PURWAKARTA – untuk mencegah penyebaran covid-19 berbagai upaya Pemerintah Daerah seperti tak memberikan izin buka sementar tempat wisata .Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) belum memberikan izin semua tempat wisata untuk kembali dibuka.
Sesuai surat edaran ada beberapa destinasi wisata yang masih dilarang untuk dibuka hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam masa Pandemi Covid-19 ini berakhir.
Sekretaris Disparbud Kabupaten Purwakarta Heri Anwar mengatakan tempat wisata air seperti kolam renang atau waterboom masih dilarang dibuka kembali hingga 26 Juni mendatang.
Keputusan kembali dibuka akan disampaikan kembali tergantung kebijakan pemerintah.
“Sesuai surat edaran belum boleh dibuka sampai tanggal 26 (Juni),” kata Heri , Selasa (23/6).
Ia mengatakan sejak pekan lalu, pihaknya masih terus mengecek kesiapan tempat-tempat wisata untuk dibuka kembali dalam rangka Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Pengelola wisata harus menyiapkan protokol kesehatan sebelum nantinya bisa dibuka kembali untuk masyarakat.
Menurutnya, ada sejumlah protokol kesehatan yang harus disiapkan untuk memenuhi syarat beroperasi kembali. Mulai dari fasilitas hingga sumber daya manusia (SDM) yang mendukung pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
“Seperti menyiapkan petugas yang memantau pelaksanaan protokol kesehatan, pembatasan jumlah pengunjung maksimal 30 persen kapasitas, melakukan pembersihan disinfektan secara berkala, serta menyediakan fasilitas cuci tangan, pembatasan jarak, hingga pengecek suhu pengunjung,” tuturnya.
Ia pun mengimbau pengelola wisata air tidak bandel membuka wisatanya sebelum diizinkan pemerintah daerah. Menurutnya ada tindaklanjut kepada pengelola wisata yang diketahui curi start membuka tempat wisatanya.
“Kalau yang ada buka, nanti dari Satpol PP yang bertindak selaku penegak peraturan,”tegasnya.(*/As)
INDRAMAYU – Daerah Indramayu menjadi tertinggi peneybaran covid-19 di daerah Ciayumajakuning . Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menyatakan kasus terkonfirmasi positif di daerah itu bertambah dua orang. Sehingga saat ini, total kasus di wilayah ini naik menjadi 31 dan menjadi yang tertinggi di wilayah III Cirebon atau Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).
“Dua penambahan kasus positif Covid-19 itu dari orang tanpa gejala (OTG) dan orang dalam pemantauan (ODP),” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara di Indramayu, Senin (22/6/2020).
Ia mengatakan, dengan adanya penambahan dua orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka di Kabupaten Indramayu saat ini menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan wilayah Ciayumajakuning, yakni dengan 31 kasus.
Dua kasus positif tersebut, kata dia, satu kasus dari hasil kegiatan tes usap (swab) massal dan satunya lagi dari tes usap mandiri.
Deden menjelaskan, pasien pertama yang terkonfirmasi positif yakni DP (34), yang berjenis kelamin laki-laki dari Kecamatan Patrol.
“Pasien DP sebelumnya melakukan pemeriksaan tes usap secara mandiri dan hasilnya ternyata positif, padahal tidak mengeluh apa pun atau OTG,” katanya.
Menurut dia pasien tersebut sudah berada di ruang perawatan isolasi RS Bhayangkara dengan kondisi sehat dan tidak ada gejala klinis. “Kami akan melakukan pelacakan dan tes usap kontak erat pasien tersebut,” katanya.
Untuk pasien kedua yang positif, yakni U (43) berjenis kelamin perempuan, dari Kecamatan Sukagumiwang, di mana hasil laboratorium menunjukan positif.
Pasien tersebut, kata dia, adalah orang yang sedang berobat ke Puskesmas Sukagumiwang dengan keluhan batuk pilek dengan diagnosa ODP yang kemudian dilakukan pengambilan tes usap pada saat itu juga.
“Oleh Puskesmas Sukagumiwang pasien sekarang sudah dibawa ke ruang perawatan RSUD Indramayu. Dan akan dilakukan tracing dan tes usap kontak erat pasien tersebut,” ungkapnya.(*/Dang)
SURABAYA – Kasus covid-19 masih tinggi di jawa timur namun hal ini tidak menghalangi untuk sektor mendukung perekonomian tetap berjalan dan perlu menerapan protokol kesehatan dan kepedulian masyarakat .
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa aktivitas perekonomian warga dan sektor pariwisata di Malang Raya bisa berjalan di tengah pandemi Covid-19 atau virus corona.
Khofifah memutuskan untuk menetapkan status Malang Raya sebagai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi menuju New Normal. Keputusan itu dilakukan setelah angka penyebaran Covid-19 di Jatim terus meningkat.
“Secara bertahap mereka (di Malang Raya) bisa beraktivitas dari segi ekonomi, perdagangan dan pariwisata,” kata Khofifah dikutip dari okzone, Jakarta, Senin (22/6/2020).
Khofifah menekankan, setelah berkordinasi dengan pihak Bupati dan Wali Kota, mereka memastikan bahwa dalam aktivitas tersebut akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Tak hanya itu, Khofifah menuturkan, standar protokol kesehatan yang ketat juga berlaku di pasar-pasar tradisional yang ada di Jawa Timur. Pedagang maupun penjual akan dipastikan menjalankan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Tapi SOP protokol dipastikan bisa dilaksanakan. Pasar tradisional Malang Raya, relatif sudah melakukan protokol tapikan tetap tiap hari ada pengunjung baru dan penjual ada masker terbatas, ini harus dikawal betul-betul,” papar Khofifah.
Khofifah menjelaskan, diputuskannya Malang Raya melakukan masa transisi atau belum menerapkan New Normal, lantaran setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait soal evaluasi penyebaran di wilayah Jatim.
“Sebetulnya sejak awal juga belum. Setelah PSBB mereka ambil keputusan masuk transisi kami didampingi pakar Epidemiologi, sejak awal transisi dievaluasi. Kami sampaikan bahwa posisi Batu dan Kota Malang Zona Kuning, Kabupaten Malang zona oranye,” tandasnya.(*/Gio)
BANDUNG – Test yang dilakukan oleh gugus tugas Provinsi Jabar di Puncak menjaring para wisatawan dari Jabodetabek mayoritas dari Jakarta .
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebutkan 69 wisatawan asal Jakarta sekitarnya dinyatakan reaktif Corona (Covid-19) saat rapid test di Puncak Bogor.
“69 dari 2000-an pengunjung puncak Bogor & Cipanas Cianjur ditemukan reaktif saat rapid test massal. Mayoritas wisatawan dari Jakarta,” ujar Ridwan Kamil dalam akun Twitternya @ridwankamil, Senin (22/6/2020)
“Segera ditindaklanjuti dengan swab dan kontak tracing. Gugus Tugas Provinsi akan terus sidak dan random sampling selama AKB di tempat-tempat keramaian. Mari disiplin,” ujar Ridwan Kamil menambahkan.
Koordinator Sub Divisi Pengawasan dan Penegakan Aturan GTPP Jabar Dedi Taufik mengatakan, 69 pengunjung tersebut didapatkan dari 1.540 pengetesan.
Operasi tersebut berlangsung selama dua hari, yakni pada Sabtu dan Minggu (20-21/6/2020)
Dedi mengatakan pada hari pertama tes dilakukan di empat titik, yakni Rest Area Segar Alam Kab. Cianjur, Area Masjid Atta’awun, Argowisata Gunung Mas, dan Simpang Gadong Ciawi.
Selanjutnya, tes digelar di Taman Wisata Matahari.Kemudian, ujar Dedi, para pelaku perjalanan tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab test.
Pemeriksaan sampel akan dilakukan di Labkesda Jabar dan mobil PCR yang difasilitasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menargetkan 400 pengetesan di setiap titik.Dedi mengatakan, 2.000 alat rapid test dan 500 swab test disediakan dalam operasi gabungan kala itu.
“Kami antisipasi pergerakan yang masuk ke wilayah Bogor dan Cianjur. Karena Bogor dan Cianjur ini kan lintasan dan tujuan, terutama untuk wisata,” tukasnya.(*/Hend)
KOTA MALANG – Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona Pemkot Malang sangat ketat untuk para wisatan yang akan menginap di daerah wisata dan sekitarnya .
Wisatawan yang akan berkunjung dan menginap di Kota Batu, Jawa Timur terutama dari daerah daerah zona persebaran corona tinggi diminta untuk melampirkan hasil swab.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan bila pelampiran surat keterangan bebas Covid-19 berdasarkan hasil tes swab diutamakan bagi wisatawan yang datang dari Jakarta dan Surabaya.
“Ketika tamu itu dari zona merah, terutama Jakarta dan Surabaya, kami minta hasil swab, baru boleh menginap di Kota Batu,” ujar Dewanti Rumpoko ditemui usai rapat evaluasi masa transisi di Bakorwil Malang, Sabtu (20/6/2020).
Menurutnya, hasil melampirkan surat keterangan bebas Covid-19 dari hasil swab ini untuk meminimalisir penyebaran corona melalui orang tanpa gejala. Bila itu tidak disiapkan wisatawan tak akan diperbolehkan menginap di hotel – hotel di Kota Batu.
“Ketika menginap, itu harus swab, kalau tidak membawa surat itu, tidak boleh menginap di Batu,”tegasnya.
Dewanti menambahkan, beberapa tempat wisata di Kota Batu sudah mulai buka pada akhir Juni 2020. Namun, pihaknya menginginkan verifikasi ketat guna mengantisipasi penyebaran corona melalui para wisatawan yang hadir.
“Kalau wisata, itu masih belum buka, ada syarat sendiri. Semua tempat wisata belum buka. Akhir bulan Juni ini, ada beberapa tempat wisata yang akan dibuka,” jelasnya.
“Tapi, kami akan melakukan verifikasi ke lapangan dengan tim lengkap. Sehingga ketika itu benar-benar aman untuk dibuka, baru boleh dibuka, kita akan komunikasi dengan tempat wisata itu bagaimana, apa cukup rapid, atau swab juga,” tambahnya.
Nantinya sejumlah personel baik dari TNI, Polri, dan instansi terkait akan terus melakukan pengawasan selama tempat wisata tersebut buka. Hal ini untuk memastikan protokol kesehatan diberlakukan supaya tetap aman.
“Nanti kami minta kepada aparat TNI Polri untuk menjaga, agar situasinya tetap aman terkendali,” ungkpanya.(*/Gio)
MAGELANG – Hujan abu yang mengguyur kecamatan di Magelang dampak dari Gunung Merapi yang sedang erupsi.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah erupsi pada Minggu, 21 Juni 2020 pagi. Tercatat Gunung Merapi mengeluarkan abu vulkanis sebanyak dua kali.
Akibatnya, sejumlah wilayah di Magelang, Jawa Tengah, diguyur hujan abu vulkanis.
Berdasarkan pantauan BPPTKG Yogyakarta, erupsi Gunung Merapi pada minggu pagi tercatat dua kali, yakni pukul 09.13 dengan ketinggian kolom abu vulkanis 6.000 meter dari puncak serta pukul 09.27 dan tidak terdeteksi ketinggian kolom abu vulkanis.
Saat erupsi berlangsung arah angin mengarah ke barat sehingga diperkirakan sebagian besar wilayah Magelang diguyur hujan abu.
Laporan di BPBD Kabupaten Magelang hingga pukul 10.10 WIB hujan abu melanda 3 kecamatan di wilayah Magelang.
“Sampai saat ini BPPB Kabupaten Magelang melakukan pemantauan. Tercatat di Magelang sampai pukul 10.10 WIB sebaran hujan abu tercatat setidaknya 13 titik, di antaranya di 3 kecamatan, Srumbung Dukun, Salam” kata petugas Pusdalops, Rian Iqbal Kurniawan, Minggu (21/6/2020).
Pihaknya mengimbau warga agar tetap tenang dan terus memantau informasi dari pihak terkait dan jangan termakan berita berita yang tidak jelas informasinya.(*/D Tom)
PEKALONGAN – Bencana rob yang melanda Kota Pekalongan belum juga berakhir sebab itu Status tanggap darurat bencana rob di Kota Pekalongan diperpanjang hingga 24 Juni mendatang.
Pemerintah Kota Pekalongan telah menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul masih adanya informasi potensi banjir pesisir yang masih terjadi di kawasan pesisir Utara Kota Pekalongan.
Walikota Pekalongan,HM Saelany Machfudz menyampaikan, bahwa status tanggap darurat banjir di Kota Pekalongan yang awalnya hanya 4-17 Juni 2020, kini diperpanjang sampai sepekan atau 24 Juni 2020.
Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Nomor 362.642 tentang Tanggap Darurat Bencana Banjir Rob Kota Pekalongan Tahun 2020.
“Telah disepakati dalam rapat koordinasi dan Evaluasi Penanganan Tanggap Darurat Bencana Rob, kami memutuskan perpanjangan status tanggap darurat bencana rob di Kota Pekalongan sampai tanggal 24 Juni 2020,” tutur Saelany, Sabtu (20/6/2020).
Menurut Saelany, dalam rangka menanggulangi beberapa hal kegawatdaruratan tersebut, telah dipersiapkan dana penanganan gawat darurat rob di Kota Pekalongan sebanyak Rp3,3 miliar, salah satunya untuk pembangunan tanggul untuk sarana prasarana tanggul darurat sebagai pencegahan rob tersebar di 10 titik sebesar Rp2.4 miliar.
Kondisi saat ini di wilayah Kota Pekalongan, lanjut Saelany, setelah banjir rob pada saat awal Juni kemarin, masih ada rumah-rumah warga yang tergenang air dengan ketinggian 5-10 sentimeter, meskipun jalan telah kering akibat banjir rob yang melanda hampir semua kecamatan di Kota Pekalongan khususnya di Slamaran, Kecamatan Pekalongan Utara.
“Bahkan, menurut informasi BMKG potensi bencana rob masih akan terjadi satu bulan atau hingga akhir Juni. Sehingga, kami perlu memperpanjang status tanggap darurat rob, dana logistik masih ada yang belum tercairkan, namun kami terus pacu untuk menyelesaikannya.
Mudah-mudahan bencana rob Kota Pekalongan bisa segera berakhir sehingga tidak ada perpanjangan status tanggap darurat bencana lagi,”tutupnya.(*/D Tom)
BANYUMAS – Diduga yang menggelapkan uang para nasabah oknum dari BMT Insan .Ratusan nasabah menggeruduk kantor BMT Insan Mandiri di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Bannyumas, Jawa Tengah, Kamis (18/6/2020). Mereka kecewa karena tidak bisa mencairkan uang simpanannya yang ditabung dan didepositokan.
Diduga, uang kurang lebih Rp5 miliar milik para nasabah ini dibawa kabur oleh pelaku penipuan dan hingga kini masih buron.
Nasabah menitipkan uangnya sejak berdiri tahun 2014 dengan alasan aman dan mendapat bunga yang tinggi. Sehingga merasa tertarik menyimpannya dalam bentuk deposito ratusan juta bahkan ada yang sampai Rp1 miliar di Lembaga Keuangan BMT Insan Mandiri.
Setelah merasa kesulitan untuk mengambil uangnya, nasabah mulai curiga hingga beramai ramai mendatangi kantor. Namun pada kenyataannya hanya sebagian saja yang tercatat dalam sistem keuangan lembaga tersebut.
Manager BMT Insan Mandiri, Toidin, merasa kaget karena saat kantor baru buka nasabah bergerombol untuk mengambil dananya besar besaran. Lebih terkejut lagi, kartu dan slip setoran berbeda dengan yang dikeluarkan kantor.
Diduga, oknum karyawan pada lembaga keuangan BMT Insan Mandiri di Ajibarang, Banyumas, inisial ES melakukan penggelapan uang nasabah senilai lebih dari Rp2 miliar rupiah. Hal itu terungkap saat dilakukan pengecekan.
Ditambahkan, terduga pelaku Edi Santoso memalsukan kartu dan slip setoran dengan cara mencetak sendiri dan tanda tangan manager dipalsukan. Hal itu nampak tidak adanya stempel dan nomor seri serta nomor nasabah.
“Pelaku mengelabui nasabah dengan cara mencetak sendiri slip setoran dan kartu deposito palsu, dan ini sangat berbeda dengan bentuk aslinya, bila yang terbuat dari kertas seperti piagam, sedang yang dipalsukan terbuat dari kertas biasa,” kata Toidin.
Eko Daryono, nasabah yang merasa kesal karena uangnya tidak ada BMT Insan Mandiri mengungkapkan kekesalan dengan mengecam kelakuan ES. Menurutnya, dirinya sudah mulai curiga saat akan mencairkan deposito senilai ratusan juta diulur ulur dengan alasan wabah COVID-19.
“Saya kesal saat ingin ambil tabungan dan deposito kok ditunda terus dengan alasan masih Corona, padahal uang untuk kebutuhan selama COVID-19. Karena penasaran saya datang ke kantor ternyata tidak ada duit dan kartu depositonya abal-abal,” terangnya.
Saat terjadi unjuk rasa, sempat terjadi ketegangan di ruang kantor antara pegawai BMT Insan Mandiri dengan nasabah. Nasabah meminta agar pihak BMT Insan Mandiri ikut bertanggung jawab dalam penggelapan uang nasabah.
Sejumlah anggota TNI dan Polri ikut mengamankan dan menengahi persoalan nasabah. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.(*/D Tom)
TASIKMALAYA – Bencana alam dengan kerusakan dihulu dan juga tidak menyerapnya air hujan mengakibatkan tidak tertahannya air dalam tanah akibatnya air begitu cepat mengalir ke muara.
Hujan yang turun secara terus-menerus sejak Kamis sore kemarin hingga Subuh tadi mengakibatkan meluapnya Sungai Cikidang dan Sungai Citanduy yang melintasi Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Akibatnya sekitar 500 rumah warga di lima kampung terendam banjir hingga 1,5 meter.
Lima kampung yang terendam banjir yaitu Mekarsari, Cicalung, Hegarsari, Bojong Soban dan Bojong Waru; Desa Tanjungsari; Kecamatan Sukaresik; Kabupaten Tasikmalaya; Jawa Barat.
Akibat banjir yang terjadi bukan hanya ratusan rumah yang tergenang air namun ratusan hektare sawah juga ikut terendam.
Bukan hanya itu banjir juga memutuskan akses jalan yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Sukaresik.
Sebelumnya banjir juga terjadi pada hari Rabu pagi (17/06/2020) lalu dengan kedalaman hingga 1 meter yang merendam tiga kampung yaitu Hegarsari, Bojongsoban dan Bojong Waru.
Namun banjir kali ini lebih parah karena merendam sekitar 500 rumah warga di lima kampung dengan kedalaman hingga 1,5 meter.
Menurut AI (45) warga setempat, banjir mulai datang sejak pukul 04.00 WIB tadi akibat hujan yang terus menerus turun sehingga Sungai Cikidang dan Sungai Citanduy meluap.
“Jika dibandingkan dengan banjir beberapa waktu lalu banjir sekarang lebih besar karena merendam ratusan rumah warga di lima kampung dengan kedalaman setengah meter hingga satu setengah meter. Banjir juga membuat susah warga karena tidak bisa beraktivitas,” katanya.
“Jika di daerah sini ketinggian air sekitar 50 centimeter kalau di kampung lainnya bisa setinggi 1,5 meter,” timpalnya.
Banjir, kata dia, juga akibat tanggul Sungai Citanduy ada yang jebol/ sehingga air sungai meluap ke pemukiman warga.
Kami berharap agar banjir tidak kembali terjadi karena di daerahnya ini sudah sering kali terjadi setiap musim hujan tiba.
Sementara itu sejumlah kendaraan mobil dan motor warga yang akan melintas terpaksa harus balik arah. Karena jalannya terendam banjir bahkan sebuah truk yang mengangkut barang juga terpaksa harus balik arah karena banjir saat ini lebih besar dan jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan tinggi.
“Hingga saat ini ketinggian air terus naik dan ratusan rumah warga masih terendam banjir,”pungkasnya.(*/Dang)
BANDUNG – Kasus positif Covid-19 di Kota Bandung terus bertambah. Dinas Kesehatan Kota Bandung menyebut penambahan tersebut disebabkan adanya transmisi lokal.
Tingginya aktivitas masyarakat di luar rumah diperkirakan masih menjadi penyebab penyebaran Covid-19 ini.
Hingga hari ini, Kamis (18/6/2020) total kasus positif mencapai 373 orang, dengan jumlah 128 orang positif aktif, dan sisanya telah sembuh dan meninggal dunia.
Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Dinkes Kota Bandung Grinda Wardana mengatakan, kenaikan positif Covid-19 disebabkan adanya transmisi lokal, bukan penambahan cluster baru.
“Transmisi lokal disebabkan adanya aktivitas masyarakat di luar rumah. Misalnya masih belanja keluar, beli sembako, aktivitas ke beberapa tempat, termasuk saat kemarin Lebaran,” kata Grinda, Kamis (18/6/2020).
Kendati begitu, pihaknya belum bisa memberikan data lebih rinci, berapa prosentase positif Covid-19 akibat cluster dan transmisi lokal. Pihaknya, saat ini terus melakukan tracing, terutama bagi mereka yang berinteraksi dengan pasien positif.
Selain itu, salah satu yang menjadi konsen dinas kesehatan adalah status Orang Tanpa Gejala (OTG). Untuk kasus ini, dia menjelaskan, orang dengan kategori OTG adalah mereka yang berinteraksi erat dengan orang positif covid, namun tidak menunjukkan gejala sakit.
Update Covid-19 di Kota Bandung, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) aktif sebanyak 292 orang. Sementara ODP yang telah selesai sebanyak 4.140 orang. Sehinga total ODP sejak awal pandemi hingga hari ini mencapai 4.432 orang.
Sedangkan orang dengan kategori PDP aktif sebanyak 169 orang, dengan jumlah total 1.137. Sedangkan kasus positif aktif atau yang masih dalam status positif mencapai 128 orang. Sehingga jumlah total positif 373 orang. Dadi jumlah itu, 40 meninggal dunia dan sisanya sembuh.(*/Hend)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro