PURWAKARTA – Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengajak seluruh pegawai yang ada di lingkungan pemkab untuk turut berperan menjadi agen kebersihan. Minimalnya khusus untuk lingkungan mereka sendiri. Sehingga, prilaku hidup bersih dan sehat bisa mereka tularkan ke masyarakat.
“Seperti yang telah dijelaskan dalam surat edaran nomor 658.1/3419/BKPSDM kemarin, seluruh kantor pemerintahan, baik OPD, kecamatan dan Kelurahan/desa harus memiliki pengelolaan sampah sendiri,” jelas Anne disela-sela kegiatan Jumat sehat di kantor Dinas Pendidikan setempat, Jumat (31/1/2020).
Dalam surat edaran itu pun, sambung Anne, setiap kantor pemerintahan diminta berinovasi dalam pengelolaan sampah tersebut. Jadi, sebelum dibuang, sampah tersebut harus dipisahkan dulu, mana yang organik mana yang anorganik. Nanti, yang anorganik, semilas plastik harus dikelola menjadi llebih bermantaap atau didaur ulang kemudian dijual. Sedangkan yang organic bisa jadi kompos.
Soal ancaman sampah plastik, Anne pun mengajak para pegawai untuk tidak lagi menggunakan kantong plastik sebagai wadah pembungkus. Jadi kalau belanja, lebih baik membawa kantong lain yang berbahan ramah lingkungan.
Anne pun mengakui, jika saat ini ancaman sampah plastik sudah kian memprihatinkan. Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat, terutama para pegawai untuk mengubah kebiasaan. Karena, sudah saatnya mencari bahan alternatif ramah lingkungan sebagai wadah pembungkus.
“output dari kebijakan ini diharapkan memberi motivasi kepada masyarakat untuk membangun semangat dan lebih sadar menjaga lingkungan. Terutama dari ancaman sampah plastik,”jelas dia.
Anne menambahkan, kebijakan mengenai penanganan lain sampah plastik ini juga telah dijalankan di lingkungan pemerintahan. Hal mana, seluruh kantor pemerintahan sudah tak diperbolehkan menyiapkan air mineral dalam kemasan.
Sebagai gantinya, kantor-kantor pemerintahan diminta menyiapkan media air minum dan tempat air yang lebih ramah lingkungan. Kemudian, para pegawainya pun wajib membawa wadah minum sendiri.
“Jadi, para pegawai harus bawa bekal sendiri wadah/botol untuk minumnya,” tambah dia.
Sementara itu, dalam kegiatan Jmat Sehat ini, Anne pun sekaligus melakukan inpeksi mendadak (Sidak) di kantor tersebut. Anne, terlihat berkeliling ke setiap ruangan, untuk memastikan jika kebijakan yang digulirkannya berjalan efektif.
“Alhamdulillah, kebijakan ini sudah berjalan dengan baik. Tidak ada lagi air kemasan, karena seluruh pegawai sudah bawa wadah minum sendiri. Bahkan, dinas ini cukup inovatif, karena menyediakan juga kran air siap minum di sekitar kantornya,” tandasnya. (/*As)
MALANG – Jembatan penghubung desa di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, ambruk diterjang banjir lumpur. Ambruknya jembatan mengakibatkan akses jalan pun terputus. Banjir lumpur juga menerjang lahan kebun jeruk milik warga.
Camat Dau Eko Mardianto mengatakan hujan deras mengguyur sejak pukul 13.00 WIB. Aliran sungai Metro pun meluap dan membawa material lumpur. Sehingga jembatan sepanjang 10 meter dan lebar 6 meter yang menjadi akses bagi Desa Gadingkulon dan Selorejo terputus diterjang banjir lumpur pada sore harinya.
“Jembatan panjangnya 10 meter dengan lebar 6 meter itu jebol, karena air sungai Metro meluap. Jembatan merupakan akses jalan alternatif bagi warga Desa Gadingkulon dan Selorejo,” ujar Eko , Kamis (30/1/2020).
Eko menjelaskan jembatan yang terputus itu baru saja dibangun pada Agustus 2019 lalu. Pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke BPBD Kabupaten Malang serta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga.
“Jembatan baru dibangun Agustus 2019 lalu, kami sudah melapor ke Bina Marga agar segera dilakukan pembangunan jembatan baru secepatnya,” tegas Eko dalam sambungan telpon.
Dia menambahkan, banjir lumpur akibat luapan sungai Metro juga merusak ribuan meter lahan kebun jeruk milik warga di kedua desa. Banjir Lumpur di Malang Bikin Ambruk Jembatan dan Rusak Kebun Jeruk
“Untuk kebun jeruk yang diterjang banjir seluas hampir 2 ribu meter. Lahan jeruk adalah milik warga di dua desa,” imbuhnya.
Malam ini, warga bersama BPBD, kepolisian, TNI, Pemdes dan Muspika bersiaga di lokasi jembatan yang terputus. “Malam ini kami berjaga di lokasi. Besok rencananya bangun jembatan darurat.
Kerugian kami taksir sebesar Rp 650 juta,” tandasnya.(*/Gio)
LEBAK – Sebanyak 961 kepala keluarga akan direlokasi ke lokasi aman pasca banjir bandang dan tanah longsor terjadi di enam kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten. Saat ini, pemerintah sedang mencari lokasi yang sesuai.
“Yang harus direlokasi 916 kepala keluarga. sekarang masih di pengungsian mereka karena rumahnya enggak ada. Kalaupun ada di zona merah seperti di perbukitan dan bantaran sungai itu yang kita larang,” ujar Kepala BPBD Lebak Kaprawi, Kamis (30/1/2020).
Kaprawi menambahkan, sebagian besar warga di daerah terdampak banjir hingga rusak menginginkan untuk direlokasi. Mereka sudah lelah setiap tahun rumahnya diterjang banjir.
“Mereka tersebar di enam kecamatan termasuk di Kecamatan Maja juga ada yang mau (direlokasi) karena di bantaran, termasuk di Kecamatan Curug Bitung ada sebagian rumah yang setiap tahun selalu kena. Kalau setiap tahun kebanjiran kan capek,” ujarnya.
Dijelaskan Kaprawi, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo meminta proses relokasi harus selesai pada bulan April mendatang.
“Tidak boleh prosesnya lebih dari tiga sampai empat bulan harus selesai, masyarakat tidak boleh lama di pengungsian,” kata Kaprawi.
Saat ini, Pemerintah Lebak sudah menentukan lokasi-lokasi yang akan dijadikan tempat untuk merelokasi warga terdampak. Namun, sebelum menentukan lokasinya harus sesuai dengan kajian badan geologi.
“Yang sudah dikaji sudah semuanya termasuk Kecamatan Lebak Gedong sepeeri dilahan eks perkebunan. Rekomendasinya tapi masih menunggu ada yang tidak masuk kriteria aman,” tandasnya.Berdasarkan data, sebanyam 1529 jiwa masib bertahan di lima lokasi pengungsian di di Aula Jenderal Sudirman Dodiklatpur, Rindam III Siliwangi, Gedung PGRI Sajira, Gedung Serba Guna Kecamatan Lebak Gedong, Ponpes Darul Mustofa, Cipanas, dan Ciladeun, Sajira.
Sebelumnya, Wakil Presiden Maruf Amin menyatakan saat ini pemerintah tengah mempersiapkan lokasi lahan untum relokasi rumah bagi korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Lebak, Banten.
“Kemudian lokasi (relokasi) tidak ada masalah, untuk relokasi tinggal menunggu (data) dari Pemda, saya kira sudah siap, semua siap,” kata Maruf Amin di Pendopo Bupati Lebak. Kamis (30/1/2020).
Dikatakan Maruf Amin bahwa pemerintah pusat sedang menunggu data jumlah rumah yang rusak dan perlu di relokasi ke tempat lebih aman dari Pemerintah Kabupaten Lebak. “Menunggu aduan dari Pemda dari Kabupaten, nama-namanya, alamat lengkap, jumlahnya, by name by adress, data lengkap,” paparnya.(*/Dul)
SUKABUMI – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Sukabumi, Kamis, (30/1/2020), mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati ketika berhadapan dengan para oknum yang menjanjikan dapat meloloskan seseorang menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Disinyalir oknum tersebut kini telah bergentayangan mencari mangsa. Mereka mengobral janji dan meyakinkan bisa memuluskan dapat lolos seleksi mendatang.
Padahal janji seperti tersebut diyakini bohong. Karena tidak ada seorang pun yang bisa mempengaruhi hasil seleksi CPNS yang diselenggarakan pemerintah
“Kami himbau agar warga waspada, terhadap sepak terjang oknum warga yang berdalih bisa meloloskan masuk CPNS. Disinyalir mereka telah bergentayangan mencari mangsa,” kata Sekretaris BKPSDM Kota Sukabumi, Ade Suherman.
Ade Suherman mengatakan seleksi sangat ketat tidak bisa mengandalkan orang lain. Mereka diuji kemampuan sendiri saat mengerjakan soal.Apalagi sistem penerimaan CPNS bersifat transparan dan akuntabel.
“Kami pastikan tidak mungkin ada orang bisa mengutak-atik hasilnya. Apalagi dilakukan secara transparansi,” katanya.Ade Suherman mengatakan peserta yang mengikuti proses tes CPNS akan berhadapan dengan sistem CAT (Computer Assisted Test) yang tidak bisa dibohongi, dipermainkan, atau disuap.
“Sementara prosesnya secara online melalui komputer dan hasilnya bisa dilihat langsung oleh peserta seleksi. Dengan sistem seperti itu, proses untuk titip-menitip sama sekali tertutup rapat-rapat,” katanya.
Ade Suherman mengatakan tes dilakukan secara online melalui komputer. Hasilnya terpampang langsung di layar monitor.
Dari hasil tersebut, seorang peserta dapat mengukur kemampuan diri sendiri sehingga bisa memperkirakan lulus atau tidak lulus.
“Dua tahapan tes tersebut akan dilalui oleh para peserta CPNS untuk penerimaan pegawai di lingkungan Pemda Kota Sukabumi,” ujarnya.
Pada seleksi CPNS tahun ini, Pemkot Sukabumi mendapatkan jatah 114 pegawai dengan rincian 53 tenaga pendidikan, 16 orang tenaga kesehatan, dan 45 orang untuk tenaga teknis.(*/Yan)
BONDOWOSO – Dua terluka akibat banjir bandang yang menerjang Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur pada Rabu sore (29/1/2020). Keduanya sudah menjalani perawatan di Puskesmas.
“Ada dua orang luka ringan, satu orang lansia (lanjut usia) dirawat di Puskesmas kondisinya berangsur – angsur membaik,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Bondowoso Kukuh Triatmoko.
BPBD Bondowoso mendata, sebanyak 200 rumah warga terdampak banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu. Hingga pukul 18.30 WIB Rabu malam banjir sudah surut.
Kukuh mengatakan, saat banjir bandang terjadi cuaca di lokasi cerah. Pihaknya menduga hujan deras justru mengguyur kawasan hulu sungai yang melintasi Desa Sempol hingga menyebabkan banjir bandang.
“Banjir bandang diakibatkan hujan di wilayah hulu di Pegunungan Ijen, waktu kejadian cuaca di lokasi tidak hujan. Ini karena hutan di Pegunungan Ijen gundul karena kemarin kan sempat kebakaran hutan dan lahan di tahun 2019,” ucapnya.
Pihaknya dibantu kepolisian, TNI, relawan, dan sejumlah pihak tengah bergotong-royong membersihkan material banjir bandang. Sejumlah alat berat juga dikerahkan untuk mengangkut material banjir.
“BPBD menetapkan tanggap darurat selama 14 hari terhitung 29 Januari 2020 hingga 11 Februari 2020 mendatang,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur kawasan Pegunungan Ijen membuat Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso diterjang banjir bandang.(*/Gio)
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jabar waspada dan sudah Siaga Satu dalam mengantisipasi tersebarnya virus corona di provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa itu.
“Kami, Jawa Barat, sudah Siaga Satu, minimal dengan pistol testing suhu. Kemudian semua puskesmas dan rumah sakit sudah Siaga Satu,” kata Gubernur dengan panggilan Emil itu seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo, di Bandung, Rabu.
Kang Emil mengajak masyarakat proaktif untuk menghubungi petugas kesehatan jika dirinya atau orang lain mengalami gangguan kesehatan atau menemukan gejala terkena virus corona mulai dari demam yang berkelanjutan, batuk, sakit kepala, hingga kesulitan bernapas.
“Segera, proaktif melaporkan jika ada gejala batuk dan demam. Walaupun itu sifatnya diduga (suspect), tapi tetap harus waspada. Koordinasi antar instansi dan pintu masuk kami Siaga Satu-kan,” kata Kang Emil.
Dia memastikan bahwa setiap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di 27 kabupaten/kota se-Jabar menjadi rujukan bila ditemukan pasien dengan gejala terkena virus corona.
“Setiap RSUD utama jadi rujukan di tiap kota/kabupaten, tapi utamanya di RSHS (RSUP Hasan Sadikin Bandung). Sampai saat ini, tidak ada temuan (positif virus corona). Pokoknya waspada, apalagi (untuk) pergerakan ke luar negeri saat ini,” ujar Kang Emil.
Selain Kang Emil, turut mendampingi Presiden dalam rangkaian peninjauan Puskesmas Cimahi Selatan antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Ketua TP PKK Provinsi Jabar Atalia Ridwan Kamil.
Hari ini, orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini juga mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo pada rangkaian kunjungan kerja di Puskesmas Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Di rangkaian acara tersebut, Presiden menyatakan bahwa pemerintah pusat bersikap waspada dan siaga dalam menghadapi persebaran novel coronavirus (2019-nCov) alias virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
Sementara untuk pencegahan, Presiden mengingatkan agar setiap orang membiasakan hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker bila batuk atau pilek, dan tidak mengonsumsi daging yang tidak dimasak.
“Paling penting waspada, hati-hati,” kata Presiden Jokowi.(*/Hend)
SERANG – Musim Durian tak luput dari perhatian Gubernur Banten Wahidin Halim, dan masih sempat mengunjungi kebun durian Sahara di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang pada Selasa (21/1/2020). Melihat, mengelilingi hingga mencicipi durian jatuhan dari kebun tersebut, Gubernur mengungkapkan bahwa meskipun ditanam di tanah Banten, namun rasa dan kualitasnya berkelas internasional.
“Harus disyukuri tanah Banten ini sangat cocok dan potensial untuk budidaya durian, rasa dan kualitasnya bahkan lebih enak dari durian-durian impor,” ujar Gubernur.
Gubernur mencontohkan, terdapat salah satu varian durian asal Malaysia yang ditanam kembali di Banten yang memiliki warna duri hitam dengan rasa yang lebih enak dibandingkan dari tempat asalnya. Dalam kesempatan ini Gubernur turut mengajak para kepala OPD untuk bersama-sama menikmati durian tersebut yang dinamainya Durian WH.
“Durian jenis duri hitam yang berasal dari Malaysia yang ditanam di tanah Banten, sehingga rasa dari durian jadi lebih enak, karenanya durian duri hitam yang sudah ditanam kembali di Banten dengan kualitas sebagus itu harganya cukup tinggi,” tuturnya.
Menurut penelitian, lanjut Gubernur, di Banten ini terdapat daerah-daerah yang memang kondisi tanahnya sangat cocok untuk budidaya durian. Diantaranya Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Ciomas, Kecamatan Mancak, dan Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
Gubernur juga mengapresiasi budidaya durian di kebun durian Sahara karena pemiliknya juga asli orang Banten. Sebagai bentuk apresiasinya, Gubernur akan menjadikan durian-durian hasil budidaya kebun durian Sahara sebagai peserta di festival makanan yang digelar di Livingworld, Alam Sutera.
Menurut Andri, selaku pemilik dari kebun Durian Sahara, kondisi dan kualitas tanah di Banten sangat bagus dan sangat direkomendasikan untuk menanam berbagai jenis buah durian dari negara lain bahkan kualitasnya bisa menjadi lebih bagus.
Ia juga memaparkan bahwa kebun durian Sahara yang memiliki luas sekitar 20 hektar ini ditanam berbagai jenis durian baik lokal maupun dari negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. (*/Dul)
PANGANDARAN – Pohon gaharu yang menjadi bahan dasar parfum memiliki potensi besar untuk dibudidayakan di Kabupaten Pangandaran. Potensi pasar gaharu yang siap diproduksi bisa diekspor ke jazirah Arab, China dan India.
Salah satu warga asal Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Ridwan Mulyadi mengatakan, saat ini dirinya memiliki 700 pohon gaharu yang ditanam sejak sekitar 10 tahun lalu.
Kebun gaharu yang dibudidayakan di Desa Margacinta di antaranya jenis aquilaria malaccensis yang saat ini masih dalam tahap penantian panen.
Eksploitasi gaharu di hutan alam sejak 1994 rentan punah, dalam konvensi CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) perdagangan gaharu terutama dari spesies aquilaria malaccensis sudah termasuk dalam appendix II.
Dengan kondisi appendix II, kata Ridwan, perlu dimaksimalkan budi daya pada lahan hutan rakyat agar pohon gaharu tidak punah. “Untuk membudidayakan pohon gaharu, jarak tanam antara pohon minimal 5 meter agar menghasilkan tanaman berkualitas,” kata Ridwan.
Ridwan mengemukakan, setelah pohon gaharu besar, harus diinokulasi atau disuntik dan disimpan inokulan agar sel kayu terinfeksi. “Perlakuan pohon gaharu agar menghasilkan bahan parfum maksimal harus ada tahapan dilukai,” ujar dia.
Melalui beberapa tahapan proses perlakuan ke pohon yang baik dan benar bakal menghasilkan gubal gaharu berkualitas. “Awal motifasi saya membudidayakan pohon gaharu dilatarbelakangi kesadaran akan pelestarian alam dan lingkungan,” tutur Ridwan.
Ridwan mengungkapkan, melalui aktivitas penanaman pohon akan menjadikan sumber cadangan pangan, air, oksigen, dan menjaga sumber plasma nutfah.
“Selain prinsip pokok dalam menanam pohon juga ada nilai lebih yang bakal dihasilkan karena manfaat dari gaharu sebagai bahan parfum alami, hio, kosmetik, bahkan obat herbal,” paparnya.(*/Asp)
SERANG – RSUD Banten menyiapkan ruang isolasi sebagai bentuk antisipasi terjadinya penularan virus corona di Provinsi Banten. Sejauh ini, tak ada warga Banten yang terjangkit virus tersebut.
“Belum ada (terjangkit virus corona). Meski demikian, kita sudah siapkan ruang isolasi dengan enam tempat tidur. Dokter umum UGD kita sosialisasikan, dokter spesialis paru kita siagakan,” kata Dirut RSUD Banten, Danang Hamsah Nugroho, kepada sejumlah wartawan, (27/1/2020).
Menurutnya, setidaknya, ada 16 dokter yang disiagakan oleh RSUD Banten, dua dokter spesialis paru-paru dan 14 dokter umum. Mereka siaga 24 jam jika sewaktu-waktu ada korban virus Corona yang dibawa ke RSUD Banten.
“Semua dokter kita sosialisasikan dan siap siaga. Dokter ada 16 yang kita siapkan. (Virus corona) kayanya menyerang paru-paru. Kalau Banten belum denger (ada yang terjangkit),” terangnya.
Virus Corona atau Novel coronavirul (2019-nCoV) telah menyebar ke berbagai negara, seperti Kanada, Australia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Amerika, Australia hingga Thailand. Ciri-cirinya orang yang terjangkit mengalami demam, batuk dan sulit bernafas. Sejauh ini, virus corona telah menewaskan 80 orang di China dan lebih dari 2.700 orang terinfeksi.
“Masyarakat Kota Serang diimbau untuk menggunakan masker dan melakukan pola hidup sehat. Seperti mencuci tangan sebelum makan dan sesudah melakukan aktifitas lainnya,” kata Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin.
Dia menjelaskan bahwa gejala virus Corona mirip dengan flu dan demam, terlebih saat cuaca hujan seperti ini, akan banyak masyarakat yang mengalami gejala flu, batuk dan meriang. Karenanya, dia mengimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan warga sekitar.
“Masyarakat saya minta berhati-hati saat berdekatan dengan satwa liar ataupun orang yang mengalami gejala tersebut. Jangan panik, tetap waspada dan segera datang ke dokter jika mengalami gejala flu, batuk dan demam,” jelasnya.
Sementara itu, aktivis Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (MPLH) Kabupaten Lebak, Heri meminta pemerintah untuk melakukan medical check up pada warga negara asing (WNA) asal Tiongkok di Kabupaten Lebak atau wilayah lain di Banten. Alasannya, bisa saja pegawai WNA Tiongkok yang tiba di Banten akan membawa virus corona.
“Kami harap Pemprov Banten maupun Pemkab Lebak melakukan upaya medical check up untuk para pegawai WNA asal Tiongkok yang baru datang di Banten. Ini sebagai langkah antisipasi agar virus corona tidak menyebar di Banten,”tegasnya.(*/Dul)
BLITAR – Hujan deras disertai angin kencang menerjang desa di Blitar. Meski tak ada korban jiwa, namun tiga rumah warga Dusun Krajan Desa Lorejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, mengalami rusak berat dan 50 rumah rusak ringan.
Lokasi yang diterjang angin kencang ini berada di RT 3 RW 1, RT 1 RW 2 dan di RT 5 RW 1. Penuturan satu di antara korban yang rumahnya rusak parah, Marsi mengaku hujan deras turun di wilayah itu sekitar pukul 14.30 WIB.
Namun tiba-tiba, suara angin menderu sangat keras. Merasa rumahnya yang semi permanen tak kuat menahan empasan angin kencang, Marsi menarik tangan anak cucunya keluar rumah.
“Saya lari keluar rumah sama anak saya, menuju rumah tetangga depan. Dan bener, tiba-tiba bruk! Atap rumah sama dinding bambu roboh barengan,” ucap Marsi warga RT 1 RW 2 yang rumahnya tampak rata dengan tanah.
Selain rumah Marsi, kerusakan parah juga menimpa rumah Paijan di RT 5 RW 1. Rumah yang dihuni pasangan manula itu dindingnya ambruk dan atapnya runtuh.
“Yang satu kondisi rusak parah sebuah kandang tempat pakan ternak. Jadi tidak ada ternaknya. Sementara yang rusak ringan terdata sebanyak 50 rumah. Kebanyakan gentingnya melorot dan atapnya saja yang rusak,” terang Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Achmad Cholik , Senin (27/01/2020).
Petugas BPBD Kabupaten Blitar masih melakukan pendataan kerusakan. Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam terjangan angin kencang di wilayah Blitar selatan ini.
“Petugas juga melakukan assesment untuk memperhitungan besaran kerugian dan bersama TNI Polri, Satpol PP serta pamong desa membantu assesmentnya ini,” tandasnya.(*/Gio)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro