SUKABUMI – Tiga kawasan di Kota Sukabumi, Jawa Barat bakal kembali ‘dipercantik’. Rencananya, penataan tiga lokasi yakni Lapangan Merdeka, Alun-alun dan Jalan Ir. H. Djuanda bakal menyedot dana mencapai Rp18 miliar.
Kepala Bagian Perekonomian, Pembangunan dan Kerja Sama Daerah Setda Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar menjelaskan waktu penataan ketiga lokasi itu direncanakan pada Agustus mendatang.
Biayanya bersumber dari dana Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Rahmat merinci, dana untuk penataan Lapangan Merdeka sebesar Rp 7,5 miliar, pedestrian Lapangan Merdeka sebesar Rp 2,5 miliar, Alun-alun sebesar Rp 5 miliar, dan untuk penataan Jalan Ir. H. Djuanda sebesar Rp 3 milyar.
“Untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan penataan ke-3 kawasan tersebut, kami sudah melakukan berbagai persiapan, termasuk menyiapkan DED (Detail Engineering Design) dan lelang,” kata Rahmat, Minggu (16/6/2019).
Diharapkannya, apabila penataan terhadap ke-3 kawasan tersebut sudah rampung dapat menjadi KSDP (Kawasan Strategis Destinasi Pariwisata) di Kota Sukabumi, serta menjadi daya tarik bagi para wisatawan di samping Obyek Wisata Pemandian Air Panas Cikundul dan yang lainnya.
Diungkapkan Rahmat, negara-negara maju yang menjadi disorotan oleh berbagai pihak di dunia saat ini, yakni mengenai keberhasilannya dalam memajukan dan meningkatkan serta mengembangkan objek wisata di negaranya masing-masing.
“Hal tersebut menjadi motivasi bagi kami, khususnya dalam menggali potensi sekaligus memajukan dan meningkatkan serta mengembangkan objek wisata. Di antaranya menata kembali Lapangan Merdeka, Alun-Alun dan Jalan Ir. H. Djuanda,” tukasnya. (*/Yan)
INDRAMAYU – Ribuan hektar tanaman padi milik para petani di Kecamatan Bongas, Anjatan, Gabuswetan, Kandanghaur, Patrol dan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam beberapa hari terakhir ini dilanda kekurangan pasokan air irigasi dari Perum Otorita Jatiluhur (POJ).
Ini terjadi karena sandaran tanggul Saluran Sekunder (SS) Kandanghaur longsor.
Padahal tanggul belum lama dibangun. Akibatnya, air dari POJ menuju sawah petani terganggu.
Edi, warga, mengatakam jebolnya tanggul SS Kandanghaur merepotkan petani yang saat ini tengah menanam padi musim tanam Gadu.
“Kalau jebolnya SS Kandanghaur pada saat musim tanam rendeng masih mending, karena kebutuhan air untuk tanaman padi dapat disokong air hujan. Kalau jebolnya tanggul sekarang ini jadi mengganggu karena pasokan air tergantung dari POJ dan ujung-ujungnya tanaman padi bisa kekeringan,” katanya.
Ia heran tanggul yang belum lama selesai dibangun dengan biaya mahal sudah jebol. “Manfaatnya belum terlalu terasa sudah jebol,” ujarnya.
Berkurangnya pasokan air irigasi POJ ke sawah-sawah petani juga makin bertambah parah setelah bangunan Sipon Wanguk yang sama-sama berfungsi mengalirkan air irigasi dari POJ menuju ke sawah-sawah petani beberapa waktu lalu juga jebol.
“Sipon Wanguk yang jebol harus diperbaiki. Untuk memperbaiki Sipon Wanguk, air irigasi dari POJ menuju sawah-sawah petani harus distop atau dikeirngkan dahulu. Kalau tidak dikeringkan maka akan mengganggu pekerjaan perbaikan Sipon Wanguk,” katanya. (*/Asp)
YOGYAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami dua kali gempa guguran pada Rabu (12/6/2019).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan resminya mengatakan gempa guguran terekam selama periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB amplitudonya 7-9 mm dan berlangsung 46,46 – 61,4 detik.
Bersamaan dengan gempa guguran, di sekitar gunung muncul asap kawah tak tampak, angin bertiup lemah ke arah timur dan tenggara, suhu udara 15-19.5 derajat Celsius, kelembaban udara 68-81 persen, dan tekanan udara 628.8-709.6 mmHg.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Untuk sementara waktu aktivitas pendakian tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG juga mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Namun demikian, Hanik menyatakan untuk kawasan objek-objek wisata di sekitar Gunung Merapi seperti Kawasan Kaliurang, Kaliadem, Klangon, Deles dan kawasan lain yang berada di luar radius tiga kilometer dari puncak gunung masih aman untuk dikunjungi. (*/D Tom)
SUKABUMI – Wisatawan asal Bogor, Jawa Barat Ilham Handika (17) tewas setelah digulung ombak di Pantai Karanghawu, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019).
Warga Kampung Kedung Halang Sleweran Cilebut, Kabupaten Bogor ini sebelumnya diselamatkan petugas Badan Penelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, sekira pukul 15.30 WIB.
Saat itu, korban tersapu ombak bersama temannya yang selamat, Lutfi (17).
Kepala Divisi Operasional, SDM, dan Diklat, Balawista Kabupaten Sukabumi, Asep Edom menuturkan, kedua korban terbawa ombak yang sedang tidak bersahabat atau pasang ke tengah lautan.
“Petugas melakukan penyelamatan meskipun kewalahan karena kondisi ombak pasang. Keduanya dibawa ke tepian pantai. Satu orang korban selamat, sementara satu orang meninggal dunia ketika berada di puskesmas,” tukasnya.
Di hari sama di waktu dan lokasi berbeda tercatat tiga kejadian laka laut. Pertama, laka laut di Pantai Karanghawu 2 Kebon Kelapa Cisolok sekitar pukul 09.00 WIB.
Korban yang tenggelam dan diselamatkan adalah M Topik Alpariji (17) warga Kemang Kabupaten Bogor.
Kedua, laka laut di Pantai Istiqomah dengan korban tenggelam Ahmad (16) dan M Abdul Rohman (15) warga Puncak, Kabupaten Bogor sekitar pukul 10.30 WIB. Keduanya juga berhasil diselamatkan petugas.
Terakhir kasus laka laut di Pos Nambo Gurilap Cisolok satu korban yakni Muhamad Rizki (15) Ciawi Bogor berhasil diselamatkan. (*/Yan)
SERANG – Kawasan wisata religi Masjid Agung Banten diklaim mengalami peningkatan pengunjung setelah proses revitalisasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Banten. Terlebih pada libur lebaran tahun ini, jumlah pengunjung boleh dibilang membeludak.
Pantauan di lokasi, ribuan pengunjung tampak memenuhi sekitar Masjid Agung Banten mulai dari Surosowan hingga kawasan Alun-alun sekitar Masjid pada Minggu 9 Juni 2019. Kendaraan pun tampak mengular mulai dari persimpangan jalan raya hingga sekitar kawasan masjid.
Para pengunjung mayoritas datang tidak sendiri, mereka berkelompok bersama keluarganya. Dengan tujuan bertakziah, para pengunjung pun tak lupa mendokumentasikan kunjungannya dan mencari spot foto yang bagus.
Salah seorang pedagang di sekitar Masjid Agung Banten Rumsih mengatakan, pengunjung dari berbagai daerah itu mulai memenuhi kawasan kesultanan Banten itu setelah Idulfitri 1440 Hijriah.
“Ini ramainya sejak habis lebaran, sampai sekarang masih ramai,” katanya.
Ia mengatakan, melonjaknya jumlah pengunjung setelah lebaran merupakan hal biasa. Bahkan, kata dia, keramaian itu terus berlangsung hingga tengah malam. “Memang setiap habis lebaran ramai, bahkan sampai tengah malam ramai terus,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua pemangku adat kesultanan Banten Tubagus Abas Wasse mengatakan, jumlah pengunjung mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan. “Memang terjadi peningkatan, tapi tidak terlalu signifikan, karena kan sebelum revitalisasi di tahun sebelumnya juga ramai,” katanya kepada wartawan Kabar Banten, Masykur Ridho.
Menurutnya, masalah yang terjadi pascarevitalisasi ialah terjadinya penumpukan kendaraan. Hal itu karena, saat ini laham parkir yang tersedia hanya berada di kawasan penunjang wisata (KPW) saja dengan kondisi lahan yang tidak luas. Sehingga, masyarakat yang berkunjung menggunakan kendaraan roda dua parkir di sekitar Masjid Agung.
“Yang jadi masalah sekarang parkir saja, harusnya lahan 12 hektar di KPW segera dimanfaatkan agar tidak terjadi kemacetan,” ucapnya.
Terkait parkir di sekitar Masjid Agung yang dipungut Rp 5.000 untuk satu kendaraan roda dua, ia menyatakan tidak mengetahui pengelola parkir di lokasi tersebut. Karena, saat ini proses revitalisasi belum 100 persen. “Kalau saya sih menyebutnya parkir liar, kareba kan proses revitalisasi belum selesai,” ujarnya.(*/Dul)
BANDUNG – Kebakaran hebat menghanguskan Pasar Ujungberung Bandung pada Senin (10/6/2019) dini hari. Kebakaran ini mengakibatkan 88 kios ludes terbakar usai dilalap api.
“Dari hasil pendataan, ada 88 kios yang terbakar,” kata Camat Ujungberung Bandung M Taufik di Pasar Ujungberung Bandung, Senin (10/6/2019).
Taufik mengatakan, puluhan kios yang terbakar menjual aneka dagangan, seperti buah-buahan, alat rumah tangga hingga kios alat tulis. Hingga saat ini, pihak pengelola pasar belum bisa menaksir berapa kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran ini.
“Kerugian belum dihitung. Masih perlu didata,” ujarnya.
Terkait rencana relokasi para pedagang korban kebakaran, pihak kecamatan akan berkoordinasi dengan PD Pasar Bermartabat.
“Sementara belum ada penampungan. Belum ada pembasahan, kita serahkan ke PD Pasar,” kata Taufik.(*/Hend)
LAMPUNG – Puncak arus balik dari Bakauheni Lampung ke Merak Banten terjadi semalam dan hari ini.
Kabidhumas Polda Lampung AKBP Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan jumlah penumpang yang menggunakan jasa Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, yang datang 49.061 orang, menurun 12.699 orang dibandingkan Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 61.760 orang.
Sedangkan yang berangkat 96.800 orang, meningkat 49.863 Orang dibandingkan Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 46.937 orang.
Untuk jumlah penumpang yang menggunakan jasa Pelabuhan Panjang Bandar Lampung, yang berangkat 385 orang.
Sementara jumlah penumpang yang menggunakan jasa Terminal Rajabasa Bandar Lampung, yang datang 6.332 orang, meningkat 957 Orang dibandingkan hari Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 5.375 orang.
Untuk yang berangkat sebanyak 7.246 Orang, meningkat 1.819 orang dibandingkan hari Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 5.427 orang..
Jumlah penumpang pesawat di Bandara Raden Inten II Lampung Selatan, yang datang 4.064 orang meningkat 1.512 irang dibandingkan Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 2.552 Orang. Berangkat 4.346 orang, meningkat 2.023 orang dibandingkan Jumat, 7 Juni 2019 sebanyak 2.323 orang. (*/Kris).
LAMPUNG – Libur lebaran, warga menyerbu tempat wisata pantai MS Town Mutun di kabupaten Pesawaran, Minggu (9/6/2019). Sejak pagi, tempat ini terus didatangi pengunjung.
Banyak kendaraan masuk ke lokasi wisata pantai ini berplat nomor polisi dari luar Lampung. Mulai dari plat BG asal Palembang, plat A asal Serang hingga plat B asal Jakarta.
Pengunjung memenuhi pantai berpasir putih ini. Ada yang membeli makanan yang dijajakan pedagang di pinggir pantai.
Namun tak sedikit yang memakan bekal yang dibawa dari rumah. Mereka menggelar tikar lalu makan bersama.
“Mumpung mudik, semua saya angkut untuk bermain di pantai ini,” kata Ira, pemudik dari Serang. (*/Kris)
BOYOLALI – Pemkab Boyolali tetap akan menggelar upacara peringatan Hari Jadi ke-172 pada 5 Juni 2019 atau bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri.
Ini penjelasan Sekda Boyolali.
“Kita upayakan upacara dengan salat Ied tidak ada gangguan, terutama salat Ied tidak ada gangguan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri di Boyolali, Jumat (31/5/2019).
Upacara Hari Ulang Tahun Kabupaten Boyolali tersebut, rencananya dilaksanakan di halaman rumah dinas Bupati. Peserta upacara menggunakan pakaian kejawen. Untuk pria mengenakan pakaian kejawen jangkep, sedangkan perempuan memakai kebaya nyamping wiru.
Namun menurut Masruri, tidak semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Boyolali diwajibkan mengikuti upacara tersebut. Untuk upacara di rumah dinas Bupati peserta upacara hanya pejabat eselon II, III dan IV serta ada guru.
Bahkan, lanjut Masruri, jika ada yang berhalangan hadir juga tidak dipersoalkan.
“Teman-teman (pejabat) bagi yang ada kesulitan, kaitannya dengan jarak dan sebagainya diberikan kebebasan untuk tidak ikut (upacara), juga tidak masalah. Izin saja. Izin sekarang kan gampang (mudah), pakai telepon kepada panitia boleh, tertulis boleh,” papar Masruri.
Pihaknya menjamin, upacara hari jadi Kabupaten Boyolali di rumah dinas tersebut tidak akan mengganggu warga maupun ASN yang melaksanakan salat Ied. Pasalnya, upacara digelar seusai salad Ied.
“Pelaksanaan salat Ied kita rencanakan jam 6.15 WIB. Jam 07.00 WIB sudah selesai. Kemudian dari pukul 07.00 sampai 08.00 WIB, (para pejabat menuju) daerah persiapan untuk ganti baju dan sebagainya. Sudah kita siapkan tempat di SMPN 1 (Boyolali, dekat rumah dinas bupati),”ungkapnya. (*/D Tom)
LAMPUNG – Wakil Kepala (Waka) Polri Komjen Pol Ari Dono meninjauan pelaksanaan arus mudik Lebaran 2019 di Provinsi Lampung, Jum’at (31/5/2019 ) siang.
Wakapolri tiba di Dermgaga 06 Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan disambut Kapolda Lampung Irjen Pol Drs.Purwadi Arianto
Komjen Pol Ari Dono lalu meninjau Dermaga 07 VIP di Pelabuhan Bakauheni dan dilanjutkan mendengarkan paparan di Pos Terpadu Pelabuhan Bakauheni soal pelaksanaan arus mudik hingga H-5.
Menurut Wakapolri, banyak warga dari Pulau Jawa ingin mudik ke Sumatera lewat jalur Merak-Bakauheni data yang ada terjadi peningkatan hingga 50 persen. Dan sebagian besar masyarakat mudik ingin mencoba jalan tol Trans Sumatera.
Oleh karena itu Komjen Pol Ari Dono mengingkatkan semua yang bertugas pengamanan arus mudik memperhatikan keselamatan pemudik.”Perlu dilakukan patroli yaitu di titik rawan kejahatan,” pinta Wakapolri.
Tidak itu saja, Ari Dono juga mengingatkan agar arus balik benar-benar diperhatikan terutama Pelabuhan Bakauheni yang jadi titik sentral masyarakat yang akan kembali ke Jawa.
” Perlu perhatian yang sangat serius dari Polda Lampung dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemudik”, tegas Wakapolri.(*/Kris)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro