SUKABUMI – Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Kabupaten Sukabumi menggelar bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas kepala desa (kades) dan perangkat desa. Pada kegiatan itu tampak hadir 140 kepala desa dari 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi. Bimtek diresmikan oleh Sekda Kabupaten Sukabumi, H. Iyos Somantri.
“Pelatihan ini dibagi menjadi dua gelombang. Tujuannya untuk melahirkan pemerintahan desa yang partisipatif, akuntabel, transparan,” kata Ketua BKAD Kabupaten Sukabumi, Tutang Sutiawan saat menyampaikan sambutan pada pembukaan bimtek (18/6/2019).
Bimtek diselenggarakan di Hotel Augusta, Jalan Raya Cikukulu, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Diharapkan dari bimtek tersebut, ujar Tutang, akan bermunculan perangkat desa yang dapat mewujudkan pemerintah dan masyarakat desa yang maju, adil, sejahtera, profesional, dan demokratis.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pak Sekda, Bapak Kajari, Pak Kadis PMPD, serta para undangan yang telah hadir pada kegiatan yang kami selenggarakan ini,” tutur Ketua BKAD.
Selain Sekda Kabupaten Sukabumi yang membuka bimtek, pejabat yang hadir pada acara pembukaan antara lain Kepala Kejari Kabupaten Sukabumi, Alex Sumarna dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Sukabumi, Thendi Hendrayana. Narasumber pada bimtek berasal dari unsur Inspektorat, kejaksaan, dan kepolisian.
Saat menyampaikan pengarahan, Sekda mewakili Bupati Sukabumi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Dia menilai, kegiatan yang digagas dan diselenggarakan oleh BKAD tersebut sangat bagus dan sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kepala dan perangkat desa.
“Kegiatan seperti ini dapat melahirkan para kepala desa dan perangkat desa yang dapat bersinergi dengan semua kalangan untuk membangun dan memajukan desa,” ujar Iyos.
Dalam membangun desa, lanjut dia, kepala desa tidak dapat berjalan sendirian. Dia membutuhkan sinergitas dan kerja sama dengan semua elemen yang terkait dengan pembangunan dan pengembangan desa.
“Melalui bimtek tersebut, para kepala desa dapat meningkatkan kapasitas dan ilmunya untuk menunjang kelancaran dalam meningkatkan sinergitas. Serta menjalankan tugas pokok dan fungsinya,” jelasnya. (Hery)
PURWAKARTA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) menyatakan akan mengguyur Kabupaten Purwakarta dengan bantuan dari Provinsi Jawa Barat sebesar 3 kali lipat lebih besar pada tahun 2020. Ini bertujuan untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat.
“Tahun depan, Banprov untuk Purwakarta kita naikkan tiga kali lipat,” ucap Gubernur Ridwan ‘Emil’ Kamil saat berkunjung ke Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, Purwakarta, Rabu (19/06/2019).
Turut mendampingi kunjungan pria yang akrab disapa Kang Emil itu, Bupati dan Wabup Purwakarta, Anne R Mustika dan Aming serta Dirut PJT II Jatiluhur, U Saefudin Noer.
Emil menyebutkan, anggaran untuk daerah harus dialokasikan secara merata tanpa melihat latar belakang si penerima, agar perkembangan ekonomi di daerah semakin pesat.
“Kita tidak memilah-milah, seluruh daerah harus mendapat banprov secara merata. Tujuanya, agar terdongkrak ekonomi masyarakat. Dengan begitu tercipta masyarakat yang sejahtera,” tegas Emil.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika senang mendengar penjelasan tersebut. Anne mengapresiasi wacana tersebut.
“Tentu kita senang. Dengan adanya kenaikan banprov maka akan lebih cepat menyelesaikan sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) pembangunan yang belum diselesaikan,” ujar istri Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu.
Salah satu PR yang belum diselesaikan, kata Anne,yakni pembangunan infrastruktur dan penataan pariwisata. Anne menyontohkan pembangunan jalan menuju obyek wisata Gunung Parang dan penataan obyek wisata Wanayasa.
“Banprov itu akan sangat membantu percepatan pembangunan di Purwakarta. Kalau naik, ya senang,” ucap dia.
Diakuinya, sejak dua tahun terakhir Banprov Jabar untuk Purwakarta ini relatif kecil dari daerah lain. Pada 2018, kata Bupati, pihaknya mengusulkan Banprov hingga Rp 400 miliar. Akan tetapi yang disetujui Rp 32 miliar. “Itupun, kita peroleh dari aspirasi DPRD,” ungkapnya. (*/Asp)
LAMPUNG – Imbas jembatan ambrol di kabupaten Mesuji, Kapolres Mesuji, AKBP. Edi Purwanto menyarankan pengguna jalan raya yang akan menuju Palembang Sumatera Selatan menggunakan jalan tol yang hanya beroperasi pada pukul 06.00 -16.00 WIB.
“Saat ini jalan tol hanya boleh dilalui mobil kecil saja dengan sistem buka tutup, sedangkan fuso belum diperbolehkan melintas di jalan ini. Perbaikan jembatan akan memakan waktu sampai 14 hari kedepan,” ungkap Kapolres Mesuji.
Sebelumnya disampaikan minimal satu minggu perbaikan jembatan penghubung perbatasan Provinsi Sumatera Selatan – Provinsi Lampung di Jalan Lintas Timur KM 200 putus (ambruk bagian tengahnya-red). Petugas masih melakukan pengaturan lalulintas agar kendaraan yang melintas menggunakan jalur lintas tengah.
Kabidhumas Polda Lampung, AKBP. Zahwani Pandra Arsyad beberapa waktu lalu mengatakan jalur lintas timur jembatan penghubung wilayah kabupaten Mesuji propinsi Lampung dengan propinsi Sumatera Selatan untuk sementara ditutup total tidak bisa dilalui kendaraan.
“Pengguna jalan yang hendak menuju Sumatera Selatan atau sebaliknya silahkan menggunakan Jalur Lintas Tengah (jalur Bandar Jaya – Terbanggi Besar – Way Pangubuan – Kota Bumi – Bukit Kemuning – Baradatu – Blambangan Umpu – Way Tuba – Sumatera Selatan ),” ujar Kabidhumas.
Estimasi sementara ini, proses perbaikan bisa makan waktu minimal sekitar satu minggu bahkan bisa sampai 15 hari.
Sementara itu Kapolres Mesuji, AKBP. Edi Purnomo mengungkapkan, “sejak tengah malam tadi sudah menyiagakan personil dilokasi kejadian. Sebagian mengatur lalu lintas terutama mengarahkan kendaraan yang terlanjur masuk Jalan Lintas Timur untuk bisa masuk areal jalan tol dan keluar di Kayu Agung. Sebagian lagi bersiaga mengantisipasi pihak yang ingin memanfaatkan momen dan lokasi tersebut untuk melakukan modus pungli,” ungkap Kapolres. (*/Kris)
SUKABUMI – Tiga kawasan di Kota Sukabumi, Jawa Barat bakal kembali ‘dipercantik’. Rencananya, penataan tiga lokasi yakni Lapangan Merdeka, Alun-alun dan Jalan Ir. H. Djuanda bakal menyedot dana mencapai Rp18 miliar.
Kepala Bagian Perekonomian, Pembangunan dan Kerja Sama Daerah Setda Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar menjelaskan waktu penataan ketiga lokasi itu direncanakan pada Agustus mendatang.
Biayanya bersumber dari dana Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Rahmat merinci, dana untuk penataan Lapangan Merdeka sebesar Rp 7,5 miliar, pedestrian Lapangan Merdeka sebesar Rp 2,5 miliar, Alun-alun sebesar Rp 5 miliar, dan untuk penataan Jalan Ir. H. Djuanda sebesar Rp 3 milyar.
“Untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan penataan ke-3 kawasan tersebut, kami sudah melakukan berbagai persiapan, termasuk menyiapkan DED (Detail Engineering Design) dan lelang,” kata Rahmat, Minggu (16/6/2019).
Diharapkannya, apabila penataan terhadap ke-3 kawasan tersebut sudah rampung dapat menjadi KSDP (Kawasan Strategis Destinasi Pariwisata) di Kota Sukabumi, serta menjadi daya tarik bagi para wisatawan di samping Obyek Wisata Pemandian Air Panas Cikundul dan yang lainnya.
Diungkapkan Rahmat, negara-negara maju yang menjadi disorotan oleh berbagai pihak di dunia saat ini, yakni mengenai keberhasilannya dalam memajukan dan meningkatkan serta mengembangkan objek wisata di negaranya masing-masing.
“Hal tersebut menjadi motivasi bagi kami, khususnya dalam menggali potensi sekaligus memajukan dan meningkatkan serta mengembangkan objek wisata. Di antaranya menata kembali Lapangan Merdeka, Alun-Alun dan Jalan Ir. H. Djuanda,” tukasnya. (*/Yan)
INDRAMAYU – Ribuan hektar tanaman padi milik para petani di Kecamatan Bongas, Anjatan, Gabuswetan, Kandanghaur, Patrol dan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam beberapa hari terakhir ini dilanda kekurangan pasokan air irigasi dari Perum Otorita Jatiluhur (POJ).
Ini terjadi karena sandaran tanggul Saluran Sekunder (SS) Kandanghaur longsor.
Padahal tanggul belum lama dibangun. Akibatnya, air dari POJ menuju sawah petani terganggu.
Edi, warga, mengatakam jebolnya tanggul SS Kandanghaur merepotkan petani yang saat ini tengah menanam padi musim tanam Gadu.
“Kalau jebolnya SS Kandanghaur pada saat musim tanam rendeng masih mending, karena kebutuhan air untuk tanaman padi dapat disokong air hujan. Kalau jebolnya tanggul sekarang ini jadi mengganggu karena pasokan air tergantung dari POJ dan ujung-ujungnya tanaman padi bisa kekeringan,” katanya.
Ia heran tanggul yang belum lama selesai dibangun dengan biaya mahal sudah jebol. “Manfaatnya belum terlalu terasa sudah jebol,” ujarnya.
Berkurangnya pasokan air irigasi POJ ke sawah-sawah petani juga makin bertambah parah setelah bangunan Sipon Wanguk yang sama-sama berfungsi mengalirkan air irigasi dari POJ menuju ke sawah-sawah petani beberapa waktu lalu juga jebol.
“Sipon Wanguk yang jebol harus diperbaiki. Untuk memperbaiki Sipon Wanguk, air irigasi dari POJ menuju sawah-sawah petani harus distop atau dikeirngkan dahulu. Kalau tidak dikeringkan maka akan mengganggu pekerjaan perbaikan Sipon Wanguk,” katanya. (*/Asp)
YOGYAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami dua kali gempa guguran pada Rabu (12/6/2019).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan resminya mengatakan gempa guguran terekam selama periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB amplitudonya 7-9 mm dan berlangsung 46,46 – 61,4 detik.
Bersamaan dengan gempa guguran, di sekitar gunung muncul asap kawah tak tampak, angin bertiup lemah ke arah timur dan tenggara, suhu udara 15-19.5 derajat Celsius, kelembaban udara 68-81 persen, dan tekanan udara 628.8-709.6 mmHg.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Untuk sementara waktu aktivitas pendakian tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG juga mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Namun demikian, Hanik menyatakan untuk kawasan objek-objek wisata di sekitar Gunung Merapi seperti Kawasan Kaliurang, Kaliadem, Klangon, Deles dan kawasan lain yang berada di luar radius tiga kilometer dari puncak gunung masih aman untuk dikunjungi. (*/D Tom)
SUKABUMI – Wisatawan asal Bogor, Jawa Barat Ilham Handika (17) tewas setelah digulung ombak di Pantai Karanghawu, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019).
Warga Kampung Kedung Halang Sleweran Cilebut, Kabupaten Bogor ini sebelumnya diselamatkan petugas Badan Penelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, sekira pukul 15.30 WIB.
Saat itu, korban tersapu ombak bersama temannya yang selamat, Lutfi (17).
Kepala Divisi Operasional, SDM, dan Diklat, Balawista Kabupaten Sukabumi, Asep Edom menuturkan, kedua korban terbawa ombak yang sedang tidak bersahabat atau pasang ke tengah lautan.
“Petugas melakukan penyelamatan meskipun kewalahan karena kondisi ombak pasang. Keduanya dibawa ke tepian pantai. Satu orang korban selamat, sementara satu orang meninggal dunia ketika berada di puskesmas,” tukasnya.
Di hari sama di waktu dan lokasi berbeda tercatat tiga kejadian laka laut. Pertama, laka laut di Pantai Karanghawu 2 Kebon Kelapa Cisolok sekitar pukul 09.00 WIB.
Korban yang tenggelam dan diselamatkan adalah M Topik Alpariji (17) warga Kemang Kabupaten Bogor.
Kedua, laka laut di Pantai Istiqomah dengan korban tenggelam Ahmad (16) dan M Abdul Rohman (15) warga Puncak, Kabupaten Bogor sekitar pukul 10.30 WIB. Keduanya juga berhasil diselamatkan petugas.
Terakhir kasus laka laut di Pos Nambo Gurilap Cisolok satu korban yakni Muhamad Rizki (15) Ciawi Bogor berhasil diselamatkan. (*/Yan)
SERANG – Kawasan wisata religi Masjid Agung Banten diklaim mengalami peningkatan pengunjung setelah proses revitalisasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Banten. Terlebih pada libur lebaran tahun ini, jumlah pengunjung boleh dibilang membeludak.
Pantauan di lokasi, ribuan pengunjung tampak memenuhi sekitar Masjid Agung Banten mulai dari Surosowan hingga kawasan Alun-alun sekitar Masjid pada Minggu 9 Juni 2019. Kendaraan pun tampak mengular mulai dari persimpangan jalan raya hingga sekitar kawasan masjid.
Para pengunjung mayoritas datang tidak sendiri, mereka berkelompok bersama keluarganya. Dengan tujuan bertakziah, para pengunjung pun tak lupa mendokumentasikan kunjungannya dan mencari spot foto yang bagus.
Salah seorang pedagang di sekitar Masjid Agung Banten Rumsih mengatakan, pengunjung dari berbagai daerah itu mulai memenuhi kawasan kesultanan Banten itu setelah Idulfitri 1440 Hijriah.
“Ini ramainya sejak habis lebaran, sampai sekarang masih ramai,” katanya.
Ia mengatakan, melonjaknya jumlah pengunjung setelah lebaran merupakan hal biasa. Bahkan, kata dia, keramaian itu terus berlangsung hingga tengah malam. “Memang setiap habis lebaran ramai, bahkan sampai tengah malam ramai terus,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua pemangku adat kesultanan Banten Tubagus Abas Wasse mengatakan, jumlah pengunjung mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan. “Memang terjadi peningkatan, tapi tidak terlalu signifikan, karena kan sebelum revitalisasi di tahun sebelumnya juga ramai,” katanya kepada wartawan Kabar Banten, Masykur Ridho.
Menurutnya, masalah yang terjadi pascarevitalisasi ialah terjadinya penumpukan kendaraan. Hal itu karena, saat ini laham parkir yang tersedia hanya berada di kawasan penunjang wisata (KPW) saja dengan kondisi lahan yang tidak luas. Sehingga, masyarakat yang berkunjung menggunakan kendaraan roda dua parkir di sekitar Masjid Agung.
“Yang jadi masalah sekarang parkir saja, harusnya lahan 12 hektar di KPW segera dimanfaatkan agar tidak terjadi kemacetan,” ucapnya.
Terkait parkir di sekitar Masjid Agung yang dipungut Rp 5.000 untuk satu kendaraan roda dua, ia menyatakan tidak mengetahui pengelola parkir di lokasi tersebut. Karena, saat ini proses revitalisasi belum 100 persen. “Kalau saya sih menyebutnya parkir liar, kareba kan proses revitalisasi belum selesai,” ujarnya.(*/Dul)
BANDUNG – Kebakaran hebat menghanguskan Pasar Ujungberung Bandung pada Senin (10/6/2019) dini hari. Kebakaran ini mengakibatkan 88 kios ludes terbakar usai dilalap api.
“Dari hasil pendataan, ada 88 kios yang terbakar,” kata Camat Ujungberung Bandung M Taufik di Pasar Ujungberung Bandung, Senin (10/6/2019).
Taufik mengatakan, puluhan kios yang terbakar menjual aneka dagangan, seperti buah-buahan, alat rumah tangga hingga kios alat tulis. Hingga saat ini, pihak pengelola pasar belum bisa menaksir berapa kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran ini.
“Kerugian belum dihitung. Masih perlu didata,” ujarnya.
Terkait rencana relokasi para pedagang korban kebakaran, pihak kecamatan akan berkoordinasi dengan PD Pasar Bermartabat.
“Sementara belum ada penampungan. Belum ada pembasahan, kita serahkan ke PD Pasar,” kata Taufik.(*/Hend)
LAMPUNG – Puncak arus balik dari Bakauheni Lampung ke Merak Banten terjadi semalam dan hari ini.
Kabidhumas Polda Lampung AKBP Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan jumlah penumpang yang menggunakan jasa Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, yang datang 49.061 orang, menurun 12.699 orang dibandingkan Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 61.760 orang.
Sedangkan yang berangkat 96.800 orang, meningkat 49.863 Orang dibandingkan Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 46.937 orang.
Untuk jumlah penumpang yang menggunakan jasa Pelabuhan Panjang Bandar Lampung, yang berangkat 385 orang.
Sementara jumlah penumpang yang menggunakan jasa Terminal Rajabasa Bandar Lampung, yang datang 6.332 orang, meningkat 957 Orang dibandingkan hari Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 5.375 orang.
Untuk yang berangkat sebanyak 7.246 Orang, meningkat 1.819 orang dibandingkan hari Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 5.427 orang..
Jumlah penumpang pesawat di Bandara Raden Inten II Lampung Selatan, yang datang 4.064 orang meningkat 1.512 irang dibandingkan Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 2.552 Orang. Berangkat 4.346 orang, meningkat 2.023 orang dibandingkan Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 2.323 orang. (*/Kris).
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro