BOGOR - Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto mengungkapkan siap menyetujui berapapun kebutuhan anggaran yang dibutuhkan untuk penangganan wabah virus corona, termasuk untuk rumah sakit darurat.
“Penangganan wabah virus corona ini harus dilakukan serius dan jangan setengah-setengah. Berapa pun kebutuhan anggarannya para wakil rakyat akan menyetujuinya,” ungkap Rudy di Cibinong, Rabu (8/4/2020).
Pria yang masa remajanya dihabiskan di Kota Surakarta ini berharap agar rumah sakit darurat virus corona bisa segera beroperasi. Hal itu karena ruang isolasi di sejumlah rumah sakit banyak yang penuh.
“Karena ruang isolasi di beberapa rumah sakit sudah penuh, maka kami mengharapkan agar rumah sakit darurat virus corona ini bisa segera beroperasi, rencananya para Pasien Dalam Pengawasan dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) akan dirawat di Kemang,” harapnya.
Seperti diketahui, Gedung BPSDM jadi salah satu alternatif rumah sakit darurat corona di Kabupaten Bogor. Untuk itu, dibutuhkan 28 orang dokter umum, 8 orang dokter spesialis dan 212 tenaga kesehatan lainnya.
"Setidaknya kita butuh 28 orang dokter umum, 8 orang dokter spesialis dan 212 tenaga kesehatan lainnya apabila kita ingin mengoperasikan rumah sakit darurat penangganan virus corona di Desa dan Kecamatan Kemang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kartalina.
Tak hanya itu, agar Gedung BPSDM Kementerian Dalam Negeri layak menjadi rumah sakit darurat penangganan virus corona, maka Pemkab Bogor butuh anggaran sebesar Rp17 hingga 22 miliar.
"Anggaran untuk alih fungsi Gedung BPSDM Kementerian Dalam Negeri menjadi rumah sakit darurat penanganan virus corona ini butuh Rp17 hingga 22 miliar, namun jumlah pastinya akan dihitung kembali sesuai dengan jumlah tenaga dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya karena jumlah kebutuhan alat pelindung diri (APD) pastinya akan terpengaruh," jelasnya. (*/T Abd)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro