MOJOKERTO – Festival Adat Seni dan Budaya Pelabuhan Marmoyo Mojopahit digelar di Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, kemarin(29/9/2019).
Dalam festival tersebut, para peserta mengarak bendera merah putih berbagai ukuran.
Dua buah bendera merah putih dengan ukuran masing masing 200 meter, dibentangkan oleh ratusan pelajar, anggota karang taruna dan berbagai komunitas sosial serta Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Selain itu, bendera merah putih berukuran kecil dikibarkan diarak.
Mulai dari Lapangan Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto sampai Sanggar Guyub Rukun Kerto Kerti Kencono Buwono di Desa Jetis. Teriknya sinar matahari, tak mempengaruhi semangat para peserta untuk membentangkan dan mengibarkan bendera merah putih tersebut.
Bahkan para peserta harus memperbaiki kain bendera merah putih raksasa yang terlipat secara berulang-ulang karena hembusan angin yang sangat kuat. Merekapun, harus keluar dari barisan untuk mengambil bendera kecil miliknya yang jatuh akibat hembusan angin.
Sementara itu, ribuan warga Desa Jetis dan sekitarnya tumpah ruah memadati Jalan Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto untuk menyaksikan festival tersebut. Festival Seni dan Budaya tersebut untuk menumbuhkembangkan semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme.
Panitia Festival Adat Dan Seni Budaya Pelabuhan Marmoyo Mojopahit, Guruh Wiweka Nugraha mengatakan, sekitar 200 hingga 400 bendera kecil yang disiapkan untuk dikibarkan oleh para peserta kegiatan tersebut. “Bendera merah putih ini merupakan hasil sumbangsih dari rekan-rekan aneka komunitas,” ungkapnya.
Masih kata Nugraha, ada yang membawa bendera kecil, ada juga yang bawa bendera besar. Bendera merah putih yang sudah terkumpul kemudian diarak dari Lapangan Canggu ke Sanggar Guyub Rukun Kerto Kerti Kencono Buwono di Desa Jetis. (*/Gio)
LAMPUNG – Berduka, Diduga kelelahan saat mengkuti pendidikan dasar (Diksar) di UKM Cakrawala, Aga Trias Tahta (18) mahasiswa baru tahun ajaran 2019 fakultas Fisip Unila jurusan sosiologi angkatan 2019, meninggal dunia di Rumah Sakit Bumi Waras, Bandar Lampung pada Minggu (29/09/2019) malam.
Menurut alumni UKM Cakrawala Fisip Unila Ferdiyansah yang dihubungi via telpon pada Senin (30/09/2019), Kegiatan UKM Cakrawala Fisip Unila angkatan 2019 berangkat dari kampus pada Rabu (25/09/2019) ke lembah di wilayah Padang Cermin, Pesawaran.
Kegiatan berjalan lancar namun pada saat penutupan pada Minggu (30/09/2019) Ata Trias Tahta jatuh pingsan lalu dibawa ke pemukiman warga untuk beristirahat dan Ata kemudian sadar.
Ketika seluruh peserta berkemas akan pulang Ata Trias Tahta kembali pingsan, kemudian dilarikan ke rumah sakit Bumi Waras. Sesampainya di rumah sakit Bumi Waras nyawa Ata tidak bisa diselamatkan dan siang ini dilakukan pemakaman di Gading Rejo kabupaten Pesawaran.
Adapun Dekan Fisip Unila Syarif Mahkya, saat dikonfirmasi membenarkan mahasiswa baru Fiisip Unila meninggal dunia usai penutupan Diksar UKM Cakrawala.(*/Kris)
PURWAKARTA – Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mengusulkan nama Jalan Tol Japek Selatan (Jakarta – Cikampek ) diganti menjadi Japur (Jakarta – Purwakarta).
Bupati beranggapan tidak tepat apabila Tol yang menghubungkan Sadang – Jatiasih dinamai Japek. “Ruasnya antara Jatiasih – Sadang, dan beberapa kali saya baca malah dinamainya Jakarta – Cikampek Selatan, saya harap bisa diganti menjadi Jatiasih – Purwakarta,” kata Anne,(26/9/2019).
Menurutnya, hal tersebut terkadang menjadi perdebatan, khususnya untuk masyarakat Purwakarta apalagi tol Jakarta – Cikampek berakhir di wilayah Cikopo Purwakarta.
Sedangkan terkait keberadaan Interchange baru, terutama untuk di ruas yang masuk dalam zona Industri pihaknya masih menunggu pemerintah pusat.
Ada tiga gerbang tol baru yang diusulkan pemkab Purwakarta, yaitu KM 90+400 Cipularang, Gerbang Tol Babakancikao di Pembangunan Jalan Tol Jatiasih – Sadang, dan Cipali di KM 70 untuk kawasan Campaka – Cibatu.
“Semuanya masih dalam tahap proses, ajuan sudah kita serahkan kepada Pemerintah Pusat, dan saya harap merespon,” jelas Anne.
Apalagi khusus Cipularang, ia berharap segera terealisasi, apalagi banyak masukan dari masyarakat, terutama banyaknya kendaraan bertonase besar yang membuat hasil tambang, selain itu daerah tersebut merupakan kawasan industri.
“Kan akses untuk masuk gerbang tol hanya melalui ciganea, sedangkan tonase kendaraan serta kontur jalannya cukup rawan juga,” jelas Anne.
Adapun untuk zona industri Anne, mengatakan bahwa seharusnya memliki gerbang tol, sehingga percepatan distribusi bisa lebih cepat.
“Seharusnya setiap zona industri ada gerbang keluar tol, misalkan zona cibatu, cempaka itu ke tol sadang. Nanti ada zona bbc yang simpang susun itu nanti Bungursari harus ada satu lagi yang bisa menunjang termasuk yang di sukatani,” jelasnya. (*/Al)
LAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menghadiri Opening Ceremony Perhelatan Liwa Fair dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Lampung Barat ke-28.
Acara tersebut juga dihadiri Wakapolda Lampung Brigjen Pol Drs. Sudarsono, Kapolres Lampung Barat, AKBP. Dony Wahyudi, dan Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus. Para tamu undangan mendapat suguhan keharuman kopi robusta.
Hari Ulang Tahun Kabupaten Lampung Barat ke-28 ditandai dengan pemukulan Gamolan pekhing di Kawasan Sekuting terpadu, pada Senin (23/9) malam.
Gubernur menyambut baik diadakannya Liwa fair. Dia mengharapkan, kegiatan ini dapat terus dilaksanakan karena ini merupakan upaya yang baik untuk mempromosikan dan menggali potensi Lampung Barat.
“Baik dari BUMD dan UMKM dalam mewujudkan pembangunan Lampung Barat yang tangguh melalui produk unggulan, kita wujudkan Lampung Barat hebat dan sejahtera,” ujarnya.
Kemudian, kepada Pemprov dan Bupati agar mendorong persaingan komoditi untuk bersaing dalam pengembangan ekonomi kreatif untuk segala komoditi terutama Kopi robusta yang merupakan potensi unggulan Lambar.
“Produk-produk UMKM ini untuk mengisi rest area yang ada di Provinsi Lampung dan yang paling di tekankan adalah rasanya agar dapat bersaing juga di tingkat nasional,” ujarnya.
Bupati Lampung Barat juga memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada Gubernur Lampung yang berkenan hadir pada pembukaan Liwa Fair.
Menurutnya, sinergitas antara Pemkab dan Pemprov perlu di tingkatkan karena kebijakan untuk Kabupaten, Lampung Barat perlu dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah daerah.
Lampung Barat kini sudah berumur 28 tahun. Keamanan dan ketertiban merupakan kunci pembangunan.
“Mari kita saling menghormati dan saling menghargai antarbudaya karena dengan adanya hal tersebut maka akan terwujud persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan pembangunan, terkait Kabupaten tangguh bencana, literasi dan konservasi mohon dukungan dari Pemerintah Provinsi Lampung,” ujarnya.
Terakhir, kegiatan ini merupakan sarana silaturahmi, hiburan dan rekreasi bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Lampung barat ini.
Kemudian melalui bazar, para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah memiliki sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk unggulannya terutama Kopi robusta, dengan demikian pameran pembangunan ini, kita dapat menunjukkan kepada daerah lain bahkan kepada dunia bahwa Kabupaten Lampung barat telah siap bersaing dalam era globalisasi dan perdagangan bebas ini. (*/Kris)
LAMPUNG – Tiga remaja tanggung ditangkal Polisi. Mereka diketahui mencuri 10 pak rokok dan sembako di warung M.Fahri, warga Dusun Sukajadi Desa Kedondong RT/RW 007/006 Kec. Kedondong Kab. Pesawaran, pada Senin (23/09/2019) dengan cara menjebol genteng.
Upaya pencurian yang dilakukan tiga pelaku ini, terdengar oleh korban. Saat itu pelaku tengah membuka etalase rokok. Korban langsung berteriak minta tolong, hingga akhirnya pelaku berhasil ditangkap warga bersama anggota yang patroli.
Kapolres Pesawaran, AKBP. Popon Sunggoro menjelaskan, para ketiga pelaku ini dijerat dengan pasal pencurian dengan pemberatan.“Para pelaku berhasil ditangkap yakni WH , AS, Andrian Saputra (17) dan SP (17),” ungkap Kapolres.
Petugas juga mengamankan 10 pak rokok berbagai merek, 1 box kecap berisi makanan ringan dan kecap sacset, tas ransel warna abu-abu, uang kotak amal sekira Rp 45.000, uang warung kurang lebih Rp 250.000. (Tul)
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengungkap rencana pembukaan rute penerbangan anyar dari Bandara Husein Sastranegara (Kota Bandung) ke Bandara Nusawiru (Kabupaten Pangandaran).
Hal itu disampaikan Kamil usai pertemuan dengan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jabar, Jumat (6/9/2019).
“Kita sedang penjajakan, penerbangan akan dibuka dari Bandara Husein Sastranegara ke Nusawiru,” kata Kamil.
Untuk harga tiket, lanjut Kamil, sekira Rp400 ribu-Rp600 ribu. Sementara, maskapai penerbangan yang akan digunakan, yakni Trans Nusa dengan pesawat ATR yang memiliki 70 kursi. Rencana ini menunggu respons masyarakat.
“Sementara tiket mungkin sekitar Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu sekali pergi. Tiket dari Jakarta yang dua puluh menit Rp 400 ribu, sementara ke Pangandaran (dari bandung) 25 sampai 30 menit, jadi lebih mahal sedikit. Kalau reaksi (masyarakat) positif mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita mulai,” ucapnya.
Kamil mengatakan, progres pengajuan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pangandaran masih dalam pengkajian. “KEK masih diproses karena orientasinya masih ada yang kurang. KEK itu tidak boleh hanya untuk target market dalam negeri. Sedang diperbaiki perhitungannya,” tuturnya.
“Tapi, saya optimistis Pangandaran di era saya ini bersama Pak Bupati akan melesat, karena di tahap berikutnya nanti akan ada penataan di Batu Karas, Batu Hiu, Karapyak. Tidak hanya di Pantai Barat dan Pantai Selatan, terminalnya kita perbaiki, sudah ngantri investor-investor baru juga ingin masuk ke Pangandaran,” pungkasnya.(*/Hend)
SERANG – Menyambut Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) Ke- 67, Pengurus Bhayangkari Cabang Serang membagikan Akta Kelahiran bagi masyarakat yang belum memiliki, di Aula Mapolres Serang, Rabu (4/9/2019)yang lalu. Pemberian Akta Kelahiran bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disduk Capil) Kabupaten Serang.
Ketua Bhayangkari Cabang Serang, Ny. Widya Indra menyampaikan bahwa kegiatan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang belum memiliki akta kelahiran anak. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya Bhayangkari untuk membantu program pemerintah dalam mendorong masyarakat agar mengurus akta kelahiran anak.
“Akta kelahiran sangat penting sebagai identitas diri dan merupakan hak setiap anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang. Dengan adanya program pemberian akta kelahiran secara gratis, bisa membantu masyarakat yang belum memiliki akta kelahiran,” ungkap Ketua Bhayangkari yang akrab disapa Widya.
Selain itu, menurut Widya, pencatatan, mengratiskan pembuatan akta kelahiran, sebagai bagian melindungi anak, menghargai dan mengakui status anak. Oleh karena itu, orang tua wajib mencatatkan identitas diri anak sejak dilahirkan sebagai bentuk tanggung jawab dan perlindungan terhadap anak.
“Anak yang tidak memiliki akta kelahiran tidak tercatat dalam kependudukan, tidak punya posisi hukum, tidak punya hak dasar dan tidak punya status kewarganegaraan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Serang, Abdullah menyampaikan, ucapan terima kasih kepada Bhayangkari Cabang Serang yang telah membantu Disdukcapil Kabupaten Serang, dalam pengurusan pembuatan akta kelahiran.
“Mewakili Ibu Bupati, kami berterima kasih kepada Pengurus Bhayangkari Cabang Serang yang telah ikut membantu dan program pemerintah dalam menuntaskan masalah kependudukan, khususnya akta kelahiran,” tutur Abdullah. (*/Dul)
MESUJI – Sejumlah personel TNI-Polri terus melakukan penjagaan, pasca bentrok antardua kelompok, yakni Mekar Jaya dan Mesuji Raya di wilayah Register 45 Sungai Buaya Mesuji, Mesuji, Lampung yang terjadi Rabu (17/7).
“Personel gabungan masih ditempatkan di lokasi bentrok tersebut,” kata Kapolres Mesuji Lampung AKBP Edi Purnomo di Mesuji, Minggu (21/7/2019).
Selain itu, pihaknya juga melakukan patroli gabungan agar masyarakat dapat merasakan rasa nyaman, yang dimulai dari Polsek Simpang Pematang hingga Simpang Asahan dari pukul 21.00 WIB hingga pukul 23.30 WIB.
Ia bersama Plt Bupati Mesuji Saply, Dandim 0426 Tuba Letkol Inf Kohir, Dan Yon B Brimob, Wakapolres Mesuji Kompol Hendriansyah, Kaban Kesbangpol, Kadis Sosial, Ses Kesbangpol, Kabag ops dan para Kasat, melakukan patroli bersama.
“Gabungan patroli dilaksanakan terdiri dari TNI 10 personel, Brimob 30, Sabhara Polda 30, Polres Mesuji 44, dan Pol PP 30. Kegiatan itu dipimpin oleh Wakapolres Mesuji dengan tujuan menciptakan rasa nyaman dan aman pasca bentrok sehingga tingkat psikologi warga bisa berangsur membaik dari sebelumnya saat kejadian,” terang Kapolres Edi Purnomo.
Setelah itu dilakukan razia stasioner atau dikenal dengan istilah KKYD (Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan) dan berhasil mengamankan sejumlah puluhan PSK dan ratusan botol miras.(*/Kris)
SEMARANG – Untuk mengatasi kekeringan, pemerintah Provinsi Jawa Tengah membangun 11 embung baru di sejumlah daerah. Publikasi pembangunan embung-embung baru itu disiarkan di tengah musim kemarau 2019, kala sebagian Jateng terancam kekeringan.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jateng, Eko Yunanto, ke-11 embung baru tersebut akan dibangun di sejumlah kabupaten, yakni di wilayah Wonogiri, Demak, Kendal, Tegal, Pati, dan Purbalingga. “Tahun 2018 kita sudah bangun 81 embung, dan di 2019 ini akan bangun 11, jadi totalnya 92 embung,” katanya.
Disebutkan, embung-embung tersebut nantinya akan berfungsi sebagai tadah air hujan, sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya untuk mencukupi kebutuhan air bersih.
” Untuk pembangunan satu buah embung dengan luas satu hektare dibutuhkan anggaran Rp2,5 miliar hingga Rp3 miliar,”ujarnya. Namun hal itu masih kondisional, melihat kondisi embung yang akan dibangun tersebut.
“Embung ini kita buat menjawab kekurangan air baku, tidak selalu didesain untuk irigasi padi, karena butuh air banyak. Dulunya embung untuk pengairan tanaman ekonomi tinggi, seperti kelengkeng dan buah naga. Namun sekarang ada kesenjangan kekeringan air bersih, sehingga konsep embung harus dihadirkan di tempat yang membutuhkan,” lanjutnya.
Sementara itu, kata dia secara kumulatif total embung yang dibangun Pemprov Jateng telah mencapai total 1.190 dengan berbagai kategori. Pembangunan tersebut dilakukan baik di bawah BPBD, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, dan lainnya. (*/D Tom)
INDRAMAYU – Para petani Indramayu mengharapkan fungsi Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang mampu menanggulangi kekurangan pasokan air untuk tanaman padi pada musim tanam (MT) gadu yang saat ini mengalami kekurangan air sehingga terancam gagal tanam.
Sawah-sawah petani yang termasuk ke dalam jaringan irigasi Waduk Jatigede saat ini terancam gagal tanam, lantaran kebutuhan air irigasi tanaman padi tidak terpenuhi. “Sudah seminggu lebih tanaman padi tidak terairi dan saat ini permukaan tanah sudah retak-retak,” ujar A. Effendi (64).
Dikatakan, para petani sangat berharap air irigasi Waduk Jatigede dapat menyelamatkan tanaman padi milik para petani yang saat ini dilanda kekurangan pasokan air irigasi. Sawah-sawah di daerah jaringan irigasi Waduk Jatigede melalui Bendung Rentang sudah kering karena pasokan air irigasi yang berkurang.
“Sejak Waduk Jatigede pertama kali dibangun para petani sangat berharap mampu mengatasi kekurangan air pada tanaman padi MT Gadu. Namun kenyataannya air irigasi yang diharapkan dari Waduk Jatigede melalui Bendung Rentang jumlahnya sangat minim alias tidak mampu mengatasi kekurangan air,” kata para petani.
Kelangkaan pasokan air irigasi pada pesawahan ramai disuarakan warga melalui media sosial. Ada warga yang khawatir julukan Kabupaten Indramayu sebagai lumbung pangan bergeser akibat banyak tanaman padi yang terancam gagal tanam karena kekeringan.
“Kalau kekurangan air irigasi ini tidak segera di atasi, saya khawatir julukan lumbung pangan bagi Kabupaten Indramayu berubah menjadi lumbung tangis,” kata warga.
Selain mengharapkan adanya pasokan air dari Waduk Jatigede melalui Bendung Rentang, para petani juga mengharapkan perbaikan pintu air BKHR 4 yang mengalirkan air irigasi Saluran Sekunder dari Perum Otorita Jatiluhur Kabupten Purwakarta di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan, Indramayu dipercepat.
Ssehingga, tidak mengganggu pasokan air irigasi untuk pesawahan petani di sejumlah kecamatan sperti Kecamatan Bongas, Gabuswetan dan sebagian Kandanghaur.
Pemerintah Kabupaten Indramayu mengharapkan proses perbaikan pintu air BKHR 4 itu berjalan lancar. Apabila pekerjaannya berlangsung dengan normal maka diharapkan air irigasi pada Saluran Sekunder Kandanghaur dapat berfungsi mengalirkan air ke pesawahan petani di 3 kecamatan itu.
Guna memastikan pekerjaan perbaikkan pintu air BKHR 4 Saluran Sekunder Kandangahur berlangsung sesuai jadwal, Bupati Indramayu H. Supendi bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait meninjau proses pekerjaan di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. (*/Asp)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro