BOGOR - Dinas Pendidikan selalu menjadi sorotan oleh publik dari persoalan penerimaan siswa baru yang harus nyogok baru bisa diterima sampai dugaan korupsi yang terus merebak juga bagi - bagi proyek .
Sejumlah proyek bantuan Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2014 bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor diduga diselewengkan. Proyek-proyek tersebut diantaranya pengadaan alat peraga IPS tingkat SMP, pengadaan peralatan laboratorium IPA tingkat SMA dan pengadaan pembelajaran IPA berbasis TIK untuk SMA.
Modus yang dilakukan adalah dengan me-mark up harga barang yang disediakan selain itu barang yang telah ditentukan tidak dibeli dengan spesifikasi teknis yang ditentukan.
Salah satunya adalah proyek pengadaan alat peraga IPS untuk SMP senilai Rp1,98 miliar berupa peta digital, globe dan sensor pena, plus charge.
Alat peraga IPS tersebut telah disalurkan ke 77 SMP di Kabupaten Bogor baik swasta maupun negeri dengan harga berkisar Rp23-24 juta.
Berdasarkan penelusuran di sejumlah sekolah penerima alat peraga IPS tersebut di SMP Global Insan School dan SMP Busro Al Karim mengaku telah menerima paket alat peraga tersebut.
Namun mereka tidak mengetahui jika alat peraga seperti itu harganya mencapai Rp23 juta. "Ya kalau harganya seperti itu tentunya sangat mahal. Harganya dipasaran paling mahal belasan juta rupiah," kata salah satu guru di SMP Busro Al Karim yang enggan disebutkan identitasnya kepada wartawan.
Hal yang sama juga diungkapkan guru di SMP Global Insan School. "Kita tidak bisa berkomentar banyak pak karena hanya menerima. Apalagi ini sekolah swasta tapi menurut saya kalau harganya mencapai Rp23 juta tentunya jumlahnya kemahalan," jelas guru tersebut .
Begitu juga ketika dicek ke sejumlah agen penyedia alat peraga berupa peta digital dan globe. mereka juga menyatakan hal yang sama.
"Kalau untuk peta digital ditambah globe tentunya harganya tidak semahal itu, " kata Ahmad pemilik agen penyedia alat peraga yang berdomisili di Jakarta.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Dace Supriyadi ketika di-SMS maupun ditelepon lewat ponselnya oleh wartawan terkait hal tersebut tidak membalas dan menjawab.
Seorang tokoh masyarakat yang tak mau disebutkan namanya meminta pihak yang berwenang agar persoalan tersebut bisa diselidiki karena ada unsur korupsinya dan diambil tindakan hukum .(*Dung)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro