BANDUNG – Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut 2.000 kepala keluarga (KK) korban longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor bakal direlokasi. Rencananya relokasi dilakukan ke lahan milik PTPN.
Kang Emil sapaannya mengatakan relokasi tersebut merupakan instruksi langsung Presiden Jokowi kepada Bupati Bogor Ade Yasin.
“Yang di Bogor sudah diputuskan tidak mungkin di tempat yang longsor kemungkinan akan dicari instruksi Pak Presiden di tanah PTPN,” kata Kang Emil kepada wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (9/1/2020).
Menurutnya Ade Yasin sudah ditugaskan untuk mengkaji kebutuhan lahan bagi 2.000 KK terdampak longsor tersebut. Rencananya bentuk rumah tapak tetap yang akan dibangun pemerintah.
“Sifatnya kampung, Bu Ade sudah ditugaskan untuk melakukan kajian seberapa luas yang dibutuhkan. Hampir 2.000 kepala keluarga lebih semuanya direlokasi,” ujar Kang Emil.
Sebelumnya, diperkirakan ada 11 desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolir akibat longsor yang terjadi Rabu (1/1/2020). Tiga warga dilaporkan hilang dalam insiden tersebut.(*/Hend)
PALEMBANG – Sepuluh rumah hanyut diterjang banjir di Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel). Banjir merendam permukiman warga setinggi 2 meter.
“Sampai siang ini ada 78 rumah tercatat yang terendam banjir. Sepuluh rumah hanyut,” kata Kepala BPBD Lahat Marjono kepada wartawan, Kamis (9/1/2020).
Sepuluh rumah yang hanyut diterjang derasnya air sungai berada di Gunung Kembang, Kikim Timur. Tim gabungan BPBD, Polri, TNI, dan Basarnas sudah berada di lokasi.
“Kikim dan Gumay Talang masih terendam. Belum bisa melintas kendaraan dari kedua arah, masih macet total,” kata Marjono.
Secara terpisah, Kasat Lantas Polres Lahat AKP Rio Artha mengatakan titik banjir berada di Kikim Timur. Jalur dari arah Lahat menuju Kabupaten Empat Lawang disebut tak bisa dilintasi.
“Untuk lalu lintas sejauh ini dari Lahat ke Pagaralam belum dapat dilintasi akibat longsor tadi pagi. Arah Empat Lawang memang hingga saat ini belum bisa karena terendam banjir,” kata Artha.
Banjir terjadi setelah hujan deras sekitar pukul 23.30 WIB, Rabu (8/1). Akibatnya, sungai di Lematang meluap hingga puluhan rumah terendam banjir. (*/Hen)
MAJALENGKA – Mulai tahun 2020 ini, calon jemaah haji (calhaj) asal Jawa Barat (Jabar), termasuk Depok dan Bekasi akan diberangkatkan melalui Bandara Internasional Kertajati Majalengka, Jawa Barat.
Begitu juga dari setelah mereka melaksanakan ibadah haji juga akan dipulangkan melalui bandara tersebut. Namun demikian, mereka tetap sebelum berangkat ke Tanah Suci calon jemaah haji menginap di Asrama Haji Bekasi.
“Seluruh jamaah haji asal Provinsi Jawa Barat akan diberangkatkan dari Asrama Haji Embarkasi Bekasi, setelah seluruh rangkaian proses Customs, Immigration and Quarantine (CIQ) serta layanan satu atap lainnya selesai dilaksanakan di asrama Haji Embarkasi Bekasi,” tutur Menteri Agama Fachrul Razi saat meninjau Bandara Kertajati, Selasa (7/1/2020).
Fachrul mengatakan seluruh calon jemaah haji akan menginap sehari di Asrama Haji Bekasi, setelah mengikuti proses kelengkapan administrasi penerbangan. “Selanjutnya, seluruh jamaah haji akan diberangkatkan dengan bus dari Asrama Haji Bekasi menuju Kertajati,” sambungnya.
Peresmian Bandara Kertajati sebagai bandara haji ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan Menteri Agama tentang Penetapan Bandara Internasional Jawa Barat sebagai Embarkasi/Debarkasi Haji oleh Menteri Agama kepada Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, di Bandara Kertajati, Selasa (7/1/2020).
Hadir, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar beserta jajarannya, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat Bukhori beserta para Kepala Kankemenag, Direktur Operasi dan Pelayanan PT Angkasa Pura II, Dirut PT BIJB Kertajati.
Dengan penetapan tersebut, jemaah haji Jawa Barat yang awalnya berangkat ke Saudi dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, mulai tahun ini akan terbang melalui Kertajati. Demikian juga saat pulang dari Saudi, mereka akan mendarat di Kertajati. Kuota haji Jabar sebanyak 38.852 jemaah, dan terbagi dalam 97 kelompok terbang (kloter).
Fachrul menegaskan bahwa Pemerintah terus berupaya meningkatkan layanan bagi jemaah haji Indonesia. Kehadiran Embarkasi/Debarkasi Haji Kertajati ini diharapkan akan menambah kenyamanan bagi jemaah haji Jawa Barat.
“Kami ingin tahun ini ada pilot project percepatan proses imigrasi saat kepulangan jemaah. Jika memungkinkan akan dilakukan di Jeddah atau saat di pesawat sehingga ketika tiba di Tanah Air, jemaah bisa langsung pulang,” ujarnya.
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan terima kasih atas adanya kepastian dari menteri agama tentang pemanfaatan Kertajati sebagai embarkasi/debarkasi haji. Karena itu, sudah lama diharapkan masyarakat Jawa Barat.
“Fasilitas di sini sudah memadai, tapi belum bisa dimanfaatkan maksimal. Insya Allah dengan keputusan ini, lebih manfaat untuk agama dan negara,” harapnya. (*/Asp)
LEBAK – Bencana banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Lebak, Banten merendam puluhan kecamatan. Warga pun kesulitan beraktivitas akibat banjir yang merendam wilayah tersebut.
Kondisi tersebut mendorong sejumlah masyarakat turun tangan membantu para korban bencana banjir terutama yang rumahnya terendam air. Salah satunya PT Ridia Akusa Utama dengan menggelar kegiatan Bakti Sosial.
Mereka berinisiasi memberikan bantuan logistik untuk korban banjir di wilayah Lebak, Banten. Bantuan yang dikumpulkan berupa dana, alat kebersihan, pakaian, selimut, hingga bahan makanan.
“Kami mengantarkan bantuan untuk korban bencana banjir di wilayah Lebak, Banten. Kami bantu bahan sembako, popok bayi, obat-obatan dan lainnya,” kata Fasya El Falaqi, Ketua Pelaksana Baksos PT Ridia Akusa Utama.
Wilayah Lebak, Banten menjadi lokasi ketiga yang didatangin tim baksos PT Ridia Akusa Utama untuk membantu korban banjir. Harapannya, aksi sosial ini dapat membantu mengurangi beban korban banjir.
“Sebelumnya di perumahan Pesona Serpong, dan Cipondoh. Dan ketiga di Lebak Banten. Semoga dengan bantuan yang kami berikan dari Ridia Akusa Utama bisa meringankan beban mereka yang terkena musibah,” kata David Gunawan, Penanggung Jawab kegiatan. (*/Dul)
PANGANDARAN – Kesulitan ekonomi jadi faktor utama penyebab tingginya angka perceraian di Kabupaten Pangandaran. Selama tiga tahun terakhir, angka perceraian di daerah ini terus naik.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pangandaran Cece Hidayat mengatakan, angka perceraian di Kabupaten Pangandaran pada 2019 sebanyak 966 kasus. “Rata-rata perceraian dilatarbelakangi kondisi ekonomi yang kurang baik,” kata Cece ditemui di kantornya, Selasa (7/1/2020).
Cece mengemukakan, pihaknya merasa prihatin dengan tingginya angka perceraian di Kabupaten Pangandaran. “Kami prihatin angka perceraian terus naik setiap tahun selama tiga tahun berturut-turut,” ujar Cece.
Angka perceraian di Kabupaten Pangandaran pada 2017 sebanyak 202 kasus, kemudian 2018 naik menjadi 818 kasus. Pada 2019 melonjak 966 kasus. “Kantor Kementerian Agama Pangandaran memiliki peran penting dalam menekan angka perceraian,” tutur dia.
Kesulitan Ekonomi Faktor Utama Penyebab Perceraian di Pangandaran Tinggi
Upaya menekan angka perceraian dengan cara memaksimalkan peran dan fungsi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4). “Kami akui, peran BP4 belum memberikan dampak positif dan belum bisa meminimalisasi angka perceraian,” ungkap Cece.
Cece mengatakan, butuh upaya dan strategi cerdas agar ikatan rumah tangga masyarakat terjalin baik melalui BP4. “Peran BP4 juga perlu dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat dari mulai tingkat Kecamatan,” kata Kepala Kantor Kemenag.
Namun untuk angka pernikahan di Kabupaten Pangandaran tergolong cukup bagus, pada 2019 tercatat 4.377 pernikahan.(*/Asp)
SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan pengecekan rumah pompa dalam kesiapsiagaan mengantisipasi bencana banjir. Pengecekan kali ini dilakukan di rumah pompa Sumber Rejo, yang lokasinya berdekatan dengan Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Pakal Surabaya, Senin (06/01/2020).
Dalam tinjauannya ini, Wali Kota Risma juga didampingi Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho bersama jajarannya dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Risma ingin memastikan genset yang berada di rumah pompa Sumber Rejo tersebut berfungsi dengan baik. Selain itu, ia juga ingin meninjau progres pembangunan tanggul Sumber Rejo itu berjalan lancar dan tidak ada kendala.
“Kenapa wilayahnya di sini (tanggul Sumber Rejo), karena di sinilah selalu yang masih ada masalah (banjir). Jadi kenapa kita ke sini,” kata dia di sela meninjau rumah pompa Sumber Rejo.
Menurutnya, pengecekan ini dilakukan seusai pihaknya bersama Kapolrestabes melakukan teleconference dengan Kabaharkam (Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan) Polri, terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di musim penghujan.
“Terus sekalian menunjukkan posko sesuai dengan tadi teleconference dengan Kabaharkam. Untuk persiapan menghadapi bencana,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho menyampaikan, pengecekan ini dilakukan dalam rangka persiapan mengantisipasi bencana banjir. Kendati demikian, pihaknya mengapresiasi kesiapsiagaan Pemkot Surabaya dalam menghadapi musim penghujan.
“Alhamdulillah kesiapannya luar biasa dengan adanya pompa yang sudah siap. Dengan adanya pompa yang sudah siap, benteng (tanggul) yang panjangnya hampir 20 kilometer sudah disiapkan,” kata Kapolrestabes.
Oleh karena itu, Kapolrestabes optimistis, jika ke depan Kota Surabaya bisa mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, salah satunya yakni banjir.
“Insya Allah dengan adanya kondisi-kondisi yang tidak kita inginkan bisa kita antisipasi ke depan,” katanya.
Seusai melakukan pengecekan rumah pompa dan progres pengerjaan tanggul Sumber Rejo, Wali Kota Risma bersama Kapolrestabes kemudian meninjau posko kesiapsiagaan bencana yang berada di Kelurahan Sumber Rejo Surabaya. Di posko tersebut, Wali Kota Risma ingin memastikan kesiapan personil serta berbagai peralatan, seperti perahu karet, pelampung, hingga obat-obatan sudah siap ketika sewaktu-waktu dibutuhkan. (*/Gio)
SERANG – Musim hujan dan cuaca yang tak bersahabat membuat harga – harga komoditas di pasar makin melambung tinggi .
Harga komoditas cabai di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, tembus Rp80 ribu per kilogramnya. Padahal, biasanya komoditas cabai dijual seharga Rp40 ribu. Meski harga melonjak 100 persen, masih tetap diburu konsumen.
Usup, pedagang komoditas bumbu dapur mengatakan, kenaikan cabai ini sudah terjadi sejak empat hari lalu pasca-libur tahun baru. Ia menduga, kenaikan harga cabai ini dipicu oleh memasukinya cuaca musim penghujan. Sehingga hal ini mengurangi kualitas cabai.
“Harga cabai, mulai dari cabai kriting, cabai rawit Rp80 ribu per kilo, dari harga awal Rp40 ribu. Mulai naik itu di tanggal 2 Januari, mungkin juga karena faktor cuaca yang mulai masuk musim penghujan,” katanya saat ditemui di lapaknya, Selasa ,(7/1/2020).
Kendati demikian, Usup mengaku penjualannya masih ramai dan tidak berpengaruh pada pendapatannya. Namun pihaknya berharap, harga cabai dapat kembali normal kembali agar tidak dikomplain konsumen.
“Penjualan tidak merosot, malah rame. Soalnya tidak ada yang jual eceran, penjual eceran tidak berani kalau harga sedang tinggi. Dari saya juga kalau belinya Rp5 ribu nggak saya layanin, soalnya kan bingung ngasihnya berapa,” terangnya.
Sementara itu, Imas, pembeli mengungkapkan, sudah tidak aneh lagi dengan kenaikan harga komoditas cabai. Hal itu dinilai wajar ketika masuk musim penghujan.
“Sepengalaman saya belanja (cabai), kalau sudah musim hujan ya naik. Kalo nggak naik, kasihan juga petaninya,”katanya. (*/Dul)
SURABAYA – Hujan deras disertai angin puting beliung melanda Kota Surabaya, Minggu (5/1/2020) sore mengakibatkan pohon dan juga tiang listrik roboh.
Belum cukup, angin puting beliung juga merusak sejumlah rumah warga yang dilintasi tiupan angin kencang tersebut.
Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi Jatim, A Rasyid Naja, menyatakan puting beliung mengakibatkan beberapa tiang patah, bengkok, miring dan roboh, sehingga menyebabkan pemadaman listrik pada sejumlah daerah di Surabaya dan sekitarnya.
“Petugas sedang mengganti material yang rusak dari tiang-tiang listrik yang patah dan bengkok. PLN akan menormalkan kembali jaringan listrik yang terganggu usai kondisi aman. Kami sampaikan permohonan maaf pada pelanggan yang padam listrik,” ucap Rasyid.
Wilayah yang terdampak pemadaman antara lain meliputi Rungkut, Waru, Jemursari, Gayungan, dan Tegalsari. Disusul Taman, Krian, Gedangan yang masuk Kabupaten Sidoarjo. Tahap pertama yang dilakulan PLN setelah cuaca membaik adalah evakuasi pohon-pohon dan material yang menimpa jaringan.(*/Gio)
SUKABUMI – Polres Sukabumi melalui program “Polres Sukabumi Peduli” turut membantu mengirimkan logistik bagi warga terdampak bencana longsor dan banjir wilayah Bogor, Senin (6/1/2020).
Pendistribusian bantuan sebanyak 1.117 dus terdiri dari minuman, makanan instan, pakaian layak pakai dan barang – barang itu langsung dipimpin Kapolres Sukabumi AKBP Nuredy Irwansyah Putra di Mako Polres Sukabumi.
Logistik itu diangkut menggunakan 2 truk Dalmas Sat Shabara Polres Sukabumi dan dikawal oleh Satuan Lalu lintas Polres Sukabumi.
“Bantuan ini untuk meringankan korban bencana alam. Mereka juga masih saudara kita yang harus dibantu,” kata Nuredy.
Dijelaskan mantan Kapolres Karawang ini, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan rasa empati para personil Polres Sukabumi terhadap korban bencana, khususnya yang menimpa masyarakat Kabupaten Bogor.
Program Polres Sukabumi Peduli ini, kata Nuredy, merupakan wujud kepedulian Polri khusunya personil Polres Sukabumi. Program ini tetap terus akan dilanjutkan, terlebih ke depan masih dihadapkan dengan cuaca ekstrem.
“Saya berharap semoga bantuan yang dikirimkan ini bermanfaat bagi saudara kita yang sedang mendapat musibah,” tandasnya. (*/Yan)
SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan penangan banjir bandang maupun banjir di beberapa wilayah Banten sesuai dengan protap (prosedur tetap, red). Hal tersebut dikatakan gubernur yang akrab disapa WH saat mengunjungi korban bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak,(4/1/2019).
“Pertama kita respon dengan evakuasi, kita bawa ke pengungsian. Beberapa lokasi di Lebak seperti Lebak Gedong yang jalurnya terkena longsor baru pada Kamis kita berhasil menembus dengan excavator. Lalu ada juga yang berada di seberang sungai, sudah mulai dievakuasi oleh tim Brimob melalui perahu karet, terutama yang jembatannya terputus,” papar Gubernur WH.
Dikatakan, akibat banjir ada 11 jembatan yang terputus. Jembatan provinsi satu buah, jembatan kabupaten penghubung antar kecamatan ada tiga buah, dan tujuh jembatan gantung yang menghubungkan antara satu kampung dengan kampung yang lain.
Dalam proses penanganan dampak banjir, lanjut Gubernur WH, ada juga masyarakat yang menolak dievakuasi karena memang sebenarnya mereka hanya terputus komunikasinya.
“Yang kedua melalui posko-posko penanganan banjir semua tim bergerak mulai provinsi, kota dan kabupaten. Kita juga menyediakan kebutuhan selama mereka di pengungsian. Hampir semuanya mendapatkan pelayanan,” ungkapnya.
“Yang ketiga adalah aspek persoalan paska banjir. Ada 700 kepala keluarga di Kabupaten Lebak yang mereka terkena dampak rumahnya hanyut. Begitu juga rumah-rumah di tempat lain yang rusak,” tambah Gubernur WH.
Dijelaskan, untuk jembatan provinsi yang putus akan dibangun jembatan sementara. Sementara untuk pembanguna kembali jembatan gantung yang terputus sedang dibahas secara intensif bersama sama dengan bupati dan walikota.
Masih menurut Gubernur WH, korban jiwa di Kabupaten Lebak hingga saat ini masih perlu dikonfirmasi antara 2 atau 3 jiwa, perlu konfirmasi. Rumah yang rusak mencapai 700. Jumlah pengungsi sebanyak 2000 jiwa tersebar di 82 posko pengungsian. Sementara di wilayah Tangerang Raya ada sekitar 3000 jiwa yang tersebar di 57 posko pengungsian dan tidak ada laporan korban jiwa.
“Sampai sekarang mereka masih tinggal di pengungsian. Walaupun banjir telah surut, namun mereka membutuhkan bantuan untuk membersihkan rumahnya,” jelasnya.
Gubernur WH juga menegaskan, bantuan sudah terdistribusi dengan baik. “Di Banten partisipasi masyarakat cukup baik dan banyak. Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota bahu membahu dan memamg sudah kita anggarkan untuk kebutuhan logistik itu,” ungkapnya.
“Dalam waktu 14 hari paska penetapan tanggap darurat kita berusaha memutuskan, merumuskan penangnan paska banjir. Banyak masyarakat yang kehilangan rumah serta jembatan putus. Ini persoalan selama 14 hari yang sesuai aturan harus segera kita ambil langkah-langkah mencari solusi yang terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.
Sebagai informasi banjir yang melanda beberapa wilayah Provinsi Banten berdampak pada 181 desa pada 43 kecamatam di 5 kabupaten/kota. Data terbaru, di beberapa wilayah Kabupetan Lebak telah didirikan 7 posko pengungsianya g menampung 4.365 pengungsi. (*/Dul)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro