BOGOR - Miris, keterlambatan proyek rehabilitasi Masjid Baitul Faidzin rupanya berdampak buruk terhadap banyak hal. Tak hanya soal kerugian waktu dan uang, tapi juga menjadi penyebab utama hadirnya aksi asusila oleh segelintir oknum pemuda.
Ya, rimbunnya taman kota yang tak terawat sebagai dampak langsung dari dari proyek senilai Rp23 Miliar tersebut, kerap dimanfaatkan para kaula muda untuk bergumul memadu kasih. Ironisnya, aksi ini tak diketahui petugas. Padahal, tak jauh dari lokasi, ada pos jaga milik Satpol PP Kabupaten Bogor.
"Rata-rata usia mereka masih muda. Dan biasanya datang sore hari, karena memang lokasi ini kerap jadi tujuan warga untuk menghabiskan hari. Tapi, malah disalahgunakan menjadi tempat mesum," kata Akbar (52), seorang penjual kopi tak jauh dari lokasi tanam.(25/1/19)
Akbar juga menyebut, lokasi tanam kota ini memang cukup strategis, selain berada di tengah-tengah komplek Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor, taman ini juga memang diperuntukan bagi warga karena menjadi bagian dari taman perpustakaan daerah.
"Memang selalu ada saja yang datang, khususnya pasangan muda-mudi dan beberapa orangtua yang ingin berolahraga lari mengitari komplek Pemda. Tapi tidak begitu ramai. Mungkin kondisi itu dimanfaatkan para oknum itu untuk hal yang tidak-tidak," paparnya.
Diketahui, proyek Masjid Baitul Faizin di Kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor diduga asal-asalan, membuat orang nomor satu di Kabupaten Bogor (Bupati Bogor-red) kecewa.
Pasalnya, deretan kabel masih berserakan di beberapa sudut. Begitu pula dengan tumpukan tanah dan pasir sebagai material bangunan.
Keramik-keramik berwarna gelap yang terpasang pun masih diwarnai debu-debu dan sisa cat. Apalagi yang berada di sudut-sudut ruangan Masjid Baitul Faizin, kompleks Pemkab, Cibinong.
Informasi yang dihimpun, masjid yang sempat mangkrak lebih dari setahun itu sudah bisa digunakan sementara oleh jamaah. Sebelum rampung total dari pekerjaan lanjutan lanskap dan interior dengan anggaran Rp4,4 miliar itu.
Sayangnya, jalan masuk ke tempat wudhu pun terasa curam. Belum lagi lantai yang licin, serta tidak adanya karet-karet untuk menghindari jamaah terpleset. Saat masuk ke ruangan lantai bawah yang digunakan sementara untuk salat pun terasa pengap. Sebab, jarak antara lantai dengan plafon dirasa terlalu pendek.
Bupati Bogor Ade Yasin pun mengaku geram dengan kondisi masjid yang pekerjaan lanjutan baru kembali dikerjakan Oktober lalu itu. Selepas salat Ashar berjamaah akhir pekan lalu, adik kandung mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin itu menyempatkan untuk mengecek ke beberapa bagian gedung.
Politisi PPP ini pun kecewa, sampai-sampai menyebut bangunan yang lama masih lebih baik kualitasnya dibanding pasca direnovasi.
"Kondisinya Masya Allah, jelek. Masih bagus yang pertama sebelum dibongkar, kualitasnya buruk," kata Ade Yasin kepada wartawan, kemarin.
Ia menilai pengerjaan dan material proyek masjid Baitul Faizin buruk, dengan menggunakan material murahan. Padahal, seharusnya selepas diperbaharui, masjid itu bisa jadi masjid kebanggaan masyarakat Bumi Tegar Beriman.
"Saya kecewa dengan kondisi masjid seperti ini. Dengan biaya yang besar tidak sebanding banget, pengerjaannya pun sangat lama, sudah dua tahun," ketusnya.(Ade)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro