JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan tak akan memfasilitasi sosialisasi visi-misi jelang debat perdana Pilpres 2019 yang semula dijadwalkan 9 Januari. Sikap ini dipertanyakan, karena masyarakat akan membuat masyarakat tidak mengetahui program Capres/cawapres.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyesalkan sikap KPU yang membatalkan menggelar paparan visi dan misi Capres/cawapres. “Seharusnya KPU tetap menggelar paparan visi dan misi calon presiden sebelum debat paslon diselenggarakan,” kata Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said, Sabtu (5/1/2018).
Keputusan KPU ini diambil lantaran pihak Jokowi-Ma’ruf bersikeras agar paparan ini hanya disampaikan timses bukan oleh pasangan calon (paslon). Sementara, dari BPN Prabowo-Sandi menghendaki agar visi dan misi dapat disampaikan langsung oleh paslon maupun timses.
“Tentunya masyarakat berhak mendapat informasi langsung dari paslon. Bagaimana cara paslon mengentaskan segala masalah yang terjadi di bangsa ini perlu disampaikan. Dan sejauh mana paslon memahami masalah bangsa juga perlu diketahui masyarakat,” katanya.
Sedangkan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ahmad Mubarok di Jakarta, Sabtu (5/1) mengatakan, penghapusan visi dan misi jelang debat capres/cawapres semakin menambah kecurigaan masyarakat terhadap KPU.
“Ini bagaimana masyarakat bisa mengetahui program masing-masing pasangan capres/cawapres jika pemaparannya tidak ada. Sebab itu, penghapusan pemaparan capres/cawapres menambah kecurigaan masyarakat terhadap KPU,” terang Mubarok.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, pihaknya tidak memberi fasilitas karena adanya keinginan berbeda dari tim paslon Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Timses-lah yang akan melakukan sosialisasi sendiri.
“Sosialisasi visi misi tadi malam juga sudah diputuskan, silakan dilaksanakan sendiri-sendiri tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri. Jadi tidak lagi difasilitasi KPU,” ujar Ketua KPU Arief Budiman, Sabtu (5/1).
Sebelumnya Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin meminta agar pembacaan visi dan misi bisa diwakilkan kepada timses agar efektif. Sementara tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berkukuh agar pembacaan dilakukan oleh kedua pasangan.
Arief mengatakan KPU agak kerepotan jika harus memfasilitasi hal yang tak disepakati masing-masing pihak.
“Ya salah satunya KPU agak kerepotan kalau memfasilitasi keinginannya agak berbeda-beda, KPU memutuskan kalau sosialisasi bisa dilakukan oleh masing-masing paslon di tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri,” kata Arief. (*/Adyt)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro