JAKARTA – Penemuan e-KTP berulang kembali setelah kejadian yang menghebohkan terjadi di Bogor .
Warga Jalan Karya Bakti VI, tepatnya di depan Musholla RT 003/11 Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, menemukan satu karung KTP elektronik (E-KTP). Diduga kartu identitas warga itu palsu dan sengaja dibuang di dekat saluran air.
Satu karung E-KTP dengan jumlah 3000 keping itu ditemukan pertama kali oleh anak-anak. Mereka saling melempar e-KTP layaknya kartu remi yang dimainkan bersama. Polosnya anak-anak yang tak tahu bahwa kartu yang diamankan adalah KTP, membuat mereka kegirangan dengan mainan barunya.
Saat anak-anak tengah bermain, Ketua RW 011, Ipin, melintas di lokasi dan melihat bocah-bocah yang tengah bermain. Ia cukup kaget lantaran melihat benda yang dimainkan anak-anak adalah E-KTP. “Ditanya itu punya siapa, anak-anak bilang menemukan di dekat saluran air.
Mereka bilang masih banyak di karung,” katanya, (8/12).
Karena penasaran, kata Ipin, ia meminta anak-anak untuk menunjukan di mana mereka menemukan. Ketua RW inipun kaget karena akhirnya mendapati ribuan keping E-KTP didalam karung lusuh. “Langsung saya amankan, termasuk yang dimainkan anak-anak saya minta untuk di kumpulkan,” ujarnya.
Dari temuan itu, sambung Ipin, ia melaporkan kejadian itu ke pihak babinkamtibmas untuk mengecek hal itu. Bersama petugas polisi, satu karung E-KTP diduga palsu itu langsung dibawa ke kantor RW untuk di hitung. “Totalnya ada 3000 E-KTP. Cuma nggak tahu palsu atau nggak, soalnya mirip banget,” ungkapnya.
Saat ini, ribuan E-KTP yang ditemukan masih dilakukan pemeriksaan di kantor RW 11. Menurut Ipin, ia masih menunggu pihak terkait untuk mengecek penemuan kartu identitas warga tersebut. “Sebagian besar E-KTP yang ditemukan identitasnya warga Pondok Kelapa,” tandasnya. (*Adyt)
CIBINONG – Kinerja buruk manajemen PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor dalam mengelola Pasar Leuwiliang dan pasar yang lain terus menuai kritik dari pedagang resmi, pedagang kaki lima (PKL) dan bahkan warga di sekitar Pasar Leuwiliang, khususnya Kampung Babakan – Desa Leuwiliang, yang terimbas langsung akibat banjir rutin pasca hujan deras.
Kondisi pasar yang rusak parah, sebagian bangunan terbengkalai dan adanya pungutan terhadap PKL yang ditengarai tidak sesuai aturan pun kini menjadi sorotan khusus masyarakat luas, khususnya di wilayah Bogor Barat. Tudingan negatif pun dialamatkan kepada manajemen PD Pasar Tohaga.
Atas ketidakbecusan PD Pasar Tohaga dalam pengelolaan Pasar Leuwiliang itu, pedagang dan warga pun mendesak Bupati Bogor terpilih Ade Yasin dan DPRD Kabupaten Bogor untuk menyikapi segera masalah-masalah yang terjadi di Pasar Leuwiliang. Sebab jika tidak, hal ini berkembang menjadi polemik serius yang bisa mengundang aksi massa.
Terkait hal itu, Ketua RT 02/16 di Kampung Babakan, Heri, mengungkapkan bahwa warganya sudah lama mengeluh bila turun hujan luberan air yang membanjiri wilayah pasar mengalir ke lingkungan RT.02 sampai masuk ke dalam rumah warga. “Warga mau ngamuk masih bisa kita redam, tapi ini tidak bisa lama-lama ditahan, kesabaran warga ada batasnya,” ungkap Heri kepada wartawan, Jumat (7/12/18).
Keluhan serupa juga diutarakan Fredy, pengurus RT lainnya. Dia mengaku pihaknya sudah berulangkali meminta PD Pasar Tohaga bertindak cepat mengatasi masalah akses jalan ke pasar yang rusak penyebab banjir, tapi pihak PD Tohaga hanya berjanji terus secepatnya diperbaiki. “Apa perlu kami blokir jalan masuk ke pasar?” ujarnya menahan kesal.
Sejumlah pedagang yang ditemui wartawan juga mengaku sudah nyaris kehilangan kesabaran. Karenanya, dalam waktu dekat para pedagang akan mengadu ke DPRD dan Bupati terpilih. “Dengan pendampingan dari Forum Komunikasi Pemuda Bogor Barat, kami akan menuntut perombakan direksi dan manajemen PD Tohaga, ganti dengan profesional agar penataan pasar berjalan sesuai harapan bersama,” imbuh Sunandar, ketua FKPBB.(Doeng)
BOGOR – Pemkot Bogor mencatat jumlah rumah yang rusak akibat angin puting beliung yang melanda wilayat tersebut pada Kamis sore mencapai 800 unit. Saat ini Pemkot bersama TNI/Polri, BPBD dan Tagana Kota Bogor masih melakukan pendataan di lapangan, evakuasi serta pembersihan jalur transportasi di lokasi bencana.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan keprihatinannya atas bencana angin puting beliung yang menerjang di sejumlah titik di kawasan Kecamatan Bogor Selatan, Kamis (6/12/2018). Menurutnya berdasarkan data sementara, peristiwa tersebut mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan sedikitnya 800 unit rumah rusak.
“Hujan badai dan angin puting beliung yang melanda Kota Bogor di wilayah Selatan dan Timur sore tadi mengakibatkan setidaknya sampai saat ini terdata sekitar 800 rumah rusak. Rinciannya, 770 unit wilayah selatan dan 30 unit wilayah Timur. Bencana juga mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Ibu Enny Reno warga BNR, Bogor Selatan. Duka cita kami untuk keluarga almarhumah. Pemkot akan memberikan santunan dan bantuan maksimal untuk keluarga korban,” jelas Bima Arya,(06/12/2018) .
Bima menuturkan, saat ini Pemkot bersama TNI/Polri, BPBD dan Tagana Kota Bogor masih melakukan pendataan di lapangan, evakuasi serta pembersihan jalur transportasi di lokasi bencana.“Saya juga sudah menginstruksikan Camat hingga Lurah untuk berkoordinasi dengan Dinsos dan BPBD guna menyalurkan bantuan darurat sesegera mungkin,” ujarnya.
Bima juga mengimbau warga untuk tetap waspada dengan menghindari berkendara saat hujan lebat dan tidak memarkir kendaraan di bawah pohon. “Jika ada potensi angin perhatikan arahnya dan jangan melintas didepan arah pergerakan angin puting beliung termasuk berteduh di bangunan tua atau yang potensial roboh. Pantau semua kanal informasi prediksi cuaca dan akun @pemkotbogor untuk antisipasi bencana ke depan,” ucapnya.
Sebelumnya, cuaca mendung gelap akibat adanya awan Cumulonimbus telah menyebabkan bencana puting beliung menerjang wilayah Bogor Selatan sekira jam 15.00 WIB. Puting beliung kemudian disertai hujan deras dan pohon tumbang melanda wilayah Kelurahan Cipaku, Kelurahan Batutulis, Kelurahan Pamoyanan dan Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Dari data sementara, selain korban jiwa dan rumah rusak, bencana ini juga mengakibatkan sejumlah kendaraan ringsek, yakni Toyota Ayla hitam F 1577 RJ, Toyota Avanza silver F 1618 EY (yang dikendarai Enny Reno), angkot 14 F 1909 AZ, Angkot 02 F 1932 AF.(*P Alam)
BOGOR – Kota Bogor bukan hanya dilanda hujan tapi juga angin puting beliung memporak-porandakan kawasan Selatan Kota Bogor Kamis (6/12/2018) sore, jalur Lawang Gintung menuju Kompi C Paspampres ke arah Stasiun Batutulis ditutup total.
Lalulintas dialihkan . Tampak pasukan TNI bergotong royong membersihkan bahu jalan dari batang pohon yang tumbang menutupi jalan dan sampah berserakan dimana mana .
Selain itu, Stasiun Kereta Api (KA) Batutulis juga rusak bagian atapnya karena terbawa angin puting beliung yang terlihat genteng berserakan .
Angin puting beliung menumbangkan pohon hingga tertimpa kendaraan yang melintas, kini dievakuasi oleh prajurit TNI bersama aparat lainnya.
Mobil mini jeep yang tertimpa pohon bersama penumpangnya, sedang dilakukan proses penyelamatan oleh pasukan penjaga presiden ini.
Angin puting beliung yang hanya berkisar seputar Batutulis, yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat peristirahatan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, timbul beberapa argument dari warga.
“Ini pasti ada sesuatu. Kalau hujan kan merata di semua sudut Kota Bogor. Kenapa angin puting beliung hanya seputar Batutulis. Lokasi di mana ada Istana Batutulis, yang menjadi tempat istirahat Bung Karno. Kejadian ini agak aneh bagi saya,” jelas Dadang, salah satu warga Batu tulis.(Jun)
CIBINONG – Sedikitnya 11.883 unit rumah di Kabupaten Bogor yang selama ini belum tersambung listrik, akan segera menikmati program pemasangan listrik gratis. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menyelesaikan program penyambungan listrik bagi warga tidak mampu di Kabupaten Bogor pada Desember ini.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN, Amir Rosidin, mengatakan, kebijakan penyambungan listrik gratis bagi masyarakat tidak mampu ini berawal dari keperihatinan pemerintah terhadap masyarakat ekonomi lemah yang kerap menebeng sambungan listrik dari tetangganya.
“Mereka bayarnya itu rata-rata mulai dari Rp30 ribu sampai Rp50 ribu per lampu,” ungkapnya, di Bogor,(5/12/2018).
Padahal, dengan nominal yang sama atau menggunakan sambungan 450 VA, mereka bisa menyalakan empat lampu selama 12 jam, satu rice cooker selama 3 jam, satu televisi selama 6 jam, dan satu strika selama 1 jam.
Program sambungan listrik gratis ini dilaksanakan di delapan kota/kabupaten di Jawa Barat, yaitu Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabuapaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Tasikmalaya.
Berdasarkan data PLN, terdapat delapan daerah di Provinsi Jawa Barat yang belum sepenuhnya terlaliri listrik dengan total keseluruhan sebanyak 130.248 rumah.
Untuk wilayah Jabar jumlah rumah yang belum teraliri listrik yakni Kabupaten Garut sebanyak 32.944 rumah, Kabupaten Cianjur 31.237 rumah, Kabupaten Tasikmalaya 24.640 rumah, dan Kabupaten Sukabumi 15.042.
“Khusus untuk Kabupaten Bogor, sejak Januari 2018 hingga akhir November 2018, sudah 11.700 rumah tersambung listrik 450 VA. Nah, 11.883 rumah lagi ditargetkan selesai akhir Desember ini,” ucapnya.
Tahun ini, PLN menargetkan sambungan listrik gratis ke 100.970 rumah di Jawa Barat. Dari target tersebut, hingga akhir November sudah terpasang sambungan listrik di 60.000 rumah.
“Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggunakan dana promosi. Sekarang statusnya sudah 60.000 untuk Jawa Barat,” katanya.
Sementara itu, Manajer PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Bogor, Widodo, menyebutkan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan pemasangan penyalaan listrik secara gratis yang bergulir di tahun ini.
“Masyarakat yang mendapatkan program ini adalah mereka yang sudah terdaftar di basis data terpadu atau BDT yang sudah diverifikasi di lapangan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dari Kementerian Sosial,” tandasnya.(*P Alam)
CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, menyelenggarakan Bimbingan Teknis Sistem Penyediaan Air Minum/Air Bersih Angkatan III. Bertempat di Hotel Pesona Anggraeni, Cipayung, Megamendung, Rabu hingga Kamis (07-08/11) lalu, bimtek ini diikuti oleh peserta dari 25 desa yang ada di 16 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Ketua panitia kegiatan, M.Rohmat menyampaikan bahwa perserta yang diundang mereka yang menerima program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).
” Peserta mulai dari kepala desa, ketua badan pengelola sarana air bersih, dan tim teknis,” ujar Rohmat dalam keterangan tertulisnya, (04/12).
Menurut Rohmat, program tersebut bersumber dari APBD dan APBN. Dengan komposisi empat banding satu. Artinya, jika empat desa dari APBN, maka Pemkab Bogor wajib menyediakan satu desa dari APBD.
“Tujuannya kita memberikan pelatihan ini untuk mempersiapkan desa peserta program PAMSIMAS. Nantinya, program ini dikerjakan dan dikembangkan, serta dipelihara oleh masyarakat,” lanjut Rohmat.
Sementara, dalam bimtek ini materi yang disampaikan, di antaranya teknis pengajuan, verifikasi data serta fisik, dan teknik pemasangan SR (sambungan rumah).
“Yang kita laksanakan ini ada yang menggunakan sistem gravitasii mata air, dan ada juga sistem bor. Tapi mayoritas itu gravitasi air. Dan itu akan diverifikasi apakah ada sumber airnya, dan memenuhi syarat,” terang Rohmat.
Ia juga menyebut, ada persyaratan yang harus dipenuhi desa untuk mengajukan program PAMSIMS. Di antaranya, memiliki sumber mata air, prioritas kebutuhan warga yang yang benar-benar membutuhkan.
Kesediaan desa untuk mengalokasikan dana desa sebesar 10% untuk program PAMSIMAS yang bersumber dari APBN, serta kesediaan swadaya masyarakat secara materil maupun tenaga dan kesediaan lahan.
” Karena dalam program tersebut tidak ada pengalokasian untuk membeli lahan,” tandasnya.(*Im)
BOGOR – Anggota Satuan Intelkam Polres Bogor, Jawa Barat Bripka Arif Budi Santoso meninggal karena kecapean saat mengamankan pertandingan sepakbola di Stadion Pakansari, Cibinong Bogor, (4/12/2018).
Anggota Polri ini terjatuh saat tugas . Upaya pertolongan dari rekan-rekannya dengan membawanya ke RSUD Cibinong tidak membuah hasil karena nyawa Bripka Arif tidak tertolong.
“Mohon doanya semoga almarhum khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” kata Kompol Faisal Pasaribu, Kabag Ops Polres Bogor Selasa malam.
Jenasah dari rumah sakit dibawa ke rumah duka di Perumahan BTN Cilueur Permai, Jalan Kasturi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Seperti diketahui, Sabtu petang digelar laga lanjutan Liga 2 antara Persita Tangerang melawan Kalteng di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (4/12/2018).
Pada pertandingan yang meperebutan tiket promosi Liga 1 2019 Persita menelan kekalahan 0-2 dari Kalteng Putra .
Pada pertandingan tersebut sempat terjadi perdebatan setelah pemain Kalteng dianggap menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti.
Namun, protes tersebut tak digubris oleh wasit dan tetap melanjutkan pertandingan.
Puncaknya, emosi suporter Persita pun terbakar. Suporter Persita merangsek ke dalam lapangan setelah melihat pemain Amri Alamsyah menerima kartu merah. Laga sempat dihentikan 20 menit namun kemudian dilanjutkan setelah polisi berhasil menguasai keadaan.
Meski demikian kedudukan tetap 2-0 untuk Kalteng Purtra.(*Jun)
BOGOR – Wilayah Bogor terkenal dengan Kota Hujan hal ini menjadi perhatian dari daerah yang dialiri sungai baik Ciliwung maupun sungai Cisadane . Hujan mengguyur wilayah Bogor sejak pukul 11.00 WIB hingga 16.00 WIB, (4/12/2018). Meski demikian, kondisi Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, masih terpantau normal.
“Saat ini tinggi muka air (TMA) di Bendung Katulampa normal dengan ketinggian 30 centimeter. Cuaca di sekitar Katulampa gerimis sedangkan di Puncak hanya mendung saja,” papar petugas jaga Bendung Katulampa, M Jaenudin.
Kendati demikian, ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tunggal di bantaran Sungai Ciliwung, untuk waspada. Sebab hujan di wilayah Bogor masih merata. “Meski cuma gerimis, kami mengimbau masyarakat waspada kemungkinan terjadinya kenaikan muka air, apalagi kawasan Puncak juga sudah mulai hujan gerimis,” tandasnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada saat musim hujan seperti saat ini.
“Bencana yang mengintai keselamatan warga Bogor antara lain pergeseran tanah, banjir dan angin puting-beliung,” katanya.
Berdasarkan data BPPD Kabupaten Bogor, terdapat 150 desa yang tersebar di 34 kecamatan dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, yang rawan bencana.
Pihaknya berharap masyarakat mewaspadai dampak bencana di sekitar rumah. Jajarannya juga sudah diberikan tanggung jawab untuk memberikan peringatan kepada masyarakat di wilayah rawan bencana.
“Kami sudah memberikan peringatan terhadap masyarakat di beberapa daerah, terutama saat melihat retakan tanah dan tanda-tandanya,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga meminta masyarakat tetap waspada dalam menghadapi bencana, terutama di musim penghujan seperti ini. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di perbukitan. “Jika terjadi bencana, silakan lapor ke BPBD atau pemerintah setempat,” imbaunya.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, Hadi Saputra, mengungkapkan, cuaca buruk akan terus mengancam kawasan Bogor yang puncaknya terjadi pada Januari dan Febuari 2019.
“Semua wilayah Bogor berpotensi dilanda cuaca buruk, mulai dari hujan ekstrem, angin kencang, petir hingga hujan es. Potensi semua wilayah sama, bisa terkena banjir, longsor, angin kencang disertai petir,” tandasnya.(*Art)
BOGOR – Kantung plastik menjadi momok yang begitu menakutkan karena tidak bisa hancur sebab itu penerapan BOTAK (bogor tanpa kantung plastik) efektif berlaku sabtu,(1/12/2018). Namun hingga Senin (3/12/2018) fakta di lapangan, masih ada beberapa supermaket yang masih menggunakan kantung plastik.
Seperti yang terjadi di supermarket di kawasan Pasir Kuda, Jalan Raya, Ciomas, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Bima Arya Sugiarto mencukur rambutnya hingga botak. Ini dilakukan, guna menegaskan komitmen Pemkot Bogor, terkait penerapan BOTAK yang serius.
Masih ada minimarket dan supermarket yang menyediakan plastik bagi pengunjung, karena tidak membawa tas dari rumah, sementara barang belanjaan cukup banyak.
Di Indomart Pandu Raya, karyawan yang bertugas di kasir, selalu menyapa konsumen dengan memohon maaf, tidak menyediakan kantong plastik saat hendak bertransaksi.
“Mohon maaf, kita tidak lagi menyediakan kantung plastik,” kata salah satu pegawai.
Penerapan Bogor tanpa kantung plastik, sudah gencar soaialisasinya sejak dua minggu yang lalu.
Guna menguatkan BOTAK, Walikota Bogor menerbitkan Peraturan Walikota (Perwali) nomor 61 tahun 2018.
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengaku, memang masih ada toko – toko modern atau pusat perbelanjaan yang masih menyediakan kantong plastik baik yang masih berlebel SNI atau tidak.
Orang nomor satu di jajaran pemerintah Kota Bogor ini menegaskan, kantong plastik yang tidak berlebel harus sudah tidak boleh dipergunakan.
“Untuk toko atau pusat perbelanjaan minimarket yang masih menyediakan kantong plastik berlebel SNI, saya berikan waktu kelonggaran hingga bulan Maret 2019. Setelah bulan Maret, kantong plastik sudah tidak boleh ada lagi. Sekarang masih tahap sosialisasi. Perda tahun 2012 itu ada sanksinya berupa denda, kurungan penjara sampai pencabutan izin bagi yang tidak mengikuti kebijakan pemerintah,” tandasnya. (*Jun)
JAKARTA – Peserta Aksi Reuni 212 sempat dibuat takjub dengan munculnya awan putih yang sekilas berbentuk menyerupai lafadz Allah ditengah agenda ceramah. Sontak mereka serentak mengumandangkan takbir.
Kemunculan awan putih di langit Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, (2/12/2018) tersebut sempat menghentikan acara ceramah sesaat.
Peserta aksi terlihat satu persatu menunjuk ke langit memberi tahu rekan-rekannya agar menyaksikan fenomena langka. “Lafadz Allah itu, Subhanallah, Lailahailallah, TaKbiiirrr,” pekik peserta aksi.
Tidak hanya menyaksikan dan mengumandangkan Takbir, ribuan peserta aksi Reuni Akbar 212 yang membuat Monas memutih nampak mengabadikan momen menggunakan handphone pintar masing-masing.
Fenomena tersebut berlangsung cukup lama kurang lebih sampai 15 menit yang kemudian kembali menghilang dan hanya terlihat awan biru.
“Itu tanda Allah restui hajat kita,” kata satu peserta ditimpali seruan Takbir.(*Nia)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro