan e-ticketing, pembangunan plaza dan halaman stasiun, serta fasilitas intermoda dan kanopi.
Stasiun dibangun dengan luas bangunan utama 12.000 meter persegi, dan dengan bangunan 2 lantai, yang dilengkapi dengan bangunan komersil dan fasilitas pendukung serta fasilitas disabilitas.(*/D To)
CIANJUR – Sebanyak ratusan perkara perceraian pasangan suami istri (pasutri) terdaftar di Pengadilan Agama Cianjur. Penyebabnya akibat persoalan judi online (judol).
Humas Pengadilan Agama Cianjur Asep Husni mengatakan bahwa rata-rata setiap harinya ada tiga perkara cerai didaftarkan akibat judi online.
Pada tahun ini, perkara perceraian akibat judi online jumlahnya mengalami peningkatan, dari yang biasanya kasus perceraian akibat faktor ekonomi.
“Sebanyak 2.474 perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Cianjur, di antara jumlah perkara tersebut jika diakumulasikan kasus perceraian akibat judi online jumlahnya mencapai ratusan perkara,” kata Asep Husni, (14/6/2024).
“Itukan fakta yang ditemukan dipersidangan, nah di antara perkara-perkara yang ditangani, itu ada perkara perceraian karena judi online,” imbuhnya.
Fenomena perceraian yang diakibatkan judi online ini menjadi fenomena baru yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya kasus penceraian di Kabupaten Cianjur biasanya terjadi akibat faktor ekonomi.
“Jadi pada prinsipnya, judi online itu menjadi penyebab hancurnya rumah tangga, terjadinya percekcokan hingga akhirnya perceraian,” jelasnya.
Pihaknya menyebut, ada seorang suami yang menceraikan istrinya karena istrinya sering main judi online hingga menghabiskan uang hinga Rp1 Miliar.
Hal itu membuat pasangan suami istri tersebut berselisih hingga mengakibatkan pertengkaran. Dan akhirnya keduanya berpisah hingga bercerai.
“Jadi kami menemukan fakta itu sudah ada di alasan-alasan di ajukannya perceraian. Bahkan nominal yang sangat mencengangkan sangat besar bagi masyarakat,” terangnya.
Selain faktor ekonomi, perceraian di Kabupaten Cianjur saat ini muncul dengan fenomena baru yaitu faktor judi online maupun pinjaman online.(*/Yan)
LAMPUNG – Kepolisian Daerah Lampung, Pertamina dan Hiswana Migas menggelar inspeksi mendadak ke seumlah agen dan pangkalan elpiji 3 kilogram di Kota Bandar Lampung. Sidak agen dan pangkalan ini dilakukan guna mengantisipasi kelangkaan menjelang Hari Raya Idul Adha.
Dalam sidak ini, petugas memastikan stok dari stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) hingga alur distribusi dari tingkat agen hingga ke sejumlah pangkalan di Kota Bandar Lampung.
Dari hasil pantauan di lapangan, Kanit 1 Indagsi Dirkrimsus Polda Lampung, Kompol Faria Arista mengatakan, petugas tidak menemukan adanya indikasi kelangkaan. Semua rantai distribusi elpiji 3 kilogram terlaksana dengan baik dan juga stok dipastikan masih aman.
Pihak pangkalan juga telah menerapkan pembelian menggunakan KTP bagi warga yang membeli gas elpiji 3 kilogram.
Sales Branch Manager Area Lampung PT Pertamina Patra Niaga, Parrama Ramadhan Amijaya juga memastikan stok gas 3 kilogram di Lampung aman nenghadapi hari raya Idul Adha. Pihaknya juga melakukan penambahan pasokan harian untuk mengantisipasi kelangkaan dan harga di tingkat pengecer.(*/Kri)
KARAWANG – Warga Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang resah akibat ternak kambing mereka sering dimakan Harimau Jawa. Sejak Maret hingga Mei 2024 sudah 27 ekor kambing mati dimakan oleh sang rimba itu.
Mengantisipasi serangan Harimau Jawa, warga terpaksa meronda dan memburu hewan buas tersebut.
Kepala Dusun Taneh Beurem, Desa Tamansari, laim, mengatakan setiap malam harimau selalu mendatangi kampung dan memakan kambing warga di dalam kandang. Satu per satu kandang kambing milik warga didatangi dan dimakan hingga mati.
“Sekarang sudah 27 ekor kambing warga mati karena dimakan harimau jawa,” kata Laim, (4/6/24).
Menurut Laim, kambing warga sebanyak 27 ekor dilaporkan mati setelah dimakan harimau. Namun jumlah tersebut tidak sekaligus dalam satu waktu tapi sejak Maret hingga Mei 2024. Setiap malam harimau masuk dan memakan satu ekor kambing kemudian kabur.
Kemudian dua hari atau tiga hari harimau kembali masuk kampung dan memakan kambing di dalam kandang.
“Setiap datang selalu malam hari saat warga sedang tidur. Kami baru tahu ada harimau kalau mendengar berisik suara kambing. Saat kami keluar rumah dan menuju kandang ada satu ekor yang mati karena dimakan,” katanya.
Laim mengatakan pernah memergoki harimau membawa satu ekor kambing ke dalam gua. Bersama warga lainnya mengejar harimau tersebut dan menemukan harimau di dalam gua sedang memakan kambing. “Pas kami datang harimau langsung pergi meninggalkan kambing yang sudah mati. Mungkin karena takut karena kami banyakan,” katanya.
Menurut Laim, karena terus mendapat teror dari harimau warga desa kemudian kompak melakukan ronda tiap malam dan memburu harimau. Setiap bertemu warga harimau kabur dan kembali masuk hutan. “Setiap kami ronda harimau tidak berani dan langsung kabur masuk hutan,” katanya.
Sementara itu anggota Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) dari Sanggabuana Convervation Foundation (SCF), Komarudin membenarkan jika Harimau Jawa sudah memakan kambing warga sebanyak 27 ekor. Dia bersama Direktur SCF, Deby Sugiri, langsung mendatangi warga yang resah karena kedatangan harimau.
“Kami memang sering mendapat laporan dari warga karena ternaknya mati dimakan harimau,” kata Komarudin.
Menurut Komarudin, berdasarkan laporan warga tersebut kemudian tim bergerak kelapangan menelusuri jejak harimau. Tim bergerak ke gua dan menemukan jejak darah dan cakaran dari harimau. “Untuk sementara jejak yang kami temukan memang jejak karnivora besar,” ungkapnya.(*/El)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro