BANDUNG – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank BJB yang digelar di Bandung, Selasa (11 Desember 2018) memutuskan penggantian direksi, dalam hal ini Ahmad Irfan dicopot dari posisinya sebagai direktur utama untuk diganti dengan pejabat baru.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai wakil pemegang saham mengatakan sejauh ini Bank Jabar sudah bagus, namun dia ingin lebih memberi tantangan, terutama untuk memperbesar porsi kredit mikro (UMKM).
Oleh karena itu, kami membutuhkan sosok baru yang bisa menjawab tantangan ini. Maka keputusannya adalah memberhentikan Direktur Utama,” katanya.
Meski dicopot, lanjut Kamil, Ahmad Irfan masih boleh ikut seleksi lagi, yakni mengikuti fit and proper test untuk membuktikan diri. RIdwan Kamil membantah bahwa ada alasan lain sehingga Ahmad Irfan dicopot.
“Ini tantangan baru, kami butuh orientasi baru. Direksi sekarang kami persilakan ikut test lagi, jadi bukan alasan-alasan lain,” ujarnya.
Emil melanjutkan, sosok Dirut baru nanti akan mengikuti tahap seleksi yang dilakukan oleh tim yang dibentuk. Bila tidak ada halangan hasil fit and proper ini akan diumumkan pada saat RUPS tahunan di Maret 2019 mendatang.
“Intinya fit and proper ini Maret saat RUPS (diumumkan). Sekarang kita masih nunggu dulu aprove OJK dulu menganggar RUPLB ini sesuai prosedur,” katanya.
Selain itu, tambah dia, karena OJK melarang adanya kekosongan jabatan di jajaran direksi bank, maka dalam beberapa bulan ke depan akan ada ada jajaran direksi yang merangkap jabatan.
“Direktur Kepatutan akan merangkap menjadi Dirut terus Direktur Komersil merangkap Direktur Retail sehingga sampai Maret tidak ada kekosongan jabatan,” ucapnya.
Menurut Ridwan Kamil, pelepasan saham pemerintah provinsi Banten di Bank BJB, juga menjadi bagian dari agenda RUPSLB. Saham tersebut di Bank BJB yang akan diambil oleh Pemprov Jawa Barat. Pemprov Banten memiliki kurang dari 5% saham Bank BJB.
“Agenda dua adalah Pemprov Banten akan melepas sahamnya dan mengusulkan namanya tidak ada lagi Banten (dalam nama Bank BJB). Jadi tidak ada lagi Bank Jabar Banten. Kalaupun iya, saya minta namanya tetap BJB saja, Bank Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil.
Sejauh ini Pemprov Banten kini sudah punya bank daerah sendiri yang diberi nama Bank Banten. Ini merupakan lanjutan aksi para 2016, perusahaan investasi milik Pemprov Banten bernama Banten Global Development mengakuisisi Bank Pundi dari Recapital Advisor. Kemudian jadi Bank Banten. (*/Hend)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro