JAKARTA – Pedagang Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, mengeluhkan sikap pemerintah yang sampai saat ini masih mengimpor cabe. Akibatnya, harga cabe terjun bebas karena pasokan dari petani lokal juga melimpah dan masih mampu memenuhi kecukupan pangan.
Miftah, 39, pedagang cabe mengatakan, dampak impor yang dilakukan pemerintah membuat pedagang kecil sepertinya tak bisa meraup banyak untung.
Pasalnya, pasokan yang sangat banyak membuat harga jual terjun bebas. “Sekarang harga cabe perkilogramnya dibawah Rp10 ribu, harganya sudah terjun bebas,” katanya, Jumat (12/4).
Dikatakan Miftah, selain harganya yang di bawah harga pasaran, masyarakat juga lebih memilih cabe impor. Akibatnya, cabe lokal yang dihasilkan para petani menjadi kurang laku. “Kebanyakan pada beli cabe impor semua, nggak tahu kenapa,” ujarnya.
Menurutnya, ia tak tak keberatan dengan impor yang dilakukan pemerintah sejak beberapa pekan belakangan ini. Namun, keputusan itu harusnya diambil bila pasokan cabe dari petani lokal tak dapat memenuhi permintaan masyarakat dan membuat harga melonjak. “Ini yang dari daerah saja banyak kenapa harus impor,” keluhnya.
Atas kondisi yang terjadi, Miftah meminta pemerintah untuk melihat kondisi di lapangan sebelum melakukan impor. Jangan sampai atas masalah ini hanya menguntungkan satu pedagang saja.
“Harusnya lihat kondisi dulu, apa dari petani sekarang lagi susah panen atau enggak. Sekarang kan pasokan lagi cukup, harusnya enggak impor dulu. Saya juga enggak mau harga naik, pedagang juga rugi kalau harga naik,” ujarnya.
Selain itu, Annisatul, 43, pedagang bawang merah mengatakan, pasokan bawang merah dari petani lokal sekarang mampu mencukupi permintaan. Apalagi, harganya yang kini mencapai Rp35 ribu per kilogramnya terbilang normal. “Pasokan sekarang aman, harga masih normal, kalaupun naik masih dalam tahap wajar,” terangnya.
Yang diperlukan saat ini, kata Annisatul, adalah menjaga harga agar tetap stabil di pasaran. Karena dengan normalnya harga akan mensejahterakan petani dan para pedagang. “Jangan turun naik terus, kita juga bingung jualnya. Kalau naik yang beli dikit, kalau murah juga nggak terlalu banyak,” tandasnya. (*/Hak)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro