SAN FRANCISCO- Sukses menggeser posisi Apple, Huawei mulai berambisi mengambil tahta Samsung sebagai pemimpin pasar smartphone global pada 2020. Dan sepertinya, ambisi tersebut mulai menunjukkan hasil.
Dalam laporan terbaru, Huawei mengklaim telah mengapalkan 59 juta unit smartphone selama kuartal I 2019 (Januari-Maret) ke seluruh dunia. Jumlah itu naik 50 persen dari 39,3 juta pengapalan pada periode yang sama tahun lalu, menurut riset IDC.
Dengan hasil tersebut, Huawei semakin melebarkan jarak dengan Apple, dan semakin menempel Samsung.
Masih dari riset IDC, Apple hanya mengapalkan 52 juta smartphone tahun lalu dan analis memprediksi penjualan iPhone akan lesu pada tahun ini.
Sementara Samsung mengapalkan 78,2 juta unit smartphone di periode yang sama tahun lalu. Jika tidak ada antisipasi dari Samsung, bukan tidak mungkin Huawei menyalip dan mewujudkan ambisi merajai pasar smartphone global pada 2020.
Para analis memprediksi, Apple butuh waktu agak lama untuk memulihkan kembali performa penjualannya. Tapi di saat yang bersamaan, Huawei juga diramalkan akan terus melesat.
Huawei diprediksi bisa menjual 250 juta hingga 260 juta unit smartphone pada 2019. Namun, jumlah itu disebut masih belum mampu untuk mengambil alih ‘tahta’ Samsung.
Peningkatan volume pengapalan Huawei turut mendongkrak pendapatan total Huawei pada kuartal I 2019, sebesar US$27 miliar (Rp379 triliun) atau naik 39 persen secara year-on-year. Kendati demikian, Huawei belum bisa bernafas lega.
Meski pengapalan smartphone tampak luar biasa, Huawei harus menghadapi masalah pemblokiran dari AS dan negara sekutunya. Huawei juga harus menghadapi tuduhan sebagai ‘mata-mata’ pemerintah China. Hal ini bisa jadi ganjalan bagi Huawei untuk bisa mengungguli Samsung di pasar global.(*/Nand)
JAKARTA – Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan optimis Indonesia terhindar dari apa yang disebut sebagai jebakan utang Belt and Road Initiative (Inisiatif Jalur Sutra) yang digagas China.
“Ada yang memperingatkan soal debt trap. Itu untuk yang skemanya tidak seperti kita. Kita tidak melakukan perjanjian G to G (antarpemerintah), kita gunakan skema B to B (antarbadan usaha). Itu sangat baik untuk mengurangi resiko jebakan ini,” kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (27/4/2019).
Luhut menyampaikan hal tersebut di tengah rangkaian Belt and Road Forum di Beijing, China, Jumat (26/4/2019). Dia bilang, skema B to B tidak membuat ada uang pemerintah yang disertakan dalam proyek-proyek tersebut.
Pemerintah hanya terlibat dalam studi kelayakan yang menyangkut lingkungan hidup, nilai tambah, transfer teknologi, skema bisnis dan pemanfaatan tenaga kerja lokal.
“Seperti yang kami lakukan di Morowali, sekarang kami sudah punya politeknik yang mendidik calon-calon tenaga kerja dalam bidang teknik. Setelah 3-4 tahun nanti mereka akan menggantikan tenaga-tenaga kerja asing yang ada di sana. Sehingga anak-anak Indonesia, pekerja-pekerja Indonesia, akan ikut menikmati juga. Inilah yang disebut sama-sama untung,” jelas Luhut.
Presiden China Xi Jinping mengatakan, tidak berusaha menjebak siapa pun dengan utang dan hanya memiliki niat baik. Menurutnya Inisiatif Jalan Sutra akan fokus pada transparansi dan pemerintahan yang bersih. Proyek besar infrastruktur dan perdagangan harus menghasilkan pertumbuhan berkualitas tinggi bagi semua orang.
Menanggapi hal tersebut, Luhut melihat InisiatifJalur Sutra bukanlah ancaman bagi perekonomian global tetapi malah meningkatkan daya saing di kawasan. “Kita melihat Uni Eropa memperluas rencana konektivitas blok Eropa-Asia, Rusia membangun Uni Ekonomi Eurasia, dan Amerika Serikat menciptakan kemitraan investasi infrastruktur Indo-Pasifik,” jelasnya.
Sementara Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde meminta negara-negara berhati-hati menanggapi isu jebakan utang itu. “Jika tidak dikelola dengan hati-hati, investasi infrastruktur memang dapat menyebabkan utang yang bermasalah. Sebaiknya utang ini harus digunakan untuk pemakaian yang tepat, dan berkelanjutan di semua aspek,” pesannya.
Dalam kegiatan 2nd Belt & Road Forum for International Cooperation (BRFIC) diselenggarakan 25-27 April 2019 di Beijing, China, delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Presiden M Jusuf Kalla dengan didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi M Nasir, serta Kepala BKPM Thomas Lembong.(*/Joh)
MEDAN – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bawang putih impor akan segera masuk ke pasar Sumatera Utara (Sumut) untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang meningkat sekaligus menstabilkan harga jual komoditas itu selama Ramadan.
“Diitargetkan bawang putih itu bisa masuk ke Sumut dalam sepekan,” ujar Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan Veri Anggrijono, usai meninjau harga kebutuhan pokok di pasar modern Medan, Jumat (26/4/2019).
Dia mengakui, Kemendag sudah memberikan izin impor kepada 10 perusahaan dengan total 115.000 ton sejak pekan lalu dan diharapkan bisa segera direalisasikan pengusaha.
“Memang izin impor agak telat karena menunggu rekomendasi dari Kementerian Pertanian,” katanya.
Veri tidak menyebutkan berapa alokasi bawang putih untuk Sumut dengan alasan tergantung kebutuhan Sumut.
Hasil pantauan, katanya, harga bawang putih sudah naik di kisaran Rp50.000 – Rp57.000 per kg di pasar tradisional.
Bahkan ada Rp74.000 per kg di pasar modern seperti Trans Mart, Medan Fair dengan alasan kualitas bagus.
Dengan adanya pasokan bawang putih impor yang “membanjiri” pasar diharapkan harga komoditas itu bisa stabil di kisaran Rp30.000 per kg.
“Harga jual bahan pokok harus mengikuti HET (harga eceran tertinggi) yang sudah ditetapkan pemerintah,” ujar Veri.
Store General Manager Transmart Medan Fair, Abdul Gani.mengaku siap menurunkan harga jual bawang putih sesuai instruksi Kemendag.
“Manajemen memang baru menaikkan harga jual karena harga dari pemasok naik.Tapi kalau memang ada HET-nya, manajemen pasti mengikutinya,” katanya.(*/Gint)
JAKARTA – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, menargetkan, ekspor mobil pada 2019 bisa menembus 400 ribu unit. Atau melesat 15,6% ketimbang 2018 yang mencapai 346 ribu unit.
Airlangga dalam pembukaan acara Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di Jakarta, Kamis (25/4/2019), mengatakan, peningkatan ekspor ini, seiring bertumbuhnya permintaan konsumen luar negeri, terutama di kawasan ASEAN. Serta terbukanya pasar baru, seperti Australia. “Pasar ASEAN masih sangat potensial. Sekarang, ekspor mobil Indonesia terbesar, di antaranya ke Filipina dan Vietnam, bahkan pasar di Thailand juga mulai terbuka,” kata Airlangga.
Bos Partai Golkar ini menyampaikan, peluang peningkatan ekspor mobil Indonesia, bukanlah di awang-awang. Bahkan disebutnya sudah di depan mata. Contohnya pasar Australia menjadi sangat terbuka buah dari negosiasi yang sudah ditandatangani menjadi perjanjian kerja sama ekonomi.
“Pemerintah tentu masih menunggu ratifikasi parlemen kedua belah pihak. Tetapi apabila sudah diratifikasi, potensi untuk ekspornya terbuka, termasuk kendaraan yang electric vehicle, pemerintah Australia juga memberi prioritas,” paparnya.
Menurut Airlangga, industri otomotif merupakan salah satu sektor manufaktur yang sudah memiliki struktur dalam di Indonesia, mulai dari hulu sampai hilir.
“Misalnya, kita sudah punya bahan baku seperti baja, plastik, kaca, ban, hingga engine itu sudah diproduksi di dalam negeri. Lokal konten rata-rata di atas 80 persen. Ini yang menjadi andalan ekspor kita,” tuturnya.
Selain itu, ujar dia, potensi industri otomotif di Indonesia cukup besar, dengan jumlah produksi mobil yang mencapai 1,34 juta unit, atau senilai US$13,76 miliar sepanjang 2018.
Apalagi, lanjutnya, pada saat ini, empat perusahaan otomotif besar telah menjadikan Indonesia sebagai rantai pasok global. “Dalam waktu dekat, ada beberapa principal otomotif lagi yang bergabung dan akan menjadikan Indonesia sebagai hub manufaktur otomotif di wilayah Asia,” imbuhnya.
Hal tersebut akan menggenjot kinerja industri otomotif, sehingga mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. “Industri ini menyerap tenaga kerja yang banyak, lebih dari satu juta orang,” paparnya.(*/Jun)
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan pasokan barang-barang untuk kebutuhan pokok menjelang bulan ramandan dipastikan aman.
Sebab pihaknya dan beberepa lembaga kementerian di bawah Kemenko Perekonomian telah berkoordinasi untuk menjaga harga dan ketersediaan pangan menjelang hari-hari keagaaman seperti ramdana dan lebaran.
“Pemerintah memberikan perhatian yang all out. Tidak hanya ketersediaanya yang cukup tetapi juga harganya tidak memberatkan kepada konsumen, tetapi juga tidak menekan kepada produsen, itu yang kita jaga,” ujar Sekjen Kementan, Syukur Iwantoro.
Dia mengatakan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah soal ketersediaan pangan di daerah, khususnya yang menjadi produk-produk hortikultura seperti cabai, bawang merah, bawang putih, beras, jagung dan lain-lain.
Syukur menjelaskan beberapa kepala daerah seperti bupati sudah ikut membantu untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga. Hal ini dibuktikan dimana ada beberapa bupati melakukan langkah pada saat produk melimpah kemudian harga turun, mereka inisiatif mengambil stok sehingga harga naik.
“Dan produksi-produksi hortikultura seperti cabai, bawang kita sudah ada campion-campion yang selalu komunikasi secara intens dengan Dirjen hortikultura tentang bagaimana sentra-sentra produksi baik cabai maupun bawang ini yang cukup berpengaruh terhadap infalsi itu, sehingga kita selalu memonitor itu,” jelasnya.(*/Jun)
JAKARTA – Bawang Putih dan bawang merah impor digunakan untuk operasi pasar. Ini dilakukan karena terjadi lonjakan harga komoditas bahan pokok (bapok) itu di kisaran Rp 40ribu-Rp 50 ribu perkilogram.
“Operasi pasar dengan menebar bawang putih dan merah impor itu kami lakukan sejak Kamis (18/4). Targetnya dua harga komoditas itu normal kembali kisaran harga Rp 25.000 per kilogram,” ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Tjahya Widayanti, kepada Pos Kota, Selasa (23/4/2019).
Namun begitu, Dirjen Tjahya meradang sewaktu dikonfirmasi lonjakan harga bawang itu lantaran adanya spekulan menjelang Bulan Puasa Ramadhan.
“Ndak ada itu. Spekulan itu konotasinya negative,” kelitnya.
Sementara itu Kemendag telah menerbitkan ijin kepada tujuh (7) perusahaan untuk impor bawang putih asal China sebanyak 100 ribu ton, sehari pasca Pemilihan Presiden & Legislatif (Pilpres/Pilleg) pada Kamis (18/4).
Hal itu menyusul ditundanya rencana penugasan Badan Urusan Logistik (Bulog) mengimpor 100ribu ton asal China kendati sudah menyiapkan anggaran Rp 500 milyar. (*/Jun)
JAKARTA – Menteri ESDM Ignatius Jonan mengaku malu kepada Bluebird yang lebih dulu mengaplikasikan kendaraan listrik untuk armada taksinya. Sementara, peraturan presiden (Perpres) mobil listrik belum terbit.
Sejatinya, Perpres tersebut penting untuk pengembangan mobil listrik di Indonesia. Nyatanya sampai saat ini Perpres belum kunjung terbit. “Pemerintah agak malu karena kami buat perpres setahun (belum) jadi. Bapak (PT Bluebird) langsung jadi mobilnya,” kata Jonan saat peluncuran taksi listrik milik Bluebird, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Klaim Jonan, membeli mobil listrik jauh lebih mudah ketimbang membuat aturannya.apalagi, banyak yang harus dipertimbangkan dalam membuat aturan tersebut.
“Jadi Pak Menko juga bilang ke saya kalau beli mobil lebih cepat dibandingkan bikin Perpresnya,” kata dia.
Dengan demikian, Jonan memberikan apresiasi kepada perusahaan angkutan umum tersebut. Apalagi perusahaan ini menjadi pelopor utama. “Kami ucapkan selamat kepada Blue Bird yang mempelopori dengan kendaraan listrik yang full station charging,” kata dia.
Adapun draf itu saat ini masih berada di kantornya, belum diserahkan ke Presiden Joko Widodo. Dia menargetkan secepatnya aturan ini selesai dan ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi).(*/El)
JAKARTA – Kemenperin memproyeksikan industri makanan dan minuman (mamin) tumbuh di atas 9% pada 2019, karena mendapatkan tambahan investasi.
“Pemerintah akan terus menggenjot kinerja dan menarik investasi sektor industri berorientasi ekspor dan substistusi impor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (21/4/2019).
Tahun ini, industri makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil (TPT), serta alas kaki siap untuk menanamkan modalnya total sebesar Rp79 triliun. Industri mamin menggelontorkan investasi Rp63 triliun, naik 11% ketimbang 2018.
Kemudian industri alas kaki dan TPT menyiapkan investasi masing-masing Rp2,8 triliun dan Rp14 triliun, melonjak hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Pemerintah menjadikan subsektor industri padat karya tersebut sebagai motor pertumbuhan menufaktur serta penyumbang ekspor pengolahan nonmigas yang signifikan.
Pada 2018, ekspor nonmigas tercatat di angka US$130 miliar, atau naik 3,98% dibanding 2017. “Pada 2018, kontribusinya mencapai 72,25 persen. Selama ini memang industri menjadi penyumbang terbesar. Selain itu, artinya bahwa produk-produk industri manufaktur dalam negeri sudah banyak berbicara di level global,” tuturnya.
Kemenperin mencatat, investasi sektor industri manufaktur terus tumbuh signifikan. Pada 2014, penanaman modal masuk sebesar Rp195,74 triliun, kemudian naik mencapai Rp222,3 triliun di 2018.
Peningkatan investasi ini mendongkrak penyerapan tenaga kerja hingga 18,25 juta orang pada 2018, berkontribusi 14,72% terhadap total tenaga kerja nasional. “Dari 2015 ke 2018, terjadi kenaikan 17,4 persen dan ini diperkirakan bisa menambah lagi penyerapan tenaga kerjanya di tahun 2019 seiring adanya realisasi investasi,” ungkap Airlangga.
Kemenperin menargetkan, sepanjang 2019 pertumbuhan industri manufaktur dapat mencapai 5,4%. Subsektor yang diperkirakan tumbuh tinggi, antara lain industri makanan dan minuman, industri permesinan, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri barang logam, komputer dan barang elektronika.(*/Nia)
BANYUMAS – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengingatkan jika pada2019 diprediksi Indonesia akan menghadapi fenomena El Nino. Kementerian Pertanian (Kementan) pun meminta petani waspada dan terus berkoordinasi dengan dinas pertanian setempat.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan tim khusus penanganan Kekeringan. Tim khusus ini akan turun ke lokasi-lokasi kekeringan di wilayah sentra produksi padi.
“Tugas dan fungsi dari tim khusus ini nanti untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait, antara lain TNI, Kementerian PUPR serta pemerintah daerah setempat,” ujar Sarwo Edhy, Kamis (18/4).
Tujuannya, untuk memetakan permasalahan, negosiasi penggelontoran air dari bendung atau bendungan serta terlibat langsung melaksanakan pengawalan gilir giring air sesuai jadwal yang telah disepakati. “Secara umum permasalahan kekeringan yang terjadi disebabkan oleh curah hujan yang sedikit dan kondisi penggelontoran debit air dari bendung atau bendungan mengalami penurunan,” kata Sarwo Edhy.
Sementara, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah meminta petani segera melakukan percepatan masa tanam. Hal ini bertujuan untuk menghindari dampak El Nino. Selain itu, petani juga disarankan untuk menanam varietas padi berumur pendek dan tahan kering.
“Karena di Banyumas tidak akan lama lagimemasuki musim kemarau. Oleh karena gunakan bibit tanaman yang tahan terhadap kekeringan,” kata Kepala Dinpertan dan Ketahanan Pangan Banyumas, Widarso.
Oleh karenapetani yang sudah selesai panen, disarankan segera mengolah sawahnya untuk ditanami kembali. Sebab dengan adanya fenomena El Nino petani harus segera tanam. “Sebab petani harus bekejaran dengan datangnya musim kemarau,” tambah Widarso.
Diakui para petani di sebagian wilayah Banyumas, seperti Lumbir dan Sumpiuh sudah ada yang tanam kembali. Sedangkan wilayah lainnya ada yang baru persiapan tanam dan ada pula yang akan memasuki masa panen.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Sri Jaya, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Sartam mengakui sejak April hujan sudah mulai jarang.Oleh karena setelah panen, petani langsung melakukan persiapan untuk menanam kembali bekejaran dengan datangnya musim kemarau, mengantisipasi terjadinya gagal panen akibatkekeringan.
“Sebagian besar lahan sawah di Tinggarjawa sudah ditraktor sebagian lainnya membuat persemaian.Diperkirakan sebelum bulan puasa masa tanam sudah selesai semua,” katanya.
Ia mengatakan, petani di Desa Tinggarjaya menanam berbagai varietas padi usia pendek berkisar 90-94 hari, antara lain Mekongga, Ciherang, dan Inpari 32.
Berdasarkan prediksi BMKG, awal musim kemarau 2019 diprakirakan mulai April ini. Tahun ini diprediksi Indonesia akan menghadapi fenomena El Nino sebesar 55%-60%. Kemudian pada periode Juli-September 2019, iklim diperkirakan lebih kering. Akibatnya 25,5% wilayah berpotensi mengalami musim kemarau lebih maju, sedangkan 24% wilayah berpotensi mengalami musim kemarau di atas normal.(*/D Tom)
KOTABUMI – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mensosialisasikan program Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS). Terbaru di Kabupaten Lampung Utara, menargetkan sebanyak 750 ekor sapi dan kerbau ikut serta program AUTS tahun ini.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, program AUTS bertujuan untuk mengamankan indukan yang selama ini banyak dipotong. Apalagi pemerintah sudah membuat peraturan pelarangan pemotongan betina produktif. “Jadi yang kita targetkan adalah komoditas yang mudah terkena risiko. Yaitu sapi betina, agar tetap dipertahankan untuk berkembang biak,” kata Sarwo Edhy, Rabu (17/4/2019).
Sarwo Edhy pun memberikan dukungan dan motivasi bagistakeholderpelaku bisnis peternakan untuk ikut asuransi ternaksapi.”Kita semua tahu bahwa risiko berusaha di bidang peternakan begitu rentan, misalnyasapiterkena penyakit, yang menyebabkan kematian, serta rawan pencurian, sehingga perlu ada upaya khusus untuk melindungi peternak dan keberlangsungan usaha ternak tersebut,” tuturnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lampung Utara Sofyan mengatakan, data hingga pertengahan April peternak yang ikut program asuransi ternak sebanyak 374 ekor sapi dan kerbau.
“Dari total tersebut, rinciannya sebanyak 124 ekor yang sudah terbit polis asuransi, 199 ekor ternak sedang proses polisnya, dan 51 ekor ternak sapi masih proses input data,” jelas Sofyan.
Sofyan mengungkapkan, program AUTS di kabupaten Lampung Utara masuk tahun ketiga. Periode 2017 dari target 225 ekor sapi realisasi mencapai 325 ekor sapi. Periode 2018 target 525 ekor sapi/kerbau realisasi mencapai 823 ekor. “Program AUTS menyasar peternak memiliki sapi betina produktif,” tambahnya.
Sofyan menuturkan, dari total biaya premi sebesar Rp200 ribu per ekor per tahun, 80 persen uang premi atau sekitar Rp160 ribu di tanggung pemerintah melalui Kementerian Pertanian. Sementara, 20 persen atau nominal Rp40 ribu ditanggung peternak sebagai pihak penerima manfaat.
“Ada keuntungan bagi peternak yang mengikuti program ini. Bila terjadi sesuatu pada hewan ternak yang diusahakan seperti mati atau hilang karena tindak kriminal seperti pencurian, peternak akan menerima klaim uang pertanggungan (UP) sebesar Rp 10 juta per ekor,” ujarnya.
Sofyan menambahkan, peternak yang akan mengikuti program AUTS dapat menghubungi petugas di unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Distan di kecamatan atau petugas penyuluh dan peternak.
Selanjutnya, peternak akan menerima nomor rekening dari PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) sebagai pihak rekanan yang ditunjuk kementerian untuk melakukan setoran via rekening bank. Bukti transfer itu ditunjukkan ke petugas UPTD Distan untuk dilakukan pemrosesan kepesertaan peternak di programAUTS.
Peternak sapi di Lampung Utara menyambut positif program AUTS. Wiyono, seorang peternak menjelaskan, ikut asuransi ternak dinilai melindungi hewan ternaknya dari kematian serta penyakit.
“Tahun 2018 kelompok peternak di Desa Ibul Jaya, Hulu Sungkai ada empat ekor sapi yang terkena penyakit. Semua premi asuransinya sudah keluar. Tahun 2019 kami ikut lagi program ini,” ujarnya.
Proses pendaftaran AUTS menurut Wiyono cukup mudah. Peternak cukup mendaftarkan hewan ternaknya ke kelompok peternak desa setempat.(*/Kris)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro