MAGELANG – Fenomena alam tanah bergerak memaksa 200-an orang warga Dusun Kranjang Lor, Desa Sidorejo, Kecamatan Salaman, Magelang, mengungsi. Pergerakan tanah menyebabkan bangunan retak dan ambles hingga 20 cm.
Salah satu warga Sidorejo, Rahmah menuturkan, pergerakan tanah mulai dirasakan warga sejak Rabu hingga Kamis (4-5/3/2020). Beberapa titik di lokasi juga longsor. “Rasanya tanahnya gerak, terasa banget jadi khawatir.
Makanya saya pilih mengungsi di sini (lapangan),” katanya, Jumat (6/3/2020).
Dia berharap pemerintah setempat bisa memberikan tempat relokasi bagi warga yang rumahnya terancam longsor. Namun, tempat relokasi yang baru tidak jauh dari kampung halaman mereka.
“Saya mau dipindah tapi jangan jauh-jauh juga,” ucapnya.
Sementara itu, menurut data pemantauan di lokasi tanah gerak tersebut dikarenakan kontur tanah yang gembur. Karena curah hujan tinggi, air tidak bisa mengalir dengan sempurna sehingga terjadi longsor dan pergerakan tanah.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Magelang, Pranowo mengatakan, untuk sementara pihaknya baru bisa memberikan bantuan logistik dan kesehatan. Untuk relokasi masih dibutuhkan koordinasi dengan pihak Pemkab Magelang.
“Langkah kami memberikan bantuan kebutuhan pokok dan kesehatan bagi para pengungsi. Kami pantau dan selalu memberikan informasi terbaru kepada warga,” ungkapnya.(*/D Tom)
KARAWANG – Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meluncurkan program pemagangan vokasi dengan melibatkan 26 perusahaan di sekitar Karawang.
“Ada 501 peserta yang mengikuti program ini,” kata Bupati setempat Cellica Nurrachadiana, di Karawang, Jumat (6/3/2020).
Ia menyampaikan agar para peserta program pemagangan menunjukkan kualitas dan kinerja yang baik.
Hal tersebut dia sampaikan, katanya, karena ke depan, setelah masa pemagangan, peserta yang dinilai baik dan sesuai kriteria perusahaan bisa direkrut menjadi karyawan.
“Jadi para peserta harus serius. Setelah masa pemagangan selesai, peserta magang yang memiliki kemampuan sesuai kriteria dan kebutuhan perusahaan, bisa direkrut,” katanya.
Kalaupun tidak direkrut menjadi karyawan, kata Bupati, sertifikat magang itu menjadi bukti memiliki kompetensi dan pengalaman bekerja di perusahaan.
Bupati menyampaikan kalau program pemagangan itu merupakan kesempatan terbaik bagi mereka yang belum memiliki pengalaman bekerja di perusahaan.
“Ada 26 perusahaan yang terlibat dalam program ini. Jadi 501 peserta itu akan disebar di 26 perusahaan tersebut,”tandasnya.(*/As)
SERANG – Pemkot Serang akan menutup seluruh peternakan ayam di wilayahnya, pada April 2020. Penutupan dilakukan karena permintaan masyarakat di sekitar area peternakan ayam yang merasa tergangu dengan bau dan pencemaran lingkungan yang timbul.
Penutupan ini sesuai dengan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Serang yang saat ini sedang dibahas dan ditargetkan rampung pada April tahun ini.
Desakan masyarakat, dikatakan Wali Kota Serang Syafrudin, sudah sejak lama disampaikan, hanya terkendala RTRW yang masih membolehkan adanya peternakan. “Secara pribadi sebenarnya saya ingin segera menutup karena mambu (bau), kita inginnya peternakan ini pindah saja, bisa ke Kabupaten Serang misalnya.
Tapi secara yuridis, kita masih menunggu selesainya revisi RTRW, mudah-mudahan bisa selesai April ini,” kata Syafrudin saat sidak ke peternakan ayam di Kelurahan Cikoneng, Kecamatan Curug, Kota Serang, Kamis (5/3/2020).
Peternakan ayam di Kota Serang tersebar di Kecamatan Curug, Walantaka, dan Kasemen yang semuanya masih memiliki izin dari RTRW lama ketika Kota Serang masih menjadi bagian dari Kabupaten Serang. Hal ini yang membuat pemkot belum bisa menutup sektor industri ini di daerahnya.
“Jadi penutupan tetap harus dengan mekanisme yang benar, kita tidak bisa tergopoh-gopoh karena nanti bisa kita yang kena di PTUN,” katanya.
Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi mengaku, akan mencoba menyelesaikan pembahasan RTRW pada Maret ini. Perubahan tata ruang disebutnya memang sudah sangat diperlukan di Kota Serang karena menyanhkut perekonomian masyarakat.
“Keinginan kita bahkan mudah-mudahan selesai bulan ini, karena ini menyangkut dengan perekonomian warga, di situ ada industri, investasi dan lain-lain,” kata Budi.
Camat Curug Andi Heryanto mengatakan, penolakan warga atas peternakan ini mulai banyak dilakukan sejak akhir Desember 2019. Adanya pencemaran lingkungan dan bau tidak sedap, menjadi keluhan warga yang disebutnya semakin parah setiap harinya.
“Yang mengganggu baunya, lalatnya, tapi kita akan dapat bantuan alat untuk menghilangkan baunya, ini untuk solusi sementara sampai ada revisi RTRW,”tegasnya.(*/Dul)
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar setelah direnovasi sejak April 2019 di Kota Bandung, Kamis (5/3/20/2020).
Kang Emil sapaan Ridwan Kamil mengatakan, gedung yang direnovasi menggunakan dana hibah dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar Tahun Anggaran 2019 itu lebih representatif.
“Alhamdulillah dengan hibah kami, renovasi gedung ini kita jadikan representasi karena Jabar mewakili umat islam di Indonesia, yang jumlahnya muslimnya lebih banyak dari Saudi Arabia,” katanya.
Kang Emil pun berharap, renovasi gedung yang menghabiskan dana Rp 3,5 miliar itu bisa meningkatkan kinerja para kiai dan ulama dalam memberikan nasihat kepada masyarakat Jabar.
“Kita butuh para ulama yang mengeluarkan nasihat-nasihat yang dibutuhkan untuk menjaga agar Jabar ibaratnya air yang selalu tenang dan jernih,” ucapnya.
Selain itu, Kang Emil mengajak MUI Jabar untuk ikut mengimbau masyarakat kembali menerapkan pola hidup sehat guna mencegah penyebaran COVID-19.
“Tadi sudah disampaikan imbauan dari MUI Pusat yang akan disebarkan oleh MUI Jabar agar dalam ceramah-ceramah mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan, karena virus ini (korona) tidak masuk ke orang yang badannya fit,” katanya.
Sedangkan, Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei menyatakan, gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pengendalian kegiatan MUI yang kian padat dan kompleks.(*/Hend)
CIREBON – Sebanyak 1,1 juta warga Kabupaten Cirebon masuk dalam kategori miskin. Artinya, separuh dari jumlah keseluruhan masyarakat daerah ini menjadi warga tak berkecukupan.
Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, Iis Krisnandar meminta, kesejahteraan masyarakat Kabupaten Cirebon, perlu mendapatkan perhatian serius.
“Dinsos ini mengurus hampir separuh orang miskin di Kabupaten Cirebon, yakni jumlahnya 1,1 juta warga miskin. Kalau Pemkab tidak memberikan perhatian serius, nanti akan sulit tertangani,” kata Iis, Kamis (5/3/2020).
Dengan jumlah warga miskin yang banyak itu, lanjut Iis, berarti 50 persenan penduduk miskin di Kabupaten Cirebon ditangani pihak Dinsos. Penanganan tersebut berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Saat ini kita sedang validasi data warga miskin. Ini karena data dari Kemensos dan data Dinsos ternyata tidak valid,” jelasnya
Ia melanjutkan, dengan kerja yang begitu besar dan anggran yang sangat minim di ditambah problem pegawai Dinsos yang sangat sedikit, pihaknya harus bekerja super ekstra. Minimnya anggaran, berimbas kepada kinerja pegawai. Dengan anggaran yang minim sedangkan beban kerja yang besar, Iis berharap Dinsos mendapat perhatian, baik dari bupati maupun DPRD setempat.
“Kerjaan banyak sementara anggarannya kecil. Minimal Rp75 milliarlah, karena banyak yang harus kami urus. Pendampingan untuk BPNT atau PKH saja belum ada. Jangan sampai Pemda ini banyak program kartu pepek dari pusat, tapi pendampingannya tidak ada,” tandasnya. (*/Dang)
MALANG – Maraknya penyebaran Covid-19 atau virus korona di Indonesia membuat sejumlah kepala daerah di Malang Raya mengingatkan pentingnya gaya hidup bersih.
Di Kota Malang, Walikota Sutiaji mengingatkan pentingnya hidup sehat dan bersih dengan melakukan pencegahan melalui mencuci tangan.
“Hal – hal yang terkait dengan cuci tangan sebelum makan. Setelah beraktivitas dan lainnya, membiasakan bersih itu menjadi keharusan,” ungkap Sutiaji saat ditemui di Balaikota Malang.
Terkait kondisi Kota Malang, Sutiaji hanya meminta warga untuk tetap tenang meskipun kewaspadaan selalu harus ditingkatkan. “Kita tetap waspada. Kami terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk itu (mengantisipasi masuknya virus korona ke Malang),” imbuhnya.
Sementara itu Walikota Batu Dewanti Rumpoko meminta masyarakat di Kota Batu tetap tenang meskipun Kota Batu merupakan kota wisata yang dikunjungi banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Sebagai tempat wisata, tentunya anak wisatawan yang keluar masuk. Tapi kami minta warga Kota Batu tidak terlalu panik dan tetap tenang,” ucap Dewanti.
Dewanti juga mengingatkan perlunya terus menjaga daya tahan tubuh dengan mencuci tangan dengan sabun atau cairan berbasis alkohol yang mampu menghilangkan kuman penyebab virus.
“Kalau kondisi tubuh dalam keadaan tidak fit atau daya tahan tubuh lemah, itu bisa mudah terjangkit penyakit. Makanya kita jaga. Jangan lupa mencuci tangan dengan sabun, karena mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan cairan pembersih berbasis alkohol bisa membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita,” jelasnya.
Sebagai informasi virus korona yang berawal di dataran China ini telah menyebar ke puluhan negara di dunia dengan jumlah penderita tak kurang mencapai 90 ribuan jiwa.
Di Indonesia sendiri dua orang terdeteksi positif menderita virus korona.(*/Gio)
BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status siaga satu setelah dua warganya dipastikan terpapar virus corona. Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, semua sumber daya yang berhubungan dengan potensi penyebaran virus diminta untuk meningkatkan pengawasan.
Baca Juga
Dua Warga Positf Virus Corona, Ini Imbauan Wali Kota Depok Pasien Dicurigai Corona di RSUP M Djamil Sudah Membaik Dua Orang Pasien Corona Dirawat di RSPI Sulianti Saroso
Ridwan Kamil pun, menginstruksikan semua kepala daerah menyiagakan rumah sakit di 27 kabupaten/kota. Ia pun meminta masyarakat untuk memeriksakan diri ketika mengalami gejala penyakit virus corona.
“Kita sekarang posisinya siaga satu virus corona di Jawa Barat. Saya imbau warga yang melihat dan mengalami gejala yang mirip, kan susah dibedakan, mana flu mana corona untuk sgera mengecek (kesehatan),” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (2/3/2020)
Emil mengatakan, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) pun dipastikan siap melayani pemeriksaan hingga mengirimkan sampel uji bagi warga yang diduga terpapar virus corona. Semua koordinasi, dengan pihak Kementerian Kesehatan ditingkatkan.
Namun, kata dia, ia masih belum menutup akses bagi warga negara asing ke wilayahnya selama mereka datang bukan dari negara yang penyebaran virus corona masif. Pihak imigrasi pun, diminta untuk melakukan pemeriksaan dengan lebih maksimal.
“Saya kira sesuai kebutuhan, selama yang tidak masuk travel warning nggak masuk. Kemudian imigrasi sudah ditingkatkan, supaya mereka yang datang dari pelabuhan dicek temperaturnya,” paparnya.
Menurut Emil, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertras) Jabar juga sudah diinstruksikan mengecek keberadaan tenaga kerja asing, khususnya yang berasal dari China.
“Yang dari China, posisinya dimana (harus) rajin dikoordinasikan,” tegasnya.(*/Hend)
JEMBER – Sejumlah bangunan ruko dan jembatan di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Jember Kidul, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, ambruk pada Senin dini hari tadi. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPBD setempat, ambruknya bangunan ruko dan amblesnya jalan terjadi sekira pukul 03.30 WIB.
Menurut salah seorang warga bernama Anto, sebelum ambruk ada bunyi gemuruh di sekitar lokasi kejadian. Sesaat kemudian jembatan dan sejumlah ruko ambruk.
“Kejadiannya sebelum subuh, pukul 03.30 WIB. Ada suara gemuruh sebelum ambles jembatan dan merobohkan rukonya,” ungkap Anto kepada wartawan, Senin (2/3/2020).
Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Jember Heru Widagdo mengatakan kejadian memang berlangsung cepat pada Senin dini hari.
“Senin pagi tim sudah terjun ke lokasi. Kami sudah memberi garis pembatas supaya warga tidak melintasi lokasi,” ujar Heru saat dikonfirmasi wartawan.
Akibat kejadian tersebut, BPBD mencatat ada setidaknya sembilan bangunan ruko yang terdampak amblesnya jembatan dan jalan.
“Tapi tak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Kami masih melakukan pemantauan hingga siang ini,” tandasnya.(*/Gio)
SURABAYA – Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat, total produksi padi di Jatim pada 2019 mencapai 9,58 juta ton gabah giling kering (GKG).
Angka tersebut turun 622.279 ton GKG atau 6,10 persen dibandingkan 2018. Produksi padi tertinggi terjadi pada Maret yang sebesar 341.660 dan produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 44.950 ton.
Sama halnya dengan produksi pada 2019, produksi padi tertinggi pada 2018 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 391.630 ton. Sementara produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 36.120 ton. Kenaikan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Ngawi, Mojokerto, dan Gresik.
“Sementara itu, penurunan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Sumenep, Jember, Banyuwangi, dan Bojonegoro,” kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jatim, Mohammad Farikhin dalam rilisnya, Senin (2/3/2020).
Tiga kabuapten atau kota dengan produksi padi (GKG) tertinggi pada tahun 2018 dan 2019 adalah Kabupaten Lamongan, Bojonegoro, Ngawi, dan Jember. Namun pada 2019, terjadi penurunan produksi pada tiga kabupaten dan kota tersebut dibandingkan dengan produksi 2018.
Hanya Kabupaten Ngawi yang mengalami peningkatan produksi. “Untuk produksi beras juga turun. Pada 2018 mencapai 5,86 juta ton. Sedangkan di 2019 sebanyak 5,50 juta ton,” tandas Farikhin.
Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area KSA, pola panen padi di Jatim selama 2019 relatif sama dengan pola panen tahun 2018. Puncak panen padi terjadi pada bulan Maret, sementara luas panen terendah terjadi pada bulan Januari. Total luas panen padi pada 2019 seluas 1,70 juta hektar.
Luas panen tertinggi terjadi pada Maret, yaitu sebesar 0,34 juta hektar dan luas panen terendah terjadi pada Desember, yaitu sebesar 0,04 juta hektar. Dibanding dengan total luas panen padi pada 2018, luas panen padi pada 2019 turun 48.770 hektar atau 2,78 persen.(*/Gio)
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendukung penghentian sementara proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang dikerjakan oleh konsorsium Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Pria yang akrab disapa Emil ini menilai, cara kerja yang dijalankan pihak kontraktor proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu masih serabutan, sehingga merugikan masyarakat.
“(penghentian proyek) KCIC, saya setuju karena ini mengingatkan agar KCIC jangan terabas terobos tanpa memperhatikan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja), bikin banjir, dan sebagainya,” kata Ridwan Kamil di Sentul, Kabupaten Bogor, Senin (2/3/2020).
Diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginstruksikan untuk menghentikan sementara proyek pembangunan kereta cepat Jakata-Bandung mulai tanggal 2 Maret 2020 hingga dua pekan ke depan.
“Ini mengingatkan kontraktor, cara kerja di lapangan masih serabutan, tolong direview. Dikasih waktu dua minggu atau kurang oleh Kemenhub dan PUPR Perbaiki metode kerja baru boleh dikerjakan. Jadi ini cara bekerjanya. Amdal udah beres, tapi gaya bekerja kurang optimal,” bebernya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu memaparkan, PT KCIC beserta kontraktor kurang memperhatikan sistem manajemen konstruksi terkait keamanan, keselamatan, kesehatan, hingga lingkungan.
Namun, dia menekankan, pernyataannya itu bukan berarti pihaknya tidak mendukung proyek infrastruktur di sektor transportasi tersebut. Apalagi, proyek KCIC masuk dalam proyek strategis nasional.
“Proyeknya penting karena proyek strategis nasional, tapi kalau dikerjakan merugikan masyarakat itu berarti cara kerja di lapangan (yang bermasalah), bukan proyeknya,” pungkasnya.(*/Hend)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro