PURWAKARTA - Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (KUPP) Kabupaten Purwakarta merilis beragam desain batik bermotif karakter Purwakarta. Motif yang dirilis tersebut memiliki arti ciri atau karakter masyarakat Purwakarta yang tumbuh berkembang, seperti halnya desain melati, atau tentang bermakna spirit budaya Sunda.
Kepala Bidang UMKM pada KUPP Kabupaten Purwakarta, Ahmad Nizar mengatakan, dari sekitar 150 motif batik yang dirilis itu memiliki ide dasar dan filosofi sebagai latar belakang terciptanya batik itu.
"Untuk pertama yang dirilis sebanyak 100 desain. Kemudian desain tambahan pada bulan ini sebanyak 50, jadi total jadi 150 desain. Semuanya memiliki makna yang tidak sembarangan," kata Ahmad Nizar, Selasa (10/3/2020).
Menurut dia, desain batik yang tercipta itu melibatkan tim akademisi batik. Tim yang dibentuk itu telah bekerja secara akademis melalui penelaahan literasi maupun studi lapangan. Sehingga menghasilkan motif batik baru khas Purwakarta.
"Nantinya desain ini akan dikembangkan oleh warga Purwakarta. Harapannya Purwakarta menjadi salah satu sentra batik di Indonesia," ujarnya.
Pelestarian budaya batik, terang dia, harus senantiasa dilakukan agar Purwakarta terus berkembang dengan mengedepankan inovasi berbasis kearifan lokal. "Motif batik harus terus dikembangkan. Kalau tidak up to date agar wirausaha di bidang ini terus eksis," katanya.
Sejauh ini, lanjut Ahmad Nizar pihaknya sering kali memberikan pembelajaran cara membuat batik khas Purwakarta kepada masyarakat yang melibatkan tenaga ahli di bidang batik. (Baca juga; Mengenal Batik Edelweis, Corak Baru Khas Majalengka)
Jika mereka telah memahami maka dapat dikembangkan di setiap wilayah. Sehingga menghasilkan kreativitas yang memiliki nilai jual tinggi untuk peningkatan ekonomi masyarakat. "Belum lama ini, pelatihan batik dilakukan di Jatiluhur untuk meramaikan dan menggalakan program batik di Purwakarta," tuntasnya.(*/As)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro