JAKARTA - Polri menyebutkan Yogyakarta dan Solo kini masuk dalam kategori kerawanan keamanan Pemilu 2019. Polri menyebut hal ini konflik komunal.
"Jogja dan Solo jadi satu dimensi yang memiliki potensi konflik komunal di situ," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, (1/3/2019).
Dedi mengatakan alasan dua kota itu jadi atensi kerawanan Pemilu yakni karena terjadinya gesekan antar pendukung. Menurut Dedi, konflik ini juga tak lepas dari politik identitas.
"Itu sudah ada beberapa kejadian kan di Solo konflik antar pendukung. Di situ juga sangat rawan politik identitas ya yang mengarah pada intoleransi," ucap Dedi.
Dedi memastikan polisi telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah adanya konflik yang terus berulang di dua kota tersebut. Salah satunya yakni dengan menindak tegas oknum-oknum yang diduga menjadi provokator.
Di Yogyakarta pada Januari 2019 lalu terjadi bentrok antara pendukung PDIP dan warga Jogokariyan. Bentrokan ini saling lempar batu dan menimbulkan kaca-kaca masjid pecah.
Selain itu, pada akhir bulan Februari terjadi kericuhan di Kampanye Prabowo di Sleman, Yogyakarta. Kericuhan ini diduga karena ada dua orang yang membawa spanduk bertuliskan 'Jokowi-Amin' ditengah massa Prabowo.(*/Wel)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro