CIREBON - Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra menyebutkan, ada 25 sungai di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang belum dinormalisasi selama kurun waktu dua tahun terakhir.
Dirinya menjelaskan, 25 sungai itu saat ini sudah mengalami pendangkalan dan sedimentasi. Sehingga, apabila hujan deras terjadi, maka air dari sungai tersebut bisa saja meluap dan merendam pemukiman warga.
Baca Juga: Sungai Ciwaringin Meluap, Desa Gintung Lor Cirebon Terendam Banjir
"Sudah pasti lah, pendangkalan, sedimentasi, penyempitan itu terjadi. Memang 25 sungai di Kabupaten Cirebon ini, dua tahun ini tidak ada normalisasi," kata Dadang kepada wartawan, Sabtu (7/3/2020).
Ia melanjutkan, yang memiliki kewenangan untuk melakukan normalisasi sungai adalah pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Dadang pun mengaku mempersilahkan pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung untuk menormalisasi sungai-sungai tersebut.
Masih kata Dadang, berdasarkan laporan cuaca dari BMKG, wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hingga akhir bulan Maret ini. Ia meminta, suapaya warga selalu waspada terhadap bencana yang bisa saia ditimbulkan dari adanya cuaca ekstrem itu.
"Sehingga boleh dikatakan sungai-sungai di Kabupaten Cirebon itu sedimentasi lah. Sehingga perlu di normalisasi atau dikeruk. Karena ini kewenangan BBWS, mangga silahkan BBWS melakukan normalisasi. Cuaca ekstrem masih berpotensi. Warga harus tetap waspada," ujarnya.
Diungkapkannya, ada lima desa di empat kecamatan di Kabupaten Cirebon yang sempat direndam banjir pada Jumat 6 Maret 2020 malam.
Ia menyebutkan, ke lima desa itu adalah Desa Sarabau dan Desa Gamel di Kecamatan Plered, Desa Kebarepan di Kecamatan Plumbon, Desa Babakan Ciwaringin di Kecamatan Ciwaringin, serta Desa Gintung Lor di Kecamatan Susukan.
"Ketinggian dari 30 senti sampai 150 senti. Sekarang mulai surut. Warga juga sudah kembali ke rumah masing-masing,"pungkasnya.(*/Dang)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro