JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon Kapolri dihormati Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebab, presiden dianggap memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang memimpin Korps Bhayangkara itu.
"Kalau ditanya bagaimana Pak Tito? Ya kalau yang diajukan oleh presiden itu Pak Tito ya kita hormatilah keputusan tersebut," kata Sekretaris Jenderal PPP hasil Muktamar ke-VIII Arsul Sani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6).
Adapun mengenai nasib Tito sebagai calon Kapolri, kata dia, akan ditentukan pada uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR nantinya.
"Soal apakah Pak Tito itu nanti pas sebagai Kapolri, maka fit and proper test itulah yang nanti akan menentukannya, itu saja," tutur anggota Komisi III DPR ini.
Sambung dia, Fraksi PPP di DPR akan melihat visi dan misi Tito Karnavian nantinya. "Saya pribadi dan saya akan melihat pendekatan Polri ke depan akan seperti apa, kan sering kalau Pak Badrodin kan fit and proper testnya bicara tentang keadilan restoratif," ucapnya.
Arsul pun yakin jika menjadi Kapolri pengganti Badrodin nantinya, Tito akan diterima internal Polri walaupun masih banyak seniornya yang jabatannya berada di bawah.(*Ars)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro