LAMPUNG – Kondisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bandar Lampung dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Penurunan ini diduga dampak dari Perda Nomor 4 Tahun 2021 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2021-2041. Hingga saat ini RTH hanya tersisa 4,5 persen.
Menurut Direktur Walhi Lampung Irfan Tri Musri, penurunan area RTH di Kota Bandar Lampung dikarenakan program Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana melalui perda RTRW yang telah merubah fungsi RTH kepada fungsi lain.
“Kebijakan Pemkot Bandar Lampung ini berdampak menurunnya jumlah RTH di dalam kota,” kata Direktur Walhi Lampung Irfan Tri Musri, Jumat (12/1/2024).
Dampak yang terparah, ujar dia, dengan penurunan RTH hingga tersisa dari 11,08 persen menjadi 4,5 persen, kondisi kualitas udara dalam kota semakin menurun. Hal ini dikarenakan daerah tangkapan dan resapan air juga menurun.
Akibatnya, lanjut dia, ancaman kepada kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan semakin masif. Diantaranya, penyakit sesak napas mudah terserang, dan juga bencana alam seperti kebanjiran, kekeringan, dan udara kotor lainnya.
Walhi berharap Wali Kota dapat mengevaluasi lagi perda yang telah ditetapkan tersebut, dan berdampak pada penurunan kawasan RTH yang sebelumnya sudah ada menjadi tidak ada atau hilang digantikan dengan konsep yang lain jauh dari kualitas udara.
Kepala Dinas Pertamanan dan Permukiman Kota Bandar Lampung Yusnadi Ferianto mengakui ada penurunan luasan RTH di dalam kota dari 11,08 persen menjadi 4,5 persen. Hal ini dikarenakan adanya peraturan baru dari pemerintah pusat, yang intinya ada perubahan RTH menjadi tempat lain.
Untuk mengatasi hal tersebut, dia mengatakan masih akan mencari lagi sumber-sumber RTH di dalam kota untuk memenuhi peraturan yang menyangkut keberadaan RTH. Diantaranya keberadaan RTH untuk taman kota, taman lingkungan, lahan kosong dengan vegetasi, alun-alun, dan tempat bermain/rekreasi masyarakat.(*/Ti)
BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan sebanyak 64 kejadian bencana terjadi di wilayah Jawa Barat pada awal Januari tahun 2024. Bencana mulai dari bencana longsor, gempa, banjir, dan angin kencang.
“Sejak tanggal 1 Januari sampai 11 Januari terdapat 64 kejadian bencana,” ucap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat, Hadi Rahmat, saat dikonfirmasi, Kamis (11/1/2024).
Ia mengatakan bencana yang terjadi terdiri dari bencana longsor 31 kasus, angin kencang 18 kasus, banjir 11 kasus, gempa bumi empat kasus. Sedangkan bencana lainnya relatif belum ada.
Akibat bencana yang terjadi, ia menuturkan terdapat 7174 orang yang terkena dampak serta empat orang meninggal dunia. Selain itu 414 rumah mengalami kerusakan. Terdiri atas 304 rusak ringan, 1.564 rumah terendam. Sebanyak 30 rumah rusak berat dan 80 unit rumah rusak ringan.
Hadi mengatakan korban meninggal dunia akibat bencana dunia yaitu longsor di Kasomalang, Subang yang menyebabkan dua orang menjadi korban. Sedangkan satu orang meninggal akibat tertimbun di Bandung Barat dan satu orang di Kabupaten Garut.
Pada awal tahun 2024, sejumlah peristiwa bencana terjadi di beberapa daerah seperti di gempa bumi di Kabupaten Sumedang yang menyebabkan ribuan rumah rusak. Kemudian longsor di Subang menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Sedangkan di Bandung Barat satu orang tewas karena tertimbun longsor. BMKG mengungkapkan periode Januari hingga Februari akan memasuki masa puncak musim hujan.(*/He)
LAMPUNG – Sejumlah petani penggarap lahan terbengkalai kawasan perkantoran Pemprov Lampung di Kota Baru, Kabupaten Lampung Selatan, mendatangi DPRD Lampung lagi pada Rabu (10/1/2024). Mereka menolak adanya sewa lahan yang pernah digarap sebelumnya oleh petani.
Kedatangan para petani penggarap lahan kota baru meminta DPRD Lampung meniadakan sewa lahan kepada petani yang berkisar Rp 300 ribu per meter, atau Rp 3 juta per hektare (ha).
Penetapan sewa lahan kepada petani penggarap tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Lampung Nomor G/293/VI.02/HK/2022 tentang Penetapan Sewa Tanah Kota Baru yang Belum Dipergunakan untuk Kepentingan Pembangunan Provinsi Lampung.
“Kami datang lagi ke sini (DPRD Lampung) karena tidak ada solusinya. Padahal, pembangunan Kota Baru saat ini terhenti total, tapi kami menggarap diambil sewa lahan,” kata Yono, perwakilan petani penggarap lahan Kota Baru Lampung, Rabu (10/1/2024).
Menurut dia, aksi petani penggarap sudah dilakukan sejak 2022 sampai 2024 ini, yang tuntutannya agar sewa ditiadakan, namun tidak ada realisasi dari Pemprov dan DPRD Lampung.
Dia mengatakan, petani sekitar lahan diizinkan menggarap lahan di sekitar pembangunan komplek Perkantoran Pemprov Lampung yang sudah mangkrak pada 2014.
Petani menanam palawija, seperti singkong, cabai, dan lainnya. Setelah berjalan, lanjut dia, petani diambil sewa, padahal pembangunan gedung kantor mangkrak.
Anton (34 tahun), petani penggarap lahan Kota Baru mengatakan, para petani penggarap ini memang dari dulunya sudah menggarap lahan di kawasan sebelum menjadi proyek lahan Kota Baru. “Sekarang pembangunan terhenti total, kami menanam lagi di tanah kami tapi dimintai sewa,” ujar Anton.
Menurut dia, petani menolak sewa lahan Kota Baru sebesar Rp 300 ribu per meter atau Rp 3 juta per ha. Bahkan, ujar dia, petani yang tidak membayar sewa lahan diancam dan diintimidasi agar membayar sewa oleh satgas yang dibentuk di sekitar lahan tersebut.
Anton, yang juga lulusan Universitas Teknokrat Indonesia, mengatakan, seharusnya Pemprov Lampung beruntung masih ada petani yang mau merawat lahan kosong terbengkalai dengan tanaman yang bermanfaat dan menguntungkan petani. “Coba kalau dibiarkan, bisa jadi hutan belantara di sekitar gedung kantor yang mangkrak,” katanya.
Belum ada tanggapan dari pemprov Lampung maupun DPRD Lampung dalam tuntutan warga penggarap lahan Kota Baru. Sebelumnya, Kabid Aset pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Lampung Mediandra pernah mengatakan, masyarakat harus ikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Istilah Alquran yang Diduga Berarti Kapur Barus Pewangi yang Hanya ada di Jawa dan China
Masyarakat yang belum bayar sewa tidak diperbolehkan menggarap lahan Kota Baru. “Masyarakat bisa menggarap lahan Kota Baru sepanjang belum dimanfaatkan oleh Pemprov Lampung. Akan tetapi masyarakat harus ikuti ketentuan yang berlaku,” kata dia.
Petani menggarap lahan Kota Baru berada di Desa Sindang Anom, Gedung Agung, Sinar Rezeki, Purwotani, Margodadi, Sidodadi Asri, Margorejo, Sumber Jaya dan Margo Mulyo. Lahan yang sudah disewa sekitar 230 ha, dan yang belum digarap sekitar 800 ha. Hasil sewa lahan masuk PAD Pemprov Lampung mencapai Rp 690 juta.(*/Ti)
BANDUNG – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menyebut bahwa hujan lebat menjadi penyebab tanah longsor di Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kabupaten Subang.
“Jadi itu karena hujan lebat yang airnya terus masuk ke dalam cekungan hingga akhirnya menyebabkan debris atau limpasan air dan longsor di lokasi itu,” kata Kepala Sub Koordinator Gerakan Tanah Wilayah Barat PVMBG Badan Geologi ESDM Sumaryono saat dikonsumsi di Bandung, Rabu (10/1/2024).
Dia menjelaskan, di waktu sebelum dan saat terjadinya longsor, curah hujan di wilayah tersebut tengah mengalami anomali yakni mencapai 200 mm yang biasanya hujan tersebut kumulatif dalam 15 sampai 20 hari yang kemudian masuk ke dalam cekungan itu.
“Info dari BMKG dalam dua hari mencapai 200 mm, itu hujan yang biasanya 200 mm itu dalam 15 – 20 hari, dan bayangkan diturunkan dalam dua hari,” katanya.
Dia juga menjelaskan, secara morfologi, daerah tersebut memang rawan longsor dan kerap kali terjadi longsor, sehingga bukan karena sebab lain seperti aktivitas perusahaan air minum di sana.
“Jadi secara morfologi kawasan ini memang rawan longsor yang juga telah terjadi sebelum ada aktivitas perusahaan,” ucapnya.
Sumaryono menjelaskan, di titik kejadian tersebut, sedikitnya telah terjadi kejadian longsor, dan lereng di lokasi tersebut yang terjal secara morfologi menunjukkan longsoran lama.
“Hanya yang kali ini lebih besar dan masih ada potensi longsor lagi. Di mana retakan juga masih ada di bagian atas lereng,” katanya.
Tanah longsor terjadi di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, pada Minggu lalu. Bencana alam itu menyebabkan setidaknya sembilan orang terluka dan dua orang meninggal karena tertimbun longsoran tanah dan 49 orang mengungsi.(antara)
SUKABUMI – Hujan deras disertai angin kencang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (9/1/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mengatakan, hal tersebut memicu terjadinya bencana tanah longsor dan angin puting beliung yang melanda sejumlah kecamatan.
“Tidak ada korban jiwa, hanya saja warga yang terdampak beberapa diantaranya harus mengungsi serta sejumlah fasilitas umum rusak,” kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Selasa (9/1/2024).
Adapun data yang dihimpun dari pihak BPBD setempat untuk bencana angin puting beliung merusak satu rumah di Kampung Batupayung, RT 015/005, Desa/Kecamatan Cimanggu. Sehingga penghuni rumah yang berjumlah enam jiwa tidak bisa menempati kembali rumahnya dan harus mengungsi ke rumah kerabatnya.
Selanjutnya tebing tanah di Kampung Caringinpojok, RT 10/03, Desa Caringinkulon, Kecamatan Caringin dengan panjang 20 meter, tinggi delapan meter dan lebar dua meter longsor sehingga menutupi saluran Irigasi Cigemol. Namun, sudah dilakukan perbaikan sementara agar lahan pertanian yang berada di Desa Caringinkulon tetap mendapatkan pasokan air.
Jembatan Cicalung II yang merupakan penghubung antara Desa Padabeunghar dengan Desa Sindangresmi di Kecamatan Jampangtengah dengan panjang delapan meter, lebar satu meter dan tinggi tiga meter terancam putus akibat tembok penahan tanah (TPT) longsor. Menurut Sandra, untuk bencana angin puting beliung sudah tertangani dan bantuan darurat telah diserahkan kepada penyintas bencana, sementara untuk longsor TPT Jembatan Cicalung II, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera dilakukan perbaikan.
Meskipun jembatan masih dapat digunakan tetapi diperlukan penangan segera karena jika terjadi hujan dan debit air meningkat TPT akan semakin terkikis dan memicu longsor susulan.(*/Yan)
SUBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyebutkan ratusan orang mengungsi akibat longsor di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang.
“Tim BPBD Jabar sudah berada di lokasi untuk melakukan evakuasi dan asesmen kebutuhan personel, peralatan dan logistik penanggulangan bencananya,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jabar Dani Ramdan di Subang, Senin (8/1/2024).
Ia mengaku terus berkoordinasi dengan BPBD Subang terkait dengan penanganan bencana tersebut. Longsor di Desa Pesanggrahan terjadi pada Ahad (7/1/2024) sore akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi.
Sesuai dengan laporan yang diterima, sekitar 300 orang mengungsi akibat bencana itu, sejumlah orang luka-luka, dan dua orang meninggal dunia. Ratusan warga terdampak bencana saat ini mengungsi ke tempat Majlis Ta’lim Bantar Panjang.
“Hingga saat ini asesmen dan pendataan masih terus dilakukan. Kita juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar penanganan bencana longsor ini berjalan optimal,” kata Dani.
Ia meminta masyarakat untuk waspada mengantisipasi bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Jabar dalam beberapa hari terakhir. Pada Senin ini, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi tanah longsor di Desa Pasanggrahan itu.
“Bagi warga terdampak bencana longsor yang sekarang mengungsi, bagi keluarga korban juga, kami turut prihatin atas musibah ini. Semoga tetap tabah dan diberi kesabaran,” kata Bey.
Ia menyampaikan melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana sebagai wujud kepedulian dan sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten Subang. Dalam kunjungannya ke lokasi bencana, ia didampingi Penjabat Bupati Subang, Kalak BPBD Jawa Barat, Kapolres Subang, dan Dandim 0605/Subang.
Mereka memberikan dukungan secara langsung kepada para pengungsi dan menyempatkan diri untuk menjenguk salah satu korban luka yang juga kehilangan istrinya akibat musibah tersebut. Kepada para pengungsi, Bey berpesan agar bersabar untuk tidak kembali ke rumah hingga kondisi dipastikan aman karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
“Mohon sabar untuk berdiam di pengungsian dulu, sampai kondisi aman karena saat ini cuaca cukup ekstrem,”katanya.(*/El)
LAMPUNG – Ratusan burung liar asal Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) gagal diselundupkan ke Pulau Jawa oleh petugas Satuan PJR Ditlantas Polda Lampung, Sabtu (6/1/2024) pagi. Burung-burung tersebut dibawa menggunakan bus penumpang tujuan Bekasi, Jawa Barat.
Keterangan yang diperoleh dari Polda Lampung, Sabtu (6/1/2024), sedikitnya 787 ekor burung liar asal Lahat akan dibawa ke Jawa menggunakan bus umum digagalkan petugas di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) KM 85 jalur B, Sabtu dini hari.
Petugas Satuan PJR Ditlantas Polda Lampung mendapatkan informasi dari masyarakat ada penyelundupan burung menggunakan bus.
Petugas Sat PJR Ditlantas Polda Lampung dipimpin Kepala Induk 02 Kota Baru Iptu Gobel mengerahkan petugas di JTTS ruas Terbanggi Besar-Bakauheni. Bus yang dicurigai tersebut berhasil diberhentikan petugas di KM 85 jalur B.
Setelah diperiksa bagasi bus, terdapat keranjang dan kardus berisi ratusan burung liar. Bus penumpang tersebut diketahui BG 7020 AE. Bus tersebut berangkat dari Kabupaten Lahat, Sumsel tujuan Bekasi, Jawa Barat,” kata Kepala Satuan PJR Ditlantas Polda Lampung Kompol Adri Bhirawasto dalam keterangan persnya, Sabtu (6/1/2024).
Petugas mendapati tumpukan boks keranjang dan kardus yang berjumlah puluhan buah. Di dalamnya terdapat ratusan ekor burung liar berbagai spesies tanpa dokumen resmi. Petugas mengamankan barang bukti berikut sopir dan awak bus di Pos Gerbang Tol Kota Baru.
Ratusan burung liar tersebut di antaranya berjenis poksai mantel, srigunting, prenjak, sikatan, cipoh, pleci, konin, siri-siri, pentet, gelatik batu, dan trucukan.
Terdapat juga burung liar yang dilindungi seperti takur warna-warni, cucak ijo sayap biru, cucak ijo besar, cucak Ijo Sumatra dan cucak ijo kecil.
Barang bukti keranjang dan kardus berisi ratusan burung liar, mobil, dan sopir bus diamankan di Ditkrimsus Polda Lampung untuk pemeriksaan dan pengembangan kasus lebih lanjut.
Flight (Protecting Indonesia’s Birds), NGO yang berkecimpung di dunia satwa jenis burung menyebutkan, dalam lima tahun enam bulan terakhir, petugas telah menyita barang bukti sebanyak 204.329 burung liar dari Sumatra di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Burung-burung tersebut akan diperdagangkan secara ilegal di kota-kota di Pulau Jawa.
Menurut Direktur Eksekutif Flight, Marison Guciano, sepanjang 5,5 tahun terakhir atau periode tahun 2018 sampai Agustus 2023, setidaknya ada 204.329 burung liar Sumatra telah disita di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Sedangkan di Pelabuhan Merak, Banten melalui 252 insiden penyitaan legal.
“Fakta itu menunjukkan bahwa angka perdagangan ilegal burung burung liar Sumatra ke Jawa sangat masif. Apa lagi fakta fakta yang muncul terkait dengan perdagangan ilegal burung liar Sumatra dalam 5,5 tahun terakhir?” kata Marison Guciano kepada awak media, beberapa waktu lalu.
Flight mendata, lebih dari 200 individu burung liar berhasil diselamatkan dari upaya transaksi ilegal di wilayah Lampung, dalam lima tahun terakhir. Provinsi Lampung menjadi daerah transit transaksi ilegal hewan dilindungi maupun tidak dilindungi, sebelum diselundupkan ke Jawa.
“Lampung sendiri merupakan tempat perlintasan bagi penyelundupan burung liar Sumatra ke Jawa, dimana Pelabuhan Bakauheni menjadi pintu keluar utama,” kata Marison.(*/Tian)
YOGYAKARTA – Kepala Polisi RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan pembangunan sumur bor Polri Presisi di wilayah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ia berharap sumur tersebut bermanfaat untuk seluruh masyarakat yang membutuhkan air bersih di wilayah itu.
“Tentunya kita harapkan bermanfaat untuk masyarakat. Mudah-mudahan kurang lebih 6.000 masyarakat bisa terjangkau,” kata Sigit dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/1).
Sigit mengatakan Polri membangun 10 titik sumur bor pada delapan kecamatan di Gunungkidul. Pembangunan itu akan bisa memberikan manfaat bagi 6.647 orang yang terdampak krisis air.
Hal itu lantaran selama ini masyarakat yang ada di kecamatan tersebut masih kekurangan air bersih. Setelah pembangunan ini pun masih ada beberapa titik yang sulit mendapatkan sumber air bersih.
Kendalanya adalah karena sulit mencari titik air dengan penggunaan teknologi hingga proses pengeboran yang harus hati-hati.
Meski begitu, ia menekankan bahwa sumur bor yang memerlukan penanganan khusus, nantinya akan tetap bisa menghasilkan air bersih bagi masyarakat.
“Sehingga tentunya tidak bisa buru-buru. Namun demikian kita dapat laporan Insya Allah akan menghasilkan air,” jelas Sigit.
Selain pembangunan sumur bor, Sigit juga meninjau pelaksanaan bakti kesehatan dan penyerahan bantuan sosial kepada masyarakat. Sembari menyapa, ia pun menerima keluhan beberapa masyarakat yang memang membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Tentunya kita laksanakan bakti kesehatan dan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Dan mudah-mudahan ini bisa ada manfaat untuk masyarakat yang mungkin ada keluhan pusing, ingin periksa dalam. Dan ada juga yang mungkin ingin mengganti kacamata. Kemudian ibu-ibu yang ingin merawat anak-anaknya yang mengikuti program stunting untuk mengatasi stunting.
Saya minta Pak Kapolda programnya terus dilanjutkan dan mudah-mudahan bermanfaat untuk masyarakat,”tandasnya.(*/D To)
SOREANG – PT Kereta Api Indonesia memastikan jalur kereta api (KA) di lokasi kecelakaan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka yang terputus, sudah dapat dilalui pascakecelakaan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya pada Jumat (5/1).
Manajer Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanepi mengatakan jalur tersebut saat ini telah dinyatakan aman untuk dilalui, setelah evakuasi lokomotif serta perbaikan jalur yang selesai dilakukan pada Sabtu dini hari.
“Sudah bisa normal kembali, semua KA baik itu KA lokal maupun KA jarak jauh untuk keberangkatan dari Bandung maupun dari Kiaracondong,” kata Ayep di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Ayep mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus membatasi kecepatan kepada kereta api yang lewat pada jalur tersebut dengan kecepatan maksimal 20 kilometer per jam.
“Selanjutnya barusan juga lewat KA pertama KA Cikurai relasi Garut-Pasar Senen pukul 08.56 WIB dengan puncak kecepatan 20 kilometer per jam, alhamdulilah bisa aman dilalui,” kata dia.
PT KAI akan berusaha secepatnya memulihkan jalur agar perjalanan KA dapat kembali normal. Ayep menambahkan, meski jalur tersebut sudah bisa dilalui, masih terdapat sejumlah KA yang terdampak perjalanannya akibat pola operasi yang diubah oleh PT KAI imbas dari kecelakaan ini.
“Kereta-kereta dari timur saat ini masih melakukan pola operasi memutar karena saat ini berada di wilayah Cirebon maupun wilayah Cikampek, tinggal menunggu kedatangan ke Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong,” katanya.
PT KAI, menurut dia, sudah memberikan kompensasi kepada para penumpang dengan mengembalikan bea tiket sebesar 100 persen di luar bea pesan apabila penumpang bermaksud membatalkan perjalanannya.
Sebelumnya, KA Turangga tujuan Surabaya-Bandung mengalami tabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (5/1) sekitar pukul 06.03 WIB.
Akibat kejadian ini, dilaporkan bahwa korban meninggal yang sudah teridentifikasi sejumlah empat orang dan jumlah korban luka sebanyak 37 orang serta tidak ada korban jiwa dari pihak penumpang.
Korban meninggal terdiri dari satu orang Masinis, satu orang Asisten Masinis, satu orang Petugas Keamanan Dalam Stasiun Cimekar, serta satu orang Prama KA Turangga.(antara)
PARIAMAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat, mengimbau warga di daerah itu untuk menggunakan masker di luar ruangan guna menghindari dampak erupsi Gunung Marapi yang terus terjadi sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan.
“Kami telah mengeluarkan imbauan lebih dari satu pekan yang lalu agar warga mengurangi aktivitas di luar ruangan dan ketika keluar ruangan diminta menggunakan masker,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah di Pariaman, Jumat (5/1/2024).
Ia mengatakan sebelum imbauan dikeluarkan sudah ada warga yang menggunakan masker saat berkendara yang hal itu menurutnya karena adanya kesadaran dari warga di daerah itu yang merasakan adanya debu erupsi Gunung Marapi.
Pemkot Pariaman, kata dia, juga mengurangi kegiatan di luar ruangan guna mengurangi dampak erupsi pada kesehatan. Kegiatan di luar ruangan akan dilaksanakan jika sebelumnya daerah itu diguyur hujan.
Ia menyampaikan akhir-akhir ini warga Pariaman memang banyak mengalami batuk dan demam, namun pihaknya tidak dapat memastikan hal itu murni disebabkan oleh erupsi Gunung Marapi karena bersamaan dengan terjadinya perubahan cuaca.
“Kami tidak bisa memastikan penyebab batuk yang dialami warga saat ini karena debu erupsi atau tidak, sebab cuaca sekarang juga tidak menentu,” katanya.
Pihaknya berharap warga di daerah itu mengikuti imbauan yang dikeluarkan pemerintah setempat agar bencana yang terjadi tidak berdampak pada kesehatan.
Dari pantauan pagi ini, sejumlah kendaraan dan peralatan lainnya yang berada di luar ruangan menempel debu vulkanik akibat dampak erupsi Gunung Marapi.
Selain itu Bandara Internasional Minangkabau di Kabupaten Padang Pariaman kembali ditutup sekitar pukul 10.45 WIB akibat debu vulkanik erupsi Gunung Marapi sampai ke kawasan bandara.
Gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu erupsi sejak Ahad, 3 Desember 2023 silam dengan menimbulkan korban jiwa sebanyak 24 orang.(*/Wid)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro