PURWAKARTA - Sejumlah oknum mengatasnamakan PLN mulai mendatangi warga Purwakarta. Modusnya adalah dengan mengganti jaringan dan KWH dari para pelanggan listrik yang tersebar di seluruh wilayah Purwakarta. Terutama di wilayah padat penduduk seperti wilayah Plered, Darangdan, dan Tegalwaru.
Selain mengganti jaringan, modus dengan mengganti ID dari pelanggan menjadi metode oknum-oknum tersebut mengeruk keuntungan. Baru setelah itu oknum tersebut meminta sejumlah uang bagi para pelanggan dengan jumlah yang lumayan besar.
Jamal Mu'min (20), warga Desa Citalang, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta adalah salah satu korbannya. Jamal mengaku telah tertipu oleh petugas PLN yang mendatanginya dengan modus mengganti KWH. Diketahui Jamal sehari-hari bekerja di sebuah pom bensin di Purwakarta.
"Waktu itu ada seorang pria berusia 50 tahunan yang menggunakan motor. Lalu pria itu datang ke pom bensin tempat saya bekerja mengaku dari PLN. Tanpa curiga saya pun mempersilakan petugas tersebut mengecek instalasi listrik," kata Jamal .( 2, 12, 2018).
Lalu lanjut Jamal orang yang mengaku petugas tersebut meminta biaya kepada Jamal sebesar Rp 400 ribu. Uang tersebut katanya digunakan untuk biaya penggantian ID instalasi listrik di pom tersebut.
"Setelah itu saya pun langsung membayar pada orang tersebut. Bahkan diberi kwitansi yang tertulis sejumlah uang yang telah dibayarkan oleh kami," ucapnya.
Namun setelah Jamal bertanya pada rekan sejawatnya, dia mengaku bahwa ternyata kata rekannya dia telah tertipu. Karena selama ini PLN tidak akan meminta biaya jika akan ada penggantian ID. "Yah mau gimana lagi sudah nasibnya tertipu," ungkapnya.
Berdasarkan penelusuran di lapangan, modus seperti ini juga pernah terjadi di Kecamatan Darangdan. Tetapi modusnya bukanlah penggantian ID melainkan pemeriksaan KWH listrik.
Supervisor Rayon PLN Plered, Kadi Purnama pun menyatakan tidak mungkin PLN memungut biaya seperti itu. Sehingga Kadi pun mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap modus yang mengaku sebagai petugas PLN tersebut. "Setiap petugas kami dilengkapi pakaian khusus serta tanda pengenal resmi berikut dengan surat tugas," ujarnya.
Kadi juga menjelaskan PLN pun selalu melakukan sosialisasi dan edukasi tentang prosedural petugas PLN resmi. Sehingga dengan demikian masyarakat pun diharapkan bisa terhindar atas penipuan tersebut.
"Kami sering sosialisasikan jika PLN tidak pernah menjual material. Masyarakat harus waspada, dan diminta segera melaporkan baik ke pihak berwajib maupun langsung ke PLN ketika ada kejanggalan," tandasnya.(*Yan)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro