NGAWI – Benteng Van den Bosch, lebih dikenal sebagai Benteng Pendem adalah sebuah benteng yang terletak di jalur pertemuan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.Tepatnya di Jalan Untung Suropati No.II, Pelem II, Kelurahan Pelem, Kecamatan, Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Benteng ini memiliki ukuran bangunan 165 m x 80 m dengan luas tanah 15 Hektare. Hingga saat ini sisa-sisa kekuatan Benteng Van Den Bosch masih sangat terasa.
Tembok dan tiang-tiang penyangganya masih berdiri kokoh, hanya saja sedikit pudar dimakan usia.
Dengan kekokohannya tadi tergambarkan bahwa bangunan Benteng Van Den Bosch dibangun sebagai zona pertahanan pada waktu pemerintahan Belanda dulu.Sayangnya keberadaan benteng ini tak banyak dikenal orang, bahkan kini nyaris terlupakan.
Selama puluhan tahun lamanya, benteng ini tidak boleh dijamah oleh publik karena merupakan daerah kekuasaan militer.Benteng Pendem Ngawi dibangun oleh Gubernur Jenderal Defensieljn Van Den Bosch pada tahun 1839, dengan memanfaatkan keberadaan aliran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.
Pembangunan benteng ini juga untuk memudahkan arus tranportasi di aliran dua sungai.Dahulu, para pedagang dari Surakarta dan Yogyakarta harus lewat Ngawi jika menuju bandar di Surabaya. Ddemikian pula halnya dengan para pedagang dari arah Pacitan, Madiun, dan Maospati.
Letaka geografis inilah yang menempatkan Ngawi sebagai tempat strategis karena merupakan pertemuan jalur perdagangan air lewat Bengawan Solo.Benteng ini dulunya digunakan oleh Belanda untuk melumpuhkan transportasi logistik para pejuang kemerdekaan pasukan Pangeran Diponegoro.
Bersamaan dengan itu, terjadi perang di Ngawi antara pasukan Bupati Madiun-Ngawi yang memihak Diponegoro melawan Belanda.Setelah Indonesia merdeka, tepatnya sejak tahun 1962, Benteng Van Den Bosch dijadikan markas militer Yon Armed 12 yang sebelumnya berkedudukan di Kabupaten Malang.
Pada saat itu, kegiatan latihan militer dan kesatuan juga dipusatkan di areal benteng peninggalan Belanda tersebut.
Selama puluhan tahun Benteng Pendem ini tertutup bagi umum.Lantaran kondisi yang bangunan tidak lagi mendukung untuk perkembangan dan kemajuan kesatuan, maka sekitar 10 tahun selanjutnya Markas Yon Armed 12 menempati lokasi baru di Jalan Siliwangi, Kota Ngawi. Namun, ketika itu sebagian area benteng masih digunakan untuk gudang persenjataan.
Namun pada akhir tahun 2011, akhirnya benteng ini terbuka untuk umum karena gudang persenjataan telah dipindahkan ke Jalan Siliwangi.Bangunan Benteng Pendem Ngawi terdiri dari pintu gerbang utama, ratusan kamar untuk para tentara, halaman rumput di tengah bangunan, dan beberapa ruang yang dulunya diyakini sebagai kandang-kandang kuda.
Bangunan benteng ini dikelilingi gundukan tanah yang sengaja dibangun untuk menahan serangan dan luapan air Bengawan Solo. Hal inilah yang membuat bangunan benteng seperti terpendam. Bangunan ini juga dikelilingi saluran air (parit) selebar 5 meter.
Namun sayangnya saat ini paritnya sudah tertutup tanah.Selanjutnya pihak Yon Armed 12 dan Pemerintah Daerah (Pemda ) Ngawi ingin agar Benteng Van Den Bosch menjadi objek wisata sejarah di Kabupaten Ngawi.
Sehingga benterng tersebut dibenahi oleh Yon Armed hingga akhirnya ready dan dibuka untuk umum.Sejak dibuka untuk umum, masyarakat bisa melihat bangunan Benteng Pendem dari dekat. Lokasi Benteng Pendem mudah dijangkau dengan alat transportasi karena letaknya berada di pusat Kota Ngawi.
Kini pengelola Benteng Pendem telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah (Pemkab) Ngawi untuk menggarap Benteng Pendem ini menjadi satu kesatuan wisata air dengan Museum Trinil Ngawi menyusuri Bengawan Solo.Museum Trinil dan Benteng Pendem Ngawi memiliki keterkaitan.
Sebab sebelum fosil-fosil di Trinil disimpan di museum seperti saat ini, lokasi yang digunakan untuk menyimpan fosil tersebut adalah Benteng Pendem.Selain jadi zona pertahanan, Benteng Pendem ini dulunya juga dimanfaatkan untuk persinggahan para ilmuwan Belanda.
Salah satunya adalah Eugene Dubois, penemu manusia purba Trinil “Pithecanthropus Erectus”.Benteng Pendem Ngawi ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, setara dengan bangunan benteng di Yogyakarta.(*/Gio)
SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa meminta Raka-Raki Jatim 2020 diharapkan mampu menjadi garda terdepan untuk mempromosikan pariwisata Jatim. Lebih dari itu, orang nomor satu di Jatim itu berharap seluruh Raka-Raki ikut mengambil peran dalam mempromosikan potensi ekonomi daerah.
“Saya ingin peran mereka (Raka-Raki) bisa lebih ditingkatkan. Mereka memiliki kemampuan bahasa asing yang bagus sehingga memiliki potensi besar untuk mempromosikan potensi wisata dan ekonomi yang ada di Jatim.
Ini seiring dengan mandat dalam Perpres No. 80/2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jatim yang di dalamnya juga ada proyek wisata Bromo Tengger Semeru,” kata Khofifah, Senin (9/3/2020).
Menurutnya, selain banyak destinasi pariwisata Jatim yang belum tereksplor menyeluruh, juga banyak potensi ekonomi daerah yang belum tersentuh maksimal. Khofifah yakin, jika Raka-Raki bisa turut berperan aktif, maka berbagai potensi ekonomi di Jatim semakin berkembang. Sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Raka Raki punya tugas untuk mengeksplor bagaimana keunggulan kompetitif dan komparatif. Sehingga diharapakan mampu memberi signifikansi bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” imbuhnya.
Khofifah juga menyinggung rencana pengembangan Kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru (BTS) dan Kawah Ijen sesuai amanah Perpres No. 80/2019. Pemprov Jatim, kata dia, berupaya menaikkan jumlah kunjungan wisata ke kawasan tersebut.
Namun dengan tetap memperhatikan daya dukung alam dan lingkungan. Sehingga kelestarian ekosistemnya dapat terus terjaga.
“Sebanyak-banyaknya yang bisa kita dorong, tetapi harus dibatasi sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan di seluruh wilayah BTS dan Ijen. Juga terkait sampah, hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” imbuhnya.
Diketahui, Grand Final Pemilihan Raka-Raki digelar di Pendopo Agung Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Sabtu (7/3/2020) malam. Dalam acara Grand Final tersebut, Mochammad Abizar Yusro (Kabupaten Pasuruan) dan Gloria Vincentia Riyadi (Kabupaten Malang) dinobatkan sebagai Raka Raki Jatim 2020. Sementara, yang terpilih menjadi Raka Wakil I adalah Muhammad Abi Zakaria dari Banyuwangi, Raki Wakil I yakni Zahra Salsabila Mutia dari Kota Pasuruan.
Dalam kesempatan tersebut, Raki Jatim 2020, Gloria Vincentia Riyadi mengaku bertekad mengajak generasi muda untuk berkontribusi langsung dalam mempromosikan Jatim, salah satunya menjadi pramuwisata. “Jadi saya mau duta wisata itu tidak hanya menjadi pembawa baki. Namun lebih berkontribusi menjadi pramuwisata yang bisa meng-guide wisatawan mancanegara,” tandasnya.(*/Gio)
SEMARANG – Bangunan SPBU di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, rusak parah akibat diterjang angin puting beliung. Satu orang operator menderita luka di kaki akibat tertimpa material yang tertiup angin.
Unit Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV wilayah Jateng-DIY, Anna Yudhiastuti mengatakan, peristiwa itu melanda SPBU 44.507.16 yang beralamat di Jalan Raya Bawen-Pingit, KM 41.5, Ngampin, Ambarawa.
Peristiwa terjadi pada Minggu (8/3/2020), sekira pukul 13.20 WIB.
“Hingga informasi ini disampaikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sementara ini kerugian belum dapat diperkirakan,” kata Anna.
Untuk sementara, SPBU tersebut dan tidak melayani konsumen. Bagi konsumen yang ingin mendapatkan layanan BBM, disarankan ke SPBU terdekat yaitu SPBU 44.506.10 di Jalur Lingkar Ambarawan (berjarak +/- 1,5 kilometer dari lokasi kejadian), serta SPBU 44.506.02 di daerah Jambu (berjarak 2 kilometer).
“Terkait bencana puting beliung ini, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan selalu berhati-hati jika berada di luar ruangan,”ungkapnya.(*/D Tom)
SUKABUMI – Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meresmikan Seminar Pameran Kujang & Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin dan Pertanian (UPJA) serta Gerakan Santri Tani Jabar Juara di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath, Kota Sukabumi, Sabtu (7/3/2020).
Rangkaian seminar dan pameran kujang pada 7-14 Maret ini terdiri dari Seminar Pesona Kujang, Launching buku 130 Jenis Kujang, hingga pelantikan pengurus Asosiasi Musim Indonesia Daerah (Amida) Jabar.
Menurut Kang Uu, seminar kujang merupakan hal yang perlu dilakukan karena senjata tradisional Sunda itu memiliki filosofi yang menggambarkan kekayaan Jabar. Kujang pun, lanjutnya, menjadi lambang dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
“Bicara kujang artinya bicara Jabar dan bicara pemprov dan pemda kabupaten/kota. Kami yakin kegiatan ini akan membangkitkan semangat orang Sunda dan rasa kepemilikan terhadap kujang,” kata Kang Uu.
“Kujang juga filosofi orang Sunda, yang punya makna duniawi dan ukhrawi (akhirat), sangat luar bisa untuk membangkitkan semangat Jabar. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, masyarakat paham dan melaksanakan apa makna yang terkandung dalam kujang,” tambahnya.
Sementara Kang Uu yang juga Panglima Santri Jabar pada kali ini mendeklarasikan Gerakan Santri Tani (Santani) Jabar Juara bersama 35 orang Santani Pondok Pesantren (Ponpes) Dzikir Al Fath berusia 17-20 tahun.
Kang Uu mengatakan, pertanian menjadi sektor yang cocok bagi santri untuk meningkatkan ekonominya di pesantren saat menjadi seorang kiai.
“Kenapa? Karena menurut kami, satu-satunya yang paling afdol dalam memenuhi kebutuhan ekonomi kiai adalah petani, tidak menggangu waktu, mengajar. Karena yang namanya kiai harus ada di pesantren,” katanya.
“Jadi kami dorong dengan Santani, termasuk juga OPOP (One Pesantren One Product) untuk dijual sekarang dengan bahan baku pertanian. Sehingga di Jabar, ekonomi pesantren didorong oleh OPOP sektor pertanian dan Santani bisa berkontribusi dalam kemajuan pertanian Jabar,” harap Kang Uu.
Dalam acara tersebut, Kang Uu juga berpesan kepada para santri agar mengamalkan nilai Pancasila sebagai Warga Negara Indonesia. Selain dasar negara, Pancasila bisa menyatukan kekuatan sebagai bangsa Indonesia.
“Sila kesatu, Ketuhanan yang Maha Esa, tauhid yang kuat. Orang yang taat beragama masing-masing, pasti akan menerapkan Pancasila,” ujar Kang Uu.
“Pancasila merupakan hasil kesepakatan bersama. Ribuan suku tetap utuh dan kuat karena Pancasila. Kita butuh bersatu kekuatan menuju Jabar Juara Lahir Batin, Indonesia Maju SDM Unggul,” tuturnya.
Turut mendampingi wakil gubernur dalam acara ini adalah Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Kepala Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian Jabar Teguh Khasbudi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Sukabumi Andri Setiawan, serta ahli filologi sekaligus pakar perkujangan Tedi Permadi.
Sebelum meresmikan Seminar Pameran Kujang & UPJA serta Gerakan Santri Tani Jabar Juara, Kang Uu juga melakukan kunjungan ke Museum Prabu Siliwangi. Di sana, Kang Uu meresmikan koleksi museum 130 jenis kujang.(*/Yan)
CIREBON – Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra menyebutkan, ada 25 sungai di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang belum dinormalisasi selama kurun waktu dua tahun terakhir.
Dirinya menjelaskan, 25 sungai itu saat ini sudah mengalami pendangkalan dan sedimentasi. Sehingga, apabila hujan deras terjadi, maka air dari sungai tersebut bisa saja meluap dan merendam pemukiman warga.
Baca Juga: Sungai Ciwaringin Meluap, Desa Gintung Lor Cirebon Terendam Banjir
“Sudah pasti lah, pendangkalan, sedimentasi, penyempitan itu terjadi. Memang 25 sungai di Kabupaten Cirebon ini, dua tahun ini tidak ada normalisasi,” kata Dadang kepada wartawan, Sabtu (7/3/2020).
Ia melanjutkan, yang memiliki kewenangan untuk melakukan normalisasi sungai adalah pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Dadang pun mengaku mempersilahkan pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung untuk menormalisasi sungai-sungai tersebut.
Masih kata Dadang, berdasarkan laporan cuaca dari BMKG, wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hingga akhir bulan Maret ini. Ia meminta, suapaya warga selalu waspada terhadap bencana yang bisa saia ditimbulkan dari adanya cuaca ekstrem itu.
“Sehingga boleh dikatakan sungai-sungai di Kabupaten Cirebon itu sedimentasi lah. Sehingga perlu di normalisasi atau dikeruk. Karena ini kewenangan BBWS, mangga silahkan BBWS melakukan normalisasi. Cuaca ekstrem masih berpotensi. Warga harus tetap waspada,” ujarnya.
Diungkapkannya, ada lima desa di empat kecamatan di Kabupaten Cirebon yang sempat direndam banjir pada Jumat 6 Maret 2020 malam.
Ia menyebutkan, ke lima desa itu adalah Desa Sarabau dan Desa Gamel di Kecamatan Plered, Desa Kebarepan di Kecamatan Plumbon, Desa Babakan Ciwaringin di Kecamatan Ciwaringin, serta Desa Gintung Lor di Kecamatan Susukan.
“Ketinggian dari 30 senti sampai 150 senti. Sekarang mulai surut. Warga juga sudah kembali ke rumah masing-masing,”pungkasnya.(*/Dang)
MAGELANG – Fenomena alam tanah bergerak memaksa 200-an orang warga Dusun Kranjang Lor, Desa Sidorejo, Kecamatan Salaman, Magelang, mengungsi. Pergerakan tanah menyebabkan bangunan retak dan ambles hingga 20 cm.
Salah satu warga Sidorejo, Rahmah menuturkan, pergerakan tanah mulai dirasakan warga sejak Rabu hingga Kamis (4-5/3/2020). Beberapa titik di lokasi juga longsor. “Rasanya tanahnya gerak, terasa banget jadi khawatir.
Makanya saya pilih mengungsi di sini (lapangan),” katanya, Jumat (6/3/2020).
Dia berharap pemerintah setempat bisa memberikan tempat relokasi bagi warga yang rumahnya terancam longsor. Namun, tempat relokasi yang baru tidak jauh dari kampung halaman mereka.
“Saya mau dipindah tapi jangan jauh-jauh juga,” ucapnya.
Sementara itu, menurut data pemantauan di lokasi tanah gerak tersebut dikarenakan kontur tanah yang gembur. Karena curah hujan tinggi, air tidak bisa mengalir dengan sempurna sehingga terjadi longsor dan pergerakan tanah.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Magelang, Pranowo mengatakan, untuk sementara pihaknya baru bisa memberikan bantuan logistik dan kesehatan. Untuk relokasi masih dibutuhkan koordinasi dengan pihak Pemkab Magelang.
“Langkah kami memberikan bantuan kebutuhan pokok dan kesehatan bagi para pengungsi. Kami pantau dan selalu memberikan informasi terbaru kepada warga,” ungkapnya.(*/D Tom)
KARAWANG – Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meluncurkan program pemagangan vokasi dengan melibatkan 26 perusahaan di sekitar Karawang.
“Ada 501 peserta yang mengikuti program ini,” kata Bupati setempat Cellica Nurrachadiana, di Karawang, Jumat (6/3/2020).
Ia menyampaikan agar para peserta program pemagangan menunjukkan kualitas dan kinerja yang baik.
Hal tersebut dia sampaikan, katanya, karena ke depan, setelah masa pemagangan, peserta yang dinilai baik dan sesuai kriteria perusahaan bisa direkrut menjadi karyawan.
“Jadi para peserta harus serius. Setelah masa pemagangan selesai, peserta magang yang memiliki kemampuan sesuai kriteria dan kebutuhan perusahaan, bisa direkrut,” katanya.
Kalaupun tidak direkrut menjadi karyawan, kata Bupati, sertifikat magang itu menjadi bukti memiliki kompetensi dan pengalaman bekerja di perusahaan.
Bupati menyampaikan kalau program pemagangan itu merupakan kesempatan terbaik bagi mereka yang belum memiliki pengalaman bekerja di perusahaan.
“Ada 26 perusahaan yang terlibat dalam program ini. Jadi 501 peserta itu akan disebar di 26 perusahaan tersebut,”tandasnya.(*/As)
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar setelah direnovasi sejak April 2019 di Kota Bandung, Kamis (5/3/20/2020).
Kang Emil sapaan Ridwan Kamil mengatakan, gedung yang direnovasi menggunakan dana hibah dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar Tahun Anggaran 2019 itu lebih representatif.
“Alhamdulillah dengan hibah kami, renovasi gedung ini kita jadikan representasi karena Jabar mewakili umat islam di Indonesia, yang jumlahnya muslimnya lebih banyak dari Saudi Arabia,” katanya.
Kang Emil pun berharap, renovasi gedung yang menghabiskan dana Rp 3,5 miliar itu bisa meningkatkan kinerja para kiai dan ulama dalam memberikan nasihat kepada masyarakat Jabar.
“Kita butuh para ulama yang mengeluarkan nasihat-nasihat yang dibutuhkan untuk menjaga agar Jabar ibaratnya air yang selalu tenang dan jernih,” ucapnya.
Selain itu, Kang Emil mengajak MUI Jabar untuk ikut mengimbau masyarakat kembali menerapkan pola hidup sehat guna mencegah penyebaran COVID-19.
“Tadi sudah disampaikan imbauan dari MUI Pusat yang akan disebarkan oleh MUI Jabar agar dalam ceramah-ceramah mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan, karena virus ini (korona) tidak masuk ke orang yang badannya fit,” katanya.
Sedangkan, Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei menyatakan, gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pengendalian kegiatan MUI yang kian padat dan kompleks.(*/Hend)
MALANG – Maraknya penyebaran Covid-19 atau virus korona di Indonesia membuat sejumlah kepala daerah di Malang Raya mengingatkan pentingnya gaya hidup bersih.
Di Kota Malang, Walikota Sutiaji mengingatkan pentingnya hidup sehat dan bersih dengan melakukan pencegahan melalui mencuci tangan.
“Hal – hal yang terkait dengan cuci tangan sebelum makan. Setelah beraktivitas dan lainnya, membiasakan bersih itu menjadi keharusan,” ungkap Sutiaji saat ditemui di Balaikota Malang.
Terkait kondisi Kota Malang, Sutiaji hanya meminta warga untuk tetap tenang meskipun kewaspadaan selalu harus ditingkatkan. “Kita tetap waspada. Kami terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk itu (mengantisipasi masuknya virus korona ke Malang),” imbuhnya.
Sementara itu Walikota Batu Dewanti Rumpoko meminta masyarakat di Kota Batu tetap tenang meskipun Kota Batu merupakan kota wisata yang dikunjungi banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Sebagai tempat wisata, tentunya anak wisatawan yang keluar masuk. Tapi kami minta warga Kota Batu tidak terlalu panik dan tetap tenang,” ucap Dewanti.
Dewanti juga mengingatkan perlunya terus menjaga daya tahan tubuh dengan mencuci tangan dengan sabun atau cairan berbasis alkohol yang mampu menghilangkan kuman penyebab virus.
“Kalau kondisi tubuh dalam keadaan tidak fit atau daya tahan tubuh lemah, itu bisa mudah terjangkit penyakit. Makanya kita jaga. Jangan lupa mencuci tangan dengan sabun, karena mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan cairan pembersih berbasis alkohol bisa membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita,” jelasnya.
Sebagai informasi virus korona yang berawal di dataran China ini telah menyebar ke puluhan negara di dunia dengan jumlah penderita tak kurang mencapai 90 ribuan jiwa.
Di Indonesia sendiri dua orang terdeteksi positif menderita virus korona.(*/Gio)
BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status siaga satu setelah dua warganya dipastikan terpapar virus corona. Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, semua sumber daya yang berhubungan dengan potensi penyebaran virus diminta untuk meningkatkan pengawasan.
Baca Juga
Dua Warga Positf Virus Corona, Ini Imbauan Wali Kota Depok Pasien Dicurigai Corona di RSUP M Djamil Sudah Membaik Dua Orang Pasien Corona Dirawat di RSPI Sulianti Saroso
Ridwan Kamil pun, menginstruksikan semua kepala daerah menyiagakan rumah sakit di 27 kabupaten/kota. Ia pun meminta masyarakat untuk memeriksakan diri ketika mengalami gejala penyakit virus corona.
“Kita sekarang posisinya siaga satu virus corona di Jawa Barat. Saya imbau warga yang melihat dan mengalami gejala yang mirip, kan susah dibedakan, mana flu mana corona untuk sgera mengecek (kesehatan),” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (2/3/2020)
Emil mengatakan, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) pun dipastikan siap melayani pemeriksaan hingga mengirimkan sampel uji bagi warga yang diduga terpapar virus corona. Semua koordinasi, dengan pihak Kementerian Kesehatan ditingkatkan.
Namun, kata dia, ia masih belum menutup akses bagi warga negara asing ke wilayahnya selama mereka datang bukan dari negara yang penyebaran virus corona masif. Pihak imigrasi pun, diminta untuk melakukan pemeriksaan dengan lebih maksimal.
“Saya kira sesuai kebutuhan, selama yang tidak masuk travel warning nggak masuk. Kemudian imigrasi sudah ditingkatkan, supaya mereka yang datang dari pelabuhan dicek temperaturnya,” paparnya.
Menurut Emil, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertras) Jabar juga sudah diinstruksikan mengecek keberadaan tenaga kerja asing, khususnya yang berasal dari China.
“Yang dari China, posisinya dimana (harus) rajin dikoordinasikan,” tegasnya.(*/Hend)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro