CIANJUR – Belasan hektar lahan pertanian yang sudah ditanami padi di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, mengalami gagal panen. Pasalnya, sebagian besar area pesawahan di wilayah tersebut mengalami pergerakan tanah, sehingga puluhan petani merugi hingga ratusan juta rupiah.
Kepala Desa Rawabelut, Sarip Hidayat saat dihubungi, Rabu (10/2), mengatakan, pergerakan tanah yang terjadi tahun ini, menyebabkan 13 hektar sawah yangbaru ditanami padi mengalami gagal panen. Sebab, kedalaman tanah yang amblas terus bertambah, tercatat hingga saat ini kedalaman pergerakan tanah mencapai tiga meter melanda perkampungan dan pesawahan.
“Kurang lebih 13 hektar, sebagian besar sudah ditanami sejak dua bulan yang lalu, sehingga dapat dipastikan seluruh lahan pertanian mengalami gagal panen karena pergerakan tanah. Setiap panen, lahan seluas itu, dapat menghasilkan belasan ton padi, sehingga kerugian petani mencapai ratusan juta,” katanya.
Lahan pertanian di wilayah tersebut terus berkurang karena tahun 2017, pergerakan tanah yang terjadi menyebabkan 8 hektar sawahmilik petani yang sebagian besar milik warga Kampung Cipari, amblas dengan kedalaman beragam. Kini, tidak dapat lagi digarap dan tahun ini 13 hektar area persawahan mengalami hal yang sama dan terancam tidak dapat lagi digarap.
“Tahun sebelumnya sudah belasan hektar area pesawahan yang beralih fungsi menjadi kebun karena retakan yang terjadi cukup dalam. Sebagian besar lahan pertanian di kampung kami, mengandalkan air tadah hujan, sehingga sulit untuk beralih dari menanam padi ke palawija,” katanya.
Sementara Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, telah menugaskan kepala dinas pertanian, untuk meninjau langsung ke lokasi. Pihaknya segera memberikan bantuan untuk petani yang terdampak pergerakan tanah, berbagai upaya akan dilakukan pihaknya bersama dinas terkait agar pergerakan tanah tidak meluas.
“Kami akan meninjau langsung, apa saja yang dibutuhkan petani agar tetap dapat menggarap lahan pertanian. Namun saat ini tim dari dinas pertanian dan dinas terkait lainnya, tengah mendata apa saja yang dibutuhkan saat ini, termasuk mencari solusi agar pergerakan tanah tidak meluas,” jelasnya.(*/Yan)
YOGYAKARTA – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan kasus aktif yang pada 5 Februari 2021 ini mencapai 6.343 kasus. Jumlah ini terus naik sejak 2 Februari lalu.
Pada 2, 3 dan 4 Februari, kasus aktif Covid-19 di DIY sebesar 6.141 kasus, 6.144 kasus dan 6.230 kasus. Sedangkan, suspek Covid-19 di DIY hingga saat ini sudah mencapai 32.416 orang.
“Suspek dalam pemantauan ada 652 orang,” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, Jumat (5/2/21).
Selain itu, penambahan kasus baru positif juga terus bertambah dengan 280 kasus baru yang dilaporkan hari ini. Tambahan tersebut menjadikan total kasus positif di DIY sebesar 23.186 kasus.
“Tambahan kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan terhadap 1.094 sampel dari 1.044 orang,” jelasnya.
Berty menuturkan, 280 kasus baru tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota se-DIY. Kabupaten Sleman menyumbang tertinggi yaitu 103 kasus baru.
Disusul Kabupaten Bantul sebanyak 98 kasus baru, Kabupaten Kulon Progo menyumbang 49 kasus baru, 25 kasus baru di Kota Yogyakarta dan lima kasus baru lainnya di Kabupaten Gunungkidul. Berdasarkan riwayat, sebagian besar kasus baru ini merupakan hasil pelacakan (tracing) kontak kasus.
Berty menyebut, ada 199 kasus baru yang merupakan hasil tracing kontak. Selain itu, 33 kasus baru didapat dari riwayat periksa mandiri, empat kasus baru dari riwayat skrining pekerjaan dan satu kasus baru dari riwayat skrining karyawan kesehatan. “Riwayat 43 kasus baru lainnya belum ada info,” ujar Berty.
Lebih lanjut, Berty juga melaporkan tambahan 165 kasus sembuh pada 5 Februari ini. Tertinggi, kesembuhan tersebut juga disumbang oleh Sleman sebanyak 96 kasus sembuh.
Gunungkidul menyumbang 32 kasus sembuh, Bantul menyumbang 28 kasus sembuh, Kota Yogyakarta menyumbang delapan kasus sembuh dan satu kasus sembuh lainnya disumbang Kuloprogo.
Secara kumulatif, total kesembuhan Covid-19 di DIY sudah mencapai 16.310 kasus sembuh. Persentase kesembuhan tersebut yakni 70,3 persen.
Sementara itu, kematian Covid-19 bertambah dua kasus di DIY. Keduanya merupakan warga Kota Yogyakarta dengan nomor kasus 18.061 dan kasus 22.448.”Sehingga, total kasus meninggal di DIY menjadi 533 kasus,” jelasnya.(*/D Tom)
BANDUNG – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat mendukung rencana pembangunan Monumen Sangkur Komando di Puncak Lalana Gunung Karst, Ciampea, Kabupaten Bogor.
Menurut Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik, pembahasan teknis sudah dilakukan bersama Komandan Jendral Kopassus Mohammad Hasan pada Kamis (4/1). “Ciampea ini bagian dari kawasan Geopark Pongkor, jadi ada 131.000 hektare, dan memiliki keindahan alam yang potensial,” ujar Dedi, Jumat (4/1).
Dedi mengatakan, memang ada beberapa catatan yang harus dikolaborasikan dan didesain agar tidak mengganggu bebatuan di Puncak Lalana yang umurnya sudah jutaan tahun.
“Harapannya mudah-mudahan kolaborasi dan sinegritas yang digagas Pak Danjen ini sudah bersatu dengan sistem pentaheliks. Tinggal kita dari sisi regulasi dan teknis kita harus support,” kata Dedi.
Sementara itu Danjen Kopassus Mohammad Hasan mengatakan, potensi wisata di Ciampea sangat besar. Hasan juga berharap bisa mengembangkan pariwisata di Kabupaten Bogor agar dapat dinikmati banyak orang.
“Ini tentunya diharapkan bisa membantu Kabupaten Bogor dalam pengembangan pariwisatanya dan Jawa Barat pada umumnya sehingga kita mempunyai beberapa tempat yang bisa menghasilkan dampak ekonomi pada masyarakat serta memberikan keindahan pada semuanya,”ungkapnya.(*/And)
BANYUWANGI – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada pos pengamatan Gunung Raung yang berlokasi di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (4/2/2021) pagi mencatat terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik.
Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut tersebut, mengalami gempa tremor terjadi secara terus menerus dengan amplitudo lima hingga tiga puluh dua milimeter dominan 13 belas milimeter. Gunugn Raung juga menyemburkan material abu vulkanik setinggi 1.000 meter.
Pantulan cahaya api menandakan terjadinya letusan dengan menyemburkan lava pijar masih tertampung pada kaldera raung yang disertai semburan material abu vulknik berwarna kelabu pekat, membumbung setinggi 1.000 meter condong ke arah timur terlihat jelas dari pos pengamatan Gunung Raung di Dusun Mangaran.
Suara gemuruh juga terdengar warga yang tinggal dipemukiman yang berjarak dua kilometer dari puncak Gunung Raung.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi telah melakukan koordinasi bersama pihak terkait, guna persiapan evakuasi warga bila diperlukan sewaktu – waktu.
Kabid Penanganan BPBD Banyuwangi, Eka Muharam mengatakan, terdapat pemukiman warga yang terletak di empat wilayah kecamatan di Banyuwangi yang memiliki resiko tinggi akibat dampak terjadinya erupsi Gunung Raung.
Pemukiman tersebut berada di Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Sempu dan Kecamatan Songgon. “Ratusan rambu jalur evakuasi telah dipasang disejumlah tempat, guna memudahkan warga untuk melakukan evakuasi diri. Selain memetakan kawasan pemukiman bahaya terdampak, kami juga telah menentukan lokasi aman untuk evakuasi warga,” tuturnya.
Sementara Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada pos pengamatan Gunung Raung, masih menetapkan Gunung Raung berstatus waspada level dua.(*/Gio)
YOGYAKARTA – KRL Yogyakarta-Solo saat ini masih dalam tahap uji coba yang dapat diikuti masyarakat. Selanjutnya, mulai 10 Februari 2021 KRL Yogyakarta-Solo akan mulai beroperasi sepenuhnya untuk melayani pengguna.
Setelah beroperasi penuh, akan ada 20 perjalanan KRL yang setiap hari beroperasi di lintas Yogyakarta-Solo PP. Sedangkan, KRD Prambanan Ekspres (Prameks) tetap ada, namun relasinya berubah menjadi Kutoarjo-Yogyakarta PP.
Perjalanan KRL Yogyakarta-Solo ini merujuk Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2021. Melayani naik dan turun 11 stasiun yaitu Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solo Balapan.
Waktu tempuh perjalanan rata-rata sekitar 68 menit, lebih cepat dibandingkan KA Prameks dengan waktu tempuh rata-rata 75 menit dan pemberhentian tujuh stasiun.
Untuk kapasitas, setiap perjalanan KRL lebih banyak dalam melayani penggunanya.
Dengan jumlah empat kereta setiap trainset, KRL pada masa normal melayani 1.600 orang dalam satu kali perjalanan. Namun, pada masa pandemi ini KAI Commuter mengatur kapasitas pengguna sebanyak 74 orang per kereta.
Kecepatan maksimal perjalanan KRL bisa sampai 90 km per jam, sedangkan KA Prameks 78-80 km per jam. Lalu, perjalanan KRD Prameks sesuai Gapeka 2021, mulai 10 Februari 2021 relasinya jadi Kutoarjo-Yogyakarta PP dengan jumlah delapan perjalanan.
Selain itu, waktu tempuh KA Prameks sendiri sekitar 75 menit. Perjalanan KA Prameks nantinya masih melayani naik dan turun penggunanya di lima stasiun, yaitu Yogyakarta, Wates, Wojo, Jenar dan Kutoarjo.
“Kami berharap masyarakat di Yogyakarta, Solo dan sekitarnya dapat menggunakan transportasi publik yang semakin baik dengan hadirnya KRL. KA Prameks juga tetap hadir melayani pengguna setianya di Yogyakarta-Kutoarjo,” kata Dirut PT KAI Commuter, Wiwik Widayanti, Kamis (4/2/21).
Tiket untuk KRL Yogyakarta-Solo menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu uang elektronik dari bank yaitu E-money Mandiri, Flazz BCA, Brizzi BRI, dan BNI Tap Cash. KMT dijual di seluruh stasiun KRL Rp 30.000, termasuk saldo Rp 10.000.
Tarif satu kali perjalanan KRL Rp 8.000. Besaran tarif ini sama dengan tarif KA Prameks Yogyakarta-Solo PP. Sedangkan, KA Prameks Kutoarjo-Yogyakarta tarifnya juga Rp 8.000 dengan cara reservasi dan pembelian melalui KAI Access.
“KAI Commuter akan memberlakukan peraturan-peraturan dalam melakukan perjalanan KRL terkait prokes. Seperti penggunaan masker tiga lapis atau masker medis, cuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL, jaga jarak dengan mematuhi marka yang ada,” ujar Wiwik.
Serta, peraturan tambahan lain seperti pemeriksaan suhu tubuh pengguna, larangan berbicara secara langsung, menggunakan HP dan larangan makan/minum KRL. Ia turut mengimbau pengguna KRL dan KA Prameks memperhatikan penyesuaian jadwal dan tarif.
Untuk melihat jadwal dan tarif perjalanan KRL dan KA Prameks bisa mengakses KRL Access yang dapat diunduh melalui Android dan iOs. Dapat pula melalui www.krl.co.id dan media informasi dan media sosial Twitter dan Instagram Commuter Line.(*/D Tom)
LEBAK – Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, menerima program sembilan bahan pokok atau sembako dalam bentuk beras yang digulirkan Kementerian Sosial (Kemensos).
“Kami sebagai rekanan Kemensos mendistribusikan sembako untuk warga Baduy itu,” kata Manager PT Aam Prima Artha (APA) Refli Aulani.
Masyarakat Baduy yang mendapat sembako itu sekitar 1.100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan mereka setiap bulan menerima bantuan pangan itu. Warga Baduy hanya menerima beras saja, kata Refli, sedangkan telur, daging ayam, kacang hijau dan buah-buahan ditolak.
“Kami mendistribusikan beras itu melalui agen e-waroeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, beras yang didistribusikan untuk KPM di kawasan pemukiman Baduy itu hasil penyerapan dari petani lokal. PT APA menyerap beras lokal itu hingga 400 ton dengan perguliran keuangan Rp 2,5 miliar,sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani di daerah itu.
Penyerapan beras itu dari petani lokal sebagai sentra lumbung pangan, seperti Kecamatan Malingping, Wanasalam, Leuwidamar, Sobang, Cirinten, Muncang dan Cipanas. Selama ini, penyerapan beras tersebut untuk membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan juga PT APA sendiri memperkerjakan puluhan tenaga kerja.
“Kami menyalurkan beras itu jenis premium sesuai aturan Kemensos dan sebelum didistribusikan terlebih dulu dilakukan penyortiran dan pengepakan, sehingga berkualitas,” katanya menjelaskan.
Santi (45) seorang ibu rumah tangga warga Baduy tinggal di Kampung Kadu Ketug I Desa Kanekes Kabupaten Lebak mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan beras dari Kemensos sehingga bisa memenuhi konsumsi pangan keluarga selama tiga pekan ke depan.
“Kami sebagai warga Baduy menyambut positif bantuan beras gratis itu,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Permana mengatakan saat ini jumlah KPM tahun ini yang memperoleh sembako sekitar 38 ribu sampai 40 ribu KPM. Mereka setiap bulan menerima bantuan pangan senilai Rp200 ribu dan disalurkan melalui agen waroeng desa dan kelurahan setempat.
Pemerintah menyalurkan program sembako untuk mengantisipasi kerawanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Para KPM itu mendapat distribusi sembako sebanyak 12 kilogram beras, 15 butir telur, daging ayam satu ekor, setengah kilogram kacang hijau dan satu kilogram buah-buahan.
Selama ini, pendistribusian sembako melibatkan rekanan yang bekerja sama dengan Kemensos dan penyalurannya di wilayah Kabupaten Lebak berjalan lancar dan tidak ada kendala.
“Kami berharap bantuan sembako dapat meningkatkan kesejahteraan, terlebih saat ini di tengah pendemi Covid-19,” kata Eka Permana.(*/Dul)
JAKARTA – KAI Commuter bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melanjutkan uji coba pelayanan perjalanan KRL dengan masyarakat umum mulai Senin, 1-7 Februari 2021. Hal ini setelah dilakukan uji coba perjalanan KRL Yogyakarta-Solo dengan pengguna terbatas mulai 20 hingga 31 Januari 2021.
Direktur Utama KAI Commuter Wiwik Widayanti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan hari pertama uji coba pelayanan perjalanan KRL Yogya-Solo dengan masyarakat umum ini berlangsung secara aman dan tertib.
Uji coba hari pertama ini diikuti lebih dari 1.700 pengguna yang ingin mengetahui layanan KRL dan merasakan pengalaman menggunakan kereta listrik pertama di Indonesia di luar wilayah Jabodetabek.
Hingga Senin (1/2) siang, kegiatan uji coba berjalan kondusif. Calon peserta uji coba dengan tertib melakukan Tap-In dan Tap-Out untuk transaksi pembayaran tiket perjalanan KRL.
Petugas di stasiun dan kereta juga senantiasa memberikan edukasi mengenai tata cara menggunakan KRL. Wiwik menyampaikan peserta uji coba KRL harus mendaftar melalui Aplikasi KRL Access dan memiliki tiket yang sesuai untuk naik KRL.
“Tiket yang dapat digunakan adalah Kartu Multi Trip (KMT) dari KAI Commuter maupun kartu uang elektronik dari bank yaitu Mandiri E-money, BNI Tap Cash, Brizzi dari BRI, dan Flazz BCA. Setiap KMT atau kartu uang elektronik bank hanya berlaku untuk satu orang,” katanya.
Wiwik menyampaikan untuk KMT dapat dibeli di seluruh loket stasiun yang melayani KRL dengan harga Rp 30 ribu termasuk saldo Rp 10 ribu. KAI Commuter juga menyediakan petugas mobile yang akan menawarkan KMT kepada para calon peserta uji coba mudah untuk mendapatkan KMT.
Pada masa pandemi ini, KAI Commuter juga memberlakukan peraturan-peraturan terkait protokol kesehatan yang berlaku, seperti pembatasan jumlah pengguna di tiap perjalanan KRL dengan kuota 74 orang per keretanya.
Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan upaya physical distancing di seluruh perjalanan KRL. Pengguna KRL juga diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum naik KRL, menggunakan masker minimal tiga lapis atau menggunakan masker medis, mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan KRL.
Yang berbeda pada layanan KRL antara lain adalah konfigurasi tempat duduk. Pada setiap kereta (gerbong) terdapat empat bangku panjang yang secara keseluruhan dapat diisi 24 pengguna, dan empat bangku prioritas yang secara keseluruhan dapat digunakan 12 orang. Tempat duduk prioritas ini disiapkan khusus bagi pengguna prioritas (Orang tua, wanita hamil, pengguna yang membawa anak, dan pegguna dengan disabilitas).
Sementara ruang bagi pengguna yang berdiri tercatat sebanyak 38 orang. Wiwik juga menambahkan setiap pengguna KRL harus mentaati peraturan-peraturan yang berlaku saat naik KRL.
“Pengguna KRL dilarang makan dan minum di dalam KRL, pengguna juga dilarang duduk di lantai menggunakan kursi lipat atau alas lainnya, serta pengguna KRL dilarang berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam,” katanya.
KAI Commuter mengimbau kepada seluruh peserta yang mengikuti uji coba pelayanan perjalanan KRL ini untuk selalu mentaati peraturan yang berlaku dan mengikuti seluruh arahan dari petugas di lapangan.
KAI Commuter juga berharap kepada seluruh peserta uji coba ini untuk menjaga kebersihan KRL ataupun area stasiun untuk kenyamanan bersama serta menjaga sarana dan prasarana KRL agar bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.(*/D Tom)
GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut resmi memulai program vaksinasi Covid-19, Senin (1/2/21). Vaksinasi pertama kepada perwakilan pimpinan daerah dan perwakilan pengusaha dilakukan di Pendopo Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan, meski tak menjadi satu orang yang mendapat vaksinasi pertama, meresmikan program vaksinasi tersebut. Menurut dia, dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada tahap pertama akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Garut.
“Ada kurang lebih 400 vaksinator yang tersebar di wilayah Kabupaten Garut yang akan melakukan vaksinasi kepada nakes yang menjadi prioritas tahap pertama ini,” kata dia melalui keterangan resmi, Senin.
Ia menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk mengatasi pandemi Covid-19. Karenanya, pelaksanaannya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Dalam kegiatan vaksinasi perdana di Kabupaten Garut itu, terdapat beberapa unsur pimpinan yang tidak lolos skrinning. Mereka adalah Bupati Garut sendiri, Dandim 0611/Garut, Letkol Czi Deni Iskandar, Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono, Kepala Kejari Garut Sugeng Hariadi, dan Ketua DPRD Garut Euis Ida.
Ketua tim dokter vaksknasi, Yanti Widamayanti menjelaskan, ada beberapa alasan seseorang bisa tidak lolos dari sesi skrinning. Salah satunya, calon penerima vaksinasi pernah terpapar Covid-19. Selain itu, calon penerima vaksinasi juga memiliki penyakit penyerta.
“Jadi tadi Bapak Bupati kemudian Bapak Dandim, Bapak Kapolres, serta Ibu Ketua DPRD Garut, tidak bisa lolos karena ada salah satu yang tidak terpenuhi. Bukan tidak mendapatkan vaksinasi tetapi ditunda karena kita tahu bahwa vaksinasi pada tahun pertama ini hanya untuk usia 18 sampai 59 tahun,”tuntasnya.(*/Dang)
LUMAJANG – Aktivitas Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami peningkatan dengan turunnya lava dari kawah Jonggring Saloko yang tampak terlihat lebih besar dari biasanya.
Begitu juga dengan kepulan asap yang membumbung tinggi terlihat beberapa kali dan untuk visual gunung lebih banyak tertutup kabut.
Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNBTS) meminta warga dan para pendaki tetap waspada dan tidak mendekati jalur yang dinilai membahayakan.
Itu sesuai dengan hasil pengamatan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Kabupaten Lumajang sejak tanggal 27 November hingga kini.
Terakhir, letusan teramati 3 kali dan tinggi asap kl 100 m, dengan warna asap putih tebal yang condong ke arah barat daya.
“Guguran dan lava pijar teramati 13 kali dengan jarak luncur kl 500-1000 m dari ujung lidah lava ke arah besuk kobokan (ujung lidah lava kl. 500 m dari puncak) dengan amplitudo terekam 12 mm lama gempa 1994 detik,” tulis akun @bbtnbromotenggersemeru dari Instagram TNBTS
“Perlu sahabat ingat kembali bahwa status Gunung Semeru masih dalam level II Waspada dan pendakian ke gunung ini masih dibatasi hanya diizinkan sampai dengan Kalimati. Hal ini didasari pada rekomendasi PVMBG yang menyatakan bahwa masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas,” lanjut dia.
Selain itu pihak TNBTS juga meminta kepada para pendaki agar tidak mendekat ke wilayah puncak Gemilang Cahaya untuk tidak dilanjutkan terlebih dahulu.
“Dan perlu diingat sahabat juga bahwa lama pendakian adalah 2 hari 1 malam. Jadi untuk sahabat yang memang ingin menuju puncak gemilang cahaya, mimin sampaikan untuk jangan memaksakan diri dan tunda niatnya dulu. Karena sahabat juga harus mewaspadai gugurnya kubah lava dari Kawah Jongring Seloko. Untuk saat ini nikmati indahnya Ranu Kumbolo dulu yaa.. Jangan memaksa, karena tujuan akhir dari perjalanan ini adalah pulang dengan selamat kan?,”katanya.(*/Gio)
BANDUNG – Angka kasus terkonfirmasi Covid-19 aktif di Kota Bandung terus melonjak sejak sepekan lalu. Hal itu terungkap berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung.
Pada pekan lalu, tepatnya Senin (23/22), jumlah kasus Covid-19 aktif berada pada angka 389 orang. Namun, kini angka tersebut melonjak drastis hingga sebanyak 662 orang.
“Pak Sekda menyampaikan ke saya kondisi terakhir begitu (kasus terus naik),” kata Wali Kota Bandung Oded M Danial di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Setiap hari, sejak pekan lalu, angka kasus positif Covid-19 terus bertambah, mulai dari 40 hingga 146 kasus. Selama sepekan ini pun, terjadi penambahan kasus paling banyak sejak awal adanya wabah Covid-19 di Kota Bandung.
Sementara itu, jumlah kesembuhan sejak Senin (23/22) lalu naik sebanyak 239 orang. Sebelumnya jumlah kesembuhan berada pada angka 2.440 orang. Namun kini sudah ada 2.679 orang yang dinyatakan sembuh.
Lalu selama sepekan ini, ada dua orang yang dinyatakan meninggal dengan kondisi terkonfirmasi Covid-19 aktif. Total keseluruhan orang yang meninggal itu sudah sebanyak 113 di Kota Bandung.
Adapun jumlah kasus Covid-19 aktif paling banyak berada di Kecamatan Kiaracondong. Di wilayah itu terdapat 43 orang yang masih terkonfirmasi Covid-19 aktif. Sedangkan yang paling rendah berada di Kecamatan Sumur Bandung. Meski terletak di tengah kota, di wilayah itu hanya 4 orang yang terkonfirmasi Covid-19 aktif.(*/And)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro