SERANG - Guru tidak akan pernah tergantikan oleh apa pun, alasanya guru itu ruang kerjanya alam pikiran dan hati nurani manusia. Sudah jelas hati dan pikiran tidak bisa digantikan oleh apa pun. Dengan situasi saat ini yakni di era revolusi industri 4.0 tersebut, guru harus mengubah pola pembelajarannya dalam penyampaian materi.
Angota Tim Pengembangan Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan (Kemendikbud) Zulfikri Anas mengatakan, yang perlu dilakkan guru, yakni lebih mendorong anak untuk berpikir lebih strategis, sehingga dapat memahami persoalan-persoalan yang dihadapinya.
Serta memotivasi anak untuk menemukan potensi diri, karena setiap manusia itu memilki keunikan.
Selain itu, lanjut Anas, dalam proses pembejalaran menggunakan media digital silakan saja, tapi jika di dalam kelas menggunakan telefon genggam untuk kepentingan diri sendiri itu tidak boleh.
“Guru harus menempatkan posisinya di dalam kelas, jangan sampai berada di dalam kelas tapi malah sibuk dengan telefon genggamnya itu yang tidak boleh. Kalau sebagai media pembelajaran silakan,” ujarnya kepada wartawan .
Anas mengingatkan, Banten itu terkenal dengan pendidikannya yang menggabungkan ilmu dan agama. Ke depan guru-guru di Banten bisa lebih mengutamakan kearifan lokalnya yakni agamanya kuat, ilmunya kuat, kemaslahatanya kuat.
“Sehingga memunculkan generasi-generasi Banten yang agamis,” katanya.(*/Dul)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro