SERANG – Guru tidak akan pernah tergantikan oleh apa pun, alasanya guru itu ruang kerjanya alam pikiran dan hati nurani manusia. Sudah jelas hati dan pikiran tidak bisa digantikan oleh apa pun. Dengan situasi saat ini yakni di era revolusi industri 4.0 tersebut, guru harus mengubah pola pembelajarannya dalam penyampaian materi.
Angota Tim Pengembangan Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan (Kemendikbud) Zulfikri Anas mengatakan, yang perlu dilakkan guru, yakni lebih mendorong anak untuk berpikir lebih strategis, sehingga dapat memahami persoalan-persoalan yang dihadapinya.
Serta memotivasi anak untuk menemukan potensi diri, karena setiap manusia itu memilki keunikan.
Selain itu, lanjut Anas, dalam proses pembejalaran menggunakan media digital silakan saja, tapi jika di dalam kelas menggunakan telefon genggam untuk kepentingan diri sendiri itu tidak boleh.
“Guru harus menempatkan posisinya di dalam kelas, jangan sampai berada di dalam kelas tapi malah sibuk dengan telefon genggamnya itu yang tidak boleh. Kalau sebagai media pembelajaran silakan,” ujarnya kepada wartawan .
Anas mengingatkan, Banten itu terkenal dengan pendidikannya yang menggabungkan ilmu dan agama. Ke depan guru-guru di Banten bisa lebih mengutamakan kearifan lokalnya yakni agamanya kuat, ilmunya kuat, kemaslahatanya kuat.
“Sehingga memunculkan generasi-generasi Banten yang agamis,” katanya.(*/Dul)
NGAMPRAH – Beberapa sekolah di Kabupaten Bandung Barat masih menumpang di area kantor desa, sehingga menimbulkan kesan negatif. Oleh karena itu, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna berencana menggabungkan sekolah yang ada di lingkungan kantor desa dengan sekolah lain.
“Adanya dua lembaga di satu lokasi memberikan kesan gaduh dan tak ada kenyamanan, sehingga satu dengan yang lainnya bisa merasa terganggu,” kata Umbara.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan infrastruktur sekolah dasar, dia pun berencana untuk memisahkan area sekolah dengan kantor desa. Sekolah yang dipisahkan itu selanjutnya bakal digabung dengan sekolah lain yang lokasinya tidak cukup jauh.
“Masih ada beberapa sekolah yang satu lokasi dengan kantor desa, seperti di Ngamprah ada dua sekolah yakni di Desa Cilame dan Desa Cimanggu. Sekolah yang seperti itu ke depan harus dipisahkan,” katanya.
Menurut dia, rencana peningkatan mutu dan kualitas sekolah di Ngamprah menjadi prioritas pemerintah daerah. Ini karena, Kecamatan Ngamprah yang jadi ibukota Bandung Barat menjadi pilot project untuk penanganan masalah pendidikan.
Dengan menggabungkan sekolah-sekolah yang lokasinya relatif berdekatan, maka proses belajar siswa diharapkan bisa lebih nyaman. Dikhawatirkan, siswa yang bersekolah di lingkungan kantor desa terganggu oleh aktivitas warga yang ke kantor desa.
Selanjutnya, terang Umbara, Dinas Pendidikan akan membahas keberadaan sekolah-sekolah yang berada satu lokasi dengan balai desa. Pilihan untuk merger sekolah atau pindah mencari tempat baru kemudian ditindaklanjuti dalam rencana kerja pembangunan daerah (RKPD).
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Cilame Asel Jabar mengatakan bahwa sudah cukup lama bangunan SD Cilame dan Kantor Desa Cilame berada di satu kompleks. Wacana pemisahan SD pun sudah mengemuka sejak lama, tapi sampai sekadang masih belum terealisasi.
Kondisi tersebut, diakuinya, membuat aktivitas di sekolah maupun di desa seringkali terganggu, terutama sewaktu sedang ada kegiatan. “Rencananya nanti sekolah yang dipindah, desa tetep di sini. Lahannya sudah ada, tidak jauh dari sini (kantor desa). Jadi, biar belajar siswa juga nyaman,” katanya.(*/Hend)
JAKARTA – Dokter Spesialis Endokrinologi RSCM, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD-KEMD mengatakan, setidaknya setengah dari 20 juta orang Indonesia dengan diabetes melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.
Untuk mencegah risiko hipoglikemia pada penyandang diabetes yang besar tersebut, berikut beberapa faktor risiko yang harus diperhatikan, seperti yang dikutip dari siaran pers, Jakarta, Selasa, (30/04/2019).
1. Kompleksitas
Diabetes, yaitu riwayat hipoglikemia pada pasien;
2. Multi morbiditas, yaitu riwayat penyakit lain yang dapat berdampak pada penanganan;
3. Farmakoterapi, yaitu obat-obatan yang pernah diminum sebelumnya;
4. Profil pasien meliputi gaya hidup dan sosiol ekonomi
5. Sistem kesehatan terkait kebijakan publik, penanganan kesehatan, dan sebaran informasi.
“Dengan mengacu pada faktor-faktor risiko tersebut, dokter dapat memberikan anjuran pada pasien dalam mengelola penyakit diabetes selama bulan Ramadhan,” kata Tri Juli Edi Tarigan, di acara MDS Inventing For Life.(*/Indr)
JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun ini memfokuskan pada dua program, yakni memperkuat implementasi pendidikan karakter, dan peningkatan kapasitas keterampilan siswa.
Pembangunan karakter akan diterapkan sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sedangkan peningkatan keterampilan siswa diimplementasikan melalui penguatan sistem pendidikan vokasi.
Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, dua program tersebut sejalan dengan program pemerintah yang mulai mengalihkan fokus pembangunan dari infrastruktur ke bidang sumber daya manusia. Menurut dia, semua perangkat hukum untuk mengimplementasikan dua program tersebut pun sudah diperbaiki.
“Payung hukum penguatan pendidikan karakter ada Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang PPK. Untuk vokasi ini juga sudah ada payung hukumnya, yaitu Inpres Nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK. Untuk ke depan, bukan hanya SMK yang akan kami beri bekal, tetapi juga SMA dan lembaga kursus yang berada di bawah Ditjen PAUD Dikmas,” kata Muhadjir usai membuka peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat 26 April 2019.
Ia mengatakan, implementasi dua program bidang pendidikan tersebut akan berjalan lancar jika bersinergi dengan pemerintah daerah. Menurut dia, dalam dua tahun terakhir, sinergi antara program pusat dan daerah terus membaik. Hal tersebut di antaranya terlihat dari tingginya serapan anggaran pendidikan yang ditransfer ke daerah.
“Alhamdulilah hasilnya kan sudah bagus. Pendidikan menjadi urusan pemerintahan konkuren yang sebagian besar anggarannya sudah ada di provinsi dan kabupaten/kota. Begitu juga beban tanggung jawabnya sudah harus dibagi antara pusat dan daerah. Tugas dari pusat agar memastikan bagaimana anggaran dan berbagai macam kegiatan yang sudah diatur betul-betul dilaksanakan di daerah,” katanya.
Sektretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi menambahkan, kesesuaian kualifikasi lulusan SMK menjadi salah satu fokus penguatan dalam bidang pendidikan vokasi. Pasalnya, saat ini, kompetensi dan kualifikasi lulusan SMK masih menjadi kendala dalam penyerapan tenaga kerja.
“Tenaga kerja di Indonesia 50% persen masih diisi oleh lulusan SMP ke bawah, kemudian sekitar 30% diisi lulusan sekolah menengah, sedangkan yang lulusan sarjana masih sekitar 10%. Jadi tenaga kerja kita sebagian besar masih diisi oleh lulusan SMP ke bawah. Ini tidak menguntungkan kalau kita tidak segera meningkatkan tingkat kualifikasi pendidikan angkatan kerja kita,” kata Didik
Ia menuturkan, satuan pendidikan SMK harus dapat menyeleksi jurusan yang sesuai dengan tuntutan dunia usaha. Dengan demikian, SMK akan semakin mendapat tempat di dunia pendidikan nasional.
“Persoalan sekarang ada di kualitas, tuntutan dan dunia yang semakin mengglobal menuntut pendidikan kita harus selalu ditingkatkan. Kita perlu menyiapkan anak-anak Indonesia untuk bisa berkompetisi dengan sehat, berkualitas tinggi sehingga mereka bisa mengisi pembangunan di Indonesia. Dan pembangunan di Indonesia tidak diisi oleh orang lain tetapi diisi oleh orang Indonesia sendiri,” ungkapnya.(*/Nia)
KINTAMANI – Migrain adalah salah satu penyakit yang banyak dirasakan orang. Mengatasi masalah tersebut ternyata sangat mudah, cukup dengan pijatan.
Pelatih, I Wayan Sukeria, mencontohkan akupresur untuk migrain yaitu dengan menekan 2 pelipis dengan 2, 3, atau 4 jari sebanyak 30 kali atau dengan memutarnya. Kemudian menekan titik pada bagian belakang kepala, di atas batas rambut bagian belakang dengan menggunakan ibu jari.
“Lokasi lainnya terletak di punggung tangan pada tonjolan tertinggi ketika ibu jari dan telunjuk dirapatkan,” kata Wayan di Kintamani, Bali, Kamis, (25/04/2019).
Masih menurutnya, lokasi lainnya terletak di punggung kaki pada cekungan antara pertemuan tulang telapak kaki ibu jari dan jari kedua kaki.
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesehatan Tradisional, Dinkes Bali berbagi memang mengembangkan dan memberikan pelatihan tersebut untuk metode kesehatan tradisional.
Metode kesehatan tradisional terbilang mudah, dapat dilakukan secara mandiri tanpa biaya tinggi.
“Setidaknya, bisa melakukan sendiri tanpa harus minta bantuan orang lain. Jika sudah terbiasa, bisa bermanfaat juga untuk keluarga,” tambahnya.(*/Dhan)
BALI – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila F Moeloek menyayangkan ketika para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), bekerja hingga 24 jam.
Hal ini yang banyak mengakibatkan para anggota KPPS banyak yang mengalami sakit hingga meninggal dunia.
“Saya kira memang ini seharusnya diperhatikan tidak mungkin kita itu bekerja 24 jam, kita itu bisa shifting di sini ini yang barangkali belum, tidak dipersiapkan dengan baik,” kata Menkes saat ditemui usai kunjungan ke pabrik Rapid Test Kimia Farma di Denpasar, Bali,(23/04/2019).
Masih menurutnya, secara medis petugas KPPS bisa disebabkan karena kelelahan. Misalnya, salah satu anggota KPPS mengidap hipertensi, dan lupa mengkonsumsi obat karena bekerja hingga 24 jam. Hal ini mengakibatkan penyakit tersebut kembali timbul.
“Terus terang kalau saya 24 jam mungkin saya hipertensi obatnya tidak saya bawa tentu setelah beberapa jam kemudian keadaan begitu capek, lelah, stres dan sebagainya mereka tidur juga tidak disediakan tempat tidur. Tidak ada tempat, bisa tensinya naik dan akhirnya terjadi serangan,” tambahnya.
Menurut KPU, jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia pada saat proses rekapitulasi hasilPemilu 2019 kembali bertambah tercatat sebanyak 119 orang meninggal dunia.
Saat ini Ada sekitar 119 meninggal dunia, 548 sakit, tersebar di 25 provinsi. Hingga kini, total petugas KPPS yang meninggal dan sakit terdapat sekitar 667 orang.(*/Gio)
BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar memperketat sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019. Langkah tersebut untuk mengantisipasi kecurangan, khususnya syarat administrasi.
Kadisdik Jabar Dewi Sartika mengaku sudah berkomitmen dengan SMA di Jabar tidak melakukan praktik kecurangan dalam pelaksanaan PPDB tahun ini. Pihak sekolah harus lebih teliti dalam syarat-syarat PPDB.
“Sertifikasi misal, mereka yang mengikuti jalur prestasi yang non-akademik ini kita melakukan uji kompetensi lagi. Misalnya dia Hafiz Alquran ini di tes kembali, basket juga,” kata Dewi kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (23/4/2019).
Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi kecurangan dalam sistem zonasi. Pihaknya menggandeng Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk melakukan verifikasi di lapangan.
“Disdukcapil ini melihat ada satu dan beberapa yang alamat di Bandung KK-nya (kartu keluarganya) sampai bertumpuk di sana, maka besok akan mulai ke lapangan,” jelas dia.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan lebih memperketat persyaratan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Nantinya ada yang melakukan pengecekan di lapangan mengenai kebenaran status keluarga siswa tersebut.
“SKTM juga menjadi perhatian kita setiap tahunnya,” ucap dia.
Sebelumnya, PPDB tahun ini mengacu Permendikbud No 51 tahun 2018. PPDB harus menerapkan 90 persen zonasi, 5 persen prestasi dan 5 persen perpindahan.
“Ada 774 ribu lulusan SMP yang akan mengikuti PPDB. Tapi kuota kita 34 persen (SMA negeri), sisanya ke swasta,” ujar Dewi.(*/Hend)
BOGOR – Ujian Nasional Berbasis Komputerisasi (UNBK) tingkat SMP dimulai hari ini, Senin (22/04). Kadis Pendidikan Kota Bogor Fachrudin berharap semua siswa mendapat nilai bagus.
Nantinya ada empat mata pelajaran yang akan diujikan, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA/IPS.
Kepal Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fachrudin mengungkapkan ada 14.735 siswa/siswi yang mengikuti ujian nasional berbasis komputerisasi (UNBK).
“Ada tiga shit, shif pertama dimulia dari jam 7.30-9.30, shift kedua kedua 10.30-12.30, dan yang terkahir 13.30-15.30,” katanya kepada Pojokbogor.com.
Fachrudin mengharapakan dalam UNBK tahun ini para siswa-siswi bisa mendapatkan nilai yang bagus.
Tak hanya itu, Fachrudin mengharapkan juga agar para siswa-siswi agar mempersiapkan diri untuk melanjutkan sekolah yg lebih tinggi. Jangan ada yg tidak melanjutkan sekolah
“Untuk semua siswa selamat mengikuti UNBK, semoga belajarnya bagus dan nilainya juga bagus,”tandasnya.(*/DP Alam)
PALEMBANG – Jemaah haji yang sehat dan bugar akan lebih mudah menjalankan rukun dan wajib haji.
Kondisi tersebut bisa diperoleh setiap jemaah haji apabila telah menjaga kesehatannya jauh hari sebelum keberangkatan ke tanah suci. Pesan ini yang selalu disampaikan pemerintah kepada jemaah haji Indonesia.
Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan menggelar pengukuran kebugaran dan pembinaan kesehatan kepada 200 jemaah haji asal Palembang di Kambang Iwak Family Park Kota Palembang, Sumatera Selatan, seperti yang dikutip dari siaran pers,(20/04/2019).
Dalam kegiatan ini, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusup Singka, M.Sc, menyampaikan bahwa ibadah haji tidak bisa dipisahkan dengan kesehatan sebab ibadah haji adalah ibadah fisik.
Untuk itu, dirinya meminta jemaah haji yang mempunyai masalah dengan kesehatan atau keterbatasan harus berkonsultasi dengan petugas, sehingga ada hal-hal yang harus dilakukan dan yang tidak dilakukan oleh jemaah haji.
“Pembinaan kesehatan dilaksanakan untuk memperkuat kondisi kesehatan jemaah haji pasca pemeriksaan kesehatan dan pengukuran kebugaran,” terang Eka.
Kegiatan tersebut dilaksanakan mengingat penyelenggaraan ibadah haji tidak lepas dari upaya pembinaan dan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh jemaah haji yang dilakukan melalui beberapa tahapan.
Mulai sejak mendaftarkan diri berhaji hingga menjelang masa keberangkatan.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr. Letizia Sanif, M.Kes, menyampaikan kegiatan pembinaan kesehatan dan pengukuran kebugaran perlu terus dilakukan agar status kesehatan jemaah haji dapat dijaga dan ditingkatkan.
Ia juga mengingatkan agar obat yang biasa dikonsumsi oleh jemaah haji, dipersilakan dibawa sesuai dengan kebutuhan selama menjalankan ibadah haji.
Pelaksanaan pembinaan kesehatan ini sesuai dengan ketentuan dalam Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istitaah Kesehatan Jemaah Haji.
Dalam permenkes tersebut diatur bagaimana pola pembinaan kesehatan kepada jemaah haji.
“Semua jemaah haji wajib diperiksa kesehatannya. Setelah diperiksa maka akan dilakukan pembinaan oleh petugas kesehatan,” kata Eka.
Salah satu pola pembinaan kesehatan adalah dengan melakukan penyuluhan kesehatan, latihan kebugaran dan pemeriksaan darah, termasuk pemeriksaan atau tes cepat kejiwaan bagi jemaah haji.
“Semuanya dijadikan satu paket kegiatan pembinaan kesehatan jemaah haji,” tambahnya.(*/Gint)
DEPOK – Sekitar 27.320 siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, swasta dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) se Kota Depok siap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mulai tanggal 22, 23 dan 24 April 2019.
“Jumlah total 27.320 siswa terdiri dari 26 SMP Negeri dan 185 SMP swasta sebanyak 21.543 siswa dan 5.777siswa berasal dari 73 MTs, ” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok M. Thamrin, Minggu (21/4).
Mata pelajaran yang akan di uji yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Ada beberapa sekolah yang terpaksa harus menumpang ke sekolah lain karena sarana dan prasarana komputer belum mencukupi, ” ujarnya.
Kesiapan juga dilakukan untuk Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) tingkat sekolah dasar (SD) yang mencapai sekitar 28.108 orang siswa dari jumlah SD Negeri 262 unit dan 165 SD Swasta.
“Termasuk sekitar 6.040 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang mencapai 139 unit sekolah MI di Kota Depok, ” imbuh M. Thamrin yang berharap kegiatan dapat berjalan lancar tanpa hambatan karena pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak PLN untuk mengantisipasi terjadinya padamnya aliran listrik saat pelaksanaan UNBK dan UNBS. (*/Indr)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro